Kasus Hukum 🇸🇬

Penggugat :
Diana Foo – Diana
Tergugat :
Woo Mui Chan – Chan

Perihal :
Chan membuat ulasan negatif tentang Diana di Google Review dan mengirim surat pengaduan ke asosiasi profesi Diana. Diana merasa nama baiknya dicemarkan dan menuntut Rp 4.5 M.

Apa putusan hakim?

Diana berprofesi sebagai pengacara dan melakukan praktek sejak 2005. Diana kenal Chan pertama kali di 2015 dan berteman sejak itu, namun hubungan mereka memburuk karena persoalan utang Chan sekitar SGD 37.000 (Rp 481 juta) ke Diana yang tidak dibayar lunas setelah berkali-kali ditagih.

Puncaknya Chan membuat 2 pernyataan yang dinilai Diana sebagai pencemaran nama baik. Sekitar 2018 Chan menulis ulasan pada Google Review halaman Law Society of Singapore – LSS. Isinya Chan minta tolong karena dibully dan dipaksa terlibat dalam kegiatan ilegal oleh Diana.

Law Society of Singapore itu kalau analogi di sini seperti Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia). Kemudian sekitar 2020, Chan mengirim surat pengaduan ke LSS atas tindakan Diana yang tidak pantas yaitu meminjamkan uang, homoseksual, dan berucap kasar ke client.

2 pernyataan Chan yang amat serius ini, dimana salah satunya di ruang publik, menjadi dasar Diana menggugat Chan Pencemaran nama baik. Gugatannya SGD 300.000 untuk kerugian material dan SGD 50.000 untuk aggravated damage, (kerugian imaterial) dengan total SGD 350.000 (Rp 4.5 M).

Sidang kasus ini berlangsung cukup lama dan terdiri dari 2 tahapan.

Tahapan pertama pada 2023.
Apakah yang dituduhkan Chan itu benar?
Ataukah Chan yang berbohong / ngomong sembarangan sehingga mencemarkan nama baik (Defamation) Diana?

Pada sidang di 2023, terbukti bahwa pernyataan Chan adalah pencemaran nama baik. Untuk pernyataan pertama yang di Google Review, Chan mengatakan Diana memaksa dia melakukan tindakan ilegal. Tindakan ilegal yang dimaksud adalah Gold Deal dan Vietnam Deal.

Gold Deal merujuk pada perjanjian 2017 yang melibatkan transfer USD 80 juta dari kenalan bisnis Chan, Liao, ke akun atas nama bersama Chan dan Diana. Sebagai imbalan, Ms. Cornelia, warga 🇵🇭 yang mengaku memiliki 105 metrik ton emas batangan di HSBC, akan transfer emas ke Liao. Dari ceritanya sudah kedengaran seperti Scam, Chan menuduh Diana memaksa dia terlibat dalam transaksi ini. Dalam sidang terbukti justru Chan sendiri yang memperkenalkan orang-orang tersebut kepada Diana dan memalsukan dokumen kontrak transaksi emas seolah-olah itu benar ada.

Vietnam Deal merujuk pada perjanjian investasi tahun 2018 antara kenalan bisnis Chan, Franklin dan Vietnam Co. Dalam transaksi ini, Mr. Franklin berencana investasi USD 500 juta ke Vietnam Co. Chan mengklaim bahwa Diana memintanya membantu yang melibatkan “memindahkan uang”. Lagi-lagi skema bisnis yang too good to be true. Dalam sidang terbukti ada rekaman percakapan Diana menegaskan bahwa semua transaksi harus dilakukan dengan cara yang legal, bertolak belakang dengan tuduhan Chan.

Ulasan negatif Chan di Google Review halaman LSS ternyata tidak terbukti. Tapi nama baik Diana sudah tercemar karena halaman itu untuk umum dan sudah ada komentar negatif atas ulasan tersebut. Bisa dilihat juga bahwa Chan memiliki niat jahat ditambah hubungan buruk akibat hutang.

Sebelum kasus ini berlanjut ke pengadilan, Diana sudah melakukan somasi kepada Chan untuk meminta maaf secara terbuka dan ganti rugi pencemaran nama baik SGD 100.000. Tapi Chan tidak memperdulikan dan malah melanjutkan dengan mengirim surat pengaduan atas perilaku Diana ke LSS.

Dalam surat pengaduan ini, Chan mempermasalahkan Diana yang meminjamkan uang ke client, memanggil Dear, Darling, Baby dalam percakapan seperti seorang homoseksual, berkata kasar. Surat ini ditanggapi dan LSS membentuk komite pengaduan untuk menindaklanjuti pengaduan ini.

Mempertimbangkan bahwa ada historis hutang macet, dalam percakapan ternyata mereka sudah terbiasa dengan istilah Dear, Darling, ada niat jahat mengacu ke pernyataan di Google Review, dan motif balas dendam, pengadilan juga memutuskan bahwa surat ini juga pencemaran nama baik.

Chan dinyatakan bersalah dan telah melakukan pencemaran nama baik.

Selanjutnya adalah, berapa nilai ganti rugi yang seharusnya?

Mengenai nilai, karena tidak keduanya tidak sepakat, berlanjut ke pengadilan tinggi yang berjalan dari 2024 ke 2025. Diana merasa dirugikan hingga SGD 500.000 (Rp 6.5 M), dia menuntut ganti rugi total SGD 350.000 (Rp 4.5 M). Chan berpendapat bahwa ganti rugi seharusnya tidak lebih dari SGD 30.000 (Rp 390 juta) karena pencemarannya tidak spesifik, keduanya bukan tokoh publik, dan tidak viral.

Di pengadilan lanjutan ini, hakim menanyakan, darimana Diana mendapat angka SGD 500.000?

Meski membawa 3 saksi, tapi tidak bisa menjelaskan angka perhitungan karena tidak cocok. Ternyata Diana mengambil contoh kasus di masa lalu dan mengalikan dengan tingkat inflasi.

Atas ulasan negatif Google Review, Chan wajib ganti rugi SGD 25.000 karena Diana bukan figur publik, publikasi terbatas karena yang komen / bereaksi sangat sedikit, referensi kasus lain sebelumnya. Ditambah 25% – SGD 6.250 (semacam imaterial) atas niat jahat dan perilaku Chan.

Atas surat ke LSS, Chan wajib ganti rugi SGD 8.000 karena dikirim ke asosiasi sehingga bukan pencemaran nama baik, tapi ke perasaan saja sehingga dinilai sekitar 33% dari sanksi pertama. Ditambah 25%, SGD 2.000 karena Chan menolak minta maaf dan berniat jahat.

Total ganti rugi yang wajib diberikan Chan ke Diana atas pencemaran nama baik yang terbukti ini adalah SGD 41.250 atau sekitar Rp 536 juta.

Referensi kasus :
https://elitigation.sg/gd/gd/2023_SGHC_221/pdf
dan
https://elitigation.sg/gd/gd/2025_SGHC_54/pdf

Bagaimana menurut anda?
Silakan komentar ya

Rudiyanto

Tinggalkan komentar

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui