Tulisan kali ini merupakan salah satu cuplikan kecil dari materi yang saya bawakan pada saat acara talkshow bersama Kontan kemarin. Semoga bisa bermanfaat untuk teman2 yang belum sempat datang ke acara tersebut.

Apa yang paling penting dalam berinvestasi di reksa dana? Menurut saya ada 2:

1. Memiliki kondisi finansial yang sehat. Pembahasan tentang Sehat Secara Finansial bisa anda baca disini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/11/04/sehat-dulu-investasi-kemudian/

2. Memiliki Tujuan Investasi yang jelas.

Memiliki tujuan investasi sangat penting. Karena dengan adanya tujuan yang jelas, bisa menjawab banyak sekali pertanyaan investor. Dari berapa sebaiknya investasi bulanan yang harus kita lakukan, jenis reksa dana apa yang harus kita pilih, hingga apakah sebaiknya kita melakukan cutloss, pindah produk reksa dana, atau bahkan taking profit dan menikmati hidup.

Meski kedengarannya mudah, namun pada prakteknya tidak mudah-mudah amat, diperlukan kedisiplinan dan niat yang kuat bahwa kita ingin dan mampu memiliki kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.Tujuan investasi sangat banyak dan beragam. Namun dalam contoh kali ini saya menggunakan Pensiun (sesuai dengan judul di atas. Contoh yang saya pergunakan adalah perencanaan pensiun buat keluarga dengan penghidupan yang menurut saya layak jika ingin pensiun di kota besar di Indonesia. Contohnya sebagai berikut:

Secara sederhana, cara baca dari gambar di atas adalah:

1. Jika anda ingin pensiun 20 tahun dari sekarang dengan gaya hidup setara Rp 10 juta sekarang, tanpa harus bekerja lagi selama masa pensiun tersebut, maka 20 tahun dari sekarang, jumlah dana yang anda butuhkan adalah sekitar Rp 9,08 Milliar.

2. Kalau anda ingin bisa pensiun dengan berinvestasi di Deposito, maka setiap bulannya anda harus menabung Rp 19.650.000.

3. Jika anda ingin melakukannya melalui reksa dana, dan berhasil menemukan reksa dana yang mampu menghasilkan return 25% per tahun dalam jangka panjang, maka jumlah dana yang dibutuhkan adalah Rp 1.350.000

Bagi teman2 yang sudah kenal dengan financial planner atau memiliki pengetahuan tentang financial planning tentu informasi di atas bukan sesuatu yang mengejutkan lagi. Namun terkejut atau tidak, jika anda ingin pensiun 20 tahun dari sekarang, maka siap2lah punya uang paling tidak sekitar Rp 9 miliar nanti. Pencapaian dari 0 ke Rp 9 miliar itu tentu tidak hanya terjadi dalam sekejap mata saja. Ada proses yang harus dilalui oleh investor. Untuk kepentingan simulasi, saya mengasumsikan rencana tersebut dibuat dari tahun 2005. Jika di grafikkan, proses tersebut adalah sebagai berikut:

Grafik ini menceritakan plan 5 tahunan yang harus dicapai oleh si investor untuk bisa mencapai Rp 9 milliar 20 tahun yang akan datang. Dengan asumsi plan tersebut dilakukan pada tahun 2005 maka target 5 tahunan adalah seperti yang terlihat di atas. Rp 16,5 juta di 2005, Rp 215 juta di 2010, Rp 900 juta di 2015, Rp3,2 miliar di 202o dan finally, Rp 9 milliar di 2020 (saat pensiun).

Memiliki tujuan jangka panjang memang bagus, sebab proses tersebut tidak selesai. Selain plan jangka panjang kita perlu juga membuat monitoring jangka pendek untuk memastikan apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak.

Pada umumnya, karena jumlah investasi yang dibutuhkan relatif lebih kecil dan jangka waktunya yang dibutuhkan relatif panjang. Orang akan memilih mencapai tujuan pensiunnya dengan berinvestasi pada reksa dana saham. Bahkan, dengan semakin majunya produk perbankan, ada fasilitas autoinvest yang memungkinkan rekening investor di debit secara otomatis dan melakukan top up secara bulanan ke reksa dana yang dipilihnya.

Meski pergerakan harga reksa dana saham fluktuatif, logikanyanya dalam jangka panjang pasti untung (padahal belum tentu). Selain itu, perhitungan jumlah investasi bulanan yang diperlukan itu umumnya jarang ditopang dengan pengetahuan reksa dana yang memadai. Akibatnya fokus investor hanya di bagaimana bisa mencicil jumlah investasi yang dibutuhkan namun melupakan faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu apakah kinerja reksa dananya telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Padahal belum tentu seluruh reksa dana saham akan untung dan memberikan kinerja seperti yang diharapkan dalam jangka panajgn.

Tindakan investor di atas dalam jangka panjang bisa berakibat fatal, sebab pemilihan produk reksa dana yang tidak tepat dapat membuat tujuan keuangan tidak tercapai. Seperti yang ditunjukkan dalam grafik sebagai berikut:

Sama seperti grafik sebelumnya, bedanya hanya pada grafik ini ditambahkan grafik warna biru yang merupakan hasil aktual dari investasi di reksa dana non jagoan. Yang dimaksud dengan reksa dana non jagoan adalah reksa dana saham yang dipilih oleh penulis dengan mengambil contoh reksa dana yang TIDAK termasuk dalam daftar reksa dana jagoan yang dipublikasikan di Kontan Edisi Khusus dengan topik Memilih Reksa Dana Jagoan.

Perbandingan antara grafik biru dan grafik merah di atas menunjukkan bahwa setelah berinvestasi selama 5 tahun dengan cicilan Rp 1,350.000 per bulan memang secara nominal investor memperoleh keuntungan. Namun, sebetulnya jika dikaitkan dengan tujuan investasi pertama kali, bisa dibilang, investor tersebut sangat diragukan untuk bisa pensiun dengan gaya hidup yang dia inginkan 15 tahun yang akan datang (asumsinya sudah jalan 5 tahun).

Berikutnya, dilakukan simulasi lagi dengan memilih satu reksa dana saham secara random, namun kali ini dilakukan pada reksa dana saham yang masuk dalam kategori reksa dana jagoan dalam publikasi kontan. Hasil simulasinya adalah sebagai berikut:

Sangat berbeda jauh bukan? Pada akhir 2010, investor tersebut ditargetkan untuk memiliki setidaknya Rp 215 juta, namun kenyataannya hasil investasi telah berkembang menjadi Rp 378 juta. Jauh di atas target yang diharapkan. Bagi investor yang berada dalam kondisi ini, sebetulnya secara finansial sangat fleksibel.

Banyak pilihan yang bisa dia lakukan, seperti berhenti mencicil untuk 1-2 tahun ke depan dan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan lainnya atau bila perlu berfoya-foya. Mencairkan sebanyak Rp  163 juta (Rp 378 – Rp 215), dan menggunakan uang tersebut untuk kesenangan pribadi sambil terus melanjutkan investasi bulanannya yang sebesar Rp 1,35 juta. Bagi investor yang ini saya mengucapkan selamat, karena kemungkinan dia untuk bisa pensiun 15 tahun yang akan datang sangat besar. Bahkan bukan tidak mungkin bisa pensiun dini jika dana tersebut tercapai lebih cepat.

Hasil simulasi di atas menunjukkan:

1. Pemilihan reksa dana yang tidak tepat dapat menyebabkan tujuan investasi tidak tercapai

2. Investasi jangka panjang memang penting, namun lebih penting lagi adalah hasil investasi mencapai tujuan / target yang diharapkan. Jika tidak maka sebaiknya investor harus mengevaluasi kegiatan investasinya. Apakah memang investasinya yang kurang banyak atau memang kinerja reksa dananya yang tidak mendukung.

3. Kebijakan untuk melakukan profit taking / cut loss haruslah didasarkan pada perbandingan antara tujuan dengan aktual. Jika memang hasil aktual jauh di atas target maka tidak ada salahnya mengambil sebagian dari selisih untuk dinikmati. Sebaliknya apabila hasil aktual jauh di bawah tujuan padahal sudah dilaksanakan sesuai tujuan, maka tidak salahnya juga melakukan cutloss sambil mencari reksa dana lain yang lebih prospek.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi semua. Semoga kita semua bisa mencapai tujuan keuangan dengan investasi yang kita lakukan. Apabila anda membutuhkan alat bantu untuk bisa mencapai tujuan tersebut bisa anda akses di sini. Atas perhatiannya saya mengucapkan banyak terima kasih.

Pesan Buku
20130919-210339.jpg

Teman2 dan para pembaca blog yang setia, biasanya saya memberikan rekomendasi tentang buku-buku yang bagus. Kali ini saya ingin memperkenalkan buku saya sendiri. Judulnya “Sukses Finansial Dengan Reksa Dana”.

Buku ini membahas tentang segala sesuatu yang harus anda tahu tentang reksa dana, mulai definisi, peraturan, tata cara investasi, praktek reksa dana dan riset-riset berkaitan tentang reksa dana, investasi pasar modal di Indonesia dan bagaimana caranya untuk mencapai kesuksesan finansial melalui investasi reksa dana. Semua esensi, pengetahuan dan pengalaman saya selama bertahun-tahun baik sebagai investor reksa dana, konsultan yang memberikan masukan tentang investasi, hingga saat ini sebagai pelaku pasar modal yang memasarkan produk reksa dana kepada masyarakat diringkas dalam buku ini.

Menurut informasi dari penerbit, yaitu Elex Media Komputindo, buku akan tersedia di toko buku Gramedia paling lambat tanggal 25 September. Ada 2 versi yang tersedia yaitu Versi Softcover yang bisa anda peroleh di Toko Buku Gramedia dengan harga Rp 99.800.

Versi kedua yaitu Versi Hardcover, untuk yang ini hanya bisa anda beli dengan memesan langsung kepada saya. Harga versi Hardcover termasuk ongkos kirim untuk Jakarta adalah Rp 135.000

Dengan membeli edisi Hardcover, anda juga akan mendapatkan Excel yang berisi:

  • Kalkulator Time Value of Money
  • Kalkulator Biaya dan Return Reksa Dana
  • Perhitungan Sharpe, Treynor dan Jensen Alpha lengkap dengan contoh data historis dan rumus perhitungan

Apabila anda berminat dengan versi Hardcover ini, maka prosedur pembelian dan pengiriman adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan transfer ke rekening sebagai berikut:
    • Bank BCA KCP Mall Ciputra Jakarta
    • Atas nama Vonny Susilo
    • No Rekening 466 13 58 674
    • Nominal Transfer sesuai ketentuan di bawah
    • Masukkan Berita: Nama Lengkap

    Total Transfer adalah sebagai berikut

    • Untuk pengiriman daerah Jakarta Rp 135.000
    • Untuk pengiriman daerah Jawa Rp Rp 140.000
    • Untuk pengiriman Domestik Luar Jawa Rp 150.000

     

  2. Selanjutnya Nama Lengkap, Bukti Transfer, Alamat Pengiriman Buku, dan Nomor Telepon yang bisa dihubungi bisa di Email ke vonnysusilo.zh@gmail.com
  3. Harap teman2 dapat mencantumkan Alamat Pengiriman Lengkap dengan Kode Pos dan Nomor Telepon yang aktif untuk mempermudah proses pengiriman.
  4. Selanjutnya kami akan mengirimkan email konfirmasi mengenai tanggal pengiriman buku ke alamat dan softcopy Excel Time Value of Money dan Investasi beserta Password untuk membuka file ke alamat email anda

Apabila ada yang ingin ditanyakan bisa langsung di bagian comment.

Demikian atas perhatian dan dukungannya, saya mengucapkan banyak terima kasih.

 

169 tanggapan untuk “Pensiun dengan Reksa Dana, Anda Yakin?”

  1. Rudiyanto Avatar

    @prasetyo
    Yth Pak Prasetyo,

    Jika tujuan anda masih jangka panjang, anda bisa memilih jenis reksa dana saham atau campuran. Anda bisa coba mendatangi bank agen penjual terdekat anda untuk menanyakan lebih jauh mengenai informasi reksa dana apa yang cocok untuk anda.

    Semoga bermanfaat.

    Suka

  2. prasetyo Avatar
    prasetyo

    pak rudi, umur saya saat ini 29 tahun, masih bekerja sebagai PNS dan merencanakan pensiun di usia 60 tahun. untuk biaya setelah pensiun saya rasa 5 juta cukup, kebetulan istri saya juga pns, investasi reksadana apa yang bisa saya pilih tks, mohon maaf bisa di kirim ke email saya bamspras88@gmail.com

    Suka

  3. Rudiyanto Avatar

    @Iyan
    Salam Pak Iyan,

    Senang sekali bisa bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang yang semakin menyadari pentingnya perencanaan investasi dalam blog ini. Kalau menurut saya, bapak masih belum terlambat. Malahan persiapan di usia saat ini sangat ideal. Masa 20 – 30 adalah masa yang paling tepat menurut saya, untuk membangun bisnis / karir. Setelah mulai punya uang lebih dan kehidupan sudah agak mapan, baru kita pikirkan tentang investasi.

    Terkait pertanyaan anda,
    1. Jika tabungan anda disiapkan untuk dana darurat, maka saran saya sebaiknya ditaroh pada tempat dimana “kondisi darurat” tersebut bisa terjadi. Jika tabungan merupakan sarana investasi untuk mencapai tujuan keuangan, maka sebaiknya ditaroh di tempat uang tersebut akan digunakan nantinya.
    Tingkat bunga memang bisa menjadi pertimbangan, namun menurut saya lebih baik fokus pada dimana mau digunakan, jika tidak anda harus memikirkan lagi risiko nilai tukar.

    2. Mau berinvestasi di ETF atau tidak, itu pilihan pak. Ada reksa dana yang kinerjanya lebih baik dibandingkan ETF adapula yang tidak. Tinggal pintar2nya anda memilih produk dan mempertimbangkan konsistensi kinerjanya.

    Untuk minimum investasi dan pertimbangan ETF luar negeri, itu relatif pak, Kalau saran saya investasilah di tempat dan instrumen yang anda pahami. Setelah mendengar dan mencari informasi dari sana sini, saran saya datang dan buktikan. Terkadang pengalaman seperti ini malah jauh lebih berharga.

    Selain itu, tidak ada jaminan, mau reksa dana, ETF ataupun emas bisa baik untuk 1 dekade ke depan. Untuk itulah program seperti Myplan ada, memastikan tujuan anda tercapai setiap tahunya sehingga memastikan tujuan jangka panjang anda tercapai.

    3. Dalam investasi itu tidak ada yang benar atau salah. Tinggal mencapai tujuan lebih cepat atau tidak. Reksa Dana Jagoan memiliki kemungkinan untuk membuat anda mencapai tujuan lebih cepat, namun bukan berarti reksa dana yang lain tidak.

    4. Kalau properti saya masih belum terlalu paham. Namun prinsip saya, investasilah di tempat yang kamu pahami.

    Demikian pak, semoga bisa menjawab pertanyaan anda. Untuk promo seputar myplan anda bisa menghubungi support@infovesta.com

    Terima kasih

    Suka

  4. Iyan Avatar
    Iyan

    Yth Pak Rudi

    Saya seorang suami dengan istri dan satu anak (18 bulan), usia saya nyaris 30 thn. Saya tdk ada background finance di bangku kuliah dan saya agak sedikit menyesal baru mulai bln lalu kulik2 info ttg investasi yg ternyata sangat luas dan menarik (mau tak mau saya hrs kebut krn mulai dr nol), sblmnya hanya mengandalkan tabungan deposit saja utk investasi. Saya warga negara Indonesia yg bekerja di Malaysia tetapi sedang ada dinas di New Zealand saat ini, semakin jauh dr Indonesia dan lbh susah untuk mudik. Bln dpn saya akan pulang ke Indonesia (3 minggu saja) dan saya ingin memanfaatkan momen mudik saya untuk berinvestasi sebanyak dan sebaik mungkin, sangat beruntung saya nemu blog Pak Rudi yg sangat informatif, saat ini pun sedang gali2 blog Pak Rudi 🙂 Mohon infonya dalam waktu yg sempit itu investasi apa yg baiknya saya lakukan selagi di Indonesia, sebab saya ingin menginvestasikan uang pertama saya di tempat yg tepat. Saya ada ide2 di bawah ini, mohon masukan dr Pak Rudi:

    1) Tabungan: Mengingat persentasi inflasi dan bunga Indonesia yg lbh tinggi dr Malaysia, apakah baiknya saya pindahkan tabungan saya dr Malaysia ke Indonesia? Saat ini tabungan saya simpan di Malaysia

    2) Pensiun: Di samping berinvestasi emas (semoga harga emas lg turun dan stoknya lg ada juga), saya tertarik ulasan Pak Rudi ttg reksana ETF (Exchange Traded Funds), sempat melirik produk ETF R-LQ45X dr Indo Premier, yg saya cek dr website nya minimum bisa berinvestasi 500 unit saja. Mohon inputnya apakah performance LQ45X ckp bagus untuk investasi 1 dekade ke dpn? Atau mengingat ETF di Indonesia blm matang saat ini, apkah berinvestasi ETF di luar negeri (US, Jepang, atau Singapore) msh lbh menjanjikan ( tp pasti modalnya jauh lbh besar 😦 )? Setidaknya saya ingin berinvestasi ke ETF sebelum memulai investasi stok jangka panjang.

    3) Pendidikan Anak: Saya tertarik untuk mengambil reksadana jagoan untuk pendidikan anak sampai kuliah, apakah ini hal yg tepat

    4) Properti: Sepertinya agak susah utuk thn ini, mengingat bnyk alokasi dana yg saya harus keluarkan untuk investasi jangka panjang di atas dan saya hrs tetap menjaga aset2 yg mudah dicairkan seperti tabungan. Dan apakah untuk kasus seperti saya yg tinggal di luar negeri sampai waktu yg belum bisa ditentukan, akan lbh baik kalu berinvestasi tanah dibandingkan rumah atau apartemen di kota Jakarta untuk disewakan?

    Terima kasih sebelumnya. Mohon infonya kalau ada promosi paket MY PLAN 🙂

    Suka

  5. Rudiyanto Avatar

    @Uty
    Kemungkinan itu ada salah input atau perhitungan.
    Jika anda ingin membuat perhitungan yang bisa di ganti usia pensiun dan pemilihan reksa dana bisa menggunakan myplan.infovesta.com atau menghubungi jasa perencana keuangan yang mungkin bisa memberikan hitungan yang lebih tepat

    Terima kasih

    Suka

  6. Uty Avatar
    Uty

    Pak Rudi

    Minta tolong bikinkan simulasi pensiun saya.
    Usia : 33th
    Pensiun rencana umur 50th
    Biaya hidup sekarang 4jt/bln
    Biaya dipakai sampai umur 65th

    Saya sudah bikin kalkulator autoinvest di website commbank, tetapi hasilnya saya harus invest Rp 14,498,290/bln dgn asumsi pertumbuhan invest 20%/th dan inflasi 10%.

    Kok besar sekali ya pak.

    Tks

    Suka

  7. Rudiyanto Avatar

    @shahroom
    Yth Shahroom,

    Sepertinya sangat berat pak. Untuk bisa penisun 10 tahun lagi dan hidup nyaman sampai usia 75 anda butuh setidaknya 22 juta per bulan. itupun dengan asumsi dana anda tumbuh 20% setiap tahun.

    Jika ingin melakukan simulasi lebih lanjut bisa dihitung di myplan.infovesta.com

    Semoga bermanfaat

    Suka

  8. Rudiyanto Avatar

    @shahroom
    Yth Bagus Nuradita,

    Anda perlu menyisihkan paling tidak 4-5 juta per bulan dengan asumsi return reksa dana anda konsisten di 20% per tahun. Untuk detail dan simulasi dengan beberapa situasi sekaligus anda bisa mencoba di Myplan.Infovesta.com

    Kalau untuk mutual fund split saya belum pernah dengar dan sepertinya juga belum pernah ada dalam sejarah. Tapi dengan asumsi NAb sekarang 50.000 dan return 35% selama 30 tahun jadinya sekitar 400 jutaan kok belum sampai 1 miliar.

    Suka

  9. bagus Nuradita Avatar
    bagus Nuradita

    Pak Rudi Yth.
    Selamat malam.

    Saya berusia 34 thn,saat ini saya sedang mengikuti Panin Dana Maksima dimana tujuan saya untuk pensiun . Saya berencana untuk pensiun pada umur 55. Saya berencana memiliki kualitas hidup setara 10 juta/bulan saat ini.
    Mohon bantuan bapak untuk memberi saran brapa seharusnya income saya sisihkan setiap bulan untuk mencapi tujuan tersebut.

    Mohon pencerahannya Apakah dalam reksadana ada stock split ya ???
    saya gak kebayang harga2 NAB saham 20-30 tahun lagi, kalau misalnya panin dana maksima naik 35% setahun , itu berarti harga 1 unitnya bisa sampe 1 milyar dong pas 30 tahun lagi dgn asumsi kinerja masa lalu = kinerja yg akan datang ???

    Terimakasih Pak Rudy.
    atas pencerahanya

    Suka

  10. shahroom Avatar
    shahroom

    Selamat sore Pak Rudiyanto.

    Umur saya sekarang 40 tahun, saya ingin pensiun 10 tahun lagi di usia saya yang ke 50 tahun.
    sekarang saya mengambil RDS dengan sistem auto debet/installment per bulan, dengan detail sbb :
    1). RDS Schroder Dana Istimewa, jangka waktu 10 tahun (sampai thn 2021), auto debet sebesar Rp.500.000 per bulan
    2). RDS Schroder 90 Plus Equity Fund, jangka waktu 12 tahun (sampai thn 2023), auto debet sebesar Rp.500.000 per bulan

    Saya berkeinginan pensiun di usia 50 tahun, dengan biaya hidup tetap terpenuhi sebesar 10jt/bulan.
    Pertanyaan saya Pak :
    1). Apakah pilihan saya ini sudah tepat ??? Mohon dibuatkan simulasi-nya Pak.
    2). Seandainya belum tepat, mungkin saya bisa diberi petunjuk oleh Bapak ???

    Terimakasih sebelumnya Pak Rudiyanto.

    Suka

  11. Rudiyanto Avatar

    @Nunu
    Yth Ibu Nunu,

    Pertanyaan anda tidak awam sama sekali bu, malahan sangat relavan dengan keadaan banyak investor.

    Sepengetahuan saya kasus pembatasan top up bukan hanya terjadi di reksa dana Panin namun juga pernah terjadi di reksa dana lainnya. Namun tindakan ini memang bukan merupakan suatu tindakan yang tidak bagus atau melanggar aturan karena memang di atur dalam prospektus.

    Salah satu pasal dalam prospektus membahas bahwa Manajer Investasi dapat menawarkan reksa dana terus menerus hingga jumlah unit penyertaan mencapai batasan yang ditetapkan dalam prospektus. Halaman 1
    Sumber : http://www.bnpparibas-ip.co.id/file/Copy_of_Prospektus_Ekuitas.pdf
    Dengan membagi Jumlah Dana Kelolaan dengan NAB/Up diperoleh unit sebesar 470 unit. artinya untuk sampai ke 2 milliar unit masih bisa menerima banyak lagi.
    sumber : http://www.bnpparibas-ip.co.id/file/1107_Ekuitas_Ind.pdf

    Pada halaman 44 disebutkan juga bahwa Manajer Investasi memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak permintaan investor melakukan pembelian tanpa ada penjelasan lebih lanjut mengenai syarat-syarat yang mendasari penerimaan atau penolakan tersebut.

    Umumnya penolakan bisa dikarenakan:
    1. Informasi Investor tidak lengkap
    2. Investor masuk kategori High Risk (akan dijelaskan lebih lanjut pada kesempatan yang akan datang)
    3. Unitnya sudah mendekati jumlah unit penyertaan yang ditetapkan dalam prospektus. (dalam beberapa kasus prospektus bisa direvisi sehingga jumlah unit yang bisa ditawarkan bisa diperbanyak lagi)
    4. Atau alasan seperti yang anda sebutkan di atas untuk tujuan efisiensi.
    5. Terkadang ada juga reksa dana yang didedicated untuk investor tertentu sehingga investor yang mau masuk ke reksa dana tersebut ditolak.

    Jika penolakan top up karena alasan no 3, maka anda tunggu saja, ada kemungkinan reksa dana ini dibuka kembali karena perlu waktu untuk merevisi prospektus. Namun jika alasannya adalah karena no 4, maka saran saya anda mencari reksa dana yang lain karena kemungkinan top up baru dibuka lagi ketika ada investor yang melakukan redemption. Untuk alasan no 4, sepengetahuan bukan hanya terjadi di Panin sebelumnya juga pernah terjadi di reksa dana lain untuk alasan yang sama namun beberapa bulan setelah itu dibuka kembali.

    Jadi ya, mungkin ada baiknya anda coba cari2 lagi reksa dana yang lain. Semoga bermanfaat

    Suka

  12. Nunu Avatar
    Nunu

    Pak Rudi Yth
    Saya ingin bertanya, berkaitan dengan penggunaan reksadana demi perencanaan pensiun (dan perencanaan jangka panjang lainnya)

    Sejak bulan Juli 2011 kemarin, Panin Dana Bersama ditutup dari initial subscription maupun top-up, dari yg saya baca tujuannya untuk mempertahankan kinerja dari produk tersebut. Kemungkinan untuk kembali dibukanya subscription masih blum ada kepastian. Dari membaca prospektusnya, saya menemukan bahwa PDB ditawarkan mulai sejak Februari 2009.

    Pertanyaan saya adalah:
    Jika asumsinya saya seorang investor yang mulai mencicil dana pensiun di reksadana PDB tiap bulan sejak tahun 2009, dan kemudian MI mengambil kebijakan menghentikan top-up seperti itu, bukankah itu berarti rencana mencicil saya jadi terhambat di bulan juli 2011? (padahal baru jalan 2 tahun) Bila investor menghadapi situasi seperti itu, apa yang sebaiknya dilakukan pak? Apa kita perlu mencari produk reksadana lain untuk melanjutkan cicilan kita sementara yang di PDB nya dibiarkan saja dulu?
    Apa kebijakan seperti itu sering dilakukan oleh MI untuk menunjang kinerjanya? Jika demikian, sebagai investor yang tanggap, apa yg perlu ia dilakukan untuk tetap melanjutkan rencana jangka panjangnya?

    Hehe, maaf kalo pertanyaannya awam banget ya pak…

    Suka

  13. Rudiyanto Avatar

    @Dwi Lestari
    Yth Ibu Dwi Lestari,

    Kalau menurut saya, tindakan anda mempersiapkan dana pensiun dengan berinvestasi di reksa dana atau emas sudah bagus. Tapi mengingat usia anda yang masih muda, saya pikir tidak ada salahnya melakukan investasi pada diri sendiri (misalnya mengambil gelar, keahlian atau sertifikasi) untuk meningkatkan penghasilan baik melalui pengembangan karir ataupun melalui usaha sampingan.

    Dengan pendapatan yang lebih besar, berarti semakin banyak pula penghasilan yang bisa disisihkan untuk diinvestasikan pada instrumen pilihan anda seperti emas atau reksa dana. Demikian input dari saya, semoga bermanfaat.

    Suka

  14. Rudiyanto Avatar

    @Dwi Lestari
    Yth Ibu Wiwi,

    Profile anda sepertinya mirip dengan beberapa orang yang sudah pernah saya bahas.
    Anda bisa melihat dengan cara mencari older entries pada link berikut
    http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/category/perencanaan-investasi/

    Semoga bermanfaat

    Suka

  15. wiwi Avatar
    wiwi

    Selamat siang Pak Rudi, saya 37 tahun, biaya hidup sekarang 6jt per bulan, dan pensiun di usia 55 tahun.
    Mohon bantuan Bapak untuk membuat simulasi berapa nominal yang harus saya investasikan tiap bulannya dan reksadana yang mana yang sebaiknya saya ambil.
    Terima kasih banyak Pak.

    Suka

  16. Dwi Lestari Avatar
    Dwi Lestari

    Yth. Pak Rudi

    Pak, saya single, usia 26thn, pendapatan perbulan 4jt, masi tinggal bareng org tua dengan pengeluaran 2jt/bln utk diri sendiri, baru belajar reksadana, ingin mempersiapkan dana membeli rumah,, dana pendidikan jika sudah punya anak, dan dana pensiun. Walaupun blm menikah. Saya juga tertarik dengan emas pak, mohon saran Pak Rudi bagaimana saya mengatur keuangan saya? saya sudah membeli danareksa, namun masi sedikit 1jt, rencananya saya mau autodebit tiap bulan. Saya juga blm punya asuransi, krn bingung asuransi yg bagus apa, takutnya dpt yg susah di klaim. Mohon input Bapak. Semoga Bapak reply y hehe.. Terima Kasih

    Suka

  17. anna Avatar
    anna

    Terima- kasih pak Rudy atas saran dan petunjuknya

    Suka

  18. Rudiyanto Avatar

    @nina
    Yth Nina,

    Profil anda sepertinya agak mirip dengan profil ibu Shinta yang pernah saya bahas disini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/01/28/pensiun-shinta/ Coba anda pelajari.

    Untuk jenis reksa dana harus disesuaikan antara kinerja dengan profil risiko. Saran saya anda bisa coba mendatangi seluruh Manajer Investasi yang menawarkan reksa dana syariah di Indonesia mengingat jumlahnya tidak banyak. Namun saya tidak yakin apakah jumlah setoran yang anda sebutkan itu diperbolehkan. Jika jumlah tersebut adalah jumlah yang bisa anda sisihkan per bulan, maka saran saya anda bisa coba cek dulu kesehatan finansial anda sebelum melakukan investasi. Untuk tahu apakah anda sehat atau tidak secara finansial bisa melihat di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/profile/2010/11/04/sehat-dulu-investasi-kemudian/ . Saran saya untuk bisa melakukan investasi sebaiknya seseorang bisa menyisihkan paling tidak minimal Rp 1 juta setiap bulannya dan anda tidak mengalami perubahan gaya hidup yang signifikan akibat investasi tersebut.

    Semoga menjawab pertanyaan anda. Terima kasih

    Suka

  19. nina Avatar
    nina

    Yth: Pak Rudi

    Umur saya 29th, bekerja sbg PNS..saya tertarik dengan reksadana syariah untuk masa pensiun saya nanti sekitar umur 55th..dengan kebutuhan hidup 5jt/bulan..kira2 brp nominal yang sebaiknya saya investasikan tiap bulan, dan reksadana syariah yang mana yang sebaiknya saya ambil? adakah RD Syariah dengan setoran antara 100rb-200rb per bulan?

    Suka

  20. Rudiyanto Avatar

    @anna
    Yth Ibu Anna,

    Meskipun logikanya adalah kalau memang reksa dana lama memble, lebih baik ditinggalkan saja dan kita mencari yang lebih baik. Namun kenyataannya tidak seperti itu, terkadang dalam menjual reksa dana ada faktor-faktor sentimentil seperti reksa dana yang lama bagaimanapun juga sudah “ikut” bersama kita untuk beberapa waktu, sempat memberikan return lumayan di masa lalu, ga enak hati karena yang jualan adalah kenalan, ga mau cutloss (istilah rekan saya the ‘nyangkuters’ dan terkadang ada pula faktor harapan, dimana sekarang memang kinerjanya ga gitu bagus, namun karena dulu sempat bagus kita berharap lagi reksa dana tersebut akan bagus pada masa yang akan datang.

    Berhubung saya tidak memiliki informasi mengenai rencana keuangan anda yang jelas seperti seberapa jauh jarak antara harapan dengan kenyataan yang anda miliki sekarang (seperti pada grafik http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/files/2011/04/Reksa-Dana-Non-Jagoan.png), apakah anda sudah benar-benar disiplin atau tidak, maka jawaban saya adalah terserah ibu Anna… Saya yakin anda bisa memutuskan sendiri apa yang terbaik untuk anda.

    Suka

  21. anna Avatar
    anna

    Yth: Pak Rudi,

    Pak saya mau tanya ttg mengevaluasi sebuah reksadana saham,
    Seandainya Jika saya membeli reksadana saham di perusahaan A dengan investasi secara berkala setiap bulan,dan sdh berjalan lebih dari 1 tahun namun return reksadana tsb tdk sesuai dgn harapan,
    jika saya akan pindah ke reksadana yang lain, apakah dana tsb saya pindahkan semuanya ataukah investasi berkala bulanan selanjutnya saja yang saya pindahkan.

    Mohon petunjuknya pak Rudy, terima – kasih.

    Suka

  22. wiwi Avatar
    wiwi

    Terima kasih jawabannya Pak, masih ada pertanyaan, semoga tidak bosan jawabnya.
    Saya baca-baca tulisan tentang perencanaan keuangan bahwa dengan unitlink tidak maksimal hasilnya.
    1. Apa saran Bapak tentang unit link saya. Waktu itu saya belum tahu tentang RD, saya hanya berpikiran bagaimana saya menyisihkan uang untuk dana pendidikan anak. Haruskan saya menutupnya.
    2. Apakah asuransi pendidikan Bumiputera juga dikategorikan sebagai Unit link.
    3. Saya baru tahu RD akhir-akhir ini, apakah dengan dimasukan ke RD akan lebih maksimal.
    4. Setelah dana darurat terpenuhi, saya berencana installment di Mandiri 1 jt per bulan untuk beli RD. Saran RD apa yang baiknya saya ambil.
    Terima kasih banyak Pak, Tuhan memberkati.

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar

      Yth Ibu Wiwi,

      Berkaitan dengan pertanyaan anda
      1. Sangat baik punya pikiran untuk menyisihkan dana bagi anak. Namun Urutan yang menurut saya lebih tepat adalah memiliki asuransi dulu baru investasi. Yang harus diasuransikan adalah anggota keluarga yang menjadi kontributor pendapatan rumah tangga, supaya semua bisa tetap berjalan meskipun terjadi hal yang tidak diinginkan. Jadi harus asuransi orang tua bukan anak. Nah jika anda ingin menutup asuransi tersebut, apakah sudah ada penggantinya?
      2. Kalau itu saya perlu lihat dan pelajari polis asuransi tersebut
      3. Reksa Dana adalah salah satu alat, jadi kalau anda punya alternatif lain yang lebih baik tidak harus reksa dana juga. Sebetulnya yang maksimal atau tidak itu tergantung pemahaman, rasa puas dan tujuan investasi.
      4. Kembali ke no 3 tadi. Pemahaman, Rasa Puas dan Tujuan Investasi. Jika anda ingin membahas lebih lanjut dan membuat rencana investasi melalui reksa dana secara lebih serius, anda bisa mengikuti kelas RD006 yang akan kami selenggarakan bulan ini. Informasi lebih lanjut bisa diklik disini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/training-workshop/jadwal-training-infovesta/pelatihan-konsep-dasar-investasi/

      Semoga bermanfaat bagi anda.

      Suka

  23. wiwi Avatar
    wiwi

    Yth. Pak Rudi.
    Saya baru mulai cari info tentang RD (masih buta ttg RD) dan ketemu blog Bapak.
    Mohon advise-nya, saya 37 th suami 37 th, anak 2 (5 th dan 2 th).
    Rincian per bulan, total gaji kami berdua 12 jt, pengeluaran per bulan 6 jt, asuransi pendidikan axa mandiri 2 jt, cicilan KPR 2 jt (rumahnya rencana akan disewakan), masih ada dana per bulan 2 jt.
    1. Dana darurat yang saya punya cuma 40 jt, harusnya kan 12 X 6 jt. Apakah saya harus menggenapi dana darurat terlebih dulu sebelum berinvestasi?
    2. Apakah cukup dengan asuransi pendidikan di axa mandiri 1 jt per bulan untuk biaya anak kuliah? (sy kurang tahu biaya kuliah sekarang) mungkin targetnya untuk yang level menengah saja.
    3. Saya PNS dan suami swasta (pensiun usia 55), untuk membuat dana pensiun apa yang harus saya lakukan.
    4. Investasi apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan saya tersebut diatas, mungkin Bapak dapat memberikan simulasi.
    Maaf pertanyaannya panjang lebar, terima kasih, Tuhan Memberkati.

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar

      Yth Ibu Wiwi,

      Bersama bapak Edbert (Rekan saya di Infovesta yang juga berperan sebagai Analis), kira2 jawaban untuk pertanyaan anda sbb:

      1. Memang sebelum mulai berinvestasi, anda perlu untuk memastikan bahwa anda sudah “sehat” secara finansial untuk mulai berinvestasi. Salah satu kriteria yang menunjukkan kesehatan secara finansial adalah dengan memiliki dana darurat yang cukup. Untuk anda dan pasangan, minimal dana darurat yang harus disiapkan adalah sebesar 12 kali pengeluaran bulanan. Sebelum memiliki dana darurat sejumlah tersebut, ada baiknya anda menunda sebentar rencana investasi anda sampai dana darurat tersebut terpenuhi. Untuk penjelasan lebih lanjut perihal persiapan kondisi finansial sebelum berinvestasi dapat dilihat pada http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/11/04/sehat-dulu-investasi-kemudian/. Tapi kalau memang tidak yakin dalam waktu dekat akan ada pengeluaran besar, saya rasa menyiapkan dana investasi dan darurat sekaligus juga tidak apa2, tidak perlu terlalu teoritis juga.
      2. Untuk mengetahui apakah dana yang anda investasikan untuk pendidikan anak anda cukup atau tidak, mungkin perlu dilihat dari dana yang anda dapatkan ketika anak anda masuk kuliah dengan Future Value dari Uang masuk kuliah yang sekarang berkisar antara 15 juta untuk jurusan umum seperti ekonomi hingga Rp 100 juta untuk jurusan kedokteran di Universitas terkenal.
      Untuk 3 dan 4. Jika anda ingin mempersiapkan pensiun dengan produk reksa dana (namun perlu diingat tidak harus reksa dana, cara lain juga bisa) maka ada baiknya bagi anda dan suami anda untuk mengetahui terlebih dahulu seluk beluk atau paling tidak dasar dari reksa dana. Untuk itu ibu dapat membaca blog ini, berdiskusi dengan financial planner atau sumber lain yang bisa menjelaskan atau jika anda memang ingin serius dan mengetahui lebih lanjut bisa mengikuti kelas reksa dana yang kami adakan setiap hari sabtu di kantor kami. Informasi lebih jelas dapat dilihat pada http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/training-workshop/jadwal-training-infovesta/pelatihan-konsep-dasar-investasi/. Di situ, anda bisa berdiskusi langsung dengan kami sehingga diharapkan pertanyaan anda dapat terjawab dengan lebih baik.

      Demikian jawaban saya, semoga dapat membantu anda. Terima kasih

      Suka

  24. Dessy Avatar
    Dessy

    Yth Pak Rudi,

    Saya wanita usia 31 thn, single, berencana untuk investasi RD utk dana pensiun. Saya berencana untuk pensiun pada umur 50. Saya berencana memiliki kualitas hidup setara 6 juta/bulan saat ini.

    Mohon bantuan bapak untuk memberi saran reksa dana apa yg sebaiknya saya ambil dan nominalnya berapa. Terimakasih Pak Rudy.

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar

      Yth Ibu Dessy,

      Untuk pertanyaan anda saya dan pak Edbert telah mencoba menjawabnya. Anda bisa lihat disini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/02/01/rencana-ibu-dessy/
      Semoga bermanfaat.

      Suka

  25. Rudiyanto Avatar

    Yth Pak Samuel,

    Mengingat kondisi bapak cukup spesifik, saya pikir pembahasannya akan lebih efektif jika pembahasan mengenai rekomendasi yang terbaik untuk anda dilakukan via training atau diskusi private. Kalau tidak keberatan, anda bisa coba datang ke salah satu training yang kita adakan setiap hari Sabtu dengan memilih modul yang anda sukai. Kalau dari analisis awal mungkin RD004, RD005 dan RD006 cocok untuk anda. http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/training-workshop/jadwal-training-infovesta/pelatihan-konsep-dasar-investasi/

    Atau jika bapak ingin tetap mengikuti tulisan disini juga tetap saya persilakan. Semoga informasi ini bermanfaat.

    Suka

  26. Samuel Avatar
    Samuel

    Pak Rudi,

    Terima kasih atas advisenya.

    Saya baca tulisan Bp “hubungan SBI, obli dan RD’ yang mana memberikan masukan penting bagi saya. Skrg SBI cendrung naik di mana trend NAB reksa tetap atau turun, sehingga sebaiknya tidak masuk dulu ke RD.

    Minggu lalu saya book obli bank permata kupon 11% gross sebagai subsitute RD tetap yang umunya hanya yield 10% average.

    Rumah yang di jual tempat tinggal lama kami, skarang kami pindah ke rumah sederhana. Karena kami mau plan untuk pensiun awal. Kami mencoba maximalkan return atas asset yang ada.

    Skarang ini saya coba monthly deposito 7.25% gross dan maen saham saat market turun.
    Minggu lalu dapat return 2% dalam 2 hari karena market turun ke 3710.

    Skarang juga sdg memilih saham yang dpt di invest long term (3-5 thn), sebari melihat risk trend yunani, usa, china.

    Perlu masukan dan tulisan Bp untuk invest kedepannya karena market yang volatile.

    Please advisenya..

    Banyak terima kasih dan senang membaca tulisan Bp

    Suka

  27. Rudiyanto Avatar

    @Samuel
    Yth Pak Samuel,

    Apakah bapak sudah datang ke acara pameran Kontan kemarin ? Jika sudah, saya yakin teman2 saya yang ada di booth atau rekan2 perencana keuangan lain bisa memberikan jawaban yang memuaskan bagi anda.

    Jika dari informasi yang anda berikan, sebetulnya ada informasi yang kurang, seperti:
    1. Rumah apakah yang anda jual, apakah rumah tempat tinggal atau rumah kedua (ketiga) ?
    2. Berapa nilai penjualan rumah tersebut? Jika misalnya nilai penjualan tersebut adalah Rp 1,875 Milyar, maka dengan mendepositokan uang tersebut ke deposito dengan bunga gross 8% anda bisa mendapatkan Rp 10 juta per bulan tanpa perlu repot2 berinvestasi lagi.
    3. Untuk aset alokasi dan rekomendasinya, saya sarankan kepada bapak untuk datang ke kelas investasi atau seminar kita yang informasinya bisa diperoleh di atas. http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/training-workshop/jadwal-training-infovesta/pelatihan-konsep-dasar-investasi/
    Atau jika menginginkan informasi yang lebih advance bisa mengikuti http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/training-workshop/infovesta-kontan-premium-workshop/

    Demikian pak, semoga bermanfaat. Atas perhatiannya saya mengucapkan banyak terima kasih.

    Suka

  28. Samuel Avatar
    Samuel

    Pak Rudi,

    Mohon advicenya.. Saya menjual rumah dan maksut mau di invest di RD yang mana bisa memberikan pendapatan 10jt/bln.

    Harus di RD tetap atau campuran..? FYI skarang saya juga aktif bermaen saham.

    Plan saya 10% obligasi + 50% RD tetap + 25% RD campuran + 15% saham. Tetapi dengan rumor market crash, agak cemas beli RD campuran. sedangkan obligasi rumor ori008 hanya di kupon 8.5% gross.

    Untuk balancing risk, rencana akan saya split dengan MI CIMB dan MI Mandiri. Apa benar MI Bank lokal lebih low risk vs Schroder yang mana pernah lehman brother pernah colaps.

    Bantu advice ya pak sehingga memberikan masukan sebelum masuk ke RD..

    Terima kasih

    Suka

  29. Rudiyanto Avatar

    @chandra
    Yth Pak Chandra,

    Memang bukan kali ini saja orang merasa ragu dalam memilih antara asuransi + Investasi atau dikenal dengan istilah unit link dibandingkan dengan dipisahkan antara asuransi dengan investasinya.

    Kalau saya jadi anda pak, yang saya pertama kali lakukan itu adalah :
    1. Anda mengatakan kalau dipisah itu lebih menguntungkan. Ok, tapi bisakah anda menemukan asuransi yang terpisah dengan investasi. Coba dicari dulu, apakah benar-benar ada asuransi yang terpisah. Saya sendiri baru berhasil menemukan produk tersebut setelah mencari selama 4 tahun, itupun belinya tidak di Jakarta dan si agen asuransi merasa bingung karena memilih saya produk yang uang anda setelah disetorkan akan hangus tidak bersisa di masa yang akan datang.

    2. Setelah asuransi tersebut berhasil anda temukan, langkah berikutnya adalah “membayangkan” jika anda sendiri yang membayarnya. Apakah anda siap menyetorkan uang ke perusahaan asuransi sekian juta setiap tahun dan uang tersebut hangus jika anda sehat walafiat dan tidak sakit. Sebab asuransi murni seperti ini tidak murah, tergantung seberapa “mahal” anda menghargai nilai hidup anda. Selain itu, anda juga perlu mengambil lagi asuransi kesehatan untuk mengantisipasi penyakit kritis dan biaya pengobatan yang nilainya juga tidak murah. Umumnya asuransi jiwa dan kesehatan itu terpisah tapi ada juga yang digabung.

    Khusus untuk pertanyaan no 2, sangat penting jika uang tersebut dibayar dari hasil kerja keras anda sendiri baru anda merasakan positif negatifnya dari membeli asuransi dan investasi secara terpisah. Setelah seluruh proses tersebut anda lakukan, baru anda putuskan sendiri apakah unit link anda mau dilanjutkan atau tidak.

    Jadi kesimpulannya bukan lanjutkan atau tidak, tapi temukan dan rasakan, baru kemudian diputuskan. Penting hal ini anda lakukan supaya pertimbangan anda bukan teori di atas kertas saja. Semoga bisa menjawab pertanyaan anda. Atas perhatiannya saya mengucapkan banyak terima kasih.

    Suka

  30. chandra Avatar
    chandra

    pak, saya Pria single umur 23 tahun, tahun lalu saya diasuransikan (unit link, asuransi+investasi) oleh ayah saya, per tahunnya 25 juta, dibayar selama 7 tahun, total 125juta, setelah tahun ke 7, hasilnya bisa diambil. nah sekarang saya timbang2, investasi+asuransi ini kurang menguntungkan.

    bagaimana jika bapak di posisi saya, apakah lebih baik dilanjutkan unit link, atau saya pisahkan antara investasi (reksadana) dengan asuransi?

    terima kasih banyak 🙂

    Suka

  31. sue Avatar
    sue

    pak,gmn caranya menentukan reksadana jagoan?
    kalo di kontan itu kan ada yg bintang 5 ato 4.5?
    atau sudah ada list nya?Saya cuma pernah liat list dari kontan untuk reksadana jagoan 2009?
    apakah ada list terbaru untuk 2010

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar

      Yth Sue,

      Kalau cara untuk menentukan reksa dana jagoan, anda bisa melakukan pengukuran dengan menggunakan indikator-indikator yang menurut anda menjadikan suatu reksa dana jagoan.

      Jika di infovesta, reksa dana jagoan ditentukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
      1. Kinerja Risk and Return. Metode pengukuran risk and return bisa anda baca disini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/05/16/mengenal-metode-evaluasi-kinerja-reksa-dana/
      2. Besar kecilnya jumlah dana kelolaan dan pertumbuhan unit penyertaan
      3. Struktur biaya.

      Rating infovesta yang di update secara bulanan bisa dilihat di http://www.infovesta.com atau di myplan.infovesta.com. Kami juga mempublikasikan tersebut di kontan setiap tahun pada saat ada edisi khusus reksa dana. Seharusnya di edisi khusus yang terbit tahun 2011 ini memuat tentang jagoan berdasarkan kinerja 2010.

      Semoga menjawab pertanyaan anda. Terima kasih.

      Suka

  32. Nadya Avatar
    Nadya

    Terimakasih banyak pak infonya, banyak membantu 🙂
    Smoga tujuan investasi saya tercapai nantinya, aminnnnn 🙂

    Suka

  33. Rudiyanto Avatar

    @Nadya
    Yth Ibu Nadya,

    Untuk pertanyaan anda, jawabannya kira2 sudah saya siapkan. Bisa anda baca disini

    Perencanaan Properti Melalui Investasi Reksa Dana

    Semoga bermanfaat.

    Suka

  34. Nadya Avatar
    Nadya

    Pak, mohon pencerahannya. Saya Perempuan single umur 23 tahun, dalam bulan July ini rencana mulai invest di RD Saham Syariah dg metode DCA. Akan membuat Account 1 untuk Pensiun di umur 55thn dan skr let say biaya hidup 10 Jt/bulan. Account ke 2 untuk membeli rumah idamaan (hehe) sekitar 10thn – 15 thn dr skarang (re: range harga skr yg dalam Rp 2M sampai 5Milyar). Kira2 brapa per bulan saya harus invest kan ke acc 1 dan acc 2 ya pak? terimakasih banyak 🙂

    Suka

  35. Rudiyanto Avatar

    @handayani
    Yth Ibu Handayani,

    Maaf, maksudnya MI itu apa ya?

    Suka

  36. handayani Avatar
    handayani

    kalo boleh MI nya siapa?

    Suka

  37. Rudiyanto Avatar

    @Ambrose
    Yth Ambrose,

    Perhitungan anda adalah kira2 seperti ini

    Pensiun Ambrose

    Selamat membaca semoga bermanfaat.

    Suka

  38. Ambrose Avatar
    Ambrose

    Pak Rudi, usia saya saat ini 25 tahun.

    Saya ingin mempunyai kualitas hidup setara 10 juta/bulan saat ini. rencana pensiun di usia 50 tahun. saya adalah tipe investor agresif, yang lebih mengutamakan pengembangan dana maksimal.

    saat ini saya juga sudah membeli beberapa investasi, misalnya di Prudent*al (investasi tunggal dan asuransi unit link) dan berencana membeli Pan*n Dana Maksima (bulanan).

    Bolehkan bapak membantu saya dalam nominal yang sebaiknya saya investasikan tiap bulan, dan reksadana yang mana yang sebaiknya saya ambil?
    Terima kasih.

    Suka

  39. Rudiyanto Avatar

    @Arian S
    Yth Bapak Arian,

    Untuk berinvestasi di pasar modal, maka dibutuhkan modal. Jika anda tidak punya pekerjaan tetap, pertanyaan saya, darimana modal anda berasal?

    Sebetulnya dalam berinvestasi, pemula atau profesional itu tidak terlalu penting. Seiring dengan berjalannya waktu orang akan belajar dari kesalahan2 yang telah dibuat dan (harapannya) pengetahuan akan investasi juga berkembang. Yang lebih penting adalah sehat secara finansial atau tidak. Investasi itu ibarat ber olah raga. Jika badan kita tidak sehat, lupa pemanasan, bisa kram atau cedera. Meski dengan melakukan itu semua sekalipun tidak menjadikan kita bebas dari cedera. Dengan persiapan saja masih bisa celaka, bagaimana kalau tidak. Untuk mengetahui apakah sehat secara finansial bisa dilihat di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/11/04/sehat-dulu-investasi-kemudian/

    Jika investasi dilakukan dalam kondisi finansial kita yang masih kurang atau pas2an, menurut saya malah akan membahayakan investor karena kebutuhan akan dana akan memaksa investor melakukan keputusan investasi yang tidak perlu.

    Jika anda memang tertarik untuk menjadi investor di pasar modal, anda bisa coba bekerja di perusahaan sekuritas untuk lebih mengenal dunia investasi ini sambil mengumpulkan aset. Atau alternatifnya, anda bisa mengikuti seminar dan kelas-kelas pengetahuan investasi yang belakangan cukup banyak diselenggarakan baik oleh pihak bursa ataupun pihak swasta.

    Semoga membantu

    Suka

  40. Arian S Avatar
    Arian S

    Pak, Saya ingin bertanya. Saya kebetulan berusia 25 tahun. Saya saat ini belum ada pekerjaan tetap, saya memiliki niat ingin menjadi seorang Investor! Terutama Investasi di dalam pasar modal.

    Hal yang pernah saya baca dan pelajari adalah sebaiknya kita sebagai PEMULA memulai investasi melalui REKSADANA.

    Apakah benar demikian pak? Dan kalau boleh, saya minta sedikit usul & pendapat bapak mengenai niatan saya untuk menjadi seorang Investor Sukses di Pasar Modal. Berikan saya petunjuk, Bagaimana & dimana saya harus memulai? Apakah menurut bapak mungkin seseorang yg belum memiliki pendapatan tetap bisa berinvestasi di pasar modal?

    Terima Kasih sebelumnya pak Rudi.

    Salam Sukses untuk anda!

    Suka

  41. Rudiyanto Avatar

    @shinta
    Yth Ibu Shinta,

    Untuk pertanyaan anda bisa dibaca disini.

    Pensiun Ibu Shinta


    Semoga dapat menjawab pertanyaan anda terima kasih.

    Suka

  42. […] Setelah itu, merupakan bagian yang paling penting sekaligus juga yang paling sulit. IMPLEMENTASI. Sebagus apapun rencana kamu, secanggih apapun alat yang kamu pakai, sepintar apapun financial planner yang mendampingi kamu, tidak akan ada artinya jika kita tidak disiplin mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat. Hasil Implementasi dapat dilihat dalam grafik perbandingan antara aktual dengan target investasi seperti yang pernah saya jelaskan pada artikel sebelumnya di sini: http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/04/25/pensiun-dengan-reksa-dana-anda-yakin/ […]

    Suka

  43. shinta Avatar
    shinta

    pak rudy usia saya skrg 27, sdh berkeluarga dan biaya hidup saya 10 jt per bln. apabila saya ingin pensiun di usia 50 th, bolehkah sy minta bantuan bapak untuk membuat simulasi berapa reksadana yang harus saya beli tiap bln n yg spt apa?
    tks sebelumnya. sy sangat mengharapkan bapak berkenan menjawab

    Suka

  44. Rudiyanto Avatar

    Yth Pak Prayudi,

    Jawaban untuk pertanyaan anda sudah saya siapkan disini, semoga bermanfaat.

    Pensiun Pak Prayudi

    Suka

  45. prayudi Avatar
    prayudi

    pak rudi, umur saya saat ini 25 tahun, masih bekerja dan merencanakan pensiun di usia 45 tahun. untuk biaya setelah pensiun saya rasa 6 juta cukup. apa reksadana yang sebaiknya saya pilih?

    Suka

  46. januar Avatar
    januar

    terimakasih pak rudy telah menulis artikel ini, mengingatkan saya pada buku “Untuk Indonesia yang kuat” nya Ligwina Hananto, saya yakin banyak yg terkaget2 dengan jumlah yg harus di investasikan untuk memepertahankan gaya/biaya hidup saat ini hingga masa pensiun nanti…
    itu belum ditambah persiapan pendidikan anak hingga kuliah lho…
    untuk itu saya rasa pak rudi dan rekan2 yg bergiat di dunia investasi untuk lebih menyebarkan pentingnya investasi ke generasi muda…
    karena tidak banyak anak muda seusia saya (25) yg paham pentingnya investasi, dalam skala kecil saya kerap meng influence teman2 kantor untuk mulai berinvestasi di reksadana

    Suka

  47. Rudiyanto Avatar

    @Jully
    Yth Ibu Jully,

    Berkaitan dengan pertanyaan anda, saya telah membuat satu Kategori Khusus yang isinya tentang perencanaan investasi. Untuk jawaban pertanyaan anda bisa dilihat disini

    Simulasi Perencanaan Investasi – Pensiun Ibu Jully

    Semoga bermanfaat

    Suka

  48. Jully Avatar
    Jully

    Pak /Rudi,
    Saya wanita single usia 54th masih kerja
    Mungkin saya masih bs kerja s/d 60-65th
    Seandainya saya pensiun 62th dan mulai thn ke 62 saya ingin ada bulanan 5-7jt
    Reksadana apa yang harus saya beli dan berapa per bulan ?
    Tunggu bantuannya pak.
    Thanks n regards,
    Jully

    Suka

  49. Hermawan Avatar
    Hermawan

    Dear Pak Rudi,

    Intinya kita berinvestasi sejak dini, memilih rd yang track recordnya bagus, serta tiap tahunnya melakukan rebalancing (evaluasi) atas kinerja portfolio kita ya?

    Saat ini banyak penggelapan dana nasabah, saya kira satu-satunya solusi adalah menyebar ke banyak mi dan ke banyak kustodian yang bereputasi, jika satu kena masih ada cadangan.

    Demikian pandangan saya. Thanks a lot, Pak Rudi…

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar

      Yth Pak Hermawan,

      Untuk masalah penggelapan saya rasa melakukan diversifikasi ke beberapa MI meskipun memperkecil risiko namun tidak menyelesaikan masalah sepenuhnya. Menurut saya, diperlukan adanya internal control atau cross check antara jumlah investasi kita dengan jumlah investasi yang tercatat di Bank Kustodian secara berkala untuk membuat oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut tidak memiliki kesempatan melakukan penggelapan dana. Namun sekali lagi kembali ke kondisi masing-masing investor.

      Atas perhatiannya, saya mengucapkan banyak terima kasih.

      Suka

  50. Chrispinus Avatar
    Chrispinus

    Saya rasa bisa sih Pak, saya sendiri fyi resminya pengangguran, sudah lama berhenti kerja sejak tahun 2007 (sesuai laporan di SPT). Masih di usia produktif, tapi saya rasa nggak worth it lagi kerja dengan macet seperti sekarang, dan memilih main full di reksadana dan jual beli surat berharga negara. Masih bisa makan-minum-tidur dengan nyaman. Ya tapi kita harus cerdas dalam mengatur pengeluaran juga, jangan sampai keuntungan investasi habis untuk konsumsi 🙂

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Rudiyanto » Pensiun Shinta Batalkan balasan

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui