Melanjutkan artikel sebelumnya yang berjudul Kiat Investasi Untuk Para Pensiunan, ternyata ada salah seorang pembaca yang mengajukan pertanyaan yang menarik. Saya menunggu2 selama 2 minggu dan sampai artikel ini saya buat, memang belum ada financial planner atau calon financial planner yang memberikan solusi. Kesimpulan saya, memang tidak ada financial planner baik calon atau sudah resmi yang membaca blog ini he he…
Menyambung kasus pak Didi, saya akan secara spesifik membahas tentang perencanaan pensiun. Dalam pembahasan saya sebelumnya, untuk menyiapkan rencana pensiun, salah satunya adalah melalui investasi. Untuk berinvestasi, seseorang harus sehat secara keuangan agar bisa berinvestasi dengan baik. Apapun tujuan keuangannya. Untuk kasus perencanaan pensiun pak Didi di atas, pembahasannya juga sama. Yaitu, sebelum berinvestasi unutk mempersiapkan pensiun, kita harus mengecek apakah situasi keuangannya sudah sehat atau belum.
Berikut ini adalah ringkasan informasi dari pak Didi http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2013/05/03/kiat-investasi-untuk-para-pensiunan/#comment-128615
Selamat Siang pak Rudi.
Untuk menghadapi masa pensiun 11 thn lagi saya jadi kepikiran untuk menata ulang keuangan saya.
Begini Pak , saya menikah punya anak 1 berumur 5thn.
Data Penghasilan :
Penghasilan saya (THF) => 11 Jt/ Bulan
Tambahan penghasilan dari kontrakan 24 Jt/ thn (terima / july)
Data kewajiban :
Biaya operasional RT => 5 Jt/ Bln
Biaya sekolah anak => 1 jt/ bln (untuk SD tahun depan akan menjadi 2 Jt/bln)
Asuransi Pendidikan => 500rb/ bln (sampai tahun 2025)
Cicilan Mobil 3.5 thn lagi => 2.3 Jt/ Bln
Mulai Januari 2013 sisa uang sebesar 1 jt/ bln saya belikan emas.
Data simpanan/ Properti :
Nilai Rumah yang ditempati sekarang berharga => 1.2 M (saya beli 600Jt – 8 thn lalu)
Tabungan sekarang =>70 Jt
Reksadana Schroder 90 => 10rb Unit
Pertanyaan saya :
Bagusnya mobil saya lunasi atau tetap bayar cicilan saja ? (kalau di lunasi yang harus saya bayarkan adalah sebesar 87 Jt / May ini) tetapi kalau saya lunasi maka saya baru bisa melunasinya pada bulan July ini setelah menerima uang hasil kontrakan.
Tetapi kalau mobil saya lunasi, tabungan saya paling sisa 5-7Jt saja, Karena semua tabungan terkuras buat mobil.
Apakah saya sudah termasuk kategori keuangan ideal ?
Bagaimana strategi yang bagus buat saya untuk menghadapi masa pension kalau data pemasukan dan pengeluaran saya seperti diatas ?
Saya juga berencana untuk menambah unit RD saya sampai 60rb Unit untuk 2 tahun kedepan dan beli BNP Star 40rb Unit, setelah itu saya akan menabung buat renofasi rumah atau ganti mobil. Sebagai karyawan saya punya tabungan Jamsostek sebesar 90 Jtan per tahun 2012.
Untuk fasilitas kesehatan saya mendapatkan penggantian kwitansi sebesar max 3x gaji/ tahun. Karena fasilitas ini jarang terpakai makanya saya tidak membeli tambahan polis asuransi kesehatan.
Sebagai antisipasi biaya kesehatan untuk masa pension, (erana nantinya semua biaya kesehatan akan menjadi tanggungan saya 100% ) mulai tahun 2013 ini saya wajibkan menabung sebesar 1 jt untuk dengan membeli LM.
Saya tunggu advice dari Pak Rudi dan rekan lain untuk menghadapi masa pension.
Terimakasih sebelumnya
Kesehatan Keuangan
Untuk mengetahui apakah seseorang sehat secara keuangan atau tidak sehingga dia siap untuk berinvestasi, secara sederhana dapat diukur dengan 4 rasio keuangan. Pembahasan tentang hal tersebut bisa di baca di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2010/11/04/sehat-dulu-investasi-kemudian/
1. Rasio Hutang Konsumtif
Kondisi pak Didi, termasuk langka di Jakarta atau bahkan di Indonesia karena tidak memiliki hutang konsumtif sama sekali (KTA, cicilan elektronik 0% dan Kartu Kredit). Dewasa ini, menemukan orang yang tidak memiliki hutang konsumtif sama sekali. Saya sendiri juga punya cicilan 0% di Iphone yang saya beli beberapa waktu lalu. Rasio konsumtif =0 menunjukkan pak Didi sehat.
2. Rasio Cicilan (Hutang Produktif)
Mencicil mobil dan rumah di kota besar bisa dianggap sebagai hutang produktif karena kendaraan dan rumah adalah kebutuhan pokok. Apalagi jika bisa digunakan utk meningkatkan produktifitas kita sehari-hari. Dengan asumsi pendapatan pak Didi adalah Rp 13 juta per bulan (11 juta dari gaji dan 2 juta dari sewa) dan cicilan mobil adalah 2,3 juta per bulan , besar rasio cicilan hutang produktif adalah 2,3 juta / 13 juta adalah sekitar 18%. Karena angkanya di bawah 30%, maka masih dikategorikan sehat.
3. Rasio Dana Darurat
Untuk rasio dana darurat biasanya adalah 3 – 6 kali pengeluaran bulanan. Total pengeluaran tetap anda dari operasional, anak dan asuransi pendidikan adalah Rp 6.5 – 7.5 juta per bulan. Sementara aset likuid anda adalah 70 juta (tabungan). Jadi 70 juta dibagi 6.5 = 10,8 kali atau dibagi 7.5 = 9.3. Jauh di atas standar 6 kali. Jadi bisa dikatakan sangat sehat.
4. Rasio Biaya Terhadap Pendapatan
Total biaya anda sebulan (tidak termasuk 1 juta utk beli emas) adalah 8.8 juta. Sementara total pendapatan anda adalah 13 juta. Jadi Rasio Biaya terhadap Pendapatan < 1. Berdasarkan ini anda juga bisa dikatakan sehat. Sisa pendapatan anda yang bisa diinvestasikan adalah sekitar Rp 4,2 juta
Karena dari point 1 – 4 anda sehat, maka bisa dikatakan anda sangat siap untuk melakukan investasi.
Selanjutnya, karena sudah sehat dan siap untuk berinvestasi, maka kita perlu membuat perencanaan pensiun. Perencanaan pensiun terdiri dari 2 tahap yaitu menghitung kebutuhan dan membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
Saya melakukan simulasi sederhana dengan mengasumsikan pada saat pensiun, pengeluaran pak Didi adalah Rp 8 juta per bulan. Persiapan untuk pensiun adalah untuk bisa hidup hingga usia 70. Karena rasio dana darurat anda baik, saya juga berasumsi 20 juta dari tabungan anda dimasukkan ke dalam investasi reksa dana saham, jadinya tabungan anda tersisa Rp 50 juta. Untuk menghitung secara detail, saya menggunakan fungsi kalkukator finansial yang ada di website http://www.panin-am.co.id.
Karena menggunakan fasilitas dari Panin Asset Management, maka tidak dimungkinkan memunculkan nama produk dari Manajer Investasi lain. Oleh karena itu, saya asumsikan lagi Schroder 90 anda sebagai Panin Dana Prima dengan target return 20% dan BNP Paribas STAR anda sebagai Panin Dana Syariah Saham dengan target return yang sama. Hasilnya kurang lebih sebagai berikut:

Berdasarkan hasil analisa di atas, apabila Schroder 90 anda (Panin Dana Prima) dan 20 juta dipindahkan ke BNP Star (Panin Dana Syariah Saham) dengan return asumsi return 20%, anda masih harus berinvestasi sekitar 5,1 juta per bulan dari sekarang hingga usia 55 supaya bisa pensiun mencukupi kebutuhan pensiun anda yang saya perkirakan sekitar 2,5 M. Angka itu, setara dengan pengeluaran per bulan sekitar 8 juta saat ini yang sudah disesuaikan dengan inflasi.
Dengan menganalisa kondisi di atas, maka sisa dana yang bisa anda sisihkan per bulan adalah Rp 4,2 juta. Jika anda tetap mau beli emas sekitar Rp 1 juta per bulan, maka sisanya adalah Rp 3,2 juta. Itupun dengan asumsi emas anda harus bisa memberikan keuntungan 20% per tahun dalam jangka panjang. Sementara untuk bisa pensiun, anda harus berinvestasi sekitar Rp 5,2 juta. Jadi masih ada kekurangan sekitar Rp 1 juta.
Agar bisa cukup, saya melakukan simulasi dimana anda menunda usia pensiun dari usia 55 menjadi 58. Dengan demikian, dana kebutuhan pensiun anda turun menjadi sekitar 2,3 M. Dana yang harus investasikan per bulan untuk mencapai angka tersebut adalah Rp 2,3 juta per bulan. Dengan asumsi pula, 17 juta tetap di Schroder 90 dan 20 juta di BNP STAR.
Terkait pertanyaan anda, apakah sebaiknya mobil dilunasi sekarang atau nanti, berdasarkan analisa rasio, pelunasan hutang akan berakibat pada menurunnya rasio dana darurat menjadi kurang dari 3 – 6 kali. Hal ini akan menjadikan anda yang tadinya sehat secara finansial menjadi tidak sehat secara finansial. Oleh karena itu, berdasarkan analisa rasio tidak saya sarankan.
Demikian kira2 sharing dari saya, mohon koreksinya jika ada data yang kurang tepat. Atas perhatiannya, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Sumber Website: http://www.panin-am.co.id (bagi anda yang membutuhkan perencanaan seperti di atas, bisa menghubungi Customer Service atau Marketing Panin Asset Management)
Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Tinggalkan Balasan ke Airlanda Batalkan balasan