Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya yang sebelumnya http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/10/10/reksa-dana-mahal-reksa-dana-murah-1/
Jika pada tulisan sebelumnya definisi mahal murah dilihat dari besarnya jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli suatu reksa dana, maka tulisan kali ini didasarkan pada kinerja reksa dana. Apakah reksa dana yang mahal (jauh di atas nilai pertama kali yaitu Rp 1000) akan lebih baik atau lebih buruk kinerjanya dibandingkan reksa dana yang masih murah (nilainya masih Rp 1000 atau di bawah Rp 1000).
Selama ini, sebagian investor yang awam masih meyakini bahwa kinerja reksa dana yang baru terbit akan lebih baik dibandingkan reksa dana yang sudah tua. Hal ini juga tidak lepas dari pengalaman investasi saham, dimana saham yang baru IPO (Initial Public Offering), biasanya akan naik tinggi pada awal peredarannya. Sehingga reksa dana yang harganya masih Rp 1000 atau dibawah Rp 1000 dikatakan masih murah sementara reksa dana yang harganya sudah belasan ribu atau bahkan puluhan ribu dianggap mahal. Apakah mitos tersebut benar?
Hingga saat ini (18 April 2011) masih belum ada pembuktian secara akademis dengan menggunakan data reksa dana saham di Indonesia, bahwa kinerja reksa dana yang baru terbit akan lebih baik dibandingkan reksa dana yang sudah lama terbit dan sebaliknya. Baik buruknya kinerja reksa dana tergantung kepada kemampuan manajer investasi dalam menyusun portofolio (portfolio selection) dan melakukan market timing. Kemampuan tersebut tidak tercermin dari berapa harga suatu reksa dana akan tetapi dari pergerakan harga setiap harinya.
Supaya lebih jelas, maka berikut ini akan diberikan contoh perbandingan kinerja reksa dana yang harganya masih “mahal” dan harganya “murah”.
Contoh 1: RD Murah kalah dari RD Mahal
Catatan : Perhitungan untung rugi dilakukan dengan membandingkan NAB/UP pada saat pengukuran dengan NAB/UP pada tanggal 27 Desember 2007 (tanggal terbit Panin Dana Prima)
Dari pergerakan kedua reksa dana di atas, tentu bisa dilihat bahwa kinerja reksa dana yang NAB/Upnya lebih kecil (Panin Dana Prima) ternyata tidak lebih baik dibandingkan reksa dana yang NAB/Upnya sudah tinggi (Panin Dana Maksima). Artinya hasil investasi yang diperoleh investor dengan berinvestasi pada kedua reksa dana tersebut untuk periode yang sama, keuntungan yang lebih tinggi dihasilkan oleh Panin Dana Maksima yang harga (NAB/Up)nya relatif jauh lebih tinggi.
Contoh 1 menunjukkan bahwa Kinerja Reksa Dana “Murah” KALAH dengan Kinerja Reksa Dana “Mahal”.
Contoh 2: RD Mahal Kalah dari RD Murah
Catatan : Perhitungan untung rugi dilakukan dengan membandingkan NAB/UP pada saat pengukuran dengan NAB/UP pada tanggal 26 Mei 2008 (Tanggal terbit Trim Kapital Plus)
Dari pergerakan kedua reksa dana di atas, tentu bisa dilihat bahwa kinerja reksa dana yang NAB/Upnya lebih kecil (TRIM Kapital Plus) ternyata lebih baik dibandingkan reksa dana yang NAB/Upnya sudah tinggi (TRIM Kapital). Artinya hasil investasi yang diperoleh investor dengan berinvestasi pada kedua reksa dana tersebut untuk periode yang sama, keuntungan yang lebih tinggi dihasilkan oleh Trim Kapital Plus yang harga (NAB/Up)nya relatif jauh lebih kecil.
Contoh 2 menunjukkan bahwa Kinerja Reksa Dana “Murah” MENANG dengan Kinerja Reksa Dana “Mahal”.
Perbandingan dari kinerja kedua reksa dana di atas hanyalah contoh. Ada banyak sekali contoh-contoh sejenis yang pada akhirnya berkesimpulan bahwa “Belum Tentu Reksa Dana Yang Murah Mengalahkan Reksa Dana Mahal dan Sebaliknya“. Oh ya, sebagai tambahan, ada pula kemungkinan bahwa reksa dana yang tadinya kalah bisa berbalik menang dibandingkan dengan reksa dana yang tadinya memiliki NAB/Up lebih besar atau lebih kecil.
Jadi teman-teman investor yang saya hormati, jika ingin berinvestasi pada reksa dana, berfokuslah pada kinerja. Jangan terpengaruh pada tinggi rendahnya harga. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.
Penyebutan produk investasi di atas (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis.

Tinggalkan Balasan ke Rudiyanto » Kinerja Reksa Dana Saham “Baru” 2011 Batalkan balasan