Fed : Bank Sentral 🇺🇸
Dot : Titik
Plot : Struktur / Alur Cerita

Fed Dot Plot mempengaruhi langsung kebijakan seperti bunga deposito dan kredit, pertimbangan jual beli pasar modal, hingga tidak langsung business decision seperti ekspansi, rekrutmen, PHK.

Tentang Dot Plot :

Rapat bank sentral 🇺🇸 dikenal dengan Federal Open Market Committee (FOMC) adalah ajang terbesar dalam dunia keuangan dan pasar modal. Sebab 🇺🇸 adalah ekonomi terbesar dunia, keputusan mengenai suku bunganya menjadi acuan dari bank sentral negara lain meski tidak selalu sejalan.

Saking pentingnya rapat ini, dokumen siaran pers pidato sampai dianalisa kata per kata. Seperti berapa kali kata resesi, inflasi, naik turun disebut, dan dibandingkan dengan siaran pers sebelumya. Pengamat ingin menangkap perubahan nada dari analisa tersebut.

Bagi investor profesional dan institusi, yang dilihat bukan sekedar suku bunga Naik, Turun, atau Tetap, atau ke depannya mau kemana saja, tapi juga faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan tersebut, dan apa pendapat mereka atas data terbaru.

Inflasi dan Pengangguran adalah contohnya.
Saking sering disebut-sebut jadi dasar pertimbangan kebijakan bunga, setiap kali data tersebut dipublikasikan juga diperhatikan pasar. Bahkan ada yang perusahaan berusaha selangkah di depan dengan menjadi “super user” lembaga statistik.

Bank Sentral 🇺🇸 atau Federal Reserve yang sering disebut The Fed juga menyadari hal tersebut.
Keputusan yang The Fed yang di luar ekspektasi, contoh pasar ekspektasi bunga turun, tapi putusan bunga tetap atau malah naik akan memicu gejolak penurunan harga dan sebaliknya.

Belajar dari krisis finansial 2008 yang menyebabkan kolapsnya beberapa perusahaan raksasa pada waktu itu dan merembet pada kepanikan pasar yang berlebihan, salah satu penyebabnya adalah komunikasi bank sentral yang dianggap kurang transparan.

Baru 2012 diperkenalkan Dot Plot.

Dot plot adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan forward guidance—sebuah strategi komunikasi yang dirancang untuk memberikan petunjuk kepada publik dan pasar tentang ekspektasi The Fed mengenai kondisi ekonomi dan kebijakan masa depan.

Dengan memperlihatkan pandangan individual anggota FOMC tentang arah suku bunga, dot plot diharapkan bisa membantu mengurangi ketidakpastian pasar, sehingga investor dan pelaku ekonomi bisa membuat keputusan yang lebih baik.

Tiap 3 bulan, Maret, Juni, September, dan Desember 19 anggota FOMC memberikan pandangan akan suku bunga untuk tahun ini, tahun depan, 2 tahun ke depan, dan jangka panjang.

Selanjutnya pandangan mereka dibuat dalam dot plot sebagai berikut yang dirangkum :
https://www.bondsavvy.com/fixed-income-investments-blog/fed-dot-plot

Cara baca : 2024
Posisi sebelum rapat 5.25% – 5.5%

Dari 19 anggota, pandangan 2024
2 di 4.75 – 5% turun 50 bps
7 di 4.5 – 4.75% turun 75 bps
8 di 4.25-4.5% turun 100 bps
1 di 4-4.25% turun 125 bps

Terbanyak di 100 bps
Berdasarkan Dot Plot Sept, Fed akan turun 100 bps di 2024.

2025 – asumsi 2024 di 4.25-4.5%
Dengan konsep yg sama terbanyak ada di
3.25-3.5% turun 100 bps
3-3.25% turun 125 bps

Jika sama, diambil angka yang tertinggi sehingga di 3.25-3.5%

Dari 5.25 – 5.5% Agustus, turun 50 bps di September lalu dan dot plot di 4.25 – 4.5% berarti masih bisa turun 50 bps lagi hingga akhir 2024.

Kemudian 2025 dot plot di 3.25 -3.5%, yang artinya 2025 bisa turun lagi 100 bps Jangka panjang 2.75-3%, artinya Fed mau ke level tersebut.

Apakah putusan ini sudah tetap?
Tentu tidak, dot plot tiap 3 bulan ini bisa berubah dari waktu ke waktu.
Misalkan di Juni lalu terbanyak di 4.75-5%, baru turun ke 4.25-4.5% di September ini.
Ekspektasi bisa berubah karena perkembangan data seperti inflasi.

Meski demikian, paling tidak bisa menjadi acuan 3 bulan ke depan.
Dari sisi reksa dana, yang lebih concern adalah pengelola fixed income / obligasi.
Kalau reksa dana saham, sentimennya terlalu banyak, jadi penurunan bunga ada sentimen positif tapi masih banyak sentimen lain.

Dana asing yang masuk deras ke Indonesia sejak Agustus, Kurs Rp menguat dari 16rb++ menjadi 15rb++, harga reksa dana pendapatan tetap dan saham yang naik tinggi selama Agustus-September, salah satunya efek dot plot yang penurunan bunga lebih agresif ini.

HAVE A NICE DAY

Rudiyanto

Tinggalkan komentar

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui