Dalam memilih saham, bisa dengan PER dan PBV untuk mencari tahu mana yang lebih murah.
Dalam memilih obligasi negara, Yield to Maturity juga bisa digunakan untuk menentukan mahal murah valuasinya.
Bagaimana jika pilihannya antara saham dan obligasi? Apakah ada indikatornya?

Di Saham tidak ada Yield To Maturity (YTM).
Di Obligasi tidak ada PER dan PBV.
Jadinya memang tidak bisa dibandingkan, namun sebetulnya ada cara lain yaitu Earning Yield (EY) yang dihitung dengan cara membagi EPS 12 bulan terakhir dengan harga saham saat ini.

Secara matematis, EY juga bisa dihitung dengan cara 1 dibagi PER karena EY adalah rumus PER yang pembilang dan penyebut dibalik.
Mengutip pembahasan sebelumnya di: https://rudiyanto.blog/2023/12/23/menghitung-pe-ratio-indeks-studi-kasus-sri-kehati-dan-idx30/
PER dari Sri Kehati per November 2023 adalah 13.35
Maka EY Sri Kehati
= 1/13.35
= 7.49%
Angka EY ini selanjutnya bisa dibandingkan dengan YTM dari indeks obligasi / obligasi seri Benchmark.
Dengan menggunakan website PHEI bagian Fund Fact Sheet November 23, didapatkan Average YTM Obligasi Pemerintah (Goverment) Fixed Rate yang terdiri dari 47 seri adalah 6.70%.

Per Nov 2023
Earning Yield Sri Kehati 7.49%
Rata-rata YTM Obligasi FR 6.70%
Artinya Sri Kehati “lebih murah” dibandingkan Obligasi Pemerintah karena memberikan Yield yang lebih tinggi.
Untuk investor dengan pendekatan valuasi, jika harus memilih salah satu, pilihannya Sri Kehati.
Perbandingan juga bisa dengan Surat Utang Negara seri Benchmark yang berubah setiap tahun, ada versi Konvensional dan Syariah (SBSN).
Data per 22 Desember 2023 sebagai berikut:

Angka yang digunakan adalah Today Yield (YTM)
Tidak berbeda jauh dengan rata-rata dari semua FR yang diambil di Fact Sheet November 23, ternyata baik yaitu waktunya (TTM – Time to Maturit) baik dari 5 hingga 23 tahun, YTM tertinggi cuma 6.77%.
Sementara Sri Kehati di 7.49%.
Artinya saat ini, Saham lebih murah dari obligasi
Investor yang aset alokasinya dengan pendekatan valuasi, secara teori harusnya menempatkan bobot reksa dana saham lebih besar dari reksa dana pendapatan tetap.
Namun perlu diingat, dalam pasar modal, lebih murah belum tentu akan naik dan sebaliknya.
HAVE A NICE DAY

Tinggalkan komentar