Memasuki bulan juli pada tahun 2011, ada baiknya kita sejenak untuk melihat ke belakang dan melihat bagaimana kinerja dan perkembangan hasil investasi kita.
Secara umum kondisi saham meski sempat memecahkan rekor baru menjelang akhir semester 1, pergerakannya amat fluktuatif di awal tahun ini. Setelah sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan, nilai IHSG perlahan-lahan naik namun dengan pergerakan yang amat fluktuatif. Bagaimana dengan kinerja reksa dana saham? bagaimana pula dengan kinerja reksa dana lainnya?
Berikut ini adalah beberapa statistik kinerja reksa dana selama 2011:
| Indikator Pembanding | Semester I 2011 |
| Indeks Harga Saham Gabungan | 5.00% |
| Infovesta Government Bond Index | 3.41% |
| Indeks Reksa Dana Saham Infovesta | 1.66% |
| Indeks Reksa Dana Campuran Infovesta | 2.63% |
| Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap | 4.82% |
Infovesta Government Bond Index adalah Indeks yang menunjukkan rata-rata kinerja obligasi pemerintah berbasis Kupon Tetap. Kami sering menyebutnya sebagai IHSG untuk Reksa Dana Pendapatan Tetap. Sementara Indeks Reksa Dana adalah rata-rata dari seluruh reksa dana sejenis. Hasilnya tidak begitu baik, dari 68 reksa dana saham, hanya 27 reksa dana saham yang returnnya di atas rata-rata. Lebih parahnya bahkan hanya 4 yang di atas IHSG. 32 dari 93 reksa dana campuran memiliki tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan Rata-rata campuran. Sementara untuk reksa dana pendapatan tetap, hanya ada 13 dari 83 reksa dana jenis tersebut yang returnnya di atas rata-rata. Meski demikian, rata-rata return reksa dana pendapatan merupakan rata-rata yang paling tinggi dibandingkan jenis lainnya.
Berikut ini adalah daftar reksa dana yang memeiliki tingkat return selama periode semester I 2011 lebih baik dibandingkan rata-rata return reksa dana sejenis. (klik untuk memperbesar)
Mengapa rata-rata kinerja reksa dana tidak begitu bagus, terutama jenis reksa dana saham yang selama ini menjadi perhatian utama para investor? Menurut Infovesta ada 3 alasan yaitu:
- Start yang buruk di awal tahun. Pada Awal tahun, tepatnya akhir bulan Januari, IHSG mengalami penurunan yang cukup signifikan. Ketika itu, banyak reksa dana saham yang kinerjanya turun lebih dalam dibandingkan IHSG. Karena start yang kurang bagus tersebut, maka ketika IHSG kembali naik menjelang akhir semester I 2011, banyak reksa dana saham yang returnnya masih lebih rendah dibandingkan IHSG
- Pasar Modal Semakin Efisien. Semakin sedikitnya jumlah Manajer Investasi yang mampu mengalahkan reksa dana, menurut kami merupakan ciri-ciri dimana hal ini menunjukkan pasar modal Indonesia yang semakin berkembang menjadi pasar yang efisien. Salah satu ciri-ciri pasar yang efisien adalah investor memiliki akses informasi yang hampir sama, sehingga menjadi semakin sulit bagi satu orang investor untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan investor lainnya. Akibatnya reksa dana saham yang mampu mengalahkan return IHSG tentunya adalah Manajer Investasi yang benar2 memiliki kemampuan dan prediksi akan masa depan yang lebih baik dibandingkan Manajer Investasi lainnya
- Strategi Investasi Yang Cenderung Lebih Berhati-hati. Faktor ketiga adalah selama semester I PER (Price Earning Ratio) rata-rata saham berada pada kisaran yang tinggi yaitu antara 17.5 – 21 kali. Angka ini di atas rata-rata PER 5 tahun yang sebesar 16 Kali. Kondisi PER yang tinggi ini, menurut kami menyebabkan para Manajer Investor mungkin mengambil kebijakan investasi yang relatif konservatif untuk mengantisipasi jika terjadi koreksi di bursa saham.
Demikian ulasan minggu ini. Semoga bermanfaat bagi anda.
Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang.


Tinggalkan Balasan ke Yoyu Batalkan balasan