Selama ini, untuk instrumen investasi seperti Saham dan Obligasi, Investor bisa mendapatkan informasi kinerja perusahaam melalui publikasi laporan keuangan di media massa. Tahukah anda, bahwa reksa dana juga memiliki Laporan Keuangan. Dimanakah investor bisa menemukan Laporan Keuangan Reksa Dana dan bagaimana cara membaca laporan keuangan reksa dana?
Reksa Dana adalah suatu wadah tempat berkumpulnya dana investor yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi melalui mekanisme kontrak investasi kolektif dengan bank kustodian. Pada saat pembentukan reksa dana pertama kali, detail mengenai Kontrak Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian seperti Nama dan Jenis reksa dana, kebijakan investasi, jumlah unit penyertaan yang ditawarkan, informasi mengenai Manajer Investasi, informasi mengenai Bank Kustodian, aturan perpajakan dan pengenaan biaya reksa dana serta mekanisme subscription dan redemption reksa dana akan diinformasikan dalam suatu dokumen yang disebut dengan Prospektus.
Prospektus tersebut dicetak atas biaya yang ditanggung oleh Manajer Investasi dan kemudian didistribusikan kepada investor melalui Agen Penjual. Belakangan ini, demi alasan efisiensi dan kepraktisan, versi hardcopy daripada prospektus sudah semakin jarang dijumpai. Kalaupun ada bentuknya lebih kecil dan ringkas. Malahan banyak Manajer Investasi dan Bank Agen Penjual mencantumkan softcopy daripada prospektus pada website mereka agar setiap saat bisa diakses oleh investor. Sesuai dengan aturan, Investor wajib membaca dan memahami dokumen ini sebelum berinvestasi pada suatu reksa dana.
Setelah pengelolaan reksa dana berjalan, maka reksa dana wajib mengumumkan informasi perkembangan kinerja harian berupa NAB/Up, Return 30 Hari Terakhir, Return 1 Tahun dan Return 1 Tahun Riil setiap hari kerja pada media massa. Selanjutnya setiap akhir bulan, Manajer Investasi juga wajib mempublikasikan suatu dokumen yang disebut Fund Fact Sheet.
Beberapa poin penting yang bisa diperoleh dalam dokumen Fund Fact Sheet tersebut adalah perbandingan kinerja reksa dana dengan benchmark (pembanding), informasi Jumlah dana kelolaan dan Jumlah Unit Penyertaan, 5 atau 10 besar isi portofolio dan outlook Manajer Investasi mengenai kondisi pasar dan apa tindakan yang akan diambil di masa mendatang.
Bagi anda yang sudah atau pernah mendatangi agen penjual reksa dana, tentu tidak asing dengan kedua dokumen tersebut. Namun, Fund Fact Sheet Tidak sama dengan Laporan Keuangan Reksa Dana dan dokumen tersebut juga tidak dapat kita temukan dalam prospektus.
Tempat dimana kita bisa menemukan laporan keuangan adalah pada Prospektus Pembaharuan. Yang dimaksud dengan prospektus pembaharuan reksa dana adalah informasi pembaharuan prospektus yang Wajib dibuat setiap tahun dan umumnya diterbitkan sekitar bulan Maret atau April, namun biaya percetakan dan pembuatan dokumen ini tidak lagi ditanggung oleh Manajer Investasi melainkan ditanggung oleh investor reksa dana. Investor tidak membayar langsung, namun biaya tersebut dibebankan dengan mengurangi Nilai Aktiva Bersih reksa dana.
Satu-satunya perbedaan utama antara Prospektus dengan Prospektus Pembaharuan adalah pada prospektus pembaharuan wajib disertakan juga Laporan Keuangan Reksa Dana. Disinilah investor bisa menemukan informasi lengkap mengenai hasil audit akuntan terhadap pengelolaan reksa dana selama 1 tahun terakhir. Berbeda dengan emiten yang diaudit dan dipublikasikan setiap 3 bulan, publikasi terhadap hasil audit reksa dana dilakukan setiap 1 tahun.
Laporan Keuangan Reksa Dana terdiri dari:
- Laporan Aset dan Kewajiban yang menginformasikan posisi aset, kewajiban, jumlah unit penyertaan dan Nilai Aktiva bersih per Unit Penyertaan perusahaan.
