Evaluasi terhadap kinerja merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam memilih jenis reksa dana yang menjadi tujuan investasi. Oleh karena itu, sebelum memilih berinvestasi pada reksa dana sebaiknya investor melakukan penilaian terhadap kinerja yang ingin dimilikinya. Namun bagaimana cara melakukan evaluasi terhadap kinerja reksa dana? apakah cukup hanya dengan return? Jika tidak, indikator apa yang harus digunakan oleh investor? Bagaimana pula cara untuk mengetahui baik buruknya kinerja tersebut?

Dalam buku dan literatur investasi, reksa dana adalah sekumpulan dari portofolio. Oleh karena itu, pengukuran kinerja reksa dana dikenal juga dengan istilah Evaluation of Portfolio Performance.

Metode evaluasi kinerja portofolio secara khusus hanya mengukur risk and return dari portofolio investasi (reksa dana) yang bersangkutan. Meski menurut kami cara ini belum komplit, namun memang bobot terbesar dalam penilaian kinerja reksa dana harus memperhatikan faktor ini.

Beberapa metode yang sering digunakan dalam evaluasi kinerja reksa dana antara lain:

  1. Risk Adjusted Return
  2. Sharpe Ratio (Reward to Variability Ratio [RVAR])
  3. Treynor Ratio (Reward to Volatility Ratio [RVOL])
  4. Capital Asset Pricing Model
    • Pendekatan Securities Market Line (SML)
    • Pendekatan Capital Market Line (CML)

Dimana formula untuk melakukan perhitungan di atas adalah sebagai berikut:

Untuk kepentingan pengukuran kinerja masa lalu, maka tingkat return yang dipergunakan adalah menggunakan rata-rata return geometrik. Dalam kasus pengukuran kinerja dengan pendekatan CAPM yang dimaksud dengan expected return bukanlah return pada masa mendatang, akan tetapi merupakan tingkat return yang seharusnya terjadi berdasarkan tingkat risiko di masa lalu.

Supaya lebih memudahkan contoh perhitungan dan hasil interprestasi dengan menggunakan Indeks Reksa Dana Saham, Campuran, Pendapatan Tetap dan IHSG sebagai indikator Pasar dengan menggunakan data 5 tahun terakhir (2005 – 2010). Sumber data indeks dapat anda download secara gratis pada bagian ini di www.infovesta.com dengan mengklik tombol grafik yang ada pada sebelah kanan.

Hasil perhitungan secara sederhana karena untuk kepentingan ilustratif berikut dengan interprestasinya adalah sebagai berikut:

  1. Rata-rata return tahunan geometrik adalah rata-rata return dari keempat indikator di atas selama 5 tahun terakhir setelah memperhitungkan faktor bunga berbunga. Pengukuran return dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata return geometrik. Hasil diatas menunjukkan IHSG sebagai market merupakan instrumen dengan kinerja paling baik yang diikuti dengan rata-rata Reksa Dana Saham, Campuran dan kemudian reksa dana pendapatan tetap
  2. Standar Deviasi (Risiko), dalam definisi statistik adalah simpangan baku dari rata-rata. Dalam definisi keuangan, standar deviasi merupakan suatu angka yang merncerminkan total risiko dari suatu portofolio investasi. Yang dimaksud dengan total risiko adalah risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Semakin besar angka tersebut semakin besar pula risiko yang berarti semakin besar fluktuasi harga suatu reksa dana.
  3. Beta dalam definisi keuangan, adalah menunjukkan “hanya” risiko sistematis dari suatu portofolio investasi. Meski hanya mewakili sebagian dari risiko reksa dana, indikator ini lebih investor friendly karena lebih mudah diterjemahkan. Misalnya Infovesta Equity Fund Index memiliki beta 1.0259. Maka ketika IHSG bergerak naik 1% maka diperkirakan indeks tersebut akan bergerak naik sebesar 1.0259% dan sebaliknya. Jika suatu reksa dana memiliki beta lebih kecil dari satu maka pengaruh fluktuasi harga IHSG terhadap harga reksa dana tersebut juga semakin kecil. Secara umum interprestasinya sama dengan total risiko.
  4. Risk Free Rate yang dipergunakan adalah SBI 9 bulan terakhir. Penggunaan ini bersifat opsional, ada pula yang menggunakan Yield Obligasi 5 atau 10 tahun sebagai indikator Risk Free.
  5. Risk Adjusted Return (RAR) sebesar 0.9601 pada IHSG dapat diinterprestasikan atas 1% risiko yang ditanggung, maka IHSG memberikan return 0,9601%. Semakin besar RAR, maka semakin baik pula kinerja suatu reksa dana karena memberikan return yang tinggi atas risiko yang ditanggungnya.
  6. Sharpe Ratio sebesar 2,6935 pada Infovesta Fixed Income Fund Index dapat diinterprestasikan atas 1% risiko yang ditanggung, maka rata-rata reksa dana pendapatan tetap memberikan excess return sebesar 2,6935%. Yang dimaksud dengan Excess return yaitu selisih return reksa dana dengan Risk Free. Dasar pemikirannya, selain return positif, return reksa dana juga seharusnya di atas tingkat return instrumen bebas risiko. Interprestasi baik buruknya sharpe ratio sama dengan RAR.
  7. Treynor ratio sebesar 0.1630 pada Infovesta Balanced Fund Index, dapat diinterprestasikan bahwa atas 1% risiko sistematis yang ditanggung, reksa dana memberikan excess return sebesar 0.1630%. Selanjutnya baik buruknya interprestasi sama dengan Sharpe Ratio dan RAR, perbedaan hanya pada risiko yang digunakan.
  8. Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan pendekatan Securties Market Line (SML) adalah pengukuran berapa “Pantasnya” return reksa dana berdasarkan risiko sistematisnya.
    1. Expected Return sebesar 26,58% pada Infovesta Equity Fund Index menunjukkan bahwa dengan risiko sistematis (beta) sebesar 1.0259, Risk Free 6,75% dan Return Market (IHSG) sebesar 26.08%, maka sepantasnya rata-rata reksa dana saham harus membukukan return 26,58%
    2. Actual Return adalah hasil aktual dari return selama 5 tahun terakhir yakni sebesar 21,61%
    3. Alpha adalah selisih antara Return Actual dengan Expected Return (Return yang diharapkan). Angka -4,96% menunjukkan performa Infovesta Equity Fund Index 4,96% lebih rendah dari yang diharapkan (underperform)
  9. Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan pendekatan Capital Market Line (CML) adalah pengukuran berapa “Pantasnya” return reksa dana berdasarkan risiko Totalnya.
    1. Expected Return sebesar 26,58% pada Infovesta Fixed Income Fund Index menunjukkan bahwa dengan risiko total (standar deviasi) sebesar 4.07%, Risk Free 6,75%, Return Market (IHSG) sebesar 26.08% dan risiko totalnya sebesar 27,16%, maka sepantasnya rata-rata reksa dana pendapatan tetap harus membukukan return 9,65%%
    2. Actual Return adalah hasil aktual dari return selama 5 tahun terakhir yakni sebesar 10,97%
    3. Alpha adalah selisih antara Return Actual dengan Expected Return (Return yang diharapkan). Angka 1,32% menunjukkan performa Infovesta Fixed Income Fund Index 1,32% lebih tinggi dari yang diharapkan (outperform)

Dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja reksa dana, seluruh perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja reksa dana yang satu dengan reksa dana yang lain. Jadi, investor harus memilih 1 rasio yang ingin dipergunakan sebagai dasar pemilihan kinerja, selanjutnya dihitung rasio tersebut untuk sekelompok reksa dana dengan menggunakan data yang sama panjang. Selanjutnya rasio tersebut diperingkat, reksa dana dengan rasio yang paling tinggi berarti reksa dana tersebut berdasarkan metode yang digunakan merupakan reksa dana yang paling baik kinerjanya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan investor adalah bahwa pengukuran kinerja tersebut hanya melihat dari sisi risk and return. Kewajaran isi portofolio, faktor besar kecilnya jumlah dana kelolaan, layanan dan transparansi informasi merupakan indikator yang tidak kalah penting dan tidak tercermin secara langsung dari pergerakan harga reksa dana.

Demikian semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi referensi bagi anda yang ingin melakukan penelitian di reksa dana.

Penyebutan produk investasi  (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa lalu tidak akan selalu terulang pada masa mendatang.

Keterangan IHSG (Market) Infovesta Balanced Fund Index Infovesta Fixed Income Fund Index Infovesta Equity Fund Index
Rata-rata Return Tahunan Geometrik 26.08% 16.24% 10.97% 21.61%
Standar Deviasi (Risiko) 27.16% 16.76% 4.07% 28.40%
Beta 1.0000 0.5821 0.0527 1.0259
Risk Free Rate (SBI 9 bulan) 6.75% 6.75% 6.75% 6.75%
Risk Adjusted Return (RAR) 0.9601 0.9688 2.6935 0.7609
Sharpe Ratio (RVAR) 0.7116 0.5661 1.0364 0.5232
Treynor Ratio (RVOL) 0.2013 0.0980 0.0157 0.1953
CAPM – Pendekatan SML
Expected Return 26.08% 18.00% 7.77% 26.58%
Actual Return 26.08% 16.24% 10.97% 21.61%
Alpha SML 0.00% 1.76% -3.20% 4.96%
CAPM – Pendekatan CML
Expected Return 26.08% 18.68% 9.65% 26.96%
Actual Return 26.08% 16.24% 10.97% 21.61%
Alpha CML 0.00% 2.44% -1.32% 5.35%

202 tanggapan untuk “Mengenal Metode Evaluasi Kinerja Reksa Dana”

  1. ridwan Avatar
    ridwan

    salam pak.
    mau tanya kalau tentang VaR dan RAROC ada g link yang bisa dijadikan referensi dan juga bukunya kalo ada yang dalam bahasa indonesia. terima kasih sebelumnya

    Suka

  2. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @arman wijaya
    Salam Pak Arman,

    Boleh tahu, dari web mana saja yang sudah anda baca?
    Untuk expected return, saya kurang mengerti, maksudnya apa ya? apakah cara tersebut benar atau tidak? Semua teori tentu selalu ada asumsi2 yang membuat cara tersebut berhasil atau tidak. Yang harus dipahami adalah asumsi2 yang digunakan ketika menggunakan teori tersebut. Apakah anda sudah paham asumsi dan dasar teorinya?

    Untuk saham bukankah rumus yang anda kemukakan di atas sama dengan Sharpe Ratio?

    Suka

  3. arman wijaya Avatar

    pak rudianto,,

    saya telah membaca perhitungan beta,,, tetapi byk yg membingungkan..
    mungkin bpk pny info dr blog atau web yg lbh mudah dipelajari.

    dan juga pak,, metode expected return ini saya gunakan untuk menghitung persntase pengembalian saham…bgmn penilaian bpk soal ini??

    oh yaa pak,, saya peminat saham…tetapi saat saya pelajari lbh lnjut ternyata ada juga metode sharpe selain diatas, yaitu R/V= average return – risk free / standar deviasi..
    apakh bpk bisa menjelaskn lbh detil metode R/V ini dlm hal saham??

    mohon infonya pak…trims.

    Suka

  4. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @arman wijaya
    Salam Arman,

    Perhitungan beta bisa diperoleh di banyak buku literatur investasi dan statistik. Anda tinggal meluangkan waktu anda untuk membaca dan mempelajari metode tersebut.

    Expected Return yang dikemukakan di atas adalah dalam konsep menjelaskan tentang CAPM (Capital Asset Pricing Model). Dimana berdasarkan risiko (baik itu Beta ataupun Standar Deviasi) dari pergerakan historis reksa dana, risk free rate dan return market dihitung berapakah tingkat return yang “wajar” untuk suatu reksa dana. Dalam hal ini, Expected berarti yang diharapkan, bukan yang akan terjadi.

    Konsep CAPM juga bisa digunakan untuk memprediksi tingkat return reksa dana di masa mendatang. Dalam hal ini Expected return berarti berdasarkan risiko historis, “prediksi” Risk Free Rate dan “Prediksi” return pasar, maka berapakah tingkat return reksa dana di masa yang akan datang.

    Jadi karena CAPM bisa digunakan untuk mengukur kinerja masa lalu dan memprediksi kinerja di masa mendatang, maka definisi expected return juga mengikuti untuk apa metode ini dipergunakan.

    Return dihitung dari Selisih Harga dibagi harga sebelumnya. Jadi bukan laba, juga bukan revenue.

    Semoga bermanfaat.

    Suka

  5. arman wijaya Avatar

    pak rudianto…

    bolehkh saya bertny ttg perhitungan beta??
    krn diatas yg saya dpt anda hanya lgsg membukukan nilai beta ini pak…

    dan juga ttg expected return yg saya pahami dr penjelasaan anda diatas ini adlh tingkat min return yg harus dilakukan reksadana…jika expected return saham, apakh pengertiannya sama dgn expected return reksadana pak??

    atau bpk bisa jelakan lbh detil lg??

    krn saya juga dpt pengertian bhwa expected rate of return ini adlh tingkat pengembalian shm atas investasi yg dilakukan investor…

    jd saya bingung pak,,expected return ini persentase penngembalian kpd investor atau expected return ini, persentase pengembaklian kpd reksadana atau saham??

    dan juga pak??return ini apakh return laba atau revenue pak????

    mohon infonya pak…trims

    Suka

  6. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Widi
    Pak Widi, kalau facebook saya jarang pak. Twitter juga sebenarnya cuma buat ngasih tahu kalau ada artikel baru. Kalau media sosial saya amat pasif pak. Jadi saya tidak ikut di grup yang bapak kemukakan tersebut.

    Suka

  7. Widi Avatar
    Widi

    @Rudiyanto

    thanks jawabannya pak.. iya saya hanya menanyakan ke pak rudi karena kapasitas pak rudi sebagai pengamat pasar modal dan sering membicarakan mengenai perencanaan keuangan dan investasi. bapak ikutkah di grup Facebook “Reksadana PT. Panin Asset Management”?

    Suka

  8. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Widi
    Salam Widi,

    Sebenarnya selain reksa dana di Panin Asset Management, saya juga memiliki reksa dana di beberapa Manajer Investasi lain yang saya beli langsung ataupun melalui agen penjual. Reksa Dana MNC, saat ini belum saya miliki bukan karena tidak bagus atau saya tidak suka, namun lebih karena dana yang tersedia sudah teralokasi abis ke perencanaan investasi saya yang lain. Jadi saya belum fokus mempelajari reksa dana ini. Jika ada dana lebih, biasanya baru saya pelajari secara mendetail reksa dana yang bersangkutan. Jika masih belum, ya saya tidak lakukan apa2. Dan kalaupun seandainya saya beli, rasa2nya saya bukan pihak terafiliasi karena saya tidak memiliki saham / hubungan kerja dengan perusahaan tersebut.

    Suka

  9. Widi Avatar
    Widi

    oke pak rudi, terima kasih atas jawabannya… anyway kalo pak rudi sendiri beli RD kelolaan MNC apa tidak? hehe.. maap terlalu personal soalnya penasaran jangan2 AUM yg besar itu karena dibeli oleh afiliasi-nya juga… 😀

    Suka

  10. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Widi
    Selamat Siang juga Widi,

    Sebetulnya terlepas dari itu MNC Asset Management atau Asset Management yang lain, dalam berinvestasi reksa dana tentu beberapa faktor yang harus anda perhatikan adalah seperti:
    – Kinerja Historis
    – Konsistensi Kinerja dalam berbagai kondisi pasar
    – Kualitas Pelayanan dan Fasilitas yang diberikan
    – Kepercayaan dan keyakinan terhadap strategi investasi yang dijalankan oleh Manajer Investasi

    Khusus untuk point terakhir, merupakan point yang sangat subjektif. Ada yang nyaman dengan kondisi yang anda sebutkan di atas, ada pula yang tidak, bahkan ada juga yang tidak terlalu perduli. Karena tanpa harus berinvestasi pada portofolio yang disebutkan di atas sekalipun, harga saham tetap bisa berjatuhan. Oleh karena itu, saya kembalikan kepada anda soal yang terakhir tersebut.

    Semoga menjawab pertanyaan anda terima kasih.

    Suka

  11. Widi Avatar
    Widi

    selamat siang pak rudy..
    saya ingin bertanya mengenai reksadana MNC Dana Ekuitas. dalam portofolio mereka, sebagian besar alokasi saham ditempatkan pada Bhakti investama group itu sendiri. mengingat berita yg berkembang akhir2 ini di mesia massa, ada kekhawatiran jika suatu saat saham tersebut berjatuhan akan mempengaruhi pihak afiliasinya.
    menurut bapak apakah pertimbangan yg pas utk membeli RD kelolaan MNC-AM?
    terima kasih

    Suka

  12. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Ria
    Salam Ria,

    Bisa diperjelas soal pertanyaan return? Karena pertanyaan kamu berulang?
    Untuk Risk Free bisa coba dibaca di artikel di atas bukan? Selain itu bukankah ada google?
    Terkait standar deviasi, itu rumusnya apa?

    Untuk pertanyaan bisa dikomunikasikan via blog saja, terima kasih.

    Suka

  13. Ria Avatar
    Ria

    Salam kenak Pak Rudy,

    Saya sedang mencoba menilai kinerja Reksadana dengan metode Sharpe, tapi saya bingung cara menggunakan rumusnya, boleh minta penjelasannya secara lebih detail ?

    Rumusnya kan Return reksadana- risk free dibagi dengan standar deviasinya.

    Seandainya saya ingin menilai kinerja reksadana dr thun 2008-saat ini,
    yg saya ambil cukup return per tahun atau return per tahun nya?

    dan risk free nya saya bisa dapat drmna ya?

    dan juga standar deviasi nya adalah standar deviasi atas return nya kan ya?

    Terima kasih banyak ya sebelumnyaa..

    Dan, btw, selain melalui web ini, saya bisa berkomunikasi dengan Pak Rudy dengan cara apa?

    Thanks before ya,
    Salam sukses selalu.. 🙂

    Suka

  14. Bogostu Avatar
    Bogostu

    Terima kasih pak Rudi 🙂

    Suka

  15. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Bogostu
    Yth Bogostu,

    Terkait pertanyaan anda, bukankah di atas sudah ada rumus dan perhitungan berikut hasilnya? Dan jika anda memang masih baru dan semangat untuk mempelajari, maka saran saya anda bisa baca di buka Investment karya P. Jones dan mencoba mempelajari metode tersebut secara lebih mendalam.

    Pembelajaran yang paling baik adalah dimulai dari bagaimana mencari data dan kemudian menganalisanya. Syukur2 hasil analisa dapat aplikabel dan mendatang keuntungan material juga bagi anda.

    Semoga sukses.

    Suka

  16. Bogostu Avatar
    Bogostu

    Dear Pak Rudi,

    Saya sangat tertarik dengan Artikel bapak, yang kemungkinan dapat saya gunakan untuk melihat pergerakan reksadana terhadap IHSG, sehingga dapat menentukan investasi saham yang tepat.

    Mohon diberi contoh penggunaan rumus yang bapak sampaikan agar dapat saya gunakan menganalisis kinerja ReksaDana Saham di Indonesia, menggunakan Sharpe Index, Treynor Measure, Jensen’s Measure. Atau ada artikel yang membahas lebih detail cara menganalisanya.

    Intermeso: “Masih newbie pak, semangat untuk mempelajarinya. 🙂

    Thanks ya Pak.

    Suka

  17. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @almuh41
    Salam Almuh,

    Kalau memang masih kurang paham, bisa coba anda baca beberapa kali lagi. Bagian apa yang kamu masih belum paham?

    Suka

  18. almuh41 Avatar
    almuh41

    Selamat malam pak Rudi….

    Saya mau bertanya apakah metode sharpe, treynor dan jensen bisa digunakan pada setiap jenis kondisi pasar ( bullish, bearish ,dan sideways)?….Saya sudah membaca tulisan bapak tentang “Evaluasi Kinerja Reksa Dana Ketika Pasar Bergejolak” tapi saya masih kurang paham….tlong pencerahanny pak…:)

    terima kasih..

    Suka

  19. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @meita
    Salam Meita,

    Untuk data bisa coba cari di website BAPEPAM, Bank Indonesia, Yahoo Finance dan Infovesta. Bisa juga langsung ke website Manajer Investasi, meski tidak semua Manajer Investasi menyediakan data untuk bisa di download.

    Kalau kamu tanya ke saya, topik yang menurut saya menarik untuk diangkat misalnya mencari probabilitas return suatu reksa dana, bentuk kurva distribusinya apakah normal atau tidak, dan bagaimana probabilitas tersebut bisa diterapkan dalam dunia nyata. Kalau evaluasi kinerja itu, rasanya sudah umum dan banyak dibahas, tapi topik yang di atas mungkin masih belum. Atau bisa juga coba cari di google tentang konsep2 investasi portofolio dan reksa dana yang bisa diangkat.

    Kalau yang lebih bersifat marketing, misalnya apa pertimbangan orang dalam memilih reksa dana, selain unsur kinerja? seberapa jauh sosial media (Forum Kaskus, Blog, Facebook, dan Twitter atau lainnya) mempengaruhi keputusan seseorang dalam memutuskan jenis reksa dana apa yang akan dibeli.

    Kalau dari sisi pengelolaan investasi, yang membahas berbagai metode evaluasi kinerja rasanya sudah umum, tidak ada nilai tambah yang terlalu besar.

    Demikian semoga bermanfaat.

    Suka

  20. meita Avatar
    meita

    pak, mau tanya kalau mau cari data-data (sumber data) reksadana dan IHSG & SBI nya dimana ya??
    apakah IHSG itu dihitung sndri atau bagaimana??
    maaf saya kurang tahu untuk masalah di atas krn mau saya jadikan bahan untuk skripsi.
    kalau boleh minta saran sebaiknya mengangkat judul apa ya pak, terima kasih.
    meita

    Suka

  21. Yodhia @ Blog Strategi + Manajemen Avatar

    As usual, your answer is really insightful.
    Many thanks pak.

    Suka

  22. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Yodhia @ Blog Strategi + Manajemen
    Salam Pak Yodhia,

    Senang bisa kembali mendapat kunjungan “ahli manajemen” di blog ini.

    Terkait pertanyaan bapak, definisi kredibel itu mesti jelas. Jika yang bapak maksud kredibel = realistis, dimana misalnya disebutkan return suatu reksa dana adalah 500% dalam sekian tahun. Saya bisa tegaskan bahwa angka tersebut adalah angka yang realistis. Sebab jika memang investor memegang reksa dana tersebut selama sekian tahun yang lalu, maka keuntungan yang diperoleh adalah benar 500%, bukan cuma angka di atas kertas yang tidak bisa direalisasikan.

    Perhitungan return reksa dana menggunakan harga pasar wajar, artinya harga reksa dana (saham) dihitung dari harga pasar saham-saham secara individual. Dimana definisi wajar adalah dimana saham yang bersangkutan tersebut bisa diperjual belikan. Karena yang menghitung adalah Bank Kustodian dan harga yang digunakan adalah harga pasar, maka untuk kemungkinan untuk memanipulasi return suatu reksa dana amat kecil.

    Jika definisi kredibel adalah akan terulang di masa mendatang, maka kita harus kembali ke pakem investasi dimana kinerja masa lalu tidak selalu berulang di masa yang datang. Hal ini berlaku juga untuk semua reksa dana saham lainnya. Yang tidak fantastis bisa saja jadi fantastis, yang sudah fantastis bisa terus fantastis atau menjadi biasa-biasa sama saja. Tidak ada yang pasti.

    Kasus Madoff itu adalah kredibel definisi pertama, artinya tingkat return yang diperoleh investor bukan return yang dihitung dari harga pasar wajar, akan tetapi return yang dihitung dari harga manipulasi. Sehingga di atas kertas kelihatan selalu untung, namun ketika skema piramid keuangan runtuh, yang di atas kertas menjadi tidak ada artinya.

    Dengan aturan yang sangat ketat dari BAPEPAM-LK soal perhitungan harga pasar wajar, perhitungan Nilai Aktiva Bersih yang menggunakan jasa bank kustodian, maka kemungkinan kasus Madoff terulang di reksa dana Indonesia sangat kecil. Kalaupun ada return yang tidak wajar, hal tersebut bukan karena manipulasi. Silakan baca http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/08/20/reksa-dana-dengan-kinerja-ekstrem/

    Namun jika skenario terburuk terjadi, maka tidak ada lembaga perlindungan investor reksa dana disini. Informasi bahwa reksa dana tidak dijamin oleh lembaga manapun memang selalu dicantumkan dalam prospektus. Meski demikian memang ada pasal dalam peraturan http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/peraturan_pm/IV/IV.B.1.pdf (pasal 7) dan http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/uu_pm/bab_VI.htm (pasal 46) yang mengatakan apabila pelanggaran yang dimaksud (bisa dibuktikan melalui pengadilan) maka investor bisa mendapatkan ganti rugi.

    Untuk reksa dana yang merupakan bisnis kepercayaan, memang agak sulit kalau kita masih belum percaya. Namun sejauh produk reksa dana yang bersangkutan sudah memiliki harga yang dipublikasikan di media massa, maka besar maupun kecil, reksa dana tersebut sudah bisa dikatakan cukup kredibel karena bukan investasi bodong.

    Semoga penjelasan yang panjang ini bisa cukup jelas untuk anda. Ngomong2 selamat membangun bisnis E-Learningnya. Semoga sukses selalu..

    Suka

  23. Yodhia @ Blog Strategi + Manajemen Avatar

    Siang pak Rudi.

    Langsung saja. Untuk kinerja rd panin dana maksima…..apakah kinerja mereka yang fantastis itu benar-benar kredibel. Maksud saya, bukan sekedar “too good to be true”.
    (terus terang, kasus Madoff agak terngiang juga).

    Kalau terjadi case spt Madoff disini, apakah ada perlindungan untuk investor akan dananya, atau bisa “lenyap” begitu saja (spt investor Madoff yang kelimpungan itu). Tidak ada seperti LPS di bank itu ya, kalu invest di RD.

    Mohon pencerahannya. Anda many thanks for your view.

    Suka

  24. AP Avatar
    AP

    Dear Pak Rudi,
    Saya ada rencana untuk menabung dengan menggunakan reksadana dengan pembelian setiap bulan untuk dana pensiun saya dengan asumsi nilainya mengikuti prosentase dari pendapatan saya.
    Pertanyaan saya, kalau dana udah terkumpul lumayan banyak…:), bagaimana cara untuk profit taking, apakah ada indikator yang dapat saya pelajari?

    thx

    Suka

  25. Rudiyanto Avatar

    @lusi
    Salam Lusi,

    Metode yang disebutkan di atas merupakan metode yang secara akademis digunakan untuk mengukur kinerja portofolio investasi yaitu reksa dana. Memang tidak disebutkan secara akademis bahwa bisa atau tidak bisa digunakan untuk saham.

    Menurut saya, pengukuran kinerja perusahaan sebaiknya dilakukan dari sisi fundamentalnya. Apabila pasar dan informasi sempurna, maka harga suatu saham akan merefleksikan kinerja fundamental suatu perusahaan.

    Semoga menjawab pertanyaan anda, terima kasih.

    Suka

  26. lusi Avatar
    lusi

    dear pak rudy,
    bisakah metode2 ini digunakan untuk menghitung satu instrumen investasi saja..
    misal saya ingin mengukur kinerja saham PT. A dan PT. B untuk kemudian dibandingkan antar keduanya mana yg berkinerja lebih baik..

    bisakah dalam pengukurannya saya menggunakan metode2 diatas

    trims

    Suka

  27. Rudiyanto Avatar

    @LQM
    Mungkin bisa dicoba dengan menghitung beta dari IHSG terhadap indeks rata-rata saham dunia. Ada beberapa lembaga yang mengembangkan indeks untuk portofolio investasi yang sifatnya mendunia seperti Morgan Stanley World Index, CNBC100 dan lain-lain. Dengan menghitung beta antara IHSG dengan indeks saham dunia tersebut mudah2an bisa diperoleh beta untuk negara

    Suka

  28. LQM Avatar
    LQM

    dear pak rudy,
    saya mahasiswa fakutas ekonomi sedang melakukan riset yang membutuhkan perhitungan dengan menggunakan WACC. saya mau tanya sekarang sysematic risk (beta) Indonesia untuk tahun 2011 berapa ya? saya tidak tau bisa dapat darimana data beta tersebut.

    Suka

  29. […] pada posting saya terdahulu telah dibahas beberapa cara untuk mengukur kinerja reksa dana seperti: Risk Adjusted Return, Sharpe Ratio, Treynor Ratio dan Jensen […]

    Suka

  30. Rudiyanto Avatar

    @gun
    Yth Gun,

    Anda bisa coba buku CFA tentang Investment Performance Evaluation, Buku Investment Karangan P. Jones, atau bisa di wikipedia. Kebanyakan buku manajemen keuangan dan investasi juga ada membahas tentang teori di atas.

    Suka

  31. gun Avatar
    gun

    Dear pak rudy.

    saya sangat awam tentang reksadana, tetapi saya tertarik untuk belajar mengenai reksadana. Berdasarkan artikel bapak diatas mengenai metode-metode evaluasi kinerja reksadana, dari mana saya harus memulai untuk bisa belajar mengenai metode-motede tersebut, sedangkan teori-teori tersebut belum ada pembahasannya dalam bentuk buku yang komplit sehingga menyulitkan buat saya yang sangat awam.

    terima kasih. saya harap sgera bisa dijawab oleh pak rudi.

    Suka

  32. Rudiyanto Avatar

    @Razif
    Yth Razif,

    Saya kurang begitu mengerti maksud pertanyaan anda tentang validitas, rumus dan hasil, bisakah coba anda lebih dijelaskan lagi?

    Mengenai buku bisa coba anda searching di google, rasanya kalau buku Indonesia jarang yang membahas metode tersebut. Beberapa teori di atas dibahas dalam materi CFA (Chartered Financial Analyst) tapi kebanyakan saya menemukannya dalam publikasi riset yang dimuat dalam situs universitas atau situs tentang penelitian keuangan. Jadi bentuknya bukan buku.

    Suka

  33. Razif Avatar
    Razif

    terima kasih bpk.
    evaluasi kinerja reksa dana da 4 model diantranya:
    treynor’s model
    sharpe’s model
    jensen’s model
    treynor n black’s model
    menurut bapak sendiri jika ditinjau dari tingkat validitasnya, yg manakah dari evaluasi kinerja reksa dana menurut bapak atau dari yang saya maksudkan di atas?
    krn saya tidak mengetahui persis apakah model yang bpk berikan memiliki hasil yang berbeda dengan kata lain rumus berbeda hasil yang didapat berbeda.

    oh iya, buku apa yang memuat rumus2 dalam model evaluasi kinerja menurut yg bapak tuliskan beberpa waktu lalu?

    terima kasih..

    Suka

  34. Rudiyanto Avatar

    @Razif
    Untuk pengukuran kinerja sebetulnya ada cukup banyak akan tetapi biasanya merupakan derivatif dari metode di atas seperti:
    Bentuk Lain Risk Adjusted Return:
    Sortino Ratio yang memperhitungkan Downside Risk
    Roy Safety First Ratio
    Bentuk lain Jensen:
    Market Timing and Asset Allocation

    Ada juga Value At Risk yang bisa diukur dengan 3 metode seperti cara manual, metode mean variance (mungkin ini, saya agak lupa namanya) dan metode monte carlo simulation

    Demikian pak, semoga bermanfaat.

    Suka

  35. Razif Avatar
    Razif

    selamat pagi, Bp. Rudy.
    sebelumny blog bapak bermanfaat sekali.

    saat ni sy sedang melakukan penilitian tentang tingkat pengembalian, resiko, dan kinerja sebuah reksa dana.
    disini sy ingin membandingkan RD yg besifat konv. dan syariah, ada bbrp metode penulisan yg telah sy dapatkan, diataranya; metode Risk Adjust Perfomance (sharpe, treynor, n jensen). kira2 metode apalagi yg bs sy gunakan untuk membandingkan tingkat pengembalian, resiko, dan kinerja sebuah reksa dana?

    terima kasih.

    Suka

  36. winda Avatar
    winda

    Dear Pak Rudy,

    Menyambung pertanyaan saya diatas..memang ini merupakan skripsi saya pak, saya sudah mencari2 namun saya kesulitan menemukan penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian saya ini..mohon bantuannya pak?

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar

      Yth Winda,

      Mengapa tidak memulai dari buku panduan yang anda pergunakan dulu, jika tidak ada bisa ditanyakan ke dosen pembimbing anda. Tentu sudah pasti judul yang anda ajukan tersebut sudah anda (atau dosen anda) pikirkan dahulu bukan?

      Saran saya, skripsi bisa bagus meskipun tidak menggunakan referensi penelitian terdahulu. Sebab anda bisa memulainya dengan membaca dasar teori metode yang anda kemukakan di atas kemudian mencoba mengaplikasikan teori tersebut berdasarkan kondisi nyata yang ada. Jadi pertama, rumusnya apa. Kemudian variabel-variabel dalam rumus tersebut apa, baru kemudian setelah variabel tersebut ditemukan anda coba lakukan kalkulasi sesuai dengan rumus yang ada di buku. Nah, baru ketika hasilnya keluar anda baru cari referensi penelitian sejenis untuk mengecek apakah cara perhitungan anda sudah benar atau salah. Terkadang bisa kita sendiri yang salah, terkadang bisa saja referensi yang kamu lihat malah yang salah.

      Percayalah, proses seperti ini akan membuat anda menjadi lebih baik. Selamat mencoba…

      Suka

  37. Rudiyanto Avatar

    @winda
    Yth Winda,

    Untuk cara menghitung metode tersebut bisa coba anda searching di google dengan memasukkan kata kunci nama metode dan penemunya. Sebetulnya perhitungan dengan menggunakan kedua cara tersebut tidak terlalu sulit. Sebab tidak ada matematika non linear yang terlibat disini. Hanya regresi biasa dengan 2 variabel. Dari regresi tersebut anda akan menghasilkan 3 indikator yaitu Alpha yang menunjukkan kemampuan pemilihan saham (Stock Selection), Beta 1 (Sensitivitas reksa dana terhadap IHSG) dan Beta 2 (Kemampuan Manajer Investasi melakukan Market Timing).

    Perbedaan utama antara Henriksson Merton dengan Treynor Mazuy dalam menggunakan variabel dalam menghitung beta 2 tersebut. Seingat saya kalau tidak salah, Metode Treynor Mazuy menggunakan (Return Market – Risk Free)^2 sebagai varibel regresi untuk menentukan beta2. Sementara metode Henriksson Merton menggunakan angka 0 dan 1. Dimana 0 adalah ketika Return Market lebih rendah dari Risk Free dan Return Market lebih tinggi dari Risk Free.

    Data yang dibutuhkan saya kira bisa anda baca dalam buku panduan yang anda gunakan. Jika memang ini adalah tugas skrispsi, tesis atau desertasi anda, ada baiknya anda mencoba mencari sendiri seluruh panduan dan indikator yang ada, karena “mencari dan menemukan data” adalah bagian dari proses pembelajaran yang akan membuat hasil kerja anda semakin berharga nanti.

    Semoga bermanfaat.

    Suka

  38. winda Avatar
    winda

    Dear Pak. Rudy

    saya ingin bertanya..
    bagaimana cara untuk menghitung kemampuan manajer investasi reksa dana saham mengenai kemampuannya dalam stock selection dan market timing dengan menggunakan metode henriksson-merton dan treynor-mazuy?apa kira-kira data yang dibutuhkan untuk menghitung metode tersebut?

    Suka

  39. Rudiyanto Avatar

    @Henvi
    Yth Henvi,

    Jawaban untuk pertanyaan anda bisa anda baca di sini:
    http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/profile/2011/04/18/reksa-dana-mahal-reksa-dana-murah-2/
    dan
    http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/profile/2010/10/10/reksa-dana-mahal-reksa-dana-murah-1/

    Jika anda ingin mencari arsip artikel lama bisa sini
    http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/profile/arsip/

    Semoga menjawab pertanyaan anda. Terima kasih

    Suka

  40. Henvi Avatar
    Henvi

    Yth Pak Rudi,

    Karena saya tidak berpengalaman sama sekali tapi sangat berminat untuk mulai berinvestasi di reksadana, jadi saya ingin meminta pendapat Bapak bila seandainya ingin memilih reksadana, dimana yang satu adalah reksadana yg sudah berjalan 10tahun dengan NAB sekitar Rp10ribu dan yang kedua adalah reksadana baru tahun pertama dengan NAB Rp.1ribu. Yang ingin saya tanyakan apakah dengan membeli harga unit Rp.1ribu utk naik menjadi Rp.2ribu (mendapatkan keuntungan 100%) akan lebih mudah dicapai dibandingkan dengan membeli harga unit Rp.10ribu untuk mencapai Rp.20ribu bila kedua reksadana sama2 menjanjikan performanya.
    Mohon pencerahan dari Bapak. Terima kasih.

    Suka

  41. […] Mengenal Metode Evaluasi Kinerja Reksa Dana […]

    Suka

  42. sutrisno Avatar
    sutrisno

    salam kenal pa rudy,
    sy pernah coba ikut RD mandiri syariah atraktif( nekat masuk pdhal belum ngerti :)..)
    saya nyimpan 1jt rupiah. setelah 3th saya jual ko cuma dpt 200rb..! tolong koreksi pa salah sy di mana karna sy ingin mencoba lagi ikut RD untuk nyiapin beli rumah 5th ke depan pa.
    klo bisa bahasannya di kirim ke e mail sy. terima kasih pa rudy

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar

      Yth Pak Sutrisno,

      Kalau memang kasus anda seperti itu, mohon anda pahami dulu instrumen ini sebelum melangkah lebih jauh. Setelah dipahami, berikutnya adalah membuat perencanaan investasi.

      Jika anda ingin belajar lebih jauh tentang konsep dasar investasi dan membuat perencanaan investasi, bisa dilihat di http://www.infovesta.com/isd/seminar/seminar.jsp dan https://myplan.infovesta.com/myplan/

      Semoga bermanfaat.

      Suka

  43. Rudiyanto Avatar

    @Gita
    Yth Ibu Gita,

    Seingat saya, tulisan tentang evaluasi kinerja reksa dana selain dibahas dalam tabloid kontan, juga pernah dimuat dalam Majalah Investor yang ditulis oleh rekan saya pak Edbert. Cuma untuk edisi ke berapa dan yang diterbitkan bulan apa saya lupa.

    Untuk tabloid kontan, anda bisa cari dengan mentelusuri kontan e-paper dan coba cari edisi lama. Kalau untuk Majalah Investor, sepertinya masih belum ada versi e-papernya. Untuk website, informasi dan analisis tersebut tersedia di http://www.infovesta.com. Untuk situs lainnya, saya rasa di perpustakaan digital universitas juga ada karena topik tersebut cukup sering dipakai sebagai topik skripsi. Anda juga bisa mencoba peruntungan anda di website bapepam.go.id dimana di situ ada data artikel yang merupakan kumpulan tulisan dari orang-orang yang bekerja di Manajer Investasi. Siapa tahu, ada tulisan yang membahas tentang topik tersebut.

    Sebetulnya perhitungan di atas bukan perhitungan yang terlalu rumit, sepanjang data yang ingin dicari ada, dan bisa dilihat di website kontan yang bagian pusat data yang gratis tapi anda meski sedikit repot untuk copypaste, hitung, dan kemudian melakukan analisa, atau di website infovesta yang sudah jadi namun berbayar (jika anda tidak ingin repot) sehingga fokus anda cukup pada analisisnya saja.

    Semoga bisa menjawab pertanyaan anda.

    Suka

  44. Gita Avatar
    Gita

    Dear Pak Rudi,,

    Saya ingin bertanya..
    Apakah bapak tahu wesite,blog atau media dimana tersedia informasi/kasus evaluasi kinerja reksadana di indonesia?
    Mohon bantuannya,Pak Rudi..Saya membutuhkan informasi ini sebagai tugas kuliah saya..
    Terimakasih…

    Suka

  45. Rudiyanto Avatar

    @anna
    Yth Ibu Anna,

    Kalau saya bantu hitung, asumsinya sebagai berikut:
    Investasi Awal Rp 30.000
    Investasi Akhir Rp 300.000
    Masa Investasi 2010 – 1989 = 21 tahun (anggap belinya akhir 1989 jualnya akhir 2010)

    Itu sama dengan 13.76%. Nah itu bagus atau tidak bisa anda bandingkan dengan rata-rata return 15 tahun IHSG yang ada di sini
    http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/files/2011/04/Return-IHSG-Jangka-Panjang-1984-2011.png
    atau artikel selengkapnya bisa anda baca disini
    http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/04/02/apakah-investasi-saham-jangka-panjang-pasti-menguntungkan/

    Tapi ternyata kalau dari emas hiasan sama emas murni, “diskon”nya lumayan besar juga ya? Kan untuk emas murni itu buybacknya pricenya sepengetahuan saya sekitar 400rb. Terima kasih atas sharing dan informasinya

    Semoga dapat membantu

    Suka

  46. anna Avatar
    anna

    Yth Pak Rudi,

    Pak Rudi, saya baru saja menjual emas perhiasan yang saya beli tahun 1989 sebesar
    20.000/gram kemarin tahun 2011 seharga 300.000,-/gram.
    Bagaimanakah cara menghitung bunga majemuknya, apakah dengan deposito bunga majemuk return investasi emas masih lebih besar ?
    Mohon bantuan, dan petunjuknya. terima-kasih.

    Suka

  47. Hermawan Avatar
    Hermawan

    Terima kasih Pak Rudi. Saya jadi paham sekarang, memang terbaik adalah mengukur rasio resiko imbalan, yang mungkin digabung mencari tahu siapa saja staff ahli di dalam mi-nya.

    Sekali lagi, terima kasih sharing ilmunya.

    Suka

  48. Rudiyanto Avatar

    @Hermawan
    Yth Pak Hermawan,

    Di antara seluruh metode di atas, yang dipergunakan Infovesta dalam melakukan rating adalah Sharpe Ratio dan Metode Capital Asset Pricing Model dengan metode CML karena lebih representatif dan mencerminkan risiko secara keseluruhan.

    Sebagai informasi tambahan, cara di atas bukan semua, ada pula cara-cara lain yang dipergunakan seperti Information Ratio, Sortino Ratio, Roy Safety First Ratio dan Value At Risk serta berbagai metode lainnya yang sudah pernah ditemukan oleh para ahli namun masih belum dikenal secara umum oleh masyarakat. Mudah2an bisa dibahas dalam kesempatan2 yang akan datang.

    Suka

  49. Hermawan Avatar
    Hermawan

    Dear Pak Rudi,

    Kalau boleh tahu, diantara semua teknik evaluasi di atas, Alpha, Risk Adjusted, Sharpe Ratio, Beta Korelasi, dsb, mana yang paling Bapak sukai / prioritaskan ketika mengevaluasi suatu RD?

    Terima kasih.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Henvi Batalkan balasan

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui