Salah satu dari 3 lembaga pemeringkat hutang internasional, Moody, pada 19 Mei 2025 yang lalu mengumumkan downgrade / penurunan rating negara 🇺🇸 dari AAA menjadi AA1. AA1 setara dengan AA+ jika di versi pemeringkat yang lain.

Seberapa jauh dampaknya ke pasar obligasi?

Kenapa disebut Lagi-lagi??
Karena sebelumnya Standard and Poor pada Agustus 2011 dan Fitch Rating pada Agustus 2023 juga sudah melakukan hal yang sama yaitu menurunkan dari rating AAA menjadi AA+. Alasannya juga sama, hutang yang terlalu besar dan kurangnya disiplin fiskal.

Disiplin fiskal yang dimaksud adalah pengaturan tentang pendapatan dan belanja. Jika kebijakan yang diambil sifatnya populis seperti memberikan potongan pajak, rakyat senang tapi APBN tekor. Efisiensi anggaran ada, tapi tampaknya belum maksimal.

Jangan salah, rating downgrade BUKAN gagal bayar. Dengan rating baru, masih masuk dalam kategori tertinggi kedua.

AAA
AA+ 👈 🇺🇸
AA
AA-
A+
A
A-
BBB+
BBB
BBB-
Non Investment Grade

AA+ masih termasuk kategori Sangat Aman, AAA baru Paling Aman walaupun risiko gagal bayar tetap ada.

Secara teori, obligasi dengan rating AAA dianggap paling aman. Jadi kupon / bunga yang harus dibayarkan juga lebih rendah. Sementara AA yang dibawahnya harus membayar bunga lebih tinggi dan seterusnya dari A, BBB, hingga non investment grade. Patokannya risk free + premium.

Dalam dunia obligasi korporasi di Indonesia, hal di atas malah dibuat secara resmi dengan adanya lembaga Penilai Harga Efek Indonesia PHEI.

Cara bacanya :
Misalkan Surat Utang Negara 3 tahun Yield 6.5%
Maka Korporasi A 3 tahun = 6.5% + 237.24 bps
= 6.5% + 2.37%
= 8.87%

Credit Spread Matrix ini berubah setiap hari. Begitu pula dengan SUN yang juga berubah setiap hari sesuai transaksi yang terjadi. SUN dianggap risk free, sehingga imbal hasil wajar korporasi adalah SUN + Credit Spread.

Apakah hal yang sama berlaku untuk negara juga?

Sayangnya tidak, menurut saya ada 2 sebab :

1. Apa Risk Free-nya?
Dahulu sekali, yang dijadikan patokan adalah Obligasi Pemerintah 🇺🇸 dan Fed Fund Rate. Karena 🇺🇸 rating AAA dan merupakan mata uang transaksi utama dunia. Sekarang 3 lembaga rating sudah sepakat downgrade setara AA+.

Yang rating AAA juga bukan hanya 🇺🇸, ada 11 negara lain juga termasuk tetangga kita.

Australia 🇦🇺
Kanada 🇨🇦
Denmark 🇩🇰
Jerman 🇩🇪
Luksemburg 🇱🇺
Belanda 🇳🇱
Selandia Baru 🇳🇿
Norwegia 🇳🇴
Singapura 🇸🇬
Swedia 🇸🇪
Swiss 🇨🇭

Pertanyaannya, mau pakai yang mana?

2. Masing-masing negara punya kondisi dan situasinya masing-masing, mulai dari inflasi, suku bunga bank sentral, trade surplus defisit, kepemilikan asing lokal, hingga kestabilan politik. Meski ratingnya sama, belum tentu Yield sama. Contoh Vietnam 🇻🇳 meski BB, tapi Yield 10 tahun cuma 3%an.

Contoh lain lagi 🇨🇳 A+ di bawah 🇸🇬 yang AAA, tapi Yield 10 tahun malah bisa setara 🇯🇵 yang 1.6%. Jadi dalam konteks negara, Yield 10 tahunnya tidak lagi ditentukan oleh rating tapi gabungan dengan berbagai faktor lainnya dan kondisi domestik negara itu sendiri.

Dengan asumsi di atas, menurut saya downgrade rating Moody terhadap peringkat 🇺🇸 TIDAK berdampak terhadap harga dan yield obligasi Indonesia.

Bagaimana dampaknya terhadap harga dan yield obligasi 🇺🇸?

Melihat grafik ini rasanya juga kecil

Waktu rating downgrade pertama kali pada Agustus 2011, Yield 🇺🇸 malah turun. Saya lupa tepatnya apa, tapi kalau tidak salah itu masih dalam masa pemulihan akibat subprime mortgage dan suku bunga the fed 🇺🇸 dibuat cuma 0-0.25%.

Kemudian Agustus 2023, waktu Fitch Downgrade, Yieldnya naik turun. Waktu itu inflasi dunia sedang tinggi karena konflik 🇺🇦 dan 🇷🇺dan kebijakan cetak uang berlebihan dari 🇺🇸. Akibatnya suku bunga dalam tren naik, ditunggu-tunggu turun di 2024 cuma sekali, itupun menjelang pilpres 🇺🇸.

Yang terbaru ini Mei 2025 oleh Moody. Mengacu ke 2 pengalaman sebelumnya, Yield US 10 tahun lebih banyak ditentukan kebijakan suku bunga dibandingkan rating. Saat ini suku bunga masih tinggi, sehingga Yield juga tinggi. Tapi begitu turun, saya yakin Yield juga akan turun.

Rating Negara dan Rating Korporasi memang tidak bisa dibandingkan. Teorinya juga tidak bisa dipakai begitu saja, perlu ada pembuktian dan studi yang lebih komprehensif.

Have a nice day

Suka dengan konten ini?
Bisa bantu like, follow, komen dan subscribe ya

Rudiyanto

Tinggalkan komentar

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui