
Sampai dengan kuartal I 2016, kinerja investasi reksa dana cukup menggembirakan. Secara rata-rata, reksa dana saham mencatatkan kenaikan paling tinggi yaitu 5.41% diikuti oleh reksa dana campuran 5.13%. Reksa dana pendapatan tetap juga mencatatkan kinerja yang sangat tinggi mengingat dengan karakternya yang konservatif mampu membukukan return 5.12%. Bahkan selama awal tahun, return reksa dana pendapatan tetap sempat mengalahkan reksa dana campuran dan saham. Hal ini tidak terlepas dari dampak penurunan BI Rate yang dilakukan oleh pemerintah sejak awal tahun.
Untuk reksa dana pasar uang, rata-rata selama kuartal 1 – 2016 adalah 1.44%. Penurunan BI Rate memang sedikit banyak mempengaruhi kinerja reksa dana ini, namun di satu sisi reksa dana pasar uang juga berinvestasi pada obligasi sehingga bisa tetap mendapatkan keuntungan dari penurunan BI Rate. Kinerja dari keempat jenis reksa dana berdasarkan grafik Infovesta di bawah adalah sebagai berikut:

Meski menunjukkan perkembangan yang positif, namun akibat kinerja saham yang negatif pada tahun 2015 dan “kegaduhan” politik yang terus berulang, investor reksa dana khususnya saham secara umum masih cenderung wait and see. Pembangunan infrastruktur pemerintah yang sudah mulai menunjukkan hasil memang berdampak positif, namun masih ada keraguan bahwa kenaikan bursa saham ini dapat terus bertahan. Alhasil dana yang masuk ke saham dan reksa dana saham Indonesia, meski positif, tapi masih “nanggung” baik dari investor lokal, institusi ataupun investor asing.
Apa kira-kira potensi positive surprise yang dapat membuat pasar saham menggeliat di sisa tahun 2016 ini? Berikut analisa dan prediksi dari saya : Continue reading “Menanti Potensi “Positive Surprise” Di Tahun 2016″ →