9 Juli 2025
IPO CDIA Rp 190 ARA di 256
IPO COIN Rp 135 ARA di 250
Tahukah anda, ternyata di Pasar Nego 9 juli, ada yang beli COIN di 250 (+85%) dan CDIA Rp 1500 (+689%)
Apa itu pasar negosiasi?
Bagaimana cara kerjanya?
3 pasar di IDX: Pasar Reguler, Pasar Tunai, dan Pasar Negosiasi
Reguler tempat pasang bid offer biasa dengan settlement T+2, Tunai dengan settlement T+0, dan Nego sesuai kesepakatan. Transaksi CDIA dan COIN di luar range ARA dan ARB di atas, terjadi di pasar negosiasi
Pasar negosiasi adalah tempat perdagangan saham yang dilakukan secara langsung antara dua pihak atau lebih dengan melakukan kesepakatan harga dan jumlah saham secara bebas. Transaksi pasar nego tidak tercatat dalam Open High Low Close, walaupun tetap dilaporkan ke IDX.
Misalkan investor punya CDIA 1000 lot, dia mau jual harga 500, sementara harga ARA pada hari itu 256. Menunggu 500, perlu ARA berhari-hari, itupun kalau ARA.
Alternatifnya dia bisa cari investor yang bersedia beli di harga 500 hari itu juga atau dicarikan sama broker. Kalau ketemu, meskipun hari itu harga tertinggi 256, jika pembeli dan penjual sepakat di 500, bisa langsung transaksi tanpa perlu antri pasang bid offer.
Proses ini difasilitasi broker, settlement bebas, bisa T+2 seperti pasar reguler, bisa lebih lama / cepat sesuai kesepakatan. Harga transaksi 500 tidak masuk dalam range harga transaksi pada hari itu. Harga penutupan tetap 256.. Yang beli di 500, akan mencatatkan unrealized loss sebesar selisih 500 dengan 256 dikalikan jumlah lembar sahamnya pada saat penutupan.
Transaksi pasar nego biasanya dipakai untuk Block Sale atau pindah kepemilikan / nama. Misalkan ada pemilik mau lepas 10% dari 60% sahamnya, kalau dijual di pasar, jaminan harganya ARB berhari-hari karena lembar saham yang dilepas sangat banyak. Tentu hal ini merugikan. Di sisi lain jika ada pembeli yang mau beli 10% saham suatu perusahaan, kalau pasang bid di pasar reguler, bakal ARA berhari-hari. Untuk itu pembeli dan penjual yang sudah sepakat harga dan volume, akan jual beli di pasar negosiasi.
Sebagai gambaran 10% dari CDIA itu sekitar Rp 3 T++
Transaksi nego juga bisa dipakai untuk mekanisme hibah. Misalkan Orang Tua hibahkan ke anak, sahamnya pindah tapi uang tidak. Karena waktu nego, kedua pihak sepakat settlement-nya dilakukan di luar mekanisme bursa. Karena sangat fleksibel, pasar nego juga bisa dipakai dalam situasi seperti IPO CDIA dan COIN ini. Sepanjang kedua pihak sepakat, harga transaksi bisa dilakukan jauh di luar range harga transaksi bursa
Contoh 9 Juli 2025, transaksi (turnover) COIN pada harga Rp 135 (RTI) dengan nilai transaksi adalah Rp 352 juta
Tapi begitu geser ke bawah, pada bagian Price-Vol-Freq (NG+TN) terdapat total transaksi sekitar Rp 7 M. Dengan harga transaksi tertinggi Rp 350 sebanyak 1700 lot. Rp 350 x 1700 lot = Rp 59.5 juta
Yang CDIA lebih ekstrim.
Transaksi di pasar regulernya dengan harga Rp 256 ada Rp 956 juta, tapi transaksi di NG+TN mencapai Rp 184.7 M !!
Range harganya juga lebar sekali, dari 162 sampai 1500!! Yang membeli di harga 1500 cuma 12 lot setara Rp 1.8 juta. Ada juga yang beli harga 1000 sebanyak 22.225 lot setara Rp 3.33 M.
Asumsi yang beli 22.225 lot harga Rp 1000 itu 1 orang, modal Rp 3.33 M dan harga penutupan 256 nilai sahamnya Rp 568.9 juta, langsung ada unrealized loss sekitar Rp 2.7 M. Tampaknya investor ini bukan sekedar yakin jadi naga saja, tapi dragon ball yang bisa mengabulkan permintaan.
Di satu sisi, ada cukup banyak transaksi pasar nego yang di bawah Rp 256. Terus terang saya bingung, jelas-jelas bisa jual di harga 256, mengapa harus jual 162 sampai 240?
Total transaksi < 256, dibantu ChatGPT sebesar Rp 84.7 M
Apakah akan berulang? Hal ini layak untuk didalami
Pembahasan kali ini bertujuan untuk membahas mekanisme transaksi di pasar negosiasi, BUKAN REKOMENDASI BUY SELL HOLD SAHAM CDIA dan COIN.
Saham yang valuasinya mahal punya risiko koreksi harga yang tinggi juga
Selalu bijaksana dalam berinvestasi
Have a nice day
Rudiyanto 
Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan