Apa yang sebaiknya dilakukan investor reksa dana saat ini?

Sambil menyusun posting tulisan tentang analisis teknikal pada reksa dana, berikut saya kirimkan versi lengkap (dan sedikit tambahan) tulisan saya yang dimuat pada Kontan Harian. Tanggal 10 November 2010 yang lalu. Kebetulan tulisan ini berkaitan dengan investasi reksa dana jadi saya sharing dengan teman2 disini.


Yth Bapak Sandy Baskoro (wartawan Kontan),

Terkait tentang pertanyaan anda tentang apa yang sebaiknya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada reksa dana saham dan reksa dana campuran yang lebih condong di saham maka pendapat saya saat ini, bagi investor reksa dana berorientasi saham (reksa dana saham dan campuran) ada 3 faktor yang harus diperhatikan antara lain:

1.       Fenomena Window Dressing, umumnya kinerja saham dan reksa dana saham membukukan return positif menjelang akhir tahun (baik investasi 2 bulan dari akhir Oktober ke Akhir Desember atau investasi 1 bulan dari Akhir November ke Akhir Desember). Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mendapatkan return jangka pendek. Dalam konteks investasi, mengacu kepada data historis seharusnya investasi dalam jangka waktu 1 – 2 bulan mendatang masih cukup aman buat investor.

2.       Dana asing. Tidak dapat dipungkiri, dana asing merupakan penyebab menguatnya bursa selama tahun 2010. Untuk itu, pergerakan dana asing sangat erat kaitannya dengan kinerja bursa. Salah satu indikator yang kita gunakan untuk mengukur pergerakan dana asing adalah CDS (Credit Default Swap). Angka CDS per akhir Oktober yang berkisar antara 120 – 130 basis poin saat ini kami lihat sebagai batasan yang aman. Berdasarkan riset kami, ketika CDS mencapai 200 basis poin yang berarti persepsi asing terhadap risiko indonesia sudah mulai tinggi, ketika mencapai titik tersebut ada potensi terjadi pembalikan dana asing.

3.       Valuasi, valuasi harga saham Indonesia berdasarkan PER menurut perhitungan kami sudah mencapai level 21.41 kali (data tanggal 9 November 2010). Rekor tertinggi PER saham pada tahun 2007 adalah di sekitar 22 kali. Dengan kata lain valuasi saham sudah sangat mahal.

Berdasarkan informasi di atas, maka Investor reksa dana sebaiknya:

1.       Bagi investor yang berorientasi jangka pendek menengah:

a.       Dapat memanfaatkan fenomena window dressing dan masuknya dana asing sebagai momentum untuk mendapatkan return jangka pendek

b.      Memperluas pilihan portofolio, tidak hanya reksa dana saham dengan portofolio blue chip tapi juga reksa dana memiliki portofolio berkapitalisasi menengah tapi memiliki fundamental yang bagus. Selain itu, opsi jenis reksa dana yang konservatif seperti pendapatan tetap, pasar uang dan terproteksi juga dapat dijadikan alternatif investasi.

c.       Memperhatikan secara cermat, indikator yang berkaitan dengan pergerakan aliran dana asing.

2.       Bagi investor yang berorientasi jangka panjang (dan suppose to be begitu) dan melakukan strategi investasi DCA (dollar cost averaging):

a.       Tetap melakukan cicilan investasi tapi tidak all out sambil menunggu situasi yang tepat. Karena menunda melakukan investasi berarti memperbesar kemungkinan tujuan keuangan tidak tercapai. Namun berinvestasi ketika harga saham dalam valuasi yang mahal juga tidak bijaksana.

b.      Memperluas pilihan investasi, tidak hanya saham tapi juga jenis reksa dana lain seperti pendapatan tetap, pasar uang dan terproteksi. Jenis-jenis reksa dana ini dapat memberikan fungsi pengaman yang baik ketika bursa bergerak liar.

Demikian, semoga bermanfaat.

Penyebutan produk investasi di atas (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Investasi adalah kegiatan yang mengandung risiko, investor dan calon investor harus sepenuhnya menyadari bahwa dengan berinvestasi, risiko yang dihadapi adalah dapat kehilangan sebagian atau seluruh nilai pokok investasinya.

“Melakukan copy & paste artikel berita ini dan atau mendistribusikan ulang dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis adalah melanggar Hak Cipta / Copyright ©”

21 thoughts on “Apa yang sebaiknya dilakukan investor reksa dana saat ini?

  1. artikelnya sangat mencerahkan dan memberi inspirasi. saya baru mau masuk reksadana pak. saya agak ragu masuk ke reksadana saham karena menurut info “harga” sudah terlalu tinggi dan saya pernah dengar siklus reksadana trennya tahun depan akan turun. menurut bapak, untuk antisipasi hal tsb, saya harus beli reksadana jenis apa ya pak? untuk bulan ini sd awal tahun.

    thx pak

    Like

  2. Info yang menarik sekali Bapak Rudiyanto, jadi untuk PER 14x (nilai wajar) ada pada level IHSG berapa kiranya Pak? Thank you.

    Like

  3. Pak Rudy,
    Saat ini saya mengkoleksi 2 RD saham dan satu Campuran. Saya berencana akan menambah investasi, tp melihat tulisan bapak :
    1. Apakah saya tetap fokus ke 3 jenis Reksadana tersebut dengan melakukan DCA ?
    2. Atau saya masuk ke pendapatan tetap ataupun pasar uang?

    Mohon advisenya.

    Thanks.

    Like

  4. @Ade Fajar
    Yth Pak Ade,

    Pertanyaan anda sangat sulit bagi saya untuk menjawab sampai benar2 saya melihat investasi dan kondisi finansial anda secara keseluruhan. Sama seperti pertanyaan Chrispinus dan ibu pipit, saya sedang menyiapkan artikel tentang alokasi reksa dana berdasarkan kondisi makro ekonomi. Ditunggu aja pak. Terima kasih

    Like

  5. Terima kasih atas ulasannya yang bagus, pak Rudiayanto.. selama ini saya invest reksadana saham dengan mengikuti indikator chart Ichimoku IHSG, yakni masuk pada saat sinyal bullish dan keluar saat sinyal bearish. Tapi untuk reksadana pendapatan tetap (underlying obligasi) sampai kini saya belum mengetahui indikator yang tepat kapan saat masuk/keluar di RDPT… kalau boleh tahu, menurut pak Rudiyanto indikator apa yang bisa dilihat, jika kita hendak investasi pada Reksadana Pendapatan Tetap? Terima kasih sebelumnya..

    Like

  6. @NBS
    Yth NBS,

    Sama-sama pak. Saya tidak terlalu tahu banyak tentang metode Ichimoku, tapi jika seandainya metode tersebut sudah anda gunakan dan hasilnya bagus, mungkin anda bisa menggunakan Ichimoku pada indeks yang mencerminkan harga obligasi. Tinggal disesuaikan periodenya saja karena pergerakan indeks obligasi lebih konservatif dibandingkan saham. Ada beberapa macam indeks obligasi, salah satunya di http://www.infovesta.com tapi berbayar. Indeksnya kita kembangkan sendiri dan kita sebut IGBI (Infovesta Government Bond Index). Untuk penjelasannya bisa melihat di homepage infovesta.com bagian bawah.

    Semoga bisa menjawab pertanyaan anda.
    Terima kasih.

    Like

  7. Dear Pak Rudi,
    Ada yg ingin saya tanyakan, langkah yang saya ambil baru-baru ini adalah melakukan RCA, Saya mengajukan installment plan setiap tanggal 12,
    lalu saya DI AUTODEBET tanggal 12 November 2010 ini, jam 00.01 padahal esok paginya kan harga reksadana yang masih berlaku adalah tanggal 11.

    (1)Pertanyaan saya :
    Harga reksadana yang dikenakan itu sebenarnya yang tanggal 11
    (Berarti unit reksadana dibelikan pas tanggal 12 paginya)
    ATAU
    harga reksadana yang dikenakan yang pas tanggal 12?
    (berarti unit reksadana dibelikan keesokan harinya (dalam bulan november 2010 ini brarti tanggal 15november pagi)

    (2)Pertanyaan kedua saya, apakah lebih baik kita melakukan split installement plan atau tidak Pak? misalnya saya RCA pada tanggal 4 kemudian pada tanggal 18…dengan nominal yang sama bila dibandingkan dengan skali RCA saja dalam satu bulan.

    Mohon infonya Pak,
    Terima kasih

    Like

  8. saat ini dana asing sedang deras2nya masuk,saya pernah baca sampai2 BI menstop penjualan SBI 3 bulanan.saya punya RDPT,kl diamati fluktuasinya kenaikannya kok msh datar2 aja pak.apa memang begitu adanya..

    Like

  9. @vino
    Yth Pak Vino,

    Untuk pertanyaan anda:
    1. Reksa Dana mengenal In Good Fund (dana diterima bank kustodi) and In Complete Application (formulir (tidak harus asli langsung, faks juga ok, asli bisa menyusul)).
    Kalau anda sudah melakukan prosedur tersebut antara jam 12.01 Dini hari hingga 12.00 siang (misalkan tanggal 1), maka anda akan mendapatkan harga tanggal 1 yang dipublikasikan besok harinya (tanggal 2).
    Jika anda melakukan hal tersebut dari jam 12.01 siang – 17.00 sore (kantor bank tutup), maka anda akan mendapatkan harga tanggal 2 yang dipublikasikan tanggal 3 nanti.

    2. Untuk pertanyaan no 2 itu sebetulnya terserah anda. Kalau dari sisi cashflow tidak ada masalah silakan2 saja.

    Like

  10. @teguh
    Yth Pak Teguh,

    Ada kebijakan yang direspon langsung ada yang tidak. Selain itu ada yang responnya positif dan ada pula yang responnya negatif. Kita tinggal lihat saja, nanti respon yang keluar itu terlambat atau tidak, positif atau negatif.

    Like

Leave a reply to dedy hisman Cancel reply