Apakah Investasi Obligasi Menarik Untuk Jangka Panjang ?

Uptrend stacks coins, dices cube with the word GO and calculator

Beberapa waktu yang lalu saya datang bersama tenaga pemasar bertemu dengan pengurus yayasan sebuah lembaga pendidikan yang berminat untuk investasi reksa dana. Karena berbentuk yayasan serta dana yang ada akan digunakan untuk membiayai usaha di bawah naugannya, kebijakan investasi dari yayasan tersebut sangat konservatif. Plus ada masukan dari komite investasi agar tidak boleh rugi.

Terus terang, jika ada kebijakan tidak boleh rugi, sebetulnya investasi reksa dana sudah tidak cocok lagi karena bahkan reksa dana pasar uang yang paling aman sekalipun masih bisa mengalami penurunan harga. Bersama team pemasar dan klien tersebut, kami berdiskusi tentang berbagai produk investasi hingga akhirnya sampai pada obligasi. Sebab dengan target bisa mendapatkan hasil di atas deposito dan tidak boleh rugi, maka pilihan hanya tinggal obligasi pemerintah saja.

Secara teori, investor pada umumnya percaya bahwa investasi obligasi dalam jangka panjang akan kalah dengan hasil investasi saham. Demikian juga reksa dana yang berinvestasi pada obligasi juga diyakini akan kalah dengan reksa dana saham dalam jangka panjang. Namun jika kita berbicara pengelolaan dana perusahaan seperti yayasan, dana pensiun, asuransi dan lembaga pengelola dana besar lainnya, penempatan dana paling besar justru selalu pada obligasi terutama obligasi pemerintah.

Apa yang membuat institusi tersebut menempatkan sebagian besar dananya di obligasi pemerintah? Apakah investasi obligasi menarik untuk jangka panjang ? Apakah dalam kondisi pasar seperti sekarang, berinvestasi di obligasi menjadi salah satu pilihan ? Continue reading “Apakah Investasi Obligasi Menarik Untuk Jangka Panjang ?”

Advertisement

Memahami Cara Kerja Obligasi (3) : Mengenal Metode Akuntansi Obligasi

Dibandingkan metode akuntansi pembukuan untuk saham dan reksa dana, metode akuntansi untuk obligasi memiliki keunggulan yaitu mampu membentuk mindset investor. Kita sering berbicara bahwa investasi reksa dana saham dan saham untuk jangka panjang, namun pada kenyataannya masih terdapat banyak investor yang horison investasinya sangat pendek. Salah satu penyebabnya menurut saya adalah adalah pembukuan akuntansi yang dicatat mengikuti harga pasar. Ketika harga pasar berubah (baik itu naik tinggi ataupun turun tajam), investor bisa segera melihat perubahan nilai kekayaannya, akibatnya ketika melihat nilai kekayaan yang berubah dengan cepat, otomatis akan mempengaruhi investor untuk melakukan cutloss atau profit taking.

Sebaliknya, obligasi yang menjadi underlying asset reksa dana pendapatan tetap dimana diperuntukkan untuk investor dengan horison investasi jangka pendek, malah memiliki metode akuntansi yang membuat investor lebih fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang daripada fluktuasi harga dalam jangka pendek. Seperti apa metode akuntansi untuk obligasi dan bagaimana metode ini membentuk mindset investor?

Continue reading “Memahami Cara Kerja Obligasi (3) : Mengenal Metode Akuntansi Obligasi”

Konvergensi GAAP ke IFRS dan Efeknya bagi Obligasi dan Reksa Dana

GAAP dan IFRS adalah istilah dalam akuntansi. GAAP merupakan singkatan dariĀ  General Accepted Accounting Principle sedangkan IFRS merupakan singkatan dari International Financial Reporting Standard. Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah telah aktif mensosialisasikan perubahanĀ  PSAK (Peraturan Standar Akuntansi Keuangan) yang sebelumnya mengadopsi GAAP menjadi IFRS. GAAP dikenal sebagai standar akuntansi berdasarkan aturan (Rules Based) dan IFRS dikenal sebagai standar akuntansi berdasarkan prinsip (Principles Based), untuk selengkapnya bisa anda baca di website IFRS ini.

Berhubung saya bukan seorang ahli akuntansi, maka saya lebih membahas efek konvergensi ini dari sudut pandang seorang investor pasar modal, terutama untuk instrumen Obligasi dan Reksa Dana. Dari pengalaman saya, memang ada banyak investor institusi seperti asuransi dan dana pensiun yang cukup concern dengan isu ini mengingat reksa dana dan terutama obligasi menduduki porsi yang cukup besar dari total portofolio investasinya. Sementara bagi investor individual, efek ini mungkin tidak berdampak terlalu signifikan. Namun dari berita yang saya baca, ada kemungkinan bisa berefek pada reksa dana pasar uang sehingga ada baiknya kita tahu.

Continue reading “Konvergensi GAAP ke IFRS dan Efeknya bagi Obligasi dan Reksa Dana”