Apa kabar teman2 semua, mudah2an mood anda tidak seperti pergerakan IHSG beberapa hari ini yang Angot2an.

Walau tidak sering, tapi saya cukup banyak mendapat pertanyaan dari teman2 pembaca ataupun peserta seminar saat melakukan interaksi langsung di sesi tanya jawab. Hampir di setiap kesempatan, selalu muncul pertanyaan seperti ini “Pak, saya punya unit link dari asuransi xx. Menurut bapak, apakah sebaiknya unit link ini dilanjutkan atau tidak”. Dalam hati saya, pertanyaan seperti ini biasanya muncul dari orang yang merasa “terlanjur” membeli sesuatu dan baru menyadari sebetulnya dia tidak terlalu membutuhkan produk tersebut atau merasa ada produk lain yang lebih baik.

Nah, yang ingin saya minta pendapat teman2 disini, apakah anda juga masuk dalam kategori orang yang “terlanjur” tersebut? Dan apa apakah yang anda atau rencana akan lakukan?

  1. Saya tetap akan melanjutkan program unit link tersebut, sayang sudah bayar xx tahun. Mending diteruskan sampai habis masa programnya
  2. Justru unit link itu penting, karena saya sendiri tidak ada jaminan asuransi kesehatan yang memadai dari kantor untuk saya dan keluarga
  3. Saya menyesal kemarin membeli unit link karena tergiur dengan hasil investasinya. Daripada dana yang saya rencana mau digunakan untuk tujuan keuangan sedikit, mending saya tutup sekarang dan investasi reksa dana saja
  4. Yah, memang terlanjur beli, tapi yang jualan masih teman atau saudara sih, jadi agak segan untuk menutupnya. Diteruskan saja, wong masih sanggup
  5. Siapa bilang beli unit link itu terlanjur, saya sudah beli beberapa tahun dan saya puas dengan proteksi dan hasil investasinya. Malahan mau saya tambah lagi.
  6. Ataukah ada pendapat2 yang lain…

Semua masukan silakan disampaikan disini, nantinya saya juga akan sharing pengalaman saya dan keluarga dengan produk unit link ini.

61 tanggapan untuk “Feedback : Apakah anda pernah merasa “Terlanjur Beli Unit Link?””

  1. Benny Wiradinata S Avatar

    kalo tidak cocok dengan produk unit link, saya anjurkan ambil produk asuransi jiwa traditional saja. TermLife or WholeLife Asuransi.

    ini adalah profile bagi yang tidak suka produk unitlink :

    Nasabah yang mau Uang Pertanggungan ( UP ) jiwa yang sebesar-besarnya, dengan premi yang serendah rendahnya, walau tidak ada pengembalian dalam bentuk apapun.

    Benny Wiradinata S
    WA : 083898082902

    Suka

  2. James Handaja Avatar
    James Handaja

    No.6 (pendapat yang lain). Yakni: kalau ada yang nawarin unit link ke saya, akan saya tolak mentah-mentah dan dengan ketegasan. Berdasarkan pengalaman pribadi ibu saya dan pengalaman orang lain yang saya lihat di internet, saya sudah hampir tidak punya rasa trust terhadap insurance companies di Indonesia.

    Mungkin pendapat saya terlalu ekstrim dan terlalu men-generalisir, namun begitulah adanya.

    Suka

  3. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Manto
    Selamat Malam Pak Manto,

    Sehubungan dengan pertanyaan anda:
    1. Keikutsertaan saya di Unit Link belum sampai tuntas. Dan sebagai informasi tidak ada istilah “Tuntas” dalam unit link. Sistem kerjanya adalah sebagai berikut, anda menyetorkan sejumlah uang yang disebut premi. Kemudian sebagian dari uang ini dibayarkan sebagai biaya asuransi dan sebagian diinvestasikan. Uang yang menjadi biaya asuransi “hangus” seperti halnya asuransi mobil atau asuransi kesehatan, kalau tidak ada klaim ya itu jadi keuntungan mereka. Kemudian sebagian yang diinvestasikan terus berkembang mengikuti hasil investasi.

    Pada akhir tahun ke 10 atau 20 yang anda sebut dengan tuntas itu, uang hasil investasi biasanya sudah terkumpul dengan satu nominal tertentu. Pada saat itu, disebut cuti premi dan manfaat asuransi tetap ada. Cara kerja sebetulnya adalah biaya asuransi tetap jalan, tapi tidak dibayarkan lagi dari uang yang anda setorkan tapi dipotong dari saldo investasi yang terkumpul. Jika hasil pengembangannya kurang baik, ditambah potongan dari biaya asuransi tersebut supaya pertanggungan tetap berjalan, nilai investasi bisa berkurang dari waktu ke waktu.

    Sehubungan dengan Rp 500rb per bulan menjadi Rp 72 juta dalam 11 tahun dengan modal Rp 66 juta, jika jumlah uang yang sama kamu letakkan dalam tabungan bank / deposito dengan bunga 5% net per tahun, setelah 11 tahun nilainya menjadi Rp 88 juta dan jika diinvestasikan dengan asumsi return 15% per tahun, maka nilainya menjadi Rp 168 juta.

    Pendapat orang memang berbeda-beda, ada yang sekadar membandingkan nilai uang yang dikeluarkan dengan hasil yang didapat sebagai definisi untung rugi. Ada juga yang menghitungnya dari “kesempatan yang hilang”.

    2. Silakan ditanya kepada orang yang mengganggap agen asuransi itu buruk.

    3. Dalam konteks investasi pribadi, saya menggunakan sekitar 1-2 menit perhari untuk melihat perkembangan harganya. Terkadang lebih panjang kalau koneksi internetnya lambat. Terkadang bisa saya cek baru beberapa minggu sekali kalau sedang sibuk dengan pekerjaan.

    Semoga bermanfaat.

    Suka

  4. Manto Avatar
    Manto

    Saya senang dengan tulisan Pak Rudi dan komentar orang-orang disini. Saya sendiri memiliki unit link, sudah 8 tahun berjalan dengan instrumentasi fix income (bukan saham) yang return nya hanya 5% pertahun. Saya tidak membeli ini, orang tua saya yang memberikan ini kepada saya, jadi saya juga gak heran kalau return nya sangat kecil. Yang saya ingin tanyakan kepada semua pembaca tulisan ini dan terutama Pak Rudi…

    1. Apakah teman2 mantan pemilik unit link sudah mengikuti programnya sampai tuntas, misal 10 tahun atau 20 tahun? Karena teman saya memiliki unit link dengan premi 500rb/bulan sudah berjalan selama 11 tahun dan regular payment. Saat ini nilai unit yang terbentuk senilai 72jt Rupiah… (biaya yg dibayarkan 66juta) jadi menurut saya unit link tidak terlalu merugikan asal kita lakukan pembayaran secara reguler.

    2. Saya pernah ketemu agen unit link yang ketika saya tanya untuk menjual asuransi murni, dia bersedia memberikan info mengenai produk tersebut. Jadi, apakah kita harus meng-generalisir bahwa semua agen asuransi yang ada sekarang itu buruk?

    3. Saya menganggap orang2 yang membaca ini sangat pintar berinvestasi… berapakah porsi dalam 1 bulan yang anda luangkan untuk mengamati investasi anda? 2 jam perhari, 5 jam, atau 10 jam perhari? saya minta pandangan dari rekan yang bukan profesional bekerja dibidang investment

    terimakasih

    Suka

  5. ari Avatar
    ari

    @Yessi Dian Novita
    mbak yessi,
    pengalaman saya hampir mirip, saya hanya mengincar asuransi untuk jaminan perawatan ketika saya sakit. walau ada up nya beberapa ratus juta jika saya wafat. saya tidak takut wafat tapi saya takut sakit karena menjadi tanggungan keluarga orang-orang yang kita sayangi.

    Jadi saya meminta kepada agen saya untuk memaksimalkan mendapat plan tertinggi dari kemampuan saya membayar. asuransi m, plan c, premi hanya 700rb, masuk tahun 2010, untuk saya dan istri.

    walau agen jelas menjawab saya harus membayar premi terus-terusan hingga diatas 10 tahun. well, bagi saya dengan lemahnya mata uang kita, remunerasi, dsb. tentu asuransi ini tidak akan berguna setelah 10 tahun bahkan uang 5 milyar di umur 99 tahun juga tidak ada apa apanya. saya lebih memilih timing wealth cycle emas, perak, dinar, dirham, tanah. beli murah jual mahal.

    Suka

  6. Benny Wiradinata S Avatar

    Mau Proteksi beli di Asuransi..Mau Investasi beli Reksadana. Mau mendapatkan Proteksi Jiwa dan Investasi yang maksimal ? Cari TermLife + ReksaDana. TermLife dan ReksaDana itu adalah ramuan yang paling baik. TermLife ini untuk menjaga masa produktif dan ReksaDana untuk masa depan nya. Semua orang pasti ada nilai Rupiah nya yang ingin di capai suatu saat nanti; contoh sperti saya aja, meskipun saya ini seorang agent asuransi saya beli termlife + reksadana karena pertimbangan nya sebagai berikut : Saya mau punya uang sebesar Rp. 2Milyar pada saat saya berumur 55 thn. Nah beli lah saya ReksaDana ditempat saya bekerja dan karena saya tau profile saya adalah risk taker maka saya beli yang High Risk dengan mengharapkan High Return. nah kalo saya hidup dan berjalan dengan lancar dan saya pun mengharapkan demikian maka saya yakin pada saat saya umur 55thn, uang yang sy inginkan pasti tercapai tapi itu kalo berjalan dengan mulus. Lalu kenapa beli termlife ? Saya beli termlife dimana termlife ini menjaga saya pada saat saya masih produktif. Karena saya tau hidup ini adalah tidak pasti, maka saya beli yang pasti2x aja. saya beli termlife dengan uang pertanggungan sebesar Rp. 2Milyar. Bila saya kena atau terjadi musibah pada diri saya ( RIP ) sbelum usia 55thn, maka uang yang saya inginkan pasti diterima oleh istri saya sebesar Rp. 2 Milyar…tercapai juga keinginan nya 😉 intinya ” Pendek Dapet, Panjang Dapet ”

    Benny Wiradinata S
    WA : 0838.9808.2902

    Suka

  7. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @ardian wibowo
    Salam Pak Ardian Wibowo,

    Sehubungan dengan pertanyaan anda :
    1. Terus terang saya tidak terlalu mengetahui tentang produk Axa Mandiri. Setahu saya, yang namanya unit link itu naik turun mengikuti harga pasar. Memang saya sempat lihat kalau ada iklan bahwa ada perlindungan terhadap penurunan di investasi. Tapi hal tersebut berbeda dengan jaminan 100% uang kembali. Untuk itu, saran saya kamu bisa menghubungi call centre Axa Mandirinya.

    2. Unit link itu adalah Asuransi + Investasi. Artinya dari uang yang anda setorkan, sebagian dipakai bayar asuransi dan sebagian buat investasi. Komponen biaya biasanya sudah termasuk dalam asuransi dan investasi tersebut. Dengan demikian, kamu membeli 2 produk yaitu produk Asuransi dan produk Investasi. Ketika melakukan klaim, sebenarnya kamu menggunakan jasa asuransi yang kamu beli dan itu seharusnya terpisah dari program investasi anda.

    3. Silakan ditanyakan sama Axa Mandiri.

    4. Cara kerja unit link yang saya tahu adalah ketika orang tidak membayar premi, asuransinya masih jalan karena dipotong dari saldo uang yang ada di Investasi. Misalkan kamu cicil Rp 1 juta yang terdiri dari 500rb asuransi dan 500rb investasi. Ketika sudah jalan satu tahun, berarti saldo investasi kamu yang terkumpul adalah Rp 6 juta (500rb x 12). Nah ketika di bulan ke 13 kamu tidak bayar, maka kamu tetap dicover sama asuransi karena nanti asuransi akan mengambil Rp 500rb dari saldo investasi anda. Selama saldo tersebut cukup, maka kamu tidak bayar juga tidak apa2 dan tetap dicover asuransi. Tapi begitu habis, asuransi akan lapse. Di satu sisi, kamu tidak akan memiliki nilai tunai yang bisa kamu tarik di asuransi tersebut. Pada kenyataannya, perhitungan alokasi ke asuransi dan unit link berbeda antara tiap asuransi dan dari tahun ke tahun. Beberapa unit link, pada 1 tahun pertama, semua uanya masuk ke asuransi sehingga kamu tidak memiliki nilai tunai investasi sama sekali.

    5. Silakan tanya ke Axa Mandiri

    6. Kebetulan saya bekerja di Panin Asset Management. Di sana tersedia semua reksa dana yang anda minati yaitu Panin Dana Likuid untuk RDPU, Panin Dana Utama Plus 2 untuk RDPT dan Panin Dana Maksima, Prima, Ultima dan Syariah Saham untuk RDS. Silakan anda pilih yang sesuai dengan anda. http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/06/09/panin-dana-maksima-prima-syariah-saham-atau-ultima-pilih-mana-2/

    Kalau anda tertarik dengan reksa dana yang lain, anda bisa lihat daftarnya di http://www.infovesta.com. Semoga bermanfaat.

    Suka

  8. budi Avatar
    budi

    agen asuransi yang jualan unitlink tentu akan merayu “mangsanya” sampai tertarik. karena KOMISI produk ini sangat menggiurkan. perlu diperhatikan apakah kita memang perlu asuransi murni atau ada embel-embelnya. tentu itu kembali lagi ke diri kita masing-masing. menurut saya, dari pada saya investasi di unitlink lebih baik saya investasi di properti atau tanah aja. jauh melebihi hitung-hitungan unitlink bahkan reksadana. benda nya ada, harga jualnya terus meingkat cepat. Asuransi ya sesuai kebutuhan kita. kalo pekerjaan kita sangat beresiko baru ikut asuransi yang profit oriented. tetapi pihak asuransi biasanya MENOLAK calon nasabahnya yang beresiko tinggi. jadi ya tetap lebih baik ikut ASKES/JKN/BPJS saja. Tidak ada penolakan calon peserta yang beresiko tinggi, karena produk ini bersifat sosial bukan profit.

    Suka

  9. ardian wibowo Avatar
    ardian wibowo

    Saya ingin bertanya pak,saat ini saya sudah mengikuti unit link dari axa mandiri,pada saat mendpatkan penjelasan dari agen asuransi saya mendapatkan informasi bahwa premi kembali 100% stelah 5 tahun jika tidak ada kalim,
    1.apakah memang seperti itu?
    2.Jika ada klaim apakah itu mengurangi nilai investasi kita atau sudah tercover dalam premi?
    3.Bagaimana jika kita ingin menutup polis kita,apakah seluruh dana kita dapat di ambil ato ada saldo yang harus disisakan?
    4.ada penjelasan stelah periode tertentu misalnya 5 tahun kita tidak perlu membayar premi karena sudah dapat di bayar dari hasil investasi kita,bagaimana jika ingin menarik sebagian dana kita setelah tahun ke 5,apakah kita harus membayar premi lagi karena kita sudah menarik sebagian dana kita ato tidak perlu membayar lagi karean sudah lewat 5 tahun.
    5.Bagaimana menegcek saldo unitlink kita,apakah harus datang ke bagian axa mandiri ato ada fasilitas pengecekan melalui internet?
    6. Saya tertarik untuk ikut reksadana,rencanany saya ingin mengivestasikan uang saya,40% ke RDPU,30%RDPT,30%RDS,bisa dikasih tau reksadana apa yang recommended untuk masing2 pilihan reksadana itu?

    Suka

  10. wahyu Avatar

    saya merasa terlanjur karena terlalu nafsu

    Suka

  11. alfa Avatar
    alfa

    Setelah baca2, maklum masi awam sekalian lg belajar2 investasi. Sy malah ngerasa ga papa lah unit link wong focus nya proteksi, anggap investasinya bonus.
    Oot sedikit, rencana sy mau investasi buat pendidikan ank sy yg mungkin u 15 – 20 thn lg, kira2 pa rudi bs rekomendasikan rd apa ya, sekali lg sy awam u investasi masi belajar2

    Suka

  12. Yessi Dian Novita Avatar

    Salam Kenal semua, terus terang saya termasuk orang yang memilih investasi terpisah dengan asuransi/proteksi. Saya pernah membeli polis unitlink.. itu karena ketidaktahuan, saya membeli asuransi untuk nabung dana pendidikan anak, tapi hanya 5 bulan saya bayar premi habis itu polis saya tutup. Kemudian saya mencari asuransi termlife syariah. Dari sekian banyak asuransi termlife hampir semua non syariah. Saya kurang nyaman dengan itu. Akhirnya setelah browsing, ada sih termlife dari persh asuransi murni syariah tapi preminya dihitung-hitung lebih mahal. Akhirnya setelah browsing saya putuskan membeli polis unitlink Al**nz Syariah, dengan pertimbangan.. unitlink atau termlife menurut saya itu hanya skema, yang penting untuk nasabah adalah ‘manfaat’ yang di dapat. Dari unitlink yang saya beli ini, saya tujukan mendapatkan uang pertanggungan maksimal saja(saya dapat Uang Pertanggungan 1 Milyar untuk suami saya), bukan investasinya, premi tidak memakai top up reguler. untuk itu saya hanya membayar RP.475rb/bln untuk usia suami 38 thn. premi per bulan ini tentu meringankan. karena termlife lain pada umumnya diharuskan membayar premi tahunan. Karena ini produk unitlink maka ada nilai tunai yang terbentuk, nilai tunai ini saya anggap dana yang tersimpan untuk memelihara kelangsungan polis saya saja. saya memperlakukan polis unitlink ini seperti termlife saja, saya hanya perlu proteksinya sampai anak saya yang bungsu bisa mandiri (kurang lebih 22 tahun), setelah itu akan saya tutup..dan jika masih ada nilai tunai tentu akan menyenangkan. Adapun investasi untuk tujuan keuangan keluarga, saya menggunakan reksadana dan logam mulia. Dari pengalaman saya itu akhirnya saya memutuskan untuk menjadi agen, Mudah-mudahan bisa membantu pembaca yang lain yang kesulitan mencari produk asuransi jiwa syariah yang cocok untuk perencanaan keuangan keluarganya. Salam Cerdas Finansial…:)

    Suka

  13. Yudi Avatar
    Yudi

    Salam kenal semuanya,

    Saya juga sedang mendalami perihal ttg asuransi dan investasi ini.
    Saat ini saya sedang merintis karir di bidang financial planning dan saya sangat tertarik mendalami topik asuransi dan investasi, khusus nya term life + investasi terpisah vs asuransi unitlink.

    Semakin saya dalami, semakin saya belajar bahwa banyak hal yg perlu dianalisa secara lebih mendalam.
    Kalo tidak berkeberatan, boleh email ke saya (yudi_set@yahoo.com) file proposal nya sehingga dapat saya analisa.
    Dan nanti saya akan berikan review nya.
    Sekaligus dapat kita gunakan untuk bahan diskusi kita lebih lanjut.

    Sebagai “upah” nya saya, kalo nanti berkenan boleh saya dikirimi fotocopy/scan/foto buku polis nya, khusus nya yg saya belum punya copy nya.
    Saat ini saya sedang running project me-review polis-polis asuransi sehingga saya mempunyai hobi baru: mengkoleksi berbagai polis asuransi.
    Hasil review polis ini pun akan saya share ke si pengirim jika memang diinginkan.

    Lewat project review polis asuransi ini saya berharap semoga dapat bermanfaat.
    Dan moga-moga lumayan buat promosi karir saya nanti nya 🙂

    @rudiyanto_zh:
    Dear pak Rudi,
    Mohon ijin nya yah pak untuk share ttg project saya via forum ini.

    Terima kasih.

    Suka

    1. Rudiyanto Avatar
      Rudiyanto

      Silakan Yudi, aaya sendiri juga tertarik mengetahui hasilnya

      Suka

  14. Fendi Avatar
    Fendi

    “Super Sekali”, quote pak Mario Teguh.
    Terima kasih banyak atas informasinya Pak Rudi dan Ibu Irma. Semoga thread ini bisa terus memberikan informasi buat yang lainnya juga. Salam Super. ^^

    Suka

  15. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Fendi
    Salam Pak Fendi,

    Kalau untuk produk asuransi jiwa murni di Indonesia, bukan permasalahan siapa yang terbaik atau tidak, tapi untuk mencarinya tidak mudah. Perihal sampai kamu dan orang2 lain bertanya disini adalah bukti bahwa untuk mencarinya tidak mudah.

    Untuk nama perusahaan yang setahu saya menawarkan produk ini adalah Manulife dengan detail yang dijelaskan oleh ibu Irma di bawah. Saya sendiri termasuk orang yang mengambil asuransi dari perusahaan tersebut. Apakah ini berarti perusahaan lainnya kurang bagus? tidak, karena satu-satunya yang saya tahu adalah dari perusahaan ini. Tapi kalau ada agen penjual asuransi jiwa murni disini yang ingin berpromosi silakan.

    Kalau pengalaman saya dengan unit link bisa anda baca di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2013/09/12/my-experience-with-unit-link/

    Semoga bermanfaat.

    @ibu Irma,

    Terima kasih atas informasi yang anda berikan.

    Suka

  16. Irma Avatar
    Irma

    @Pak Fendi
    Manulife punya produk asuransi jiwa murni, saya tau karena saya juga baru tanya2x. Mnrt info agennya, premi minimal 4jt/ thn. Utk UP, tergantung usia masuk. Produknya ada pilihan utk 5, 10, 15, atau 20 thn. Uang premi akan flat sesuai dgn pilihan yg dipilih, tentunya uang premi utk yg flat 5 thn akam berbeda dgn yg flat 20 thn.

    Sbagai contoh,utk usia teman saya yg 33thn (wanita, tidak merokok,kerja kantoran), perhitungan premi utk program yg 5 thn adalah 4.7jt, dengan UP 1.8M, sedangkan utk program yg 20 thn, premi 5.1jt, dgn UP 1.4M. Kedua opsi ini sudah dilengkap dgn asuransi tmbahan sehingga jika teman saya mnderita cacat tetap dam tidak bisa bekerja lagi, maka premi tetap dibayarkan sepanjang umur program, sehingga polis tidak batal.

    Prudential juga konon punya produk asuransi murni, tp wkt sy coba tanyakan ke agen saya ( saya ikut unit link utk jiwa, life term, penyakit kritis, dan kesehatan), sepertinya si agen kurang antusias utk menjelaskan.
    Semoga membantu.

    Suka

  17. Fendi Avatar
    Fendi

    Salam Pak Rudi,
    Apakah masih ada produk asuransi jiwa murni di Indonesia? Kalau boleh tau dari perusahaan mana ya? dan tentunya yang terbaik/terpecaya. Saya berminat untuk membeli asuransi jiwa term / whole life yg tanpa unit link karena saya sendiri sudah aktif di investasi saham dan reksadana.
    Mohon informasinya ya, pak.
    Trims sebelumnya.

    Suka

  18. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Iran
    Reksa dana bisa ditawarkan terus menerus selama unit penyertaan tidak melebihan jumlah unit penyertaan maksimal dalam prospektus.

    Kalau anda jual 1000 unit di harga 1500 ya dapatnya 1000 x 1500 = Rp 1,5 juta.

    Reksa dana bukan saham, jadi tidak ada di running trade dll. Tapi kalau ETF ada.

    Suka

  19. Iran Avatar
    Iran

    Makasih Jawabanya.

    untuk nomor pertanyaan 2, kemungkinan sama dengan nomor 1, pertanyaan simpelnya kapan batas pembelian berakhir di reksadana?

    Pertanyaan :

    1. Jumlah nilai Penjualan Kembali dalam 1 (Satu) Hari Bursa telah
    mencapai 10% (Sepuluh per Seratus) dari Nilai Aktiva Bersih
    ,maka permohonan akan
    diproses pada Hari Bursa berikutnya. Bagaimana perhitunganya jika Kita Menjual 1000 UP dengan NAB Rp. 1500?

    2. Apakah Aplikasi Runinng Trade dan Detailed Quote dapat digunakan di reksadana?

    Suka

  20. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Irfan
    Selamat Malam,

    Terkait pertanyaan anda,
    1. Silakan cek kembali dengan tujuan keuangan dan strategi investasi untuk mencapainya.

    2. Saya tidak mengerti dengan maksud kalimat anda, bisa diperjelas kalimatnya seperti apa?

    3. silakan ditanyakan langsung kepada orang / perusahaan yang membuat pernyataan tersebut. Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu.

    4. Kalau harga di bawah 1000 atau 0, artinya kalau di subscribe, itu harga yang anda dapatkan dan kalau di redeem, itu harga jualnya. Unitnya tetap.

    Semoga bermanfaat.

    Suka

  21. Irfan Avatar
    Irfan

    Makasih Jawabanya.

    Pertanyaan berikutnya :

    1. Apakah investor harus menyicil setiap bulan sampai masa reksadana tersebut mencapai dari target aset yg ditentukan?

    2. mengenai limit transaksi yg dimaksudkan dlm prospektus reksadana seperti apa?

    3. Ada pernyataan “minimum pembayaran awal 1 jt dan selanjutnya minimum 100 rb, apakah ini pembayaranya tiap bulan sampai selesai, atau selanjutnya terserah investor masih mau membeli atau tidak setelah pembelian awal 1 jt dan biarkan saja 1 jt itu sampai saat yg tepat untuk menjual UP ?

    4. Jika NAB < 1000 bahkan NABnya NOL akan mempengaruhi jumlah UNIT yg telah investor bayar/dapatkan? maksudnya jumlah UP nya akan hilang?

    pertanyaan ini tidak dijelaskan dalam prospektus. Makasih

    Suka

  22. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Irfan
    Salam Irfan,

    Kalau saya tidak salah, untuk unit link yang ada bid dan offer itu biasanya fee 0%. Sebab fee itu sudah dimasukkan dalam selisih bid offer. Seperti halnya ketika kita mau menukarkan uang ke money changer. Mereka tidak mendapat fee, tapi dapat dari selisih bid dan offer.

    Mengenai diperbolehkan atau tidak, kamu bisa bertanya langsung kepada pihak OJK. Sepengetahuan saya sih memang diperbolehkan.

    Kemudian terkait bagian untuk investasi dan bagian utnuk premi, itu dua hal yang berbeda lagi. Jika memang mau mengukur kinerja investasi, maka yang kamu anggap sebagai investasi itu hanya 20% saja. Untuk 80% yang jadi premi, atau bahasa sederhananya, hangus dibayar ke perusahaan asuransi, itu kan kita mendapat layanan perlindungan. Apakah itu asuransi jiwa, kecelakaan, penyakit kritis, dan atau kecelakaan.

    Kalau kamu menghitung uang yang balik dari 100% uang awal atau Rp 500rb jelas salah. Yang harusnya dijadikan sebagai dasar untung rugi itu hanya 20% saja atau Rp 100.000.

    Dan kalau cara berpikir sejak awal ketika mau membeli unit link adalah untung, tentu itu juga sudah kurang tepat. Sebab kalau mau untung ya beli reksa dana atau produk investasi murni.

    Semoga bermanfaat.

    Suka

  23. Irfan Avatar

    Jika benar di Unit Link AXA ….. Bid price lebih kecil dari Offer Price, maka selamanya akan rugi, semakin lama berinvestasi maka semakin besar kerugian. contoh : Jika hari ini kita daftar Rp. 500.000, utk investasi 20% dan untuk Premi 80%. berarti utk investasi Rp. 100 rb. di potong admistrasi 35.000 sisa Rp. 65 ribu.
    hARI 1 >>>>> 65 RIBU/1065 offer price = 62,205 UNIT
    hari 1 >>>>> 62,205 unit x 1000 Bid price = Rp. 62.205

    jika hari kedua selalu lebih besar offer price maka yang ada hanya mines bukanya plus.

    Suka

  24. Irfan Avatar

    Unit link AXA Financial Service.

    Apakah diperbolehkan BAPEPAM dalam pembelian Offer Price lebih besar di bandingkan saat Nasabah menjual Bid Price dalam skala rendah. karena memperhatikan skema harga unit harian Axa di https://www.axa-mandiri.co.id/life, harga penawaran unit dari PT. AXA selalu tinggi (Offer Price) dibanding harga penjualan kembali unit oleh NASABAH (Bid Price).Berbeda pada Reksadana pembelian dan penjualan hanya berada pada satu NAB. maaf pak, ini hanya pertanyaan, bukan sebuah …..?. Jika rumus Unit Link Penawaran selalu lebih besar (Offer Price) dari pada penjualan (Bid Price) setiap hari yang sama, maka bisa disimulasikan dari hari ke hari hasilnya seperti apa.

    Suka

  25. Fudianto Avatar

    Ade :
    Saya dulu pernah ikut asuransi yang ada unit linknya. Setelah beberapa lama, saya baru ngeh ternyata ikut asuransu yang ada unitlinknya sia-sia belaka dan akhirnya tutup. yang menjadi pertimbangan saya :
    1. Unit link membuat daya lingkup asuransi menjadi kecil. Dengan uang yang sama, kalau hanya beli asuransi murni, coveragenya lebih luas
    2. Karena ada unsur investasi, maka kita akan melihat return. Dengan uang yang sama, unit penyertaan dan return yang diterima bisa lebih besar
    3. Ini yang menjadi pertanyaan besar saya : perusahaan asuransi seharusnya fokus kepada asuransi. Kenapa lebih getol jualan unit link? Lucunya, ketika saya minta penawaran asuransi munri tanpa embel2 investasi, para agentnya langsung kabur, padahal sebelumnya berjuta cara membujuk untuk ketemu.
    just my 2 cent !

    1. sudah jelas unit link ada proteksi + investasi. dengan nominal sama , pastinya asuransi murni beri coverage lebih besar.
    2. investasi terlihat kecil di 5 tahun awal, karena ada biaya akuisisi+biaya asuransi bulanan.
    3. tergantung konsumen, lebih memilih yang hangus atau tidak hangus investasinya.

    Suka

  26. Adamo Avatar
    Adamo

    Lebih baik memisahkan kedua type produk yang berbeda fungsi ini, akan menghasilkan manfaat proteksi yang lebih optimal dibandingkan harus menggabungkan ke produk 2in1 bernama ‘unit link’.

    Dengan asuransi murni, manfaat proteksi spt Uang Pertanggungan akan lbh besar serta perlindungan lainnya spt kecelakaan, rwt inap RS dengan premi cenderung lbh murah, krn tidak akan ad biaya akusisi yg berlaku di produk Unit Link.

    Untuk fokus ke investasi, langsung alokasikan dana ke pasar saham yg dapat dipilih tingkat risk nya sesuai dengan profil nasabah.

    Kontrak 10tahun di Unit Link itu jg tdk akan berlaku ketika tabungan investasi tdk mencukupi utk membayar biaya biaya premi, krn biaya premi tsb akan semakin naik dgn bertambahnya usia nasabah. Ilustrasi yg ad produk Unit Link tdk menjamin dana aman setelah 10tahun nabung, krn ilustrasi tsb tdk mencakup biaya biaya yg wajib dikeluarkan agar proteksi tetap berjalan.

    Suka

  27. Rudiyanto Avatar
    Rudiyanto

    @Parulian S
    Pagi Pak Parulian S,

    Untuk ukuran premi bulanan yang sangat besar tersebut, boleh tahu:
    1. Apakah manfaat yang anda dapatkan (Uang Pertanggungan untuk Meninggal, Penyakit Kritis, Kesehatan, dll)?
    2. Setelah mengikuti selama ini misalkan 1 tahun, berarti uang yang anda setorkan 10 juta per bulan (5,5 + 4,5), kalau di cek sekarang saldonya berapa?
    3. Dan yang paling penting, apa tujuan anda membeli asuransi tersebut, tujuan anda apa?

    3 pertanyaan tersebut akan sangat membantu dalam membahas apa yang sebaiknya anda lakukan nantinya.

    Semoga bermanfaat

    Suka

  28. Parulian S Avatar
    Parulian S

    B’Rudy,
    Mengikuti diskusi di blog ini, sepertinya asuransi berbasis reksadana atau asuransi murni dianggap fair.
    Saya dan istri telah lebih dari setahun dengan unit link. Premi bulanannya cukup besar masing-masing 5,5 dan 4,5 jt/bulan.
    Kami mengambil asuransi ini karena tawaran agen yang adalah teman sekolah dulu. Karena itu tidak terlalu paham detail aturannya.
    Kalau bisa berikan saran, apakah kami dapat mengalihkan asuransi unit link ini ke jenis asuransi lain, misalnya asuransi dengan reksadana pada perusahaan asuransi yang sama?
    Trimakasih sarannya.

    PS

    Suka

  29. dian Avatar
    dian

    karena gue orang IT, unit link gue analogikan dengan beli PC branded, produk yg multiguna tidak fokus bagus disatu fungsi. Sedangkan orang yg beli saham, reksadana, emas atau asuransi murni gue analogikan dengan beli PC rakitan. kita bisa fokus buat PC rakitan misalnya khusus utk nonton filem+musik only, dijamin lebih bagus dari PC branded dan lebih murah!

    Unit link (sesuai dengan analogi gue), cocok buat investor yg males milih2x produk, hitung2x return, resiko, simpel 1 produk ada semua. awalnya gue juga pegang unit-link, namun setelah tahu saham, reksadana dan asuransi murni. unit link nya langsung gue redeem.

    gue “rakit” sendiri investasi gue yg fokus di UP yg tinggi (asuransi jiwa Term life murni) dan investasi return yg tinggi (reksadana saham, long term investment dan online trading dgn very limited budget)

    Suka

  30. Samsuddin Avatar

    Kalau saya memilih point #2 karena jaminan asuransi dari kantor untuk saya dan keluarga masih terbatas artinya selama menjadi karyawan di tempat itu masih dijamin, ketika keluar atau pensiun mereka tidak mengcover lagi, jadi yang saya andalkan adalah asuransi dengan unit lingk tersebut.

    Suka

  31. Tia Avatar
    Tia

    Yup, nomor 1. Saat itu belum mengenal reksadana. Jadi join Unit Link. Pengen stop, tapi sayang uangnya. Jadi diterusin sampai selesai programnya.

    Suka

  32. Simon Avatar

    menurut saya lebih baik beli Reksadana di banding Unit Link, kalau untuk beli proteksi, lebih baik beli asuransi Tradisional, harga lebih murah dan setiap org saya rasa perlu miliki Asuransi, namun untuk Investasi bisa memilih Reksadana.
    saya pernah jadi Agen Asuransi untuk mempelajari, dan juga menjadi marketing Reksadana di perusahaan Asset managemen.
    untuk tanya jawab lebih lanjut, silahkan kirim ke emai saya. Rizal.simon@yahoo.com
    thanks

    Suka

  33. Duwitmu | Mengelola Keuangan yang Sehat Avatar

    Kalau bisa murah, kenapa harus mahal. Itu prinsip saya kenapa tidak beli unit link dan memilih asuransi term-life plus reksadana.

    Yang paling mengkhawatirkan adalah trend semakin sulitnya menemukan agent atau perusahaan asuransi yang mau menjual asuransi term-life. Semuanya pada menjual unit link karena komisi yang lebih tinggi.

    Suka

  34. Haris Avatar
    Haris

    @Bob
    Iya, saya sudah cek, tapi menurut saya itu masih wajar. Yang ngga wajar cuma biaya akuisisi aja

    Suka

  35. Bob Avatar
    Bob

    Menurut saya, membeli unit link itu hasilnya kurang lebih sama saja dengan membeli polis asuransi murni dan investasi secara terpisah. Yang jarang disadari orang adalah, dalam unit link sebenarnya kita membayar asuransi sampai akhir masa pertanggungan (dan biasanya semakin mendekati akhir, semakin mahal pula biayanya). Biasanya hal ini tidak dikemukakan terus terang dalam ilustrasi produk. Agen-agen biasanya menjelaskan “cuma bayar sekian tahun kok”, padahal kita masih membayar (bedanya biayanya dipotong dari hasil investasi kita).

    Saya pernah melihat ilustrasi produk perusahaan asuransi tertentu, dan itu dijabarkan secara jelas (dibedakan antara porsi asuransi dan investasi). Reaksi keluarga saya? Bisa ditebak, mereka berpendapat “terlalu mahal”, padahal belum tentu lebih mahal dibanding dengan polis perusahaan asuransi lainnya.

    Yang menjadi masalah ialah apabila nilai investasi kita tiba-tiba menukik, misalnya apabila kita punya fund berbasis saham, dan kebetulan suatu saat bursa saham jeblok. Kita perlu mengamati baik-baik hal ini, dan pada saat itu sebaiknya kita top-up untuk berjaga-jaga supaya masih ada dana untuk dipotong biaya, dan sekaligus memanfaatkan momen untuk investasi (“buy low”). Yang saya kurang suka dari unit link adalah prosedur yang lebih lama dan berbelit saat mau top-up (dibandingkan reksadana murni). Tapi memang saat ini agen-agen agak enggan menjual asuransi murni.

    Suka

  36. didik Avatar
    didik

    o ya.. maka dengan pertahanyaan di atas maka saya milih no.3 : Saya menyesal kemarin membeli unit link karena tergiur dengan hasil investasinya. Daripada dana yang saya rencana mau digunakan untuk tujuan keuangan sedikit, mending saya tutup sekarang dan investasi reksa dana saja + asuransi murni sebagai proteksinya (ini sudah saya jalani saat ini) 😀

    Suka

  37. didik Avatar
    didik

    saya pernah membeli asuransi unitlink, tapi ketika saya beli sebenarnya saya belum memahami benar apa itu asuransi unitlink, saya hanya tergiur dengan UP-nya dan kalkulasi hasil perhitungan investasi yang saat itu di simulasikan oleh mbak2 agen asuransinya.. setelah itu saya pelajari asuransi unitlink, saya pelajari juga asuransi murni, saya pelajari juga reksadana dan returnnya dan pada akhirnya saya membuat kesimpulan bahwa asuransi murni + reksadana jauh lebih menguntungkan dari pada asuransi unitlink, maka kemudian dibulan berikutnya saya tidak lanjutkan bayar premi asuransi unitlink yang sudah terlanjur saya ikuti, tp saya bersyukur krn dengan begitu saya menjadi tau apa itu asuransi unitlink, asuransi murni, dan reksadana… 😀

    Suka

  38. Erwin Avatar
    Erwin

    @tyo
    wah oke juga tuh kedengarannya, bole kasih tau produk mana tuh? jadi tertarik hehe

    Suka

  39. Haris Avatar
    Haris

    Dari sekian banyak biaya yang ada di unitlink, menurut saya biaya akuisisi lah yang sangat tidak masuk akal untuk dibayarkan oleh nasabah. Kalo biaya asuransi ya jelas wajar dibayarkan, kan dapat proteksi. Biaya admin bulanan juga masih wajar karena nilainya kecil. Yang saya kurang paham biaya awal atau biaya pembelian unit 5%. Kenapa 5%? di reksadana saham aja paling tinggi cuma 2%. Beda 3% kan lumayan banget. Oh ya, ternyata ada perusahaan asuransi yang biaya pembelian unitnya cuma 3%.

    Suka

  40. tyo Avatar
    tyo

    awalnya saya ikut unitlink karena belom pernah tau apa itu reksadana.
    namun setelah searching di internet tentang reksadana maka akhirnya saya tutup itu unitlink, untungnya masih satu tahun, lebih mengenaskan lagi uang yang katanya invest itu ternyata tinggal 50ribu padahal tiap bulan selama satu tahun saya bayar 500rb, mereka bilang ada biaya ini itu lah namanya. oke itu curhatan dikit.

    setelah tahu reksadana maka saya membandingkan antara reksadana+asuransi (terpisah) dengan unitlink ….. memang sih agak ribet di awal, selama dua bulan saya harus benar2 mencari reksadana dan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan saya seperti melamar pekerjaan saja, banyak manajer investasi dan agen asuransi saya hubungi, setelah itu membandingkanya. ternyata hasilnya benar2 bermanfaat banget. daripada unitlink yang dulu mengambil terpisah banyak banget manfaat yang saya dapatkan.
    1. UP asuransi jiwa 100x lebih besar dari untilink.
    2. rawat jalan dan inap ditanggung cashless, unitlink saya dulu cuma untuk rawat inap itupun ada batasnya.
    3. Investasi reksadana berkembang lebih besar dari unitlink.
    sedangkan premi yang saya bayarkan tidak jauh beda antara reksadana+asuransi murni dengan unilink.

    jadi pilihan saya adalah no 3

    Suka

  41. Ade Avatar
    Ade

    Saya dulu pernah ikut asuransi yang ada unit linknya. Setelah beberapa lama, saya baru ngeh ternyata ikut asuransu yang ada unitlinknya sia-sia belaka dan akhirnya tutup. yang menjadi pertimbangan saya :
    1. Unit link membuat daya lingkup asuransi menjadi kecil. Dengan uang yang sama, kalau hanya beli asuransi murni, coveragenya lebih luas
    2. Karena ada unsur investasi, maka kita akan melihat return. Dengan uang yang sama, unit penyertaan dan return yang diterima bisa lebih besar
    3. Ini yang menjadi pertanyaan besar saya : perusahaan asuransi seharusnya fokus kepada asuransi. Kenapa lebih getol jualan unit link? Lucunya, ketika saya minta penawaran asuransi munri tanpa embel2 investasi, para agentnya langsung kabur, padahal sebelumnya berjuta cara membujuk untuk ketemu.

    just my 2 cent !

    Suka

  42. leo Avatar
    leo

    untuk orang-orang yang ngga punya banyak waktu luang, unitlink adalah satu produk bagus yg terdiri dari proteksi dan investasi.

    seperti yang dikemukakan banyak orang, kita harus jelas di awal…. kita mau invest atau mau proteksi?? kalo mau dua2nya, ya unitlink… dengan kelemahan investasinya tidak maksimal.

    sy tahu kekurangan ini, makanya sy tetap beli unitlink dengan memaksimalkan proteksinya dan untuk investnya sy gunakan jalur reksadana saham.

    saran sy buat yang sudah beli asuransi jiwa, lihatlah uang pertanggungan yg diberikan. kalau UP itu kurang besar, minta UP diubah semaksimal yang anda sanggup bayar.

    yg penting diingat, beli asuransi untuk proteksi. selebihnya adalah bonus.

    Suka

  43. Ferius Avatar
    Ferius

    No. 5…saya melihat produk unitlink ini fleksibel…kalau dibandingkan dengan produk konservatif, bayarnya kesannya lebih mahal, tapi kan preminya itu untuk bayar investasi juga. Biaya asuransi kurang lebih ya biaya asuransi yang tercantum di laporan bulanan. Pas awal2 tahun pertama memang ada biaya akuisisi, tapi kalau sudah ada nilai tunai, mau diambil, asal disisakan biaya asuransi, jadi sama seperti asuransi tradisional. Kalau mau disisakan nilai tunainya, tidak perlu bayar premi asuransi lagi, atau mau diambil sebagian untuk liburan, bisa dibayar belakangan. Segala hal di dunia ini, yang penting memahami. Kalau paham, mau kita kendalikan sesuka kita juga bisa. Tentu ada positif dan negatifnya….

    Suka

  44. Anna Avatar
    Anna

    Terimakasih atas share nya….@Cici

    Suka

  45. Cici Avatar
    Cici

    Hallo Pak Rudy,

    Saya tidak memiliki asuransi unitlink, tetapi ketika saya mencari asuransi untuk proteksi kesehatan saya, agent menawarkan produk unitlink. Semua produk pasti memiliki keunggulan dan kelemahan. Saya melihat keunggulan unitlink (dari proposal asuransi yang ditawarkan) adalah pembayaran premi yang tetap selama 10 tahun kemudian ditahun ke 11 kita tidak perlu membayar premi lagi (cuti premi). Namun saya juga meminta kepada agent untuk memberikan informasi lebih detail tentang asuransi kesehatan murni, dan dengan banyak perdebatan agent baru mau memberikan informasi asuransi murni. Saya merasa perlu menimbang dan membandingkan asuransi kesehatan unitlink dengan asuransi murni, karena saya menginginkan yang terbaik untuk proteksi kesehatan saya. Niat saya dari awal adalah untuk proteksi, jadi saya kekeh minta proposal asuransi murni.
    Setelah saya bandingkan, asuransi murni tidak seperti asuransi unitlink yang pembayaran preminya tetap selama 10 tahun (meningkat setiap tahun) dan tidak ada cuti premi. itu dari sisi proteksinya.
    Ketika saya membandingkan bagian investasinya, unitlink hanya memberikan return rata-rata 5-15% dan ada potongan biaya administrasi dan biaya pembelian unit yang prosentasenya lumayan, artinya tidak semua dana top up (premi investasi) kita disetorkan untuk dikolala sebagai investasi. Yang saya tidak suka, dalam ilustrasi asuransi unitlink, potongan-potongan tersebut tidak dimasukan dalam ilustrasi jadi seolah semua dana top up kita dimasukan dalam investasi, padahal tidak karena ada potongan administrasi, biaya pembelian ada juga yang membebani biaya akuisisi.
    Dibandingkan dengan produk pasar modal, untuk jangka waktu 10 tahun target return rata-rata 20-25%, sudah kelihatan beda jauh dengan produk unitlink. Saya sudah mencoba menghitung, jika premi top up tersebut saya masukan ke pasar modal dengan target return 20-25% per tahun, dari hasil investasi tersebut saya tetap dapat membayar premi asuransi murni saya bahkan hingga saya usia 70tahun dan masih ada sisanya pula sekitar 3M. Pada produk pasar modal yang kita pilih sendiri juga memiliki kelebihan, jika produk tidak sesuai dengan target return saya bisa review dan saya alihkan ke produk yang lain, sementara di unitlink tidak karena sudah paket dengan asuransi, jadi jika suatu saat dana investasi saya tidak mecukupi premi asuransi saya (pada masa cuti premi) kemungkinan besar pihak asuransi akan meminta saya top up, sudah saya rugi disuruh nambah kerugian saya lagi (pikir saya).

    Demikian sharing saya dalam memilih asuransi.

    Suka

  46. Erwin Avatar
    Erwin

    antara no.1 dan 3 sih tapi saya cenderung coblos No.3 deh Pa Rudy, hehe
    sebenarnya ketika ikutan UL saya tidak cerita2 sama teman atau keluarga, tp ketika mereka tahu… 100% tmn dan keluarga saya sudah memandang negative dunia asuransi.
    saya rasa saya mengerti mengapa terjadi hal yg demikian, i take my lesson.
    saya ingat pernah membaca kutipan buku yang berkata demikian, asuransi terbaik adalah jangan meroko, olahraga teratur, selalu waspada, dan banyak2 tersenyum.

    Suka

  47. anak baru Avatar
    anak baru

    saat ini saya berinvestasi melalui unit link dan berinvestasi di pasar saham secara langsung.saya lebih dulu mengenal pasar modal daripada unit link. beberapa alasan saya dulu membeli unit link;
    1. diversifikasi
    2. sebagai tolak ukur kinerja portofolio saham; artinya kinerja portofolio saham saya harus lebih baik daripada kinerja unit link
    3. tentu saja perlindungannya

    sehingga pembelian unit link tete saya lanjutkan

    Suka

  48. Junior Tampubolon Avatar
    Junior Tampubolon

    Menurut saya unitlink health penemuan terrain abad ini. Ketika orang sudah merasa terhimpit beban hidup akibat biaya yang melonjak, unitlink memberikan solusi-terbaik dalam menabung. Tidak hanya itu saja. Di saat seseorang mengalami resiko dalam kehidupannya, unitlink turut memberi andil besar karena adanya fungsi proteksi yang melekat padanya. Sehingga apa pun yang menjadi tujuan hidup seseorang, unitlink memastikan impian itu akan tercapai.

    Banyak yang bilang, investasi di unitlink Tidak maksimal hasilnya. Mungkin benar kalau Anda hanya mengejar target mengumpulkan uang sebanyak banyaknya. Sebanyak apa pun harta Anda, semua akan habis tak bersisa, July Anda tak mengelolanya dengan benar.

    Jangan lupa dua hal : semua manusia pasti akan tua, dan semua manusia pasti akan meninggalkan keluarga tercinta untuk selama lamanya.

    Tapi sebelum itu terjadi, manusia akan sakit dahulu.

    Saat Anda sakit (kritis), unitlink akan membuat saldo tabungan Anda akan terus bertambah setiap bulan, sekali pun Anda sudah tidak mampu lagi menabung lagi karena sudah berhenti bekerja (pensiun dini).

    Unitlink memberikan tidak hanya perlindungan keuangan Anda. Tapi juga memberikan jaminan Anda akan mencapai semua impian Anda.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Parulian S Batalkan balasan

  1. avatar Tidak diketahui
  2. avatar Tidak diketahui
  3. avatar Tidak diketahui
  4. avatar Tidak diketahui
  5. avatar Tidak diketahui