Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk diskusi dengan Bank Kustodian terbesar 🇮🇩 berskala global. Salah satu hal yang menarik adalah Tokenisasi Reksa Dana di 🇸🇬 yang melibatkan Stablecoin. Karena dari kustodian, point of view-nya dari operation.
Insight yang saya dapat sebagai berikut :

Tokenisasi reksa dana di 🇸🇬 telah mendapat izin dari Monetary Authority Singapore (MAS) – OJK setempat, dikelola oleh Manajer Investasi Franklin Templeton, termasuk jajaran Manajer Investasi besar berskala global juga. Jenisnya reksa dana pasar uang.

Dari kacamata Operation, kebetulan selain penjualan, saya juga terlibat di operation alias back office Panin AM, cara kerjanya kurang lebih sebagai berikut :
Uang masuk berasal dari transaksi pembelian dan pengalihan. Untuk pembelian dari transfer sesama / antar bank hari yang sama.
Untuk pengalihan, sama-sama transfer antar bank tapi pengirimnya dari reksa dana lain maksimal T+4, umumnya T+2 (semua dalam hari kerja). Uang keluar berasal dari transaksi penjualan dan pengalihan (ke reksa dana lain). Transfer ke investor maksimal T+7, biasanya T+1, Untuk pengalihan sama.
Proses transfer uang keluar, apabila untuk penjualan, hanya boleh ke rekening atas nama nasabah yang terdaftar. Beda bank, walaupun nama sama, harus dilakukan verifikasi ulang. Untuk keamanan, verifikasi ada yang harus tatap muka / video call juga karena proses transfer dilakukan oleh Bank Kustodian, input nama, nominal, bank dan no rekening tiap hari. Cara transfernya sama seperti rekening bisnis internet banking dan kena biaya transfer. Apabila tanggal pembayaran jatuh pada hari libur, maka dilakukan ke hari kerja berikutnya.
Berdasarkan cara di atas dan praktek umum pada industri pengelolaan investasi, uang hasil penjualan akan masuk ke bank dalam 1 hari kerja. Tergantung apakah sesama bank, BI Fast, RTGS dan workload di Bank, biasanya dana diterima antara jam 10 pagi atau 4 sore minus biaya transfer.

Apakah bisa instan? Pelaku ini bercerita dulu di India ada yang namanya ATM reksa dana. Manajer Investasi bekerjasama dengan Bank, reksa dana menjadi jaminan dan diberikan limit penarikan misalkan hingga 80%.
Misalkan investor punya reksa dana senilai Rp 100 juta, malam hari / sabtu minggu tiba-tiba butuh urgent Rp 50 juta. Dengan ATM reksa dana, dia tinggal datang ke mesin ATM lakukan tarik tunai / transfer Rp 50 juta di Minggu. Penarikan tersebut akan mentrigger redemption besok hari Senin.
Ketika uang reksa dana di transfer Selasa, akan dikembalikan ke MI / Bank yang menyediakan talangan dana di hari Minggu tersebut. Talangan ini tentu tidak gratis, ada biayanya sehingga misalkan tarik tunai Rp 50 juta, yang di redeem lebih dari Rp 50 juta.
Anehnya ATM reksa dana 🇮🇳 ternyata tidak berhasil, katanya sudah tidak ada lagi. Di 🇮🇩 dulu Indopremier Sekuritas sekaligus Agen Penjual reksa dana menyediakan jasa serupa dengan Fee 0.1% per hari, tergantung berapa hari uang penjualan masuk. Entah fitur ini masih aktif / tidak.
Kemudian juga dulu ada Aplikasi OVO yang merupakan Gerai reksa dana juga menyediakan fitur serupa, dana redemption langsung instan masuk ke saldo OVO money. Tapi fitur ini kemudian ditutup, belakangan bahkan OVO sudah tidak menjadi Gerai lagi dan semuanya dialihkan ke Bareksa.
Terakhir ini ada Bibit, Agen Penjual Reksa Dana yang menyediakan fitur pencairan instan dimana uang langsung masuk di hari yang sama ke rekening RDN atau saldo emoney yang sudah ada kerjasama. Berlaku untuk reksa dana pasar uang saja, kurang jelas apakah bisa 24/7.
Berdasarkan pemahaman dan pengalaman di back office dan berinteraksi dengan kustodian, jika cut off time masih sama yaitu jam 13.00 WIB di hari kerja, maka atas pencairan instan tersebut cara kerjanya sama dengan ATM reksa dana India yaitu ada pihak yang harus menalangi dulu.

Bagaimana dengan Tokenisasi Reksa Dana yang melibatkan stable coin ini? Berdasarkan diskusi dan penelusuran saya terhadap reksa dana Franklin Templeton di 🇸🇬, menurut saya cara kerjanya hampir sama.
Pertama ada reksa dana berjenis pasar uang yang sudah berjalan, kemudian dibuat share class. Kelas A misalkan untuk investor institusi dengan minimum investasi katakan USD 1 juta, kemudian Kelas B untuk investor perorangan dengan minimum pembelian dari USD 20 saja.
Kemudian, untuk kelas B ini, ketika investor membeli reksa dana, dapatnya bukan unit tapi dalam Token seperti halnya cara kerja Kripto. Tapi token dan unit ini sama-sama mewakili kepemilikan reksa dana dengan transaksi dan perhitungan yang sama juga.
Bedanya di penjualan / redemption. Ketika melakukan penjualan, investor tidak dibayar dengan USD tapi Stable Coin yang digaransi dengan USD. Stable Coin ini nilainya 1, dan atas setiap 1 Coin dijamin dengan 1 USD dari Manajer Investasi / Bank / Lembaga Keuangan.
Selanjutnya investor dapat menukarkan Stable Coin ini dengan uang USD langsung dengan rasio 1:1. Karena pembayaran menggunakan Stable Coin, jam dan waktu tidak mengikuti hari kerja tapi bisa setiap waktu termasuk hari Sabtu dan Minggu.
Apakah artinya reksa dana juga bekerja di hari Sabtu / Minggu dan After Office Hour? Tidak. Reksa dana tetap beroperasi di hari dan jam kerja seperti biasa. Ketika ada penjualan, misalkan di hari Minggu sebanyak USD 100, hal ini akan men-Trigger perintah redemption di Senin.
Pembayaran USD 100 itu dilakukan dalam 100 Stable Coin di hari Minggu. Baru pada hari Senin, reksa dana melakukan pencairan dan bayar penyedia Stable Coin sebesar USD 100 di hari Selasa. Pembayaran ditujukan ke penyedia, bukan investor, karena investor sudah dibayar dalam Coin.
Siapa pihak yang memberikan talangan untuk 100 Stable Coin tersebut? Dugaan saya kalau bukan Manajer Investasi maka pihak yang terafiliasi dengannya. Atas talangan itu, tentu ada keuntungan yang diambil entah bunga, fee, selisih harga atau bentuk lainnya, tidak ada yang gratis.

Dugaan saya pencairan juga ada batasnya, misalkan 70-80% dari kepemilikan, tidak bisa all unit. atau dalam fitur bibit, sesuai penjelasannya maks Rp 50 juta per orang.
Apakah fitur ini menarik?
Bagi pengelola reksa dana, dia dapat untung dari fitur penjualan yang bisa 24/7 dan sebagai penyedia dan penjamin stable coin, bisa dapat fee dari situ. Bagi investor? Entahlah, mesti perlu dibuktikan dengan waktu. Cuma menurut saya, bisa saja jalan sepanjang dalam uang asing.
Sebab kalau transfer mata uang lokal sudah sangat efisien. Tapi kalau sudah USD dan antar bank, sangat tidak efisien. Di 🇮🇩 transfer USD beda bank bisa kena hingga USD 40, jika melalui mekanisme ini menjadi Jauh lebih hemat, bisa saja menarik.
Semoga bermanfaat

Tinggalkan komentar