Dapat Pinjaman Maksimal Rp 3 Miliar, Apa Bisnis yang Cocok Untuk Koperasi Merah Putih?

Pinjaman untuk Koperasi Merah Putih dari Bank Himbara secara bertahap sudah cair. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan no 49 Tahun 2025, nilainya maksimal Rp 3 M

Bisnis apa yang cocok untuk koperasi tersebut?

Studi kasus : Referensi Perusahaan Tbk

Definisi cocok yang dimaksud disini adalah
1. Bisa menutup semua biaya operasional
2. Bisa membayar bunga dan pokok pinjaman
3. Ada keuntungan bagi pemiliknya

Untuk itu, analisa dilakukan berdasarkan 3 poin di atas menggunakan referensi perusahaan sejenis di IDX.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan, Belanja Operasional adalah belanja untuk menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti gaji karyawan, biaya listrik, sewa, bahan bakar, dan bahan baku. Dari Rp 3 M pinjaman, maksimal Rp 500 juta boleh dipakai untuk Belanja Operasional.

Bunga Pinjaman adalah maksimal 6% per tahun dengan masa tenggang 6-8 bulan. Secara sederhana, 6% dari Rp 3 M adalah Rp 180 juta. Jadi biaya yang harus ditutup adalah minimal belanja operasional Rp 500 juta + bunga pinjaman 180 juta = Rp 680 juta per tahun.

Asumsi pengurus Koperasi Merah Putih modal diri saja dan ambil gaji full Rp 500 juta per tahun, maka mereka harus memutar otak agar Rp 2.5 M (Rp 3 M dikurangi operasional Rp 500 juta) dapat menghasilkan Rp 680 juta per tahun atau sekitar 34% per tahun.

Bisnis apa yang bisa?

Sesuai dengan informasi dalam , jenis usaha Koperasi Merah Putih antara lain seperti Sembako, Apotek , Simpan Pinjam, Klinik Desa, Cold Storage, dan Logistik.

Tweet image 1



Kebetulan terdapat perusahaan Tbk yang bidang usaha-nya sejenis sehingga bisa dijadikan referensi.

Sembako :
AMRT – pemilik Alfamart

Per Juni 2025
Penjualan Rp 63 T
Operating Profit Rp 1.78 T
Operating profit margin 1.78 / 63 = 2.83%

Artinya setiap Alfamart jualan Rp 1 juta, keuntungan sebelum pajak adalah Rp 28.300. Margin sembako memang tipis-tipis.

Jika Koperasi Merah Putih = Alfarmart, berapa penjualan sehingga bisa profit Rp 680 juta per tahun?

Rp 680 juta / 2.83% = Rp 24,03 M per tahun sekitar Rp 2 M per bulan atau Rp 66.7 juta per hari. Kalau jualan gas 3 Kg Rp 25 ribu, berarti harus jual 2.668 tabung per hari.

Apotek :
Kalbe Farma

Per Juni 2025
Penjualan Rp 17.08 T
Operating Profit Rp 2.45 T
Operating Profit Margin 2.45 / 17.08 = 14.3%

Margin apotek lebih tinggi dari sembako, tapi butuh dukungan seperti apoteker berizin, pasokan obat dan rujukan dari rumah sakit / puskesmas.

Jika Koperasi Merah Putih = Kalbe Farma, berapa penjualan sehingga bisa profit Rp 680 juta per tahun?

Rp 680 juta / 14.3% = Rp 4.75 M per tahun, sekitar Rp 400 juta per bulan atau Rp 13.2 juta per hari. Paramex 1 box isi 50 sekitar Rp 150 ribu, mesti jual 88 box per hari.

Klinik Kesehatan :
Rumah Sakit Hermina


Per Juni 2025
Penjualan Rp 3.39 T
Operating Profit Rp 459 M
Operating Profit Margin 459 M / 3.39 T = 13.5%

Ternyata marginnya mirip-mirip dengan Apotek Kalbe Farma. Butuh laboratorium, ruang operasi, kamar rawat inap, ICU, dokter dan perawat.

Jika Koperasi Merah Putih = Hermina, berapa penjualan agar bisa profit Rp 680 juta / tahun?

Rp 680 juta / 13.5% = Rp 5.03 M, sekitar Rp 420 juta per bulan atau Rp 14 juta per hari. Rawap inap Rp 250rb per hari, butuh 56 pasien yang menginap tiap hari selama sebulan.

Logistik :
Trimitra Trans Persada Tbk (B-LOG)


Penjualan Rp 626 M
Operating Profit Rp 91 M
Operating Profit Margin 91 / 626 = 14.5%

Butuh armada, supir, gudang, titik pengumpulan barang, dan sistem navigasi / tracking barang kiriman

Jika Koperasi Merah Putih = B-LOG, berapa penjualan agar bisa profit Rp 680 juta / tahun?

Rp 680 juta / 14.5% = Rp 4.69 M per tahun, sekitar Rp 390 juta per bulan atau Rp 13 juta per hari. Jika 1 kiriman paket Rp 10 ribu, maka tiap hari mesti kirim 1300 paket.

Simpan Pinjam alias Pinjaman

Kalau untuk simpan pinjam, tidak pakai asumsi seperti usaha di atas

Target laba operasional Rp 680 juta
Modal investasi Rp 2,5 M

Bunga yang harus dikenakan minimal Rp 680 juta / 2.5 M = 27.2% per tahun atau sekitar 2.26% per bulan

Untuk menjalankan usaha pemberian kredit seperti halnya bank, mesti punya kemampuan analisa kredit, akses ke BI Checking, kemampuan menagih kredit, eksekusi jaminan, dan lelang jaminan tersebut. Jadi atas Rp 2,5 M jadi pinjaman dengan bunga 27.2% dan tidak boleh ada yang macet.

Semua angka operating profit margin di atas, berasal dari perusahaan-perusahaan dengan pengalaman puluhan tahun dan punya brand name / merek kuat

Apakah Koperasi Merah Putih yang baru berdiri dan berada di pedesaan ini bisa melakukannya?
Sudah pasti ada yang berhasil dan gagal.

Model bisnis yang bisa segera menghasilkan dan lebih gampang diterapkan, kemungkinan model simpan pinjam. Jadi koperasi memberikan pinjaman menggantikan renternir dan pinjol ilegal di daerah. Meski demikian, bunganya tidak bisa rendah-rendah amat juga karena bakal tidak tutup cost.

Jika benar Koperasi Merah Putih akan cenderung pada bisnis pinjaman, asumsi tiap koperasi dapat Rp 3 M, dan yang bisa dipinjamkan sebesar Rp 2,5 M. Maka dikalikan 80rb = Rp 200 T.

Apa bisa menggerakkan ekonomi daerah? Bisa asal tidak macet

Semoga saja pemberian kredit hati-hati

Bagaimana menurut anda?
Apa bisnis yang cocok untuk Koperasi Merah Putih?

Sampaikan di kolom komen ya

Penyebutan saham BUKAN REKOMENDASI BUY SELL HOLD

Have a nice day

Rudiyanto

Tinggalkan komentar

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui