Harga emas / Logam Mulia LM sempat mencapai Rp 2 juta per gram, lalu turun ke Rp 1.8 juta-an saat ini, menjadikan LM sebagai salah satu tren investasi.
Sampai kapan tren LM akan terus berlanjut?
Selain LM, saat ini berkembang juga tren LLM, apakah bisa menjadi tren berikutnya?

Salah satu penyebab meningkatnya harga emas adalah pembelian oleh bank sentral dan ETF berbasis emas. Untuk ETF sendiri, dana kelolaan per April 2025 mencapai USD 378.6 Miliar USD (Rp 6.246 Triliun). Sebagai gambaran Market Caps APPL produsen Iphone sekitar USD 3.1 Triliun.

Meski baru sekitar 10% dari market caps APPL, dana kelolaan ETF berbasis emas terus meningkat. Berdasarkan data World Gold Council, sepanjang year to date April 2025, terjadi net buy sekitar USD 32.2 Miliar (Rp 531 T). Emas yg menjadi aset dasar ETF juga bertambah 341.9 Ton.
Dengan menggunakan pembagian antara Rp 531 Triliun dan 341.9 ton, maka didapatkan harga rata-rata pembelian emas selama Januari – April 2025 oleh ETF emas sekitar Rp 1.55 juta per gram.
Mengapa ETF emas dana kelolaan dan holding emas terus bertambah?
Bagi investor perorangan dan retail, investasi emas melalui ETF menawarkan banyak kemudahan seperti transparansi harga, kemudahan jual beli, dan keamanan penyimpanan.
Khusus kalau di 🇮🇩, , ETF juga bukan objek pajak, tapi sayangnya ETF berbasis emas memang masih belum ada.
Di luar negeri, minat ETF emas tinggi karena alasan FOMO mengikuti aksi bank sentral yang membeli emas, kenaikan harga (yes, investor institusi dan profesional juga terkadang bisa FOMO), dan sebagai hedging atas risiko geopolitik terutama perang dagang 🇺🇸 vs 🇨🇳.
Saat ini, tensi perang dagang 🇺🇸 vs 🇨🇳 memang sudah mereda dengan adanya gencatan selama 90 hari, makanya harga emas juga mulai menurun. Terakhir saya cek, harga buy back sudah di Rp 1.7 juta-an Artinya yg masuk di Rp 1.8 – 2 juta-an dalam kondisi “nyangkut”.

Mengacu ke data historis, tren kenaikan harga emas yang tinggi itu momentumnya sekali setiap berapa tahun. Sebelum perang dagang 🇺🇸 vs 🇨🇳 di 2025, ebelumnya adalah perang 🇷🇺 vs 🇺🇦 di 2022, sebelumnya lagi di 2008-2012 karena krisis ekonomi global akibat subprime mortgage.
Jika waktu harga emas Rp 2 juta per gram atau USD 3500 per Troy Ounce kemarin di anggap puncak dan kinerja historis berulang, maka new high baru emas LM baru akan ada paling cepat 3 tahun lagi dengan kejadian perang berskala global. Dan selama masa tersebut cenderung stagnan.
Berbeda dengan Emas LM yang membutuhkan “kejadian” berskala global, tren positif bisa datang jika ada terobosan teknologi baru. AI (Artificial Intelligence) yang sering kita dengar 1 tahun terakhir adalah salah satunya. Bentuk aplikasi dari AI adalah LLM (Large Language Model).

dari OpenAI, Gemini dari Google, Grok dari X, Meta dari Instagram-WhatsApp, Copilot dari Microsoft, DeepSeek dari China, Qwen dari Alibaba Cloud, dan berbagai nama lain adalah LLM. Analoginya kalau Google, Yahoo, Baidu, dan sejenisnya disebut Search Engine.
Bertahun-tahun Google berupaya merajai Search Engine. Mulai dari akuisisi Android yang menjadi operating system smartphone, browser Google Chrome dipakai 60% pengguna internet dunia, membayar Apple hingga USD 20 Miliar (Rp 330 T) semua agar Google menjadi Default Search Engine iphone.
Cari sesuatu di internet? Di google aja. Nah dominasi global berbasis teknologi seperti ini terkadang bisa berubah dengan cepat meskipun sudah dipertahankan berbagai upaya. Nokia hilang karena BlackBerry. BlackBerry hilang karena Iphone dan Android. Sudah banyak contohnya.
7 Mei lalu, saham Google sempat jatuh sampai 8-9% sehari gara-gara ada salah satu petinggi Apple yang mulai “mempelajari” opsi penggunaan Search Engine menjadi LLM. Artinya kalau klik sesuatu di Google, yang muncul bukan lagi referensi-referensi website yang relevan, tapi langsung jawabannya.

Kelebihan LLM adalah tidak hanya menampilkan data, tapi mengolah dan memberikan kesimpulan. Saking canggihnya, bisa membaca berbagai bahasa, mengerti jika ada typo, menghasilkan gambar dan video, bahkan bisa dipasang pada mesin sehingga memungkinkan mobil tanpa supir.
Dalam konteks tren investasi, sudah ada 4 perusahaan LLM asal China dan Hongkong yg sudah IPO, yang terbesar adalah Sense Time dengan valuasi USD 7 Milliar (Rp 115 T) di 2021 yang harga sahamnya sudah turun lebih dari 60% saat ini.

Yang dinanti-nanti adalah OpenAI pemilik ChatGPT dengan estimasi valuasi USD 150 Miliar (Rp 2.475 T) dan Antropic pemilik Claude USD 61.5 Miliar (Rp 1.014 T). Meskipun IPO, tipikal perusahaan teknologi, bisa jadi masih merugi. Tapi karena berpotensi mengancam Google, jadi dinanti-nantikan.
Sebagai referensi perbandingan antara Search Engine dan LLM masih seperti langit dan bumi. Tapi mengacu ke Nokia dan BlackBerry, anything can happen.. Search Engine juga bukannya duduk diam, mereka juga punya AI sendiri dan bukan tidak mungkin, akuisisi calon kompetitornya.

Tren LLM ini akan mulai ketika sudah ada pemain global yang IPO. Tapi perlu diingat, karena ini perusahaan berbasis teknologi dan sangat mungkin masih rugi, harga sahamnya dapat bergerak liar.
Suka dengan materi ini?
Bantu Like, Share, Comment, dan Follow ya
Have a nice day

Tinggalkan komentar