- Laporan Laba Rugi Operasi yang mencatat pendapatan dan beban investasi yang ditanggung reksa dana
- Laporan Perubahan Aset Bersih yang menunjukkan transaksi subscription dan redemption reksa dana.
Informasi mengenai laporan keuangan reksa dana amat berbeda dengan laporan keuangan emiten pada umumnya. Oleh karena itu, pada bagian penjelasan dibuat pula ikhtisar rasio keuangan yang dapat digunakan oleh investor ataupun Manajer Investasi untuk mempermudah interprestasi terhadap pengelolaan reksa dana.
Sebagai contoh, Ikhtisar Rasio Keuangan dari suatu reksa dana saham yang baru-baru ini mempublikasikan pada prospektus pembaharuannya adalah sebagai berikut:
Hasil Investasi dan Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Beban Pemasaran sama halnya seperti Return 1 tahun dan Return Riil 1 tahun yang dipublikasikan setiap hari di koran. Return diperoleh dari selisih NAB/up Awal dan Akhir, sementara yang dimaksud dengan Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Beban Pemasaran adalah tingkat return yang disesuaikan lagi dengan Biaya Subscription dan Biaya Redemption yang tercantum dalam prospektus. Sehubungan dengan pengenaan biaya yang bervariasi dalam praktek kesehariannya, investor cukup memperhatikan Hasil Investasi saja ketika ingin membandingkan reksa dana tersebut dengan reksa dana lain sejenis.
Beban Operasi (Expense Ratio) adalah perbandingan antara beban operasi dalam satu tahun dengan rata-rata nilai aset bersih dalam satu tahun. Bila jumlah bebasn menunjukkan masa kurang dari 1 tahun, maka beban tersebut harus dikalikan dua belas dan dibagi dengan jumlah bulan dalam periode tersebut. Expense ratio menunjukkan seberapa “mahal” Manajer Investasi dalam menjalankan suatu reksa dana. Jika misalnya Manajer Investasi melakukan strategi pengelolaan aktif sehingga menimbulkan biaya transaksi yang tinggi, pemilihan broker dengan biaya yang mahal, pengenaan biaya manajemen dan kustodian yang tinggi, dan atau biaya administrasi dan penggunaan konsultan yang tidak efisien, maka umumnya Expense ratio akan terlihat besar. Sebaliknya jika dijalankan dengan efisien maka rasio tersebut akan semakin kecil.
Perputaran Portofolio (portfolio turnover) adalah perbandingan antara nilai pembelian atau penjualan portofolio dalam satu periode mana yang lebih rendah dengan rata-rata nilai aset bersih dalam satu tahun. Angka 0,49 : 1 atau 49% secara sederhana dapat diartikan bahwa 49% dari total aset yang dikelola suatu reksa dana ditransaksikan dalam 1 tahun. Oleh karena itu, indikator ini merupakan indikator yang paling tepat dalam mengukur agresifitas pengelolaan reksa dana oleh Manajer Investasi. Semakin besar perputaran portofolio menandakan pengelolaan portofolio oleh Manajer Investasi semakin agresif dan sebaliknya.
Persentase Penghasilan Kena Pajak adalah perbandingan antara penghasilan selama satu periode yang mungkin dikenakan pajak dengan pendapatan operasional bersih. Saya tidak menemukan penjelasan lebih lanjut mengenai item ini. Namun mengingat pendapatan reksa dana oleh investor adalah Bukan Objek Pajak, maka sebetulnya saya tidak terlalu konsen terhadap item ini. JIka ada teman2 yang lebih mengerti tentang topik ini, dipersilakan untuk sharing disini.
Dari seluruh ikhtisar rasio di atas, selain tingkat return, faktor yang seharusnya menjadi perhatian investor adalah Expense Ratio dan Portfolio Turnover. Expense ratio mengukur seberapa efisien dalam mengelola reksa dana dan Portfolio Turnover mengukur seberapa agresif Manajer Investasi dalam mengelola portofolio investasinya. Logikanya, jika Expense Ratio dan Portfolio Turnover lebih tinggi dibandingkan reksa dana sejenis, maka seharusnya reksa dana tersebut juga diharapkan memberikan tingkat return yang lebih tinggi dan sebaliknya. Kami di Infovesta juga sedang mempertimbangkan untuk memasukkan kedua faktor ini dalam riset dan rating reksa dana.
Prospektus Pembaharuan dan Laporan Keuangan Reksa Dana merupakan salah satu bentuk Good Corporate Governance dan Compliance daripada Manajer Investasi dan Reksa Dana. Sebab selain diharuskan menghasilkan kinerja yang baik, tentu aspek transparansi juga harus diperhatikan. Toh, seluruh biaya tersebut ditanggung secara tidak langsung oleh investor reksa dana, sehingga jika ada Manajer Investasi yang tidak melakukan dan mempublikasikan informasi tersebut bisa dipertanyakan komitmennya.
Semoga informasi ini bermanfaat. Selamat berinvestasi.
@ria
Well, terus terang saya juga tidak terlalu mengerti mengapa ada perbedaan. Seharusnya Hasil Investasi yang ada di Ikhtisar Laporan Keuangan sama dengan versi yang dihitung berdasarkan selisih NAB/Up.
Kemudian terkait versi yang dihitung dari ROA menurut saya tidak relevan karena jumlah aset reksa dana berfluktuasi setiap waktu. Sehingga hanya menggunakan jumlah aset di satu titik tidak bisa menggambarkan kinerja reksa dana dengan akurat. Kalaupun sama atau mendekati, mungkin itu hanya kebetulan.
Demikian semoga bermanfaat.
LikeLike
Baik pak, makasih atas masukannya…
Saya mau tanya, kalau saya meneliti mengenai kebijakan alokasi aset yang dilakukan oleh manajer investasi tahun 2011 dan 2012, yang digunakan itu prospektus yang diterbitkan ditahun 2011 dan 2012?
Terima kasih…
LikeLike
@ria
Salam Ria,
Apakah kamu sudah membaca prospektus di kedua tahun tersebut dan apakah ada perbedaan didalamnya?
LikeLike
Untuk proporsi alokasi asetnya, sama pak….
LikeLike
Pak Rudiyanto Ysh.
Di mana saya dapat memperoleh fund fact sheet seluruh perusahaan reksadana untuk kepentingan penelitian?
LikeLike
@setia
Salam Setia, sudah mencoba ke website masing2 Manajer Investasi?
LikeLike
halo pak rudi, saya mau bertanya apa yang dimaksud dengan beban investasi? apa saja yang termasuk dengan beban investasi? kemudian, apakah setiap reksadana memiliki beban prospektus pembaharuan atau tergantung dengan portofolio efek yg diperjual belikan dan jenis reksadananya? terima kasih
LikeLike
@putri
Salam Putri,
Istilah Beban Investasi kamu dapat darimana ya?
Mengenai Beban Prospektus Pembaharuan silakan baca http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/08/01/seluk-beluk-biaya-reksa-dana/
Semoga bermanfaat.
LikeLike
halo pak rudi, untuk semua reksadana yang aktif ini sekarang ini infonya bisa dilihat dimana?
LikeLike
@satriawan
Salam Satriawan,
Untuk sumber yang resmi adalah OJK dan website BAPEPAM-LK (versi OJK yang lama tapi websitenya masih tetap ada). Kalau bingung tinggal telp ke call center OJK di (Kode Area) 500-655.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
Selamat pagi Pak Rudi…
Mau tanya, dalam prospektus, kebijakan investasi alokasi aset diungkapkan dalam bentuk kisaran, misalnya 10%-90% untuk efek bersifat utang…
Jika ingin meneliti mengenai kebijakan alokasi aset, bagaimana cara menentukan berapa persen target yang kira-kira ingin dicapai oleh manajer investasi, misalnya dari kisaran diatas, target yang ingin dicapai sebesar 80% ?
Apakah bisa dihitung sendiri atau target itu memang ditentukan oleh manajer investasi ?
Terima kasih…
LikeLike
@ria
Selamat siang Ria,
Manajer Investasi umumnya tidak menentukan target, tapi menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku. Sehingga seringnya belum tentu sama dari waktu ke waktu kecuali disebutkan secara spesifik.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
@Rudiyanto
jadi saya pernah melihat