September 2024, Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa 🇮🇩 mencatat deflasi.

Inflasi Year on Year 1.84%, turun dari Agustus 2024 yang 2.12%.
Inflasi rendah biasanya merupakan good news, tapi ramai-ramai, dilaporkan bahwa deflasi ini = pelemahan daya beli

Apa benar?

Ini versi ChatGPT

Salah satu cara menggunakan teknologi kecerdasan buatan adalah memberikan instruksi atau pertanyaan yang jelas. Untuk itu, kita juga perlu memahami konsep dari inflasi dulu.

Di 🇮🇩 ada 4 jenis inflasi :
1. Headline Inflation / Inflasi Total
2. Administered Price Inflation / Inflasi yang harganya diatur pemerintah, sering disebut juga Inflasi Energi
3. Volatile Food / Inflasi Harga Bergejolak, sering disebut juga Inflasi Makanan
4. Core Inflation / Inflasi inti, tidak ada sebutan lain

Headline inflation yang kita lihat pada publikasi BPS, adalah jumlah dari 3 di atas sesuai dengan bobotnya.
Penjelasan dari 3 inflasi tersebut versi ChatGPT sebagai berikut :

Lantas saya juga bertanya, dari ketiga inflasi tersebut, manakah yang paling cocok untuk mengukur daya beli masyarakat.

Jawaban ChatGPT Dari 3 data ini, ternyata Inflasi Inti adalah ukuran yang lebih tepat.
Karena inflasi energi harganya diatur pemerintah, bukan mekanisme pasar.

Kemudian inflasi makanan, naik turunnya bisa sangat drastis tergantung cuaca. Cabe, daging, dan bawang adalah contoh ekstremnya. Menjelang panen dan hari raya, harganya selangit, begitu lewat balik ke bumi lagi.

Karena inflasi total yang kita lihat di media adalah gabungan dari 3 inflasi, untuk mengetahui apakah terjadi pelemahan daya beli atau tidak, harus dipecah jadi 3 bagian. Untunglah data ini tersedia di BPS bahkan dalam bulanan supaya lebih mudah dilihat trennya.

Inflasi total memang negatif alias deflasi dari Mei hingga September. Tapi selama 5 bulan ini, inflasi inti tetap naik, inflasi energi minus di Mei dan September, inflasi makanan yang turun drastis tiap bulan

Mengapa inflasi energi turun di September 2024?
Sederhana saja, harga Pertamax dan kawan-kawan turun.

Mengingat Oktober 2024, harga Pertamax kembali turun lagi, maka di bulan depan, inflasi energi juga akan turun lagi.

Mengapa inflasi makanan bisa turun?
Ada situs dari https://panelharga.badanpangan.go.id yang sangat komprehensif.

Dari contoh, Harga Daging Sapi naik pas lebaran dan turun setelahnya, harga Cabe dan Bawang juga cenderung stabil / turun di 2024. Hal ini berimbas pada inflasi makan turun.

Pertanyaannya, apakah daya beli 🇮🇩 sedang melemah karena deflasi 5 bulan berturut-turut?

Berdasarkan ChatGPT, Tidak.

Karena inflasi inti masih positif, deflasi disebabkan harga makanan yang turun dan BBM juga turun. Penggunaan data secara makro ini menurut saya lebih objektif.

Sebab di sosial media, ada kebiasaan cherry picking, alias memilih narasi yang sesuai dengan keinginan dia. Misalkan antrian yang beli Iphone 16 dan boneka Labubu yang seolah semua baik-baik saja dan PHK di suatu perusahaan yang seolah olah dalam gawat darurat.

Well…., negara 🇮🇩 memang tidak sempurna.

Ada yang positif, ada pula yang negatif, bahkan di negara maju juga sama. Tinggal pilihan kita mau berfokus pada yang positif / negatif, serta bagaimana upaya untuk mencari jalan keluar ketika mengalami kesulitan.

HAVE A NICE DAY

Rudiyanto

Tinggalkan komentar

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui