Pelemahan kurs Rp/USD, harga saham, dan Obligasi yang terus berlanjut, serta net sell asing paska Trump memenangkan Pilpres 🇺🇸, menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi.

Apakah era penurunan suku bunga akan berakhir karena inflasi akan kembali tinggi?

Sebagaimana diketahui, net buy yang deras dari investor asing di IHSG sejak Juni lalu adalah strategi asing yang mengalihkan dananya dari negara maju ke negara berkembang (emerging market) sebagai antisipasi penurunan suku bunga 🇺🇸.

Story-nya bunga 🇺🇸 turun berarti ekonomi sedang lesu, sehingga diperlukan untuk penurunan bunga agar ekonomi tidak terlalu melambat. Namanya uang, selalu mencari negara yang ekonominya lagi bagus. Mengingat Eropa dan China juga lesu, maka negara berkembang seperti 🇮🇩.

Penurunan suku bunga 🇺🇸 sebesar 50 bps pada September lalu semakin menguatkan story tersebut. Namun sejak Oktober awal, sebelum pilpres 🇺🇸 berlangsung, asing sudah net sell. Pemicu pertama adalah tingkat pengangguran yang tidak sesuai ekspektasi sehingga khawatir inflasi kembali naik.

Kemenangan Trump di November kembali menjadi pemicu lanjutan.

Argumentasinya:
– Trump bakal menetapkan tarif pajak untuk 🇨🇳, akibatnya harga barang impor akan kembali naik.
– Melakukan deportasi massal imigran ilegal yang selama ini dibayar murah, sehingga menaikkan biaya produksi.
– Mencampuri lebih jauh Bank Sentral The Fed, sehingga kebijakan moneter akan tidak independen.

Kombinasi dari ketiga hal di atas, membuat sebagian ekonom dan pelaku pasar meyakini bahwa paska Trump menjabat, inflasi bakal lebih tinggi, sehingga penurunan suku bunga tertunda.

Apakah ada yang berpendapat lain? Apa argumennya? Ada.

1. Secara historis, inflasi di era Trump waktu pengenaan tarif justru lebih rendah.

Menurut ChatGPT, era Trump inflasi rendah karena pemotongan pajak, deregulasi, dan ekonomi kuat. Justru era Biden – Kamala, inflasi tinggi.

2. Dengan tarif tinggi, belum tentu harga barang akan serta merta naik produsen “dipaksa” untuk bangun pabrik dan produksi di 🇺🇸.

Tren dari aliran modal investasi langsung (FDI) menunjukkan investasi 🇨🇳 ke 🇺🇸 sempat melonjak tinggi di 2016 mengantisipasi kemenangan Trump.

Meskipun belum tentu semua pabrik 🇨🇳 pindah 🇺🇸, bisa juga pindah ke negara yang lebih export friendly atau dekat seperti 🇻🇳, 🇲🇽 dan lainya.
Hal ini menjadi salah satu penyebab perekonomian 🇨🇳 sekencang tahun-tahun sebelumnya dan terus diversifikasi ke negara lain termasuk ke 🇮🇩.

3. Trump berencana menurunkan harga energi dan listrik hingga 50% dalam 12 bulan.

Di banyak negara, bensin dan listrik adalah kontributor besar dalam perhitungan inflasi.
🇮🇩 contohnya, tiap harga bensin turun inflasi rendah bahkan bisa deflasi

Apakah bisa dilakukan? Sangat bisa.

🇺🇸 saat ini adalah produsen minyak terbesar dunia dengan hampir 22 juta barel per hari setara 22% produksi dunia.


Produksi ini lebih besar dari gabungan 🇸🇦, 🇦🇪, 🇰🇼 (Timur Tengah), jadi sebutan negara kaya minyak sudah jadi milik 🇺🇸 bukan Arab.

Kalau begitu mengapa inflasi di era Biden – Harris begitu tinggi?
Hal ini karena administrasi yang saat ini lebih ke energi bersih / terbarukan dan dorongan untuk net zero emission. Akibatnya banyak pajak dan ketentuan yang membuat harga energi jadi mahal ke masyarakat.

4. Rencana untuk memotong pengeluaran pemerintah yang boros hingga 30%.

Trump telah menunjuk Elon Musk dan Vivek untuk melakukan hal tersebut.

Jika berhasil, ada plus minus.
Plus : defisit berkurang.
Minus : pertumbuhan melambat dan perlawanan dari internal.

Dalam konteks inflasi, defisit yang berkurang akan mengurangi jumlah utang yang diterbitkan pemerintah. Jumlah utang berkurang, maka cetak uang juga berkurang, dan secara teori ekonomi jika jumlah uang beredar berkurang, maka inflasi akan turun.

Dari 2 pendapat di atas, menurut saya ketakutan bahwa inflasi akan tinggi di Era Trump itu agak berlebihan. Memang Trump tidak bisa ditebak dengan cara “biasa”, tapi dia tahu apa yang harus dilakukan. Inflasi dan suku bunga turun salah satunya.

Bagaimana menurut anda?
Komen ya

Rudiyanto

Tinggalkan komentar

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui