Dalam kesempatan ini,
Rudiyanto dan Keluarga mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 2015
Mohon Maaf Lahir Dan Batin
Topik untuk mempersiapkan pensiun dengan reksa dana sudah cukup sering dibahas dalam blog ini. Bahkan, artikel tentang pensiun dan diskusinya dengan reksa dana merupakan topik yang paling sering dibaca. Hal ini bagus karena menunjukkan bahwa adanya kesadaran dari masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan masa tuanya dengan baik. Pemikiran untuk persiapan pensiun ini bahkan juga sudah ada di kalangan First Jobber. Bayangkan, anak baru yang entah bisa lulus masa probation atau tidak sudah memikirkan rencana pensiunnya, luar biasa bukan?
Dalam kegiatan gathering nasabah yang dilakukan di Restoran Teochew Palace, Pluit Village beberapa waktu yang lalu, ada satu pertanyaan yang menurut saya cukup menarik. Peserta tersebut bekerja di salah satu perusahaan dan saat ini mereka ditawarkan oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) untuk mempersiapkan pensiun bagi karyawannya. Pertanyaan dia, apa plus minus mempersiapkan rencana pensiun via reksa dana dan DPLK ?
Sebagai informasi, jika kamu perhatikan di slip gaji yang diterima setiap bulan, biasanya ada juga porsi tertentu yang disetorkan ke BPJS Ketenagakerjaan (dulu Jamsostek) dengan nama Jaminan Hari Tua (JHT). Nah, apakah ini hal ini juga sama dengan persiapan pensiun?
Ok, sebelum membahas lebih jauh, saya mau menyampaikan disclaimer terlebih dahulu bahwa saya bukan ahli dalam hal DPLK, BPJS ketenagakerjaan dan peraturan tentang ketenagakerjaan. Jadi kalau pembahasan saya ada yang salah atau kurang tepat, silakan dikoreksi. Continue reading “Mempersiapkan Pensiun : Via DPLK atau Reksa Dana Langsung ?”
Apakah anda sudah ikut mencoblos saat PEMILU 9 April lalu? apakah hasil PEMILU ini sesuai dengan perkiraan anda? Dan yang paling penting, bagaimana pandangan sebagai seorang investor terhadap hasil ini?
Pemberitaan tentang PEMILU dan Pasar Modal memang sangat hot ketika hasil Quick Count PEMILU bisa dilihat di layar TV pada tanggal 9 April malamnya. Berdasarkan hasil Quick Count yang saya kutip dari Kompas.com, hasilnya kurang lebih sebagai berikut
sumber : Kompas.com 15 April 2014.
Pemberitaan terkait PEMILU ini juga sangat beragam, mulai dari :
Apapun itu, kita memang harus mensyukuri bahwa PEMILU kali ini berjalan dengan aman dan lancar. Tidak ada bom yang meledak, gangguan teroris / separatis, ataupun demo besar-besaran yang menolak hasil PEMILU. Yah, paling ada beberapa Caleg stres yang kalau saya lihat di berita mencoba meminta kembali uang sogokannya karena jumlah uang dan amplop yang dikeluarkan tidak sesuai dengan jumlah suara. Ada beberapa caleg yang dirawat di rumah sakit jiwa dan paranormal karena tidak bisa menerima hasil ini ataupun bingung karena terlilit hutang. Di beberapa daerah PEMILU terpaksa harus diulang atau tertunda karena surat suara tertukar dan terlambat karena kendala transportasi. Namun rasanya ini bukan masalah yang terlalu serius. Nobody perfects.
Jika di atas adalah pandangan saya dari kacamata sebagai warga negara Indonesia, bagaimana dengan pandangan saya dari kacamata sebagai investor pasar modal? Kalau diingat2, begitu hasil Quick Count diumumkan di media massa, pada tanggal 10 April 2014 IHSG mengalami penurunan yang cukup dalam yaitu 3.16%. Namun belum sampai 1 minggu, pada saat artikel ini ditulis, IHSG sudah ke level 4871. Mungkin minggu ini sudah bisa kembali ke 4900 lagi. Jika kegagalan PDIP mendapatkan hasil di atas 20% menjadi alasan penurunan pada tanggal 10 tersebut, mengapa dalam waktu dekat ini sudah kembali naik? Bagaimana sih, sebenarnya investor pasar modal memandang hasil Pemilihan Legislatif ini?
Pergerakan IHSG 10 April 2014
Continue reading “Bagaimana Hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014 Dari Kacamata Investor?”