Dengan berlalunya 2013 dan masuk ke 2014, saya percaya kebanyakan dari pembaca di blog ini sudah pernah mencicipi bagaimana rasanya menjadi investor reksa dana dan ikut mengalami pahit manis dalam berinvestasi. Selama ini kita juga banyak belajar hal-hal baru terkait investasi dan makro ekonomi seperti pemulihan dan krisis hutang eropa, berbagai aksi the Fed seperti quantitative easing, operation twist, dan terakhir ini tapering, kemudian beralih ke kondisi perekonomian Indonesia, kita mengenal istilah cadangan devisa, rasio PDB terhadap hutang, dan lain sebagainya.
Kalau berfokus pada kenaikan dan penurunan, perjalanan IHSG di tahun 2013 juga ibarat roller coaster. Di semester I 2013 IHSG mencetak rekor baru dengan menembus angka 5200, kemudian dalam waktu 6 bulan terus menurun bahkan sempat lebih rendah dari nilai pembukaan pada awal tahun sekitar 3800 meski kembali ke level 4200 an pada akhir tahun. Dalam kurun waktu tersebut ternyata harga obligasi juga turun. Sehingga reksa dana pendapatan tetap yang berbasis obligasi, harganya juga ikut turun.
Dalam situasi demikian, sebagai orang yang sudah menjalani periode tersebut, apakah strategi investasi yang terbaik menurut anda?
- Saya percaya kunci sukses untuk dalam berinvestasi adalah dengan melakukan diversifikasi. Jadi saya sudah membagi uang saya dalam berbagai reksa dana yaitu saham, campuran, obligasi dan pasar uang. Ketika kinerja saham, campuran dan obligasi kurang baik, reksa dana pasar uang saya masih bisa memberikan keuntungan. Jadi Diversifikasi adalah strategi yang terbaik. Apalagi jika dikombinasikan dengan investasi properti.
- Yang namanya investasi itu, harus jangka panjang. Dan karena status saya yang karyawan, maka setiap bulan saya melakukan cost averaging. Memang untungnya masih belum terlalu kelihatan sekarang dan ada beberapa kali investasi yang masih merugi, tapi saya yakin dengan prospek jangka panjang investasi Indonesia dan lumayan dengan strategi ini saya sempat masuk ketika IHSG di level 3800an. Jadi Cost Averaging adalah yang terbaik.
- Saya lebih memilih strategi Rebalancing. Artinya saya sudah menentukan di awal komposisi investasi yang ideal untuk saya adalah (misalnya) 50 untuk reksa dana saham dan 50 untuk reksa dana obligasi. Ketika komposisinya timpang, saya segera melakukan rebalancing agar komposisinya sesuai keinginan.
- Swing Trading adalah strategi terbaik. Dengan menggunakan beberapa indikator analisa teknikal, saya selalu masuk di titik terendah dan keluar ketika mencapai titik tertinggi. Ini strategi yang paling tokcer (kalau benar2 ada yang melakukan ini di 2013, silakan memberikan testimoni)
- Boro-boro pakai strategi pak, kapan ada uang lebih ya diinvestasikan dan kapan butuh uang ya terpaksa dananya ditarik. Ga pakai strategi dan analisi
- Atau ada strategi lain, silakan sharing disini.