Tenang, saya tidak mengajarkan bagaimana memprediksi menggunakan bola kristal. Selain tidak punya keahlian soal ilmu perbolakristalan, saya juga tidak yakin dengan tingkat kekurasiannya.
Sebenarnya inspirasi topik ini muncul ketika saya berkeliling di daerah. Berbeda dengan investor Jakarta yang sudah canggih, investor di daerah masih sangat dasar dalam hal pemahamannya terhadap investasi. Meski sederhana, tapi ketika saya pikir kembali ternyata jika saya mengambil dari sudut pandang mereka, pertanyaannya sangat masuk akal.
Sebagai gambaran, produk investasi di daerah masih sangat minim. Umumnya masyarakat lebih mengenal bisnis riil dan valas. Dalam bisnis riil cukup sederhana, misalkan beli beras satu karung Rp 100.000 dijual Rp 110.000 maka untungnya 10%. Harga beli beras sudah jelas sejak awal dari distributor. Harga jualnya tentu tergantung kemampuan pemilik toko, persaingan dengan toko sebelah dan daya beli masyarakat. Umumnya pebisnis yang sudah berpengalaman sudah tahu berapa harga jual yang wajar sehingga ketika beli beras dia sudah bisa prediksi keuntungannya.
Contoh lain adalah valas. Di Batam, kepemilikan Singapore Dollar (SGD) sangat umum. Tidak hanya sebagai uang saku saat jalan-jalan ke Singapore, tidak sedikit pula masyarakat Batam yang menyimpan SGD sebagai investasi di bawah bantal. Dilihat dari historisnya juga cukup menguntungkan. Jika 10 tahun yang lalu, 1 SGD bisa dapat Rp 5000-an, sekarang sudah hampir Rp 10.000. Proses beli SGD juga mudah, tinggal datang ke money changer, lihat kurs nilai tukarnya berapa dan lakukan negosiasi, deal tinggal beli sesuai isi kantong anda.
Nah ketika mau beli reksa dana, para calon investor tersebut tidak terbiasa. Sebab sebagai pembeli beras dan valas, ketika mau beli mereka tahu dengan jelas harga belinya. Sama juga ketika mau dijual harganya juga sudah jelas. Tapi ketika mau beli dan jual reksa dana, mereka bingung. Sebab dijelaskan bahwa harga transaksi hari ini baru diketahui besok pagi. Jadi ibaratnya mereka menyetorkan uang untuk membeli barang tanpa tahu harganya berapa. Rasanya tentu seperti membeli kucing dalam karung..
Sumber : https://dyahsujiati.wordpress.com
Mekanisme tersebut memang tidak bisa dihindarkan karena cara kerja reksa dana memang demikian. Untuk itu, dalam kesempatan kali ini saya ingin berbagi bagaimana cara untuk “memperkirakan” harga reksa dana pada hari ini. Namanya memperkirakan, tentu bisa meleset. Harapannya setelah lengkap, anda tidak hanya bisa “memperkirakan” harga reksa dana saham tetapi juga reksa dana pendapatan tetap atau yang berbasis obligasi. Continue reading “Bagaimana Cara Memprediksi Harga Reksa Dana ?”