Apa 15 saham favorit investor individu warga +62?
Apakah saham Bluechip perbankan, saham Konglomerasi, saham Gorengan, atau sektor lainnya?
Analisa data periode Desember 2024 – Mei 2025 dengan mengeluarkan porsi pemegang saham pengendali sebagai berikut :

Berdasarkan data kepemilikan dan harga saham pada akhir Mei 2025, 15 saham favorit pilihan investor 🇮🇩 adalah :

Nilai merupakan perkalian antara harga dengan lembar pada akhir bulan. Sementara lembar adalah kepemilikan yang tercatat dalam sistem KSEI.
Rangking 1-3 berturut turut adalah BYAN dengan Rp 288 T, BRPT dengan Rp 86 T dan BBCA dengan Rp 55 T. Ketika dikaji lebih jauh, ada yang agak aneh menurut saya. Contoh : BRPT ada 68.6 miliar lembar dimiliki investor individu, padahal saham masyarakat cuma 26.2 miliar lembar.

Dugaan saya, saham yang dimiliki pak Prajogo Pangestu (P) yang 66.9 miliar lembar ikut terhitung. Berdasarkan kategori, itu memang tidak salah bahwa beliau investor individu. Tapi (P) artinya Pengendali. Pemegang saham dengan (P) adalah pihak yang menjalankan perusahaan langsung.
Karena posisi sebagai pengendali, setiap perubahan lembar sahamnya baik beli ataupun jual harus diinformasikan ke publik. Bahkan ketika ada perubahan dalam jumlah signifikan sehingga pengendali pindah ke pihak lain, juga harus melalui proses di OJK untuk menjaga akuntabilitas.
Biasanya Pemegang Saham Pengendali itu dikeluarkan dalam porsi Free Float (porsi milik masyarakat luas). Untuk mengukur minat investor saham individu, menurut saya juga harus dikeluarkan. Contoh : BRPT 68.6 miliar itu, dimiliki PP 66.9 miliar, jadi yang benar-benar hanya 1.7 miliar.
Yang seperti BRPT juga ada yaitu TPIA dan SRTG dengan kasus yang serupa juga Untuk itu, saya melakukan penyesuaian dengan – BRPT dikurangi 66.89 miliar lembar – TPIA dikurangi 4.35 miliar lembar Keduanya milik PP – SRTG dikurangi 4.85 miliar lembar Milik Edwin Soeryadaya
Setelah penyesuaian, posisi Mei 2025 menjadi sebagai berikut :

BRPT, TPIA, dan SRTG hilang digantikan BBNI, ASII, dan BRMS.
Apakah portofolio anda juga sama?
Ada beberapa nama yang mungkin tidak umum, contoh BYAN di no 1 dengan Rp 288 T. Dari 14 miliar lembar, setengahnya milik Elaine Low, anak perempuan dari Dato Low Tuck Kwong (P), sahamnya diterima dengan cara hibah. Sisanya dari direksi, komisaris dan umum.

Ada juga DCII, DNET, dan EMTK yang ada Anthoni Salim serta HEAL yang dimiliki para direksinya. Di luar top 15 ini, terdapat juga kepemilikan pak Anthoni Salim di berbagai saham lainnya baik secara langsung ataupun tidak langsung.




Apakah posisi Mei 2025 konsisten dari waktu ke waktu?
Ternyata ada perubahan sedikit-sedikit. Posisi Mei 2025 vs Apr 2025

Posisi Maret 2025 vs Desember 2024 :

Ada tambahan penyesuaian pada saham GOOD dengan mengeluarkan pemegang saham individu dengan kode (P). Untuk ULTJ, terdapat saham pemilik, tapi karena tidak ada (P), tetap dihitung.
Di antara top 15 tersebut, ada DCII yang lembar kepemilikan hampir tidak berubah, tapi harga saham naik signifikan sehingga nilainya meningkat pesat. Hal ini menandakan kenaikan harga belum tentu dinikmati masyarakat umum, bisa karena tidak beli, bisa juga karena kurang likuid.

Perlu dipahami bahwa :
1. Penyebutan nama saham Bukan rekomendasi Buy, Sell, dan Hold.
2. Saham yang dimiliki oleh lebih banyak orang bukan berarti akan naik dan sebaliknya.
3. Data Des 24-Mei 25 dari KSEI dan IDX, diolah ChatGPT, bisa saja salah
HAVE A GOOD DAY

Tinggalkan komentar