Mengenal Profesi Pasar Modal

Apa kabar pembaca? senang bertemu dengan anda lagi setelah libur lebaran yang cukup panjang ini. Pada kesempatan kali ini, saya ingin sharing sedikit tentang profesi yang ada di pasar modal. Kebetulan ada yang menanyakan via twitter di @rudiyanto_zh. Dalam liburan panjang ini, saya juga bertemu dan ngobrol dengan seorang mahasiswi S-2 di Inggris yang cita-citanya ingin berkarir di pasar modal Indonesia (ngobrol di Indonesia tentunya).

Jadi…. ternyata di sekeliling kita ternyata ada cukup banyak orang yang tertarik untuk berkarir di bidang pasar modal. Nah sebetulnya apa saja profesi-profesi yang terdapat di pasar modal ini dan bagaimana untuk bisa masuk ke dunia ini? Apakah gambarannya seperti film2 di Hollywood? Semoga sharing saya kali ini bisa bermanfaat bagi teman2 yang ingin berkarir di pasar modal.

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa perusahaan yang ada di pasar modal, sebetulnya sama dengan perusahaan yang ada pada umumnya.Fungsi pada perusahaan antara lain Pemasaran, Produksi, Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Investasi. Prinsipnya adalah adalah untuk bisa bekerja di perusahaan yang berbasis pasar modal anda membutuhkan pengetahuan tentang pasar modal. Sama dengan jika anda bekerja di bidang teknologi maka anda sedikit banyak harus mengerti tentang IT meskipun cuma bekerja di divisi keuangannya.

Selanjutnya adalah mengetahui bahwa perusahaan di pasar modal juga terdiri dari beberapa jenis bidang usaha yang fokusnya yang berlainan. Bidang usaha tersebut antara lain:

1. Perusahaan Sekuritas

Sekuritas adalah tempat dimana anda bisa bertransaksi jual beli saham dan obligasi. Namun mayoritas masih melayani jasa transaksi saham. Masih sedikit yang melayani jasa transaksi obligasi. Pada perusahaan pasar modal yang bentuknya sekuritas, ada beberapa profesi bisa anda tekuni antara lain

Broker adalah orang yang tugasnya membantu anda melakukan eksekusi transaksi jual beli anda. Dengan semakin majunya teknologi, peranan broker ini mulai digantikan dengan online trading. Namun kebutuhan untuk broker tetap ada mengingat sebagian orang masih butuh “konsultasi”, dan broker adalah orang yang paling tepat untuk berkonsultasi karena kerjaannya memantau pasar dan informasi secara harian. Selain itu, dia juga bisa membantu anda melakukan eksekusi transaksi. Bagus tidaknya broker terletak pada rekomendasi yang diberikan, jika sering tepat, maka tidak jarang nasabah mempercayakan pengelolaan dana padanya.

Broker adalah pekerjaan yang berbasis komisi, semakin sering anda melakukan transaksi semakin besar penghasilan yang dia dapat. Beberapa kenalan saya yang “sukses” di bidang ini bisa mendapat komisi hingga 40 – 50 juta per bulan.  Tapi jangan membayangkan ketika anda menjadi broker, anda hanya duduk diam kemudian menangani uang miliaran, tidak jarang pekerjaan broker juga merangkap marketing dimana mereka harus mencari investor yang mau mempercayakan uangnya. Untuk menjadi broker, anda harus lulus ujian Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Nilai tambahnya adalah memiliki gelar seperti CFA (Chartered Financial Analyst).

Riset Analis adalah orang yang tugasnya melakukan analisa terhadap saham, baik fundamental ataupun teknikal. Untuk perusahaan sekuritas, divisi riset analis ini adalah “nyawanya”. Sebab nilai jual dari sebuah sekuritas adalah “Rekomendasi” dan “Fasilitas”. Jika hasil rekomendasinya selalu menguntungkan dan fasilitas ketika bertransaksi sangat baik maka nasabah sangat nyaman di perusahaan tersebut. Hanya saja, seiring dengan kemajuan zaman, fungsi riset ini juga bisa di “outsource-kan”. Ada juga perusahaan sekuritas dengan tim riset seadanya, namun rajin merangkum riset dari berbagai sumber. Apalagi semua riset sekarang bentuknya softcopy, tinggal dibagi-bagikan saja.

Karier riset analis akan lebih berkembang jika bekerja pada sekuritas yang memberikan rekomendasi bagi pemegang modal besar, biasanya sekuritas asing. Terlepas dari benar tidaknya analisa tersebut karena hasil analisa saham di bursa itu selalu relatif, namun karena menggerakkan uang yang sangat besar, bisa jadi harga saham juga bergerak mengikuti rekomendasi mereka. Hasil riset di perusahaan ini biasanya lebih eksklusif dan tidak untuk semua orang. Peranan riset analis di perusahaan sekuritas besar biasanya juga merangkap account officer yang menangani klien besar.

Jadi jangan bayangkan kalau riset analis itu pekerjaan berkutat dengan buku teori keuangan dan investasi, laporan keuangan dan model excel yang rumit saja. Sesekali anda harus bertemu klien, bicara di koran, televisi, seminar atau acara market outlook yang diselenggarakan perusahaan. Sesuai dengan perusahaannya, pekerjaan analis memiliki income yang amat bervariasi, bisa dari jutaan hingga puluhan juta. Beberapa nilai tambah penting dari karier ini antara lain lulusan S-2 universitas top dalam dan luar negeri kalau bisa cum laude, kemampuan excel modeling, pengalaman pasar modal yang memadai, izin Manajer Investasi, hingga gelar CFA.

2. Investment Banking dan Underwriter

Sebetulnya investment banking / underwriter masih menjadi salah satu bagian dari bidang usaha perusahaan sekuritas, namun tidak semua perusahaan sekuritas fokus pada usaha tersebut. Bidang usaha yang sering disingkat IB ini mencakup jasa penasehat hingga membuat IPO (Initial Public Offering) saham dan obligasi, dan hal berkaitan dengan Aksi Korporasi perusahaan seperti Merger dan Akuisisi. Investment Banking sebetulnya tidak selalu bagian dari perusahaan sekuritas, tapi bisa juga bagian dari suatu perbankan. Tapi jika di bank, jasanya lebih luas mencakup pinjaman dan kredit.

Karier di bidang ini, menurut saya merupakan bidang yang paling membutuhkan kemampuan secara komplit karena kamu akan mulai dari bagaimana menganalisa suatu perusahaan dan menunjukkan bagaimana keuntungan dari suatu aksi korporasi seperti IPO, Merger dan Akuisisi kepada orang yang sudah puluhan tahun bekerja di perusahaan tersebut, kemudian membujuk pemegang saham perusahaan untuk membagi kepemilikannya dengan orang lain (IPO berarti sebagian saham dijual dan orang lain akan ikut menjadi pemegang saham juga), dan  ikut dalam proses negosiasi dan segala proses administrasinya.

Pada prakteknya, proses negosiasi dilakukan oleh Direktur, baru proses administrasinya dibantu di belakang, akan tetapi ada juga kemungkinan hal ini juga dilakukan semuanya oleh seorang investment banker. Jadi selain pengetahuan dan pemahaman pasar modal, orang ini juga harus menjadi negosiator ulung.

Terus terang saya tidak tahu berapa besarnya gaji orang yang bekerja di bidang ini, akan tetapi untuk menjadi seorang underwriter anda harus lulus ujian Wakil Penjamin Emisi Efek. Salah satu film yang sangat menjelaskan seperti apa pekerjaan seorang investment banking adalah film ini. Dear Enemy (2011) – (Beli yang ORI agar terjemahannya bagus)

Film yang disutradarai dan dimainkan oleh Xu Jinglei (Aktris) ini adalah film terbaik tentang keuangan yang pernah saya lihat bahkan jika dibandingkan dengan Film keuangan Hollywood sekalipun. Film ini menceritakan kisah cinta komedi yang dilatarbelakangi tentang bagaimana seorang investment banker akan bertindak untuk mendapatkan deal merger suatu perusahaan. Alur ceritanya terasa begitu nyata sampai saya berpikir ini kisah nyata yang difilmkan. Bagaimana aksi spionase bisnis, negosiasi ke pemegang saham, taktik public relation digunakan dalam suatu deal bisnis.

Dalam film tersebut, ada dialog menarik yang mungkin bisa digunakan sebagai acuan berapa sebenarnya gaji seorang investment banker di Hong Kong (entah benar atau tidak) – saat ditanya bosnya apakah benar dia sudah tidak tidur selama 48 jam karena proyek merger, salah satu aktor berkata “Kerja baru beberapa tahun gaji jutaan dollar HKD (1 HKD = Rp 1350), kalau dinas selalu naik business class dan tinggal di hotel bintang lima, jadi orang seperti kami memang pantas tidak istirahat”. Film ini juga masih sering diputar di Celestial Movies jika anda berlangganan TV Kabel.

3. Perusahaan Manajer Investasi

Ketika masih mahasiswa, terus terang saya tidak bisa membedakan antara Broker dengan Fund Manager. Sebab setelah lihat Film Hollywood, bayangan saya akan pekerjaan pasar modal adalah teriak2 di tengah hall atau di kantor untuk jual beli saham. Baru setelah kerja saya tahu bedanya apa. Fund Manager atau Manajer Investasi adalah perusahaan yang fokusnya mengelola dana masyarakat. Jika broker mendapat keuntungan dari komisi transaksi, maka Manajer Investasi mendapatkan keuntungan dari management fee.

Besarannya berupa % dari dana yang dikelola antara 1% – 3% per tahun. Jadi fokus daripada perusahaan ini adalah membuat anda seuntung mungkin dan kalau bisa menempatkan dana selama mungkin. Beberapa pekerjaan utama terkait bidang ini antara lain:

Riset adalah orang yang melakukan riset saham sebagai masukan bagi Manajer Investasi. Perbedaan antara riset di Sekuritas dan Manajer Investasi adalah penggunanya. Riset di Sekuritas digunakan oleh Nasabah dalam jumlah besar sementara di Manajer Investasi hanya terbatas secara internal. Riset yang dihasilkan juga tidak untuk konsumsi publik karena merupakan rahasia strategi investasi masing-masing perusahaan. Ada juga perusahaan yang menggunakan riset dari eksternal (Sekuritas) sehingga anggota tim riset sedikit dan terdiri dari pengelola dana saja.

Penghasilan riset ini sangat beragam tergantung perusahaan dan kualifikasinya, namun untuk riset yang perusahaan ini, ada jalur karir dimana riset yang bekerja dengan baik dapat diangkat menjadi Manajer Investasi yang mengelola reksa dana. Semakin tinggi kualifikasi pendidikan dan profesional anda, maka semakin bagus.

Pengelola Dana (Manajer Investasi – Perorangan) adalah orang yang melakukan pembentukan portofolio investasi dengan melakukan jual beli saham dan obligasi. Secara dasar mirip dengan broker, bedanya broker bekerja berdasarkan perintah nasabah sementara Manajer Investasi melakukannya berdasarkan perintah dia sendiri. Biasanya pekerjaan ini merupakan impian bagi banyak orang karena anggapan bahwa pekerjaan ini tinggal duduk di belakang meja dan menggerakan uang miliar hingga triliun dengan layar komputer. Pekerjaannya juga sesuai jam bursa dan sehingga bisa libur di hari Sabtu.

Well memang tidak salah, tapi pada prakteknya banyak Manajer Investasi yang juga turun ke lapangan untuk jualan ke nasabah. Sebab untuk bisa punya dana miliar hingga triliunan tersebut tentu harus ada investor yang menitipkan dananya. Tantangannya adalah membesarkan dana kelolaan karena jika terlalu kecil pengelolaannya tidak optimal dan sulit untuk menarik investor lain untuk ikut bergabung. Jika kinerjanya jelek, dana bisa ditarik semua. Untuk itu peranan marketing sangat penting.

Untuk menjadi seorang pengelola, yang bersangkutan harus memiliki izin Wakil Manajer Investasi. Gelar CFA bisa menjadi nilai plus. Untuk besaran gaji terus terang saya tidak tahu, saya rasa sangat bervariasi di setiap perusahaan. Ada yang menggunakan sistem gaji dan bonus, ada juga yang menggunakan sistem persentase tertentu dari dana yang dikelola.

Marketing / Pemasar adalah orang yang memasarkan produk reksa dana. Sebab jika Manajer Investasi dan Riset terlalu sering ke lapangan, nanti pekerjaan mereka yang sebenarnya bisa terganggu. Untuk itu peranan marketing reksa dana sangat dibutuhkan. Setelah mendapat pengarahan tentang produk dan cara kerja investasi, mereka menyampaikan hal tersebut kepada calon nasabah untuk mendapatkan kepercayaan. Sama seperti industri lainnya, peranan marketing sangat dibutuhkan di industri ini.

Pendapatan seorang pemasar reksa dana amat bervariasi tergantung pengalaman, kemampuan menjual dan portofolio nasabah yang dimilikinya. Di tempat saya bekerja saat ini, gaji seorang marketing reksa dana bisa berkisar antara jutaan hingga puluhan juta ditambah dengan komisi penjualan reksa dana dan tunjangan lainnya. Ada juga perusahaan lain yang menetapkan seorang marketing bisa mendapatkan persentase tertentu dari dana kelolaannya per tahun. Untuk menjadi seorang pemasar, izin yang harus dibutuhkan adalah Wakil Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD), nilai tambah bisa diperoleh dari kualifikasi seperti gelar Perencana Keuangan (CFP, RFP, CHFC), dan kemampuan melakukan public speaking.

Nah, bagaimana para pembaca, apakah sudah tertarik untuk berkarir di bidang pasar modal ini? Jika ya, maka langkah pertama yang harus anda lakukan adalah berikan yang terbaik saat kuliah. Memang nilai tidak segalanya, tapi bagi para pemberi kerja, suka tidak suka, lulusan dengan IPK yang bagus akan didahulukan untuk proses interview. Selanjutnya adalah tunjukkan passion anda yang kuat dengan menulis sendiri surat lamaran kerja anda mengapa perusahaan harus mempekerjakan kamu.

Untuk menambah kemungkinan mendapatkan panggilan, anda juga bisa mendapatkan izin2 yang terkait seperti WMI, WPPE (Underwriter) dan WPEE (Broker) serta WAPERD. Untuk mendapatkan izin tersebut anda bisa langung mengikuti ujian. Jika merasa kurang yakin dan mau belajar dulu, ada beberapa alternatif seperti Bina Insan, Infovesta, dan TICMI (The Indonesian Capital Market Insitute – anda bisa kursus dan ujian sekaligus).

Salah satu referensi artikel ini adalah blog strategimanajemen.net yang artikelnya berjudul 5 Profesi Mahal Yang Layak Ditekuni Sebagai Pilihan Karir. Penulis di blog tersebut juga merupakan salah satu sumber insprasi saya ketika mau mulai menulis blog pertama kali. Buat anda yang mencari blog manajemen yang bagus silakan ikuti terus blog ini.

Demikian, semoga bermanfaat.

Penyebutan produk investasi  (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Sumber Data dan Foto: Kontan, istockphoto, Wikipedia

192 thoughts on “Mengenal Profesi Pasar Modal

  1. Salam Pak Rudi.

    Saya ingin bertanya, apakah ada analis yang memiliki sertifikasi kompetensi khusus pasar modal syariah?

    Jika memang ada boleh saya mendapatkan beberapa nama analis sebagai rekomendasi untuk saya terkait dengan penelitian thesis saya. Terima kasih banyak Pak Rudi atas atensi. Semoga jaya selalu.

    Like

  2. @Fedi Ameraldo
    Salam pak Fedi,

    Kalau ditanya apakah ada yang punya atau tidak terus terang saya tidak tahu karena jumlah analis bisa sangat banyak dan tersebar di Manajer Investasi, Sekuritas, Asuransi, Dana Pensiun, Yayasan dan berbagai perusahaan besar lainnya.

    Saran saya kalau kamu mau tahu, bisa coba cek di LinkedIn. Biasanya analis yang rajin mereka akan posting semua sertifikasi dan latar belakang pendidikannya.

    Semoga bermanfaat

    Like

  3. Halo Pak Rudy,

    saya saat ini lulusan baru dari fakultas yang tidak berhubungan dengan pasar modal, tetapi saya ingin meniti karir di pasar modal seperti menjadi analis atau fund manager. Menurut Bapak, langkah apa yang seharusnya saya ambil? Saya berencana mengmbil sertifikasi seperti RSA (Registered Securities Analyst). Apakah pilihan ini cukup bijak?
    Terima kasih Pak.

    Like

  4. @Andy
    Halo Pak Andy,

    Silakan dicoba. Semua sertifikasi menjadi nilai tambah pada saat wawancara, namun pada akhirnya tergantung bagaimana proses lamaran kerja anda dengan perusahaan sekuritas / manajer investasi.

    Sebagai informasi, saat ini profesi analis juga dibutuhkan di investor institusi seperti dana pensiun, asuransi dan yayasan. Jadi tidak hanya sekuritas dan manajer investasi saja.

    Semoga cita-cita anda bisa terwujud.

    Like

  5. Selamat sore Pak Rudy,

    Saya adalah seorang anak SMA kelas dua yang pernah bekerja sebagai agen di sebuah perusahaan Kontrak Uang Pertanggungan, dan dari perusahaan tersebut, disebutkan bahwa ada salah satu petinggi di PT. Panin yang merupakan salah satu anggota OJK. Apakah Bapak orangnya ?

    Saat ini saya sedang mempertimbangkan untuk mengambil studi di Jurusan Analisis Efek. Apakah menurut Bapak jurusan tersebut dapat membantu saya untuk bekerja di Bursa Efek ?

    Bapak sungguh murah hati, dapat memberikan informasi sebanyak ini untuk dilihat secara umum.
    Maaf bila ada kesalahan dari katakata saya, mohon bantuannya ya Pak Rudy.
    Saya harap pertanyaan saya tidak mengganggu Bapak.
    Terimakasih, semoga Pak Rudy sehat dan sukses selalu.

    Like

  6. @Amy Law
    Salam Ibu Amy,

    Sesuai dengan peraturan, sebagai pemegang izin Wakil Manajer Investasi dan juga sebagai Direktur di perusahaan Manajer Investasi, adalah dilarang untuk bekerja penuh pada 2 perusahaan yang berbeda. Kalau memiliki usaha sampingan masih tidak apa2, tapi menjadi pegawai yang mengurusi operasional tidak diperbolehkan.

    Oleh karena itu, adalah informasi yang salah jika mengatakan saya bekerja sebagai salah satu anggota OJK.

    Meski demikian, dalam melaksanakan programnya, OJK banyak membentuk POKJA (Kelompok Kerja) yang berkaitan seperti Pokja literasi keuangan, Pokja S-Invest dan sebagainya. Umumnya Pokja tersebut terdiri dari karyawan OJK, pelaku industri keuangan dan ahli dari pihak luar (jika ada).

    Kalau dikatakan apakah saya pernah tergabung dalam Pokja yang dibentuk, benar. Tapi bukan hanya saya saja, tapi demikian juga dengan banyak sekali rekan2 dari industri keuangan manajemen investasi juga menjadi anggota Pokja tersebut.

    Sepengetahuan saya, jurusan asal orang yang bekerja di bursa efek sangat beragam. Mulai dari marcom sampai teknologi pangan. Tergantung posisi yang ingin kamu lamar apa. Kalau melamarnya di bagian accounting, ya paling cocok ambil jurusan accounting. Artikel lanjutan tentang ini pernah saya bahas di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2016/05/31/mengenal-8-profesi-di-perusahaan-manajer-investasi-pengelola-reksa-dana/

    Semoga bermanfaat dan semoga impiannya bisa tercapai.

    Like

  7. Terima kasih atas sharingnya Pak Rudiyanto. Sangat bermanfaat sekali informasinya.

    Saya adalah lulusan s1 teknik sipil namun tertarik ke dalam dunia pasar modal. Ingin bertanya, apakah lulusan teknik seperti saya dapat mendapatkan sertifikasi seperti WPEE, WPPE, dan WMI?
    Apakah bapak ada rekomendasi buku pembelajaran untuk dibaca sebelum mengikuti ujian sertifikasinya?
    Terima kasih sebelumnya pak.

    Like

  8. Terima kasih atas sharingnya Pak Rudiyanto. Informasinya sangat bermanfaat.

    Saya lulusan s1 teknik sipil namun tertarik pada dunia pasar modal.
    Ingin bertanya pak
    1) Apakah lulusan teknik seperti saya dapat mendapatkan sertifikasi seperti WPEE, WPPE, dan WMI?
    2) Apakah ada buku yang bapak rekomendasikan untuk dibaca dan dipelajari sebelum mengikuti ujian sertifikasi tersebut?

    Like

  9. @Kevin
    Selamat siang pak Kevin,

    Sehubungan dengan pertanyaan anda :
    1. Setahu saya tidak ada persyaratan jurusan untuk mengambil sertifikasi di pasar modal. Cuman memang minimal D3 atau S1 kalau saya tidak salah ingat.

    2. Untuk materi ujian, bisa coba ditanya ke lembaga penyelenggara ujiannya. Kalau kemarin waktu saya ambil ujian WMI, materinya kurang lebih sama dengan materi perkuliahan manajemen keuangan. Ada materi manajemen investasi, manajemen keuangan, akuntansi dasar, statistik, ekonomi makro dan mikro ditambah dengan peraturan pasar modal. Itu sudah hampir 10 tahun yang lalu.

    Sebagai informasi, sepertinya untuk saat ini, lembaga penyelenggara ujian sertifikasi sedang ada perubahan pengurus sehingga ujiannya ditangguhkan. Untuk lebih lengkapnya silakan menghubungi mereka langsung pak.

    Semoga bermanfaat

    Like

  10. Selamat pagi Pak Rudi,

    Saya ingin bertanya, dimana saya bisa belajar tentang menjalankan usaha Private Equity? atau
    apakah ada lembaga pendidikan/training di Jakarta yg membuka kelas ttg Private Equity?

    Terima kasih Pak.
    Salam sukses.

    Like

  11. @asi
    Selamat Siang Ibu Asi,

    Sepengetahuan saya, Private Equity itu lebih ke jual beli perusahaan yang tidak terbuka.

    Kalau memang dana anda, keluarga anda, atau perusahaan tempat anda bekerja besar, pada saat akan melakukan akuisisi suatu perusahaan, prosesnya tidak beda dengan beli perusahaan biasa. Tentu prosedurnya melalui RUPS dan sebagainya.

    Kalau memang anda memang berminat untuk bekerja di bidang ini, mungkin bisa bekerja pada pengusaha atau perusahaan yang memang bisnisnya demikian besar sehingga melakukan jual beli perusahaan. Bisa juga bekerja di perusahaan sekuritas yang membantu perusahaan melakukan IPO karena prosesnnya tidak begitu berbeda jauh.

    Akan sangat membantu kalau anda memiliki pengetahuan tentang akuntansi, pajak dan manajemen keuangan. Pengetahuan di atas setahu saya banyak diajarkan pada perkuliahan juga walaupun tidak spesifik mengacu pada private equity.

    Semoga bermanfaat

    Like

  12. Selamat Malam Pak Rudi,

    Perkenalkan bahwa saya adalah lulusan S-1 Jurusan Teknik Industri, namun sayangnya ketertarikan saya untuk belajar mengenai pasar modal kurang relevan dengan latar belakang pendidikan saya. Saya sempat membaca kolom komentar bapak mengenai latar belakang Pekerja profesi pasar modal yang anda ketahui sangat beragam (pertanian,enginnering,dsb).

    Oleh sebab itu saya mau meminta saran dari bapak mengenai darimana saya harus memulai untuk bekerja di dunia pasar modal ini pak, posisi apa yang sekira nya bisa menjadi awal yang cocok bagi saya untuk mendalami dunia pasar modal dan peluang untuk mendapatkan sertifikasi profesi (WPPE,WMI,CSA, dsb). Terima Kasih Banyak pak. GBU

    Like

  13. @Fransiskus Revi Bernard
    Selamat pagi Pak Revi,

    Kalau dari pengamatan saya, banyak orang yang melakukan sertifikasi profesi ketika “sudah” bekerja di pasar modal. Bukan sebelumnya.

    Meski demikian, ada juga yang melengkapi CV mereka dengan berbagai sertifikasi profesi untuk memperbesar kemungkinan diterima. Silakan dicoba saja, sertifikasi apapun bisa.

    Pada dasarnya CV yang bagus memperbesar kemungkinan mendapat panggilan kerja dan kemampuan menjawab yang baik serta paham terhadap pasar modal memperbesar kemungkinan diterima kerja saat wawancara.

    Selamat mencoba semoga berhasil.

    Like

  14. Selamat sore Pak Rudi,

    Saya mau bertanya, apa perbedaan perusahaan Sekuritas, asset management, dan perusahaan investama? misalnya perusahaan PT. XXX Investama, PT. XXX Sekuritas, PT. XXX Asset Mangement. apa perbedaan perusahaan tersebut? dari segi pembentukan perusahaan tersebut, untuk landasan aturan OJK termasuk ke perusahaan efek apa ke perusahaan pembiayaan?

    terima kasih Pak.
    sukses dan GBu

    Like

  15. @catherine
    Selamat malam ibu Catherine,

    Secara umum perusahaan jasa keuangan yang diawasi oleh OJK dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu Perbankan, Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB). Dengan mengambil Panin Group sebagai contoh:
    – Perbankan – Panin Bank dan Panin Dubai Syariah
    – Pasar Modal – Panin Sekuritas (transaksi jual beli saham / obligasi), Panin Asset Management (Pengelolaan reksa dana)
    – IKNB – Panin Dai Ichi Life (Asuransi Jiwa), Verena dan Clipan Finance (Perusahaan Pembiayaan), Asuransi MAG (Asuransi Umum)

    Mengenai landasan peraturan silakan mengecek ke situs OJK. Perbedaan utama dari perusahaan di atas adalah bidang usahanya. Bidang usaha serupa juga bisa ditemukan pada group keuangan lain seperti Mandiri, BNI, BRI dan sebagainya.

    Semoga bermanfaat

    Like

  16. Selamat malam pak rudi

    Saya mau bertanya pak ,

    1.apakah orang seperti saya yang tidak mampu kuliah bisa menjadi broker saham atau mendapatkan sertifikat (WPPE,WMI,CSA, dsb?)

    2. Apakah orang yg cuma lulusan sma bisa menjadi seorang investor atau full trader? karena sekarang banyak sekali yang mengadakan course ttg pasar modal secara online, dan juga bisa melakukan transaksi secara online.

    Terima Kasih

    Like

  17. 3. Apakah ada saran dari bapak untuk lulusan sma seperti saya yang tertarik dan berminat terjun langsung di dunia pasar modal

    Termi kasih

    Like

  18. @Tobi
    Selamat siang pak Tobi,

    Sehubungan dengan pertanyaan anda :

    1. Saya tidak tahu untuk WPPE, tapi untuk Wakil Agen Penjual Reksa Dana (WAPERD) dan WMI (Wakil Manajer Investasi) setahu saya minimal D3. Jika biaya menjadi kendala, saran saya jangan menyerah. Dapatkan pekerjaan dahulu baru sambil kerja, sambil kuliah. Ada banyak sekali orang seperti ini sekarang dan universitas yang hanya kuliah malam juga sudah banyak tersedia

    2. Untuk menjadi investor, syaratnya punya dana untuk diinvestasikan, KTP, NPWP dan membuka tabungan di rekening dana nasabah RDN yang ditunjuk sekuritas. Mau transaksinya beli dan tidur atau trading setiap hari itu terserah kepada yang punya dana. Perihal investornya lulusan SD, SMP, SMA, D3, SI, S2, S3, profesor atau tidak sekolah sama sekali tapi lulus dari sekolah kehidupan, itu tidak menjadi syarat menjadi investor.

    3. Di tempat saya bekerja saat ini, setahu saya ada beberapa orang yang masuk dengan latar belakang SMA, kemudian mengambil kuliah sambil kerja dan sekarang sudah lulus S1. Saya yakin hal seperti ini juga pastinya ada di tempat kerja lain, tergantung seberapa telaten dan mau bekerja keras untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan tersebut.

    Tapi kalau yang dimaksud dengan terjun langsung di dunia pasar modal adalah menjadi investor, itu relatif gampang. Punya dana Rp 5 juta kemudian persyaratan cukup sudah tinggal buka rekening.

    Semoga bermanfaat

    Like

  19. Siang Pak Rudiyanto, saya ingin sekali menjadi menjadi seorang fund manager handal di Indonesia. Saya sudah memperoleh sertifikasi WMI dan sekarang saya sedang mengambil program pelatihan CSA (senior analyst) meskipun saya memang blm memiliki pengalaman kerja, tetapi pihak institute mengijinkan saya untuk mengikuti program tersebut karna dianggap capable. Saya ingin tahu pak bagaimana proses atau tahapan untuk bisa menjadi seorang fund manager? Apakah langkah2 yang saya ambil sudah tepat? Dan proses jenjang karirnya cepat tidak pak untuk bisa menjadi fund manager? Karena kebetulan saya pemuda 24 tahun yang memiliki obsesi menjadi fund manager muda pak hehehe 🙂

    Like

  20. @Geo
    Selamat malam pak Geo,

    Menjadi seorang fund manager tidak harus di perusahaan Manajer Investasi. Saat ini posisi fund manager juga terdapat di perusahaan pengelola dana seperti Dana Pensiun, Asuransi, Bank dan Yayasan juga memiliki manajer investasi yang mengelola kekayaannya.

    Saya sendiri belum pernah menjadi manajer investasi sehingga tidak tahu jalur yang pasti, namun dari pengamatan umumnya mereka memulai dari posisi analis di perusahaan sekuritas atau manajer investasi. Ada juga yang memulainya dari perusahaan riset pasar modal, asuransi, dana pensiun atau yayasan. Hanya saja, pengalaman mungkin akan lebih banyak jika langsung memulainya dari perusahaan sekuritas atau manajer investasi.

    Ada juga yang tidak pernah menjadi analis, tapi investor yang jago investasi saham sehingga diminta untuk menjadi pengelola namun yang ini memang lebih jarang.

    Terus terang saya baru kali ini mendengar yang namanya CSA. Di luar sana memang banyak pelatihan2. Sepanjang menurut kamu bisa bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang investasi silakan saja. Yang lebih bergengsi dan dikenal di pasar modal adalah gelar CFA, namun kebanyakan sudah bekerja dulu baru mengambil bukan sebaliknya.

    Cepat atau lambat itu tergantung pada kemampuan, atasan dan lowongan yang tersedia.

    Silakan terus berusaha dan semoga berhasil.

    Like

  21. Selamat pagi Pak Rudiyanto,

    Terima kasih atas sharing yang telah diberikan,
    Saya Kevin lulusan S1 Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan namun ingin terjun ke profesi pasar modal khususnya manajer investasi karena sudah beberapa tahun ini sering belajar otodidat dan juga melakukan analisis laporan keuangan untuk investasi sendiri.
    Mohon saran dari Pak Rudiyanto, apa yang harus dipersiapkan.
    Terima kasih…

    Like

  22. Hi Pak Rudi,

    Mau tanya apakah riset analis di perusahaan sekuritas wajib punya sertifikat WPPE? Apakah mungkin menjadi analis tanpa sertifikat WPPE?

    Terima kasih

    Like

  23. @Tommy
    Salam pak Tommy,

    Kebetulan saya tidak bekerja di perusahaan sekuritas sehingga tidak tahu apakah diwajibkan atau tidak. Tapi jika punya sertifikasi yang berhubungan dengan pasar modal akan menjadi salah satu nilai tambah pada saat proses wawancara kerja.

    Semoga bermanfaat.

    Like

  24. Selamat siang Pak, saya ingin bertanya bolehkah saya membuat perjanjian dua pihak dalam mengelola dana untuk di investasi saham hitam diatas putih dan ditandatangani materai 6000 dengan sistem bagi hasil ? dimana saya pribadi tidak memilik gelar wppe dan wmi ?

    Like

  25. Selamat siang pak, bolehkah mengelola dana orang lain antara 2 pihak disertai perjanjian hitam diatas putih dan ditandatangani materai tetapi tidak memiliki sertifikat wppe dan wmi?

    Like

  26. @Kevin Mong
    Selamat Pagi Pak Kevin,

    Kalau menurut saya, yang namanya perjanjian itu ya antara kedua pihak sehingga apapun isinya ya sah2 saja. Menjadi berbeda ketika pihak yang mau membuat perjanjian itu sudah banyak pihak sehingga anda sudah dikategorikan mengumpulkan dana dari masyarakat. Untuk yang ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan keuangan yang terdaftar di OJK, bukan perorangan.

    Izin WMI dan WPPE itu tidak berhubungan dengan perjanjian 2 pihak. Izin tersebut diperlukan jika anda menduduki posisi tertentu atau bekerja di jabatan tertentu di perusahaan sekuritas, perusahaan manajer investasi atau perusahaan lain yang menetapkan izin sebagai syarat dasar.

    Dalam bahasa yang lebih sederhana, WPPE dan WMI itu baru berlaku jika anda bekerja di perusahaan. Berbeda dengan notaris atau akuntan yang ada pribadi dan perusahaan, izin WPPE dan WMI ada yang bersifat perorangan sehingga anda bisa membuka praktek menghimpun dan mengeoloa dana masyarakat.

    Sekalipun anda punya izin WPPE, tidak berarti anda bisa mengelola dana orang lain dengan prinsip bagi hasil. Sebab WPPE itu pada dasarnya broker, anda hanya menjalankan transaksi saja.

    Kemudian untuk WMI, perjanjiannya adalah antara nasabah dengan perusahaan. Perihal kompensasi perusahaan kepada kamu sebagai karyawannya, itu tergantung perjanjian kerja dengan perusahaan.

    Yang paling penting dalam pengelolaan dana untuk investasi saham itu adalah atas nama siapa rekening saham tersebut. Sebab kalau atas nama pengelola yang bukan pemilik langsung, berarti ada potensi dibawa kabur sama pengelola. Sementara kalau atas nama pemilik, berarti jika terdapat keuntungan nanti bagi hasil dibayar atau tidak itu tergantung integritas dari pemilik dana.

    Semoga bermanfaat

    Like

  27. Selamat siang pak, saya mau bertanya, kebetulan saat ini saya seorang fresh graduate dan saya ingin sekali berkarir di pasar modal setelah saya lulus ujian WMI beberapa bulan lalu, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan.
    1. Bagaimana caranya untuk memulai karir di pasar modal? yang saya lihat disini lowongannya jarang sekali dan jarang terekspos, dan kebanyakan mencari yg sudah berpengalaman ketimbang yg fresh graduate

    2. Apakah memulai pekerjaan di bank umum yang memiliki produk pasar modal bisa membuat kita berkarir disana? meskipun produk pasar modal tersebut tidak dijamin perusahaan tersebut seperti bank A yg menjual reksadana dari perusahaan B

    3. Apakah memulai pekerjaan sebagai admin atau staff keuangan (penunjang) di sekuritas atau aset manajemen yg tidak secara langsung berkaitan dengan kegiatan usaha dapat membantu saya nantinya untuk berpindah karir ke researcher atau yg lainnya?

    Terima kasih pak

    Like

  28. @Azmi Fauzi
    Selamat siang pak Fauzi,

    Sehubungan dengan pertanyaan anda :
    1. Perusahaan di pasar modal tidak hanya ada di perusahaan sekuritas dan perusahaan asset management saja tapi bisa juga di Dana Pensiun, Asuransi, Bank dan Yayasan dimana mereka juga menginvestasikan dananya di instrumen pasar modal. Sekarang juga mulai banyak perusahaan fintech yang memasarkan produk pasar modal. Jadi coba perluas pencarian anda.

    Bisa dapat atau tidak, memang tergantung pada kerja keras, amal dan ibadah.

    2. Perihal bisa berkarir atau tidak, itu pertanyaan kepada atasan anda pada saat diterima nanti. Kalau bisa belajar atau tidak, tentu bisa karena pada saat misalkan anda melakukan analisa atau memasarkan produk tersebut, anda juga ikut mempelajari produk pasar modal.

    3. Itu tergantung pada kebijakan perusahaannya. Ada yang mungkin memperbolehkan jalur karir untuk berpindah2 posisi, ada juga yang mungkin tidak terlalu fleksibel. Bisa ditanyakan pada saat interview kerja nanti.

    Semoga bermanfaat dan semoga sukses

    Like

  29. assalamu’alaikum pak saya ingin bertanya dari 5 sertifikasi yg ada di ticmi sekarang mana yang menurut bapak lebih prospek kerjanya bagus ?

    Like

  30. Halo Pak Rudi,
    Saya memiliki ketertarikan untuk mengambil test WMI, saya awam sekali. Adakah saran buku yang mendukung saya sebagai pemula untuk belajar tentang WMI? Dan di mana dapat diperoleh materi/modul2 yang berkaitan dengan materi yang akan di test kan untuk WMI?
    Terimakasih atas sharingnya Pak
    Tuhan berkati

    Like

  31. Halo Kak Rudi, Saya lagi googling mengenai prospek, peluang dan kebutuhan tenaga analis efek di Indonesia dan akhirnya menemukan postingak Kak Rudi ini
    Saya ingin tanya advice Kak Rudi jika berkenan. Saya ingin switch karir , ke bidang research analis, atau analis efek. Rencana saya ,saya ingin mengambil sertifikasi CSA, dan meningkatkan skill excel saya sebagai langkah awal memulai.

    Akan tetapi hal yang paling membuat saya ragu adalah, background saya adalah sales retail.
    Background pendidikan teknik kimia.
    Dan usia saya sekarang sudah 35 tahun.

    Sekiranya Kak Rudi berkenan membagi pandangan / advicenya. Bagaimana pandangan Kak Rudi terhadap situasi saya ini.
    1. Apakah memungkinkan switch karir di usia saya yg sudah 35 tahun.
    2. Kemudian peluang/ prospeknya nya seperti apa untuk research analis, mungkin kakak lebih paham.

    Like

    1. Selamat pagi Johan,

      Sehubungan dengan pertanyaan anda :
      1. Mau pindah karir atau usaha mandiri, tidak ada kata terlambat. Tinggal seberapa banyak persiapan dan keinganan yang kuat untuk mencapai target tersebut

      Namun dgn usia yg semakin bertambah, yang dipertaruhkan juga semakin banyak. Mulai dari kebutuhan sehari2, dan mungkin juga tanggungan orang tua / keluarga. Sehingga perlu dipersiapkan dengan matang

      Jumlah perusahaan sekuritas dan manajer investasi di Indonesia masih kurang dari 200. Dan mungkin setiap perusahaan hanya butuh sekitar 3-6 orang saja. Bisa juga lebih besar, tapi harusnya tidak lebih dari 20 orang.

      Sementara yg berminat dgn posisi itu amat banyak, jadi persaingannya amat ketat.

      Kemudian saya perhatikan, biasanya analis itu lebih banyak yg loyal dengan pekerjaan, bukan perusahaan. Jadi sering berpindah2 walaupun tidak semua.

      Di luar itu ada juga perusahaan non pasar modal, tapi berinvestasi di pasar modal dan ada lowongan analis itu seperti dana pensiun, asuransi, dan yayasan.

      Ada juga private fund yg mengelola dana orang / sekelompok orang kaya tertentu. Tapi kalau ini biasanya requirements nya sangat tinggi dan sistemnya bukan lowongan. User yg mencari2 sendiri orang yg bagus di pasar seperti apa dan melakukan pendekatan. Terkadang ada rekomendasi juga dari sama2 orang di pasar modal.

      Semakin banyak juga orang yg bukan / tidak pernah bekerja sebagai analis, tapi membuat website / akun sosmed analisa efek yg tidak kalah bagus.

      Intinya pekerjaan / usaha apapun bagus kalau dilakukan dgn usaha keras, persiapan matang, dan eksekusi yang nyata.

      Sekalipun rezekinya bukan disitu, biasanya dari effort yg dilakukan, membuka peluang rezeki di bidang lain

      Semoga bermanfaat

      Like

Leave a comment