Tulisan kali ini merupakan salah satu cuplikan kecil dari materi yang saya bawakan pada saat acara talkshow bersama Kontan kemarin. Semoga bisa bermanfaat untuk teman2 yang belum sempat datang ke acara tersebut.
Apa yang paling penting dalam berinvestasi di reksa dana? Menurut saya ada 2:
1. Memiliki kondisi finansial yang sehat. Pembahasan tentang Sehat Secara Finansial bisa anda baca disini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/11/04/sehat-dulu-investasi-kemudian/
2. Memiliki Tujuan Investasi yang jelas.
Memiliki tujuan investasi sangat penting. Karena dengan adanya tujuan yang jelas, bisa menjawab banyak sekali pertanyaan investor. Dari berapa sebaiknya investasi bulanan yang harus kita lakukan, jenis reksa dana apa yang harus kita pilih, hingga apakah sebaiknya kita melakukan cutloss, pindah produk reksa dana, atau bahkan taking profit dan menikmati hidup.
Meski kedengarannya mudah, namun pada prakteknya tidak mudah-mudah amat, diperlukan kedisiplinan dan niat yang kuat bahwa kita ingin dan mampu memiliki kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.Tujuan investasi sangat banyak dan beragam. Namun dalam contoh kali ini saya menggunakan Pensiun (sesuai dengan judul di atas. Contoh yang saya pergunakan adalah perencanaan pensiun buat keluarga dengan penghidupan yang menurut saya layak jika ingin pensiun di kota besar di Indonesia. Contohnya sebagai berikut:
Secara sederhana, cara baca dari gambar di atas adalah:
1. Jika anda ingin pensiun 20 tahun dari sekarang dengan gaya hidup setara Rp 10 juta sekarang, tanpa harus bekerja lagi selama masa pensiun tersebut, maka 20 tahun dari sekarang, jumlah dana yang anda butuhkan adalah sekitar Rp 9,08 Milliar.
2. Kalau anda ingin bisa pensiun dengan berinvestasi di Deposito, maka setiap bulannya anda harus menabung Rp 19.650.000.
3. Jika anda ingin melakukannya melalui reksa dana, dan berhasil menemukan reksa dana yang mampu menghasilkan return 25% per tahun dalam jangka panjang, maka jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp 1.350.000
Bagi teman2 yang sudah kenal dengan financial planner atau memiliki pengetahuan tentang financial planning tentu informasi di atas bukan sesuatu yang mengejutkan lagi. Namun terkejut atau tidak, jika anda ingin pensiun 20 tahun dari sekarang, maka siap2lah punya uang paling tidak sekitar Rp 9 miliar nanti. Pencapaian dari 0 ke Rp 9 miliar itu tentu tidak hanya terjadi dalam sekejap mata saja. Ada proses yang harus dilalui oleh investor. Untuk kepentingan simulasi, saya mengasumsikan rencana tersebut dibuat dari tahun 2005. Jika di grafikkan, proses tersebut adalah sebagai berikut:
Grafik ini menceritakan plan 5 tahunan yang harus dicapai oleh si investor untuk bisa mencapai Rp 9 milliar 20 tahun yang akan datang. Dengan asumsi plan tersebut dilakukan pada tahun 2005 maka target 5 tahunan adalah seperti yang terlihat di atas. Rp 16,5 juta di 2005, Rp 215 juta di 2010, Rp 900 juta di 2015, Rp3,2 miliar di 202o dan finally, Rp 9 milliar di 2020 (saat pensiun).
Memiliki tujuan jangka panjang memang bagus, sebab proses tersebut tidak selesai. Selain plan jangka panjang kita perlu juga membuat monitoring jangka pendek untuk memastikan apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak.
Pada umumnya, karena jumlah investasi yang dibutuhkan relatif lebih kecil dan jangka waktunya yang dibutuhkan relatif panjang. Orang akan memilih mencapai tujuan pensiunnya dengan berinvestasi pada reksa dana saham. Bahkan, dengan semakin majunya produk perbankan, ada fasilitas autoinvest yang memungkinkan rekening investor di debit secara otomatis dan melakukan top up secara bulanan ke reksa dana yang dipilihnya.
Meski pergerakan harga reksa dana saham fluktuatif, logikanyanya dalam jangka panjang pasti untung (padahal belum tentu). Selain itu, perhitungan jumlah investasi bulanan yang diperlukan itu umumnya jarang ditopang dengan pengetahuan reksa dana yang memadai. Akibatnya fokus investor hanya di bagaimana bisa mencicil jumlah investasi yang dibutuhkan namun melupakan faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu apakah kinerja reksa dananya telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Padahal belum tentu seluruh reksa dana saham akan untung dan memberikan kinerja seperti yang diharapkan dalam jangka panajgn.
Tindakan investor di atas dalam jangka panjang bisa berakibat fatal, sebab pemilihan produk reksa dana yang tidak tepat dapat membuat tujuan keuangan tidak tercapai. Seperti yang ditunjukkan dalam grafik sebagai berikut:
Sama seperti grafik sebelumnya, bedanya hanya pada grafik ini ditambahkan grafik warna biru yang merupakan hasil aktual dari investasi di reksa dana non jagoan. Yang dimaksud dengan reksa dana non jagoan adalah reksa dana saham yang dipilih oleh penulis dengan mengambil contoh reksa dana yang TIDAK termasuk dalam daftar reksa dana jagoan yang dipublikasikan di Kontan Edisi Khusus dengan topik Memilih Reksa Dana Jagoan.
Perbandingan antara grafik biru dan grafik merah di atas menunjukkan bahwa setelah berinvestasi selama 5 tahun dengan cicilan Rp 1,350.000 per bulan memang secara nominal investor memperoleh keuntungan. Namun, sebetulnya jika dikaitkan dengan tujuan investasi pertama kali, bisa dibilang, investor tersebut sangat diragukan untuk bisa pensiun dengan gaya hidup yang dia inginkan 15 tahun yang akan datang (asumsinya sudah jalan 5 tahun).
Berikutnya, dilakukan simulasi lagi dengan memilih satu reksa dana saham secara random, namun kali ini dilakukan pada reksa dana saham yang masuk dalam kategori reksa dana jagoan dalam publikasi kontan. Hasil simulasinya adalah sebagai berikut:
Sangat berbeda jauh bukan? Pada akhir 2010, investor tersebut ditargetkan untuk memiliki setidaknya Rp 215 juta, namun kenyataannya hasil investasi telah berkembang menjadi Rp 378 juta. Jauh di atas target yang diharapkan. Bagi investor yang berada dalam kondisi ini, sebetulnya secara finansial sangat fleksibel.
Banyak pilihan yang bisa dia lakukan, seperti berhenti mencicil untuk 1-2 tahun ke depan dan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan lainnya atau bila perlu berfoya-foya. Mencairkan sebanyak Rp 163 juta (Rp 378 – Rp 215), dan menggunakan uang tersebut untuk kesenangan pribadi sambil terus melanjutkan investasi bulanannya yang sebesar Rp 1,35 juta. Bagi investor yang ini saya mengucapkan selamat, karena kemungkinan dia untuk bisa pensiun 15 tahun yang akan datang sangat besar. Bahkan bukan tidak mungkin bisa pensiun dini jika dana tersebut tercapai lebih cepat.
Hasil simulasi di atas menunjukkan:
1. Pemilihan reksa dana yang tidak tepat dapat menyebabkan tujuan investasi tidak tercapai
2. Investasi jangka panjang memang penting, namun lebih penting lagi adalah hasil investasi mencapai tujuan / target yang diharapkan. Jika tidak maka sebaiknya investor harus mengevaluasi kegiatan investasinya. Apakah memang investasinya yang kurang banyak atau memang kinerja reksa dananya yang tidak mendukung.
3. Kebijakan untuk melakukan profit taking / cut loss haruslah didasarkan pada perbandingan antara tujuan dengan aktual. Jika memang hasil aktual jauh di atas target maka tidak ada salahnya mengambil sebagian dari selisih untuk dinikmati. Sebaliknya apabila hasil aktual jauh di bawah tujuan padahal sudah dilaksanakan sesuai tujuan, maka tidak salahnya juga melakukan cutloss sambil mencari reksa dana lain yang lebih prospek.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi semua. Semoga kita semua bisa mencapai tujuan keuangan dengan investasi yang kita lakukan. Apabila anda membutuhkan alat bantu untuk bisa mencapai tujuan tersebut bisa anda akses di sini. Atas perhatiannya saya mengucapkan banyak terima kasih.
Teman2 dan para pembaca blog yang setia, biasanya saya memberikan rekomendasi tentang buku-buku yang bagus. Kali ini saya ingin memperkenalkan buku saya sendiri. Judulnya “Sukses Finansial Dengan Reksa Dana”.
Buku ini membahas tentang segala sesuatu yang harus anda tahu tentang reksa dana, mulai definisi, peraturan, tata cara investasi, praktek reksa dana dan riset-riset berkaitan tentang reksa dana, investasi pasar modal di Indonesia dan bagaimana caranya untuk mencapai kesuksesan finansial melalui investasi reksa dana. Semua esensi, pengetahuan dan pengalaman saya selama bertahun-tahun baik sebagai investor reksa dana, konsultan yang memberikan masukan tentang investasi, hingga saat ini sebagai pelaku pasar modal yang memasarkan produk reksa dana kepada masyarakat diringkas dalam buku ini.
Menurut informasi dari penerbit, yaitu Elex Media Komputindo, buku akan tersedia di toko buku Gramedia paling lambat tanggal 25 September. Ada 2 versi yang tersedia yaitu Versi Softcover yang bisa anda peroleh di Toko Buku Gramedia dengan harga Rp 99.800.
Versi kedua yaitu Versi Hardcover, untuk yang ini hanya bisa anda beli dengan memesan langsung kepada saya. Harga versi Hardcover termasuk ongkos kirim untuk Jakarta adalah Rp 135.000
Dengan membeli edisi Hardcover, anda juga akan mendapatkan Excel yang berisi:
- Kalkulator Time Value of Money
- Kalkulator Biaya dan Return Reksa Dana
- Perhitungan Sharpe, Treynor dan Jensen Alpha lengkap dengan contoh data historis dan rumus perhitungan
Apabila anda berminat dengan versi Hardcover ini, maka prosedur pembelian dan pengiriman adalah sebagai berikut:
- Lakukan transfer ke rekening sebagai berikut:
- Bank BCA KCP Mall Ciputra Jakarta
- Atas nama Vonny Susilo
- No Rekening 466 13 58 674
- Nominal Transfer sesuai ketentuan di bawah
- Masukkan Berita: Nama Lengkap
Total Transfer adalah sebagai berikut
- Untuk pengiriman daerah Jakarta Rp 135.000
- Untuk pengiriman daerah Jawa Rp Rp 140.000
- Untuk pengiriman Domestik Luar Jawa Rp 150.000
- Selanjutnya Nama Lengkap, Bukti Transfer, Alamat Pengiriman Buku, dan Nomor Telepon yang bisa dihubungi bisa di Email ke vonnysusilo.zh@gmail.com
- Harap teman2 dapat mencantumkan Alamat Pengiriman Lengkap dengan Kode Pos dan Nomor Telepon yang aktif untuk mempermudah proses pengiriman.
- Selanjutnya kami akan mengirimkan email konfirmasi mengenai tanggal pengiriman buku ke alamat dan softcopy Excel Time Value of Money dan Investasi beserta Password untuk membuka file ke alamat email anda
Apabila ada yang ingin ditanyakan bisa langsung di bagian comment.
Demikian atas perhatian dan dukungannya, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Salam pak Rudi,
saya sudah memiliki RD yg baru berjalan 7 bulan tahun ini, untuk dipergunakan masa pensiun saya, dan saya juga baru menikah tahun ini diumur 24 tahun, yang ingin saya tanyakan
1. apakah cocok investasi RD ini untuk keperluan modal DP membeli rumah, dimana saya akan membeli unit pernyertaan RD saya yg baru terpisah dari RD untuk masa pensiun saya nanti?
2. RD tipe apa yang cocok untuk keperluan modal DP membeli rumah, selama periode 1-2 tahun dari sekarang,misal DP 50jt? (RD untuk pensiun saya menggunanakn RD jenis Saham secara installment tiap bulannya)
Terima kasih pak Rudi, mohon dapat diberikan penjelasannya
LikeLike
@gemadipa
Selamat Sore Pak Gema,
Selamat atas pernikahannya, semoga bahagia dan sejahtera.
Berkaitan dengan pertanyaan,
1. Reksa dana cocok untuk persiapan DP Rumah. Tapi yang lebih penting adalah berapa lama DP Rumah tersebut rencana dilakukan
2. Jika dibutuhkan 1 atau 2 tahun dari sekarang maka tipe yang cocok adalah reksa dana pendapatan tetap.
Untuk detailnya bisa membaca http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2015/03/31/060700426/Memilih.Reksa.Dana.Sesuai.Tujuan.Investasi dan http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/08/10/3-langkah-menjadi-investor-reksa-dana-bagi-pemula/
Semoga bermanfaat
LikeLike
Salam pak rudi.
Saya sudah membuka sebuah reksadana di bank mandiri.
Apakah saya bisa memindahkan reksadana tersebut ke agen penjual lain (commonwealth bank)? Atau reksadana yang ada di bank mandiri tersebut harus ditutup dulu?
Karena di kota saya saat ini sudah ada commonwealth bank dan saya berencana untuk membeli reksadana lain di commonwealth.
Terimakasih atas penjelasannya pak.
LikeLike
@wenny
Salam Ibu Wenny,
Terima kasih sudah mempercayakan reksa dana sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan masa depan anda. Berkaitan dengan pemindahan rekening sebaiknya ditanyakan langsung kepada pihak bank yang bersangkutan. Tapi kalau sepengetahuan saya, tidak bisa.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
Sangat menarik yg di sampaikan pak Rudi
Saya ingin meminta pencerahan dari bapak,
Saya ingin pensiun di usia 40 tahun,
Dan kemampuan uang free saya per bulan adalah 2jt.
Mohon pencerahan reksadana apa yg cocok buat saya… Jadi sekitar 15 tahun lagi saya sudah ingin bisnis santai aj dirumah…
LikeLike
@Dicca
Selamat Siang Ibu Dicca,
Anda bisa menggunakan simulasi yang ada di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/03/28/panduan-mempersiapkan-pensiun-dengan-reksa-dana/ untuk tahu kira-kira butuh berapa untuk pensiun.
Kalau saya hitung dengan Kalkulator Hasil Investasi Berkala di http://www.panin-am.co.id/InvestmentCalculator.aspx, dengan asumsi anda berinvestasi di reksa dana saham dengan return 17%, investasi Rp 2 juta selama 15 tahun, maka pada akhir tahun ke 15 hasilnya sekitar Rp 1.65 M.
Apakah uang ini cukup? Rasanya tidak. Kalau masa pensiun anda dari usia 40 – 70 tahun atau 30 tahun, uang Rp 1.65 M kalau dibagi 30 itu sama dengan Rp 55 juta per tahun atau kurang dari Rp 5 juta per bulan.
Apakah uang segitu cukup untuk masa pensiun? Menurut saya takutnya kurang. Karena di usia 40 tentu anda masih mau jalan-jalan, shopping, menyekolahkan anak dan sebagainya.
Beberapa alternatif lain yang bisa anda coba, pensiunya di usia 50 atau 55 tahun, atau pada saat pensiun, bisnis yang anda jalankan dari rumah tersebut harus benar-benar menguntungkan sehingga anda masih punya income.
Semoga bermanfaat
LikeLike
saya sudah ikut reksadana schoders 2009,waktu itu sekedar ikut saja krn orang kantor pada ikut dan pihak bank mandiri lgsg kekantor jg
dan saya ambil 100.000 perbulan selama 10th
th 2015 saya cairkan dananya
untuk jumlah dana yang cair sepertinya biasa aja, seperti itungan normal
mungkin karna nominal perbulannya kecil ya
selanjutnya saya terusin lg saja reksadanya sampai 2020
LikeLike
@nana
Semoga sukses dengan rencana investasinya
LikeLike
halo pak rudi ,
perkenalkan saya celvin , setelah membaca berberapa artikel , bisakah saya dibantu untuk perhitungan untuk investasi di reksadana .. saya umur 19 tahun , dan ingin pensiun di nikmati diumur 45 tahun , kira kira RD apa yang cocok untuk saya 🙂 seandainya saya investasi 100.000 per bulan brp total pensiun saya hehe perkirraan .. dan jika ada rencana investasi reksadana hingga 20 tahun kemungkinan resiko ( rugi ) itu sedkit berkurang ya betul ? karena perekonomian kelak akan naik terus 🙂 terima kasih mas rudi untuk artikel nya btw 🙂
LikeLike
Salam pak rudi
Perkenalkan saya rozi , umur saya 21tahun
Saya bekerja di pabrik , saya sudah sejak dulu tertarik untuk investasi untuk mempersiapkan masa depan saya
Dan baru 2 bulan kemarin saya memberanikan diri mulai reksadana
Karena pengetahuan saya yang minim saya semula hanya coba” mengambil 2 reksadana dengan pembelian berkala ,untuk persiapan menikah saya nanti kira” umur 25
Apakah persiapan yang saya lakukan ini sudah tepat atau belum ?
Mohon pencerahannya
Terima kasih
LikeLike
@Rozi
Salam Pak Rozi,
Senang sekali mengetahui bahwa anda sudah memulai aksi nyata mempersiapkan masa depan.
Beberapa hal yang bisa saya sarankan :
1. Usahakan selain mencicil reksa dana, anda juga punya dana darurat. Jika ada kondisi yang terpaksa membutuhkan dana, kamu tidak harus menjual reksa dana
2. Untuk jangka waktu 4 tahun, pilihannya bisa reksa dana campuran.
3. Sebisa mungkin anda memiliki Asuransi. Jika belum ada asuransi komersial, bisa juga menggunakan BPJS Kesehatan.
Demikian pak Rozi, semoga tujuan persiapan pernikahan anda bisa tercapai melalui investasi reksa dana.
Terima kasih
LikeLike