Kasus Hukum 🇸🇬
Tidak semua pernikahan berakhir dengan bahagia, dalam kasus ini usia pernikahannya 9 tahun tapi sidang harta gono gininya berlangsung hingga 10 tahun karena kedua pihak selalu saling gugat dan banding.
Apakah mantan istri berhak atas nafkah seumur hidup?

Suami, sebut saja John. Warga Negara Canada 🇨🇦. Pada tahun 2025 usia 56 tahun. Bekerja di Sovereign Wealth Fund (semacam Danantara) yang beroperasi di 🇸🇬.
Istri, sebut saja Maya. Warga Negara 🇺🇸, berusia 53 tahun. Terakhir bekerja 2008 di universitas New York sebagai layanan karir.
Mereka menikah Mei 2006 di 🇺🇸 dengan 2 anak berusia 15 dan 17 tahun yang saat ini bersekolah di 🇸🇬 dan tinggal bersama Ibu. Bercerai 2015 di 🇸🇬 dengan putusan harta gono gini, nafkah dan hak asuh anak ditetapkan September 2020. Maya mengajukan Variasi Nafkah atas putusan 2020.
Putusan 2020 sebagai berikut, John diwajibkan :
– membayar SGD 2.500 per anak per bulan, total SGD 5.000 (Rp 63.5 juta)
– Menanggung biaya penuh pendidikan, kesehatan, dan kegiatan pengembangan anak
– Biaya jalan-jalan tahunan SGD 10.000 per anak per tahun, total SGD 20.000 (Rp 254 juta)
– Menafkahi Maya, mantan istrinya SGD 6.000 per bulan (Rp 76 juta) 48 bulan
– Nafkah ini dihitung mundur 24 bulan sehingga total 72 bulan, dimana 24 bulan dibayar sekaligus 6.000 x 24 = SGD 144.000 (Rp 1.83 M)
– Menanggung sewa tempat tinggal Maya selama 48 bulan setara maksimal nilai sewa tempat tinggal John
Maya juga menerima :
– Pembagian harta bersama senilai S$393.912,82, sebagai bagian dari aset perkawinan (Rp 5 M)
– Ditambah dana yang telah ditransfer suami dari 2015 hingga 2018 senilai setidaknya S$1.060.965 (Rp 13.5 M).

Atas keputusan September 2020 tersebut, beberapa bulan menjelang berakhir masa 48 bulan, Maya mengajukan Variasi Nafkah (Variation of Maintenance). Variasi nafkah berbeda dengan banding, dimana jika banding bisa membalik / menguatkan putusan lalu, ini lebih ke penyesuaian.
Misalkan seiring dengan inflasi, kesehatan dan sebaiknya, atas nilai-nilai yang sudah diputuskan lalu, dimungkinkan untuk berubah, tapi tidak membatalkan.
Apa variasi yang diminta Maya? (Dijamin pasti geleng-geleng waktu bacanya)
– Nafkah anak SGD 2500 menjadi SGD 6.500 dan SGD 8000 (Rp 184 juta) alasan karena anak sudah bertambah besar, kebutuhan lebih banyak
– Biaya liburan tahunan anak dari SGD 10.000 menjadi SGD 20.000 per anak (Rp 254 juta). Alasan Maya, kedua anak mengalami depresi dan kecemasan, salah satunya bahkan mengalami ide untuk bunuh diri, yang menambah kebutuhan transportasi pribadi untuk terapi dan les.
– Nafkah istri SGD 6.000 yang berlaku 4 tahun agar diperpanjang hingga tidak terbatas atau minimal 5 tahun ke depan ditambah menanggung biaya medis dan kesehatan penuh istri. Alasan Maya, dia sudah berusaha mencari kerja tapi tidak berhasil karena statusnya WNA yang minimal gajinya besar, sertifikasi CPA sudah hangus, dan full time merawat anak yang punya masalah mental.
– Biaya sewa apartemen menjadi SGD 7.000 per bulan (Rp 89 juta) dan kenaikan 10% setiap perpanjangan kontrak, dengan alasan waktu putusan lalu tidak memperhitungkan anak, padahal anak tinggal bersama dia. Dia juga sudah berusaha negosiasi menurunkan sewa tapi tidak berhasil
– Maya juga mengeluhkan harus menanggung biaya hukum SGD 110.000 (Rp 1,4 M) karena kalah dalam kasus gugatan dengan suaminya John, pemulangan anak dari 🇺🇸. Dalam kasus ini, John gugat Maya “menculik” anak karena membawa mereka ke 🇺🇸 tanpa kesepakatan.

Respon John? Tentu saja menolak. Argumentasinya :
– Tidak ada perubahan material sejak 2020, klaim tingginya kebutuhan anak atau kesulitan finansial sudah ditentukan waktu putusan 2020
– Maya tidak menjadi mandiri meski sudah diberi waktu dan dana, tidak bisa menunjukkan surat lamaran dan penolakan kerja.
– Maya tidak serius bekerja, salah satunya terbukti selama 9 bulan, dia mengikuti sesi tenis 89x padahal tidak main tenis dan masuk ke klub khusus ekspat dengan alasan networking
– Maya sering berlibur ke 🇺🇸 2-3 bulan setiap tahun dengan dalih kesehatan mental anak dan menjadi alasan tidak ada waktu cari kerja
– Kondisi anak tidak seperti yang diklaim Istri, pada saat sidang berlangsung anaknya yang satu sedang berlibur ke Nepal 🇳🇵dan satu lagi ke Yunnan 🇨🇳
– Karena tidak ada perubahan signifikan, gugatan variasi tersebut tidak sesuai prosedur
Pengadilan menerima argumentasi dari pihak John dan menolak semua gugatan Maya. Nafkah untuk mantan istri tidak untuk seumur hidup. Nafkah ke anak SGD 2.500 per anak per bulan dan SGD 10.000 per anak per tahun untuk liburan sudah lebih dari cukup.
Sesuai dengan ketentuan di 🇸🇬, nafkah anak biasanya sampai di usia 21 kecuali ada kondisi kesehatan atau melanjutkan kuliah. Tapi begitu bekerja fulltime atau tidak bekerja setelah lulus kuliah, nafkah ke anak menjadi opsional bagi orang tua.
Terlepas dari putusan kasus ini, finansial John sangat baik karena mampu melaksanakan putusan 2020. Menikah dengan siapa termasuk putusan yang akan menentukan nasib hidup anda, selalu bijaksana dalam memilih.
Bagaimana menurut anda? Komentar ya
Referensi kasus : https://t.co/74n5Yfh9DL
HAVE A NICE DAY

Tinggalkan komentar