Rencana Aksi Korporasi dari ADRO untuk melakukan divestasi anak usahanya yaitu Adaro Andalan Indonesia (AAI) mendapat perhatian di pasar modal.

Pembahasan ini, berfokus pada mekanisme dan aspek pajak terkait aksi korporasi tersebut.

*Bukan rekomendasi Buy Sell Hold

Perusahaan yang terdaftar di IDX, selain menjalankan usahanya, banyak berupa holding company. Artinya mereka memiliki anak-anak perusahaan yang menjalankan bisnis sesuai kegiatan usahanya. Contoh ADRO per Juni 2024 memiliki 85 anak perusahaan baik secara langsung / tidak langsung.

Sektor batu bara di 🇮🇩 dalam persepsi ESG, skor lingkungan relatif rendah sehingga dianggap kurang “hijau”. Dalam perkembangan menuju net zero emissions, pemerintah dan internasional memberikan banyak insentif dan kemudahan bagi perusahaan yang ikut berkontribusi.

Salah satu contohnya, ISSP rating obligasi dari Pefindo adalah A, tapi karena dana obligasinya dipakai untuk menggunakan porsi yang lebih besar pada pembangkit listrik non batu bara, mendapat penjaminan dari Asian Development Bank sehingga ratingnya AAA dan kupon jadi lebih rendah.

Ada juga POJK Keuangan Berkelanjutan yang mewajibkan lembaga jasa keuangan, emiten, dan perusahaan publik untuk berpartisipasi. Mulai dari pelaporan hingga penyediaan pendanaan untuk keuangan berkelanjutan. Beberapa bank juga menyatakan komitmen porsi kredit ke sektor ini.

Dalam keterbukaan informasi, upaya go green sehingga mendapatkan akses pendanaan yang lebih baik adalah salah satu alasan ADRO melakukan penjualan AAI, anak perusahaan yang berkontribusi sekitar 52.9% dari Total Aset dan bahkan 89.4% dari Pendapatan dan 104.8% dari Laba Bersih.

Yang menarik di mekanismenya:

1. AAI akan di IPOkan

2. Selanjutnya pemegang saham ADRO akan mendapat rasio pemesanan untuk membeli saham AAI.

Per Agustus, kepemilikan dan jumlah investor sebagai berikut:

Tidak dijelaskan pada langkah pertama akan IPO berapa persen. Mengacu ke aturan bursa, aktiva berwujud bersih > Rp 100 M dan IPO > Rp 2 T, maka minimum porsi saham IPO adalah 10%. Jika sesuai maka sisanya 90% sisanya bisa dibeli pemegang saham lama sesuai rasio pemesanan.

3. Harga transaksi menggunakan harga rata-rata tertimbang harga saham hari pertama yang bisa di cek pada Average Price di RTI

Selanjutnya penjualan sisa 90% ke pemegang saham menggunakan Average Price tersebut

Dengan mekanisme ini, ketika dilakukan penjualan saham AAI kepada pemegang saham ADRO lama, maka dikenakan pajak penghasilan final 0.1%. Yang memikirkan mekanisme ini, menurut saya jenius karena dengan cara normal tanpa IPO, pajaknya bisa luar biasa besar mencapai 22%.

Hitung2an sederhana berdasarkan laporan keuangan AAI per Juni 2024,
– Ekuitas AAI adalah USD 2.7 Miliar USD
– Laba bersih 6 bulan USD 911 juta atau USD 1.8 Miliar USD disetahunkan
– Valuasi IPO AAI adalah USD 2,45 Miliar USD
– PER 2.45 / 1.8 = 1.36x
– PBV 2.45 / 2.7 = 0.90x

Sesuai akta, modal disetornya adalah Rp 21.9 T. Dengan valuasi USD 2.45 M setara Rp 37.45 T selisihnya Rp 15.5 T. Dalam kondisi normal tanpa IPO, jika AAI modal 21.9 T dijual 37.45 T maka atas keuntungan 15.5 T akan kena pajak progresif badan atas keuntungan 22% setara Rp 3.4 T.

Dengan mekanisme di atas, maka :

Saat IPO
ADRO atas kepemilikan AAI sesuai ekuitas USD 2.72 M setara Rp 41.6 T kena founder tax 0.5% = Rp 208 M.

Saat dijual ke pemegang saham baru USD 2.45 M setara Rp 37.45 T via bursa pph final 0.1% = Rp 37.4 M.

Total Rp 245.4 M vs Rp 3.4T

Nilai Rp 37.45 T tentu bukan angka yang kecil.
Untuk membantu pemegang saham lama ADRO untuk membeli AAI ini, ada kemungkinan akan ada dividen jumbo. Data per Juni 2024, laba bersih Rp 12.75 T, disetahunkan Rp 25.5 T dalam EPS 797.

Apabila Rp 37.45 T ini sepenuhnya dibiayai dari dividen, maka setara dengan Dividen sekitar Rp 1170. Artinya pemegang saham bisa gunakan dividen ini untuk membeli saham AAI tanpa keluar uang sepeserpun. Tapi jika skenario tidak demikian, maka dividennya bisa lebih kecil.

Aksi korporasi di atas menurut saya disusun dengan sangat apik dan memerlukan kemampuan underwriting, pengetahuan atas peraturan perpajakan, OJK dan bursa yang top notch – corporate financenya 👍 10/10.

Informasi keterbukaan informasi: https://idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/202409/5a5c32beba_c36d23278a.pdf…

HAVE A NICE DAY

Rudiyanto

Tinggalkan komentar

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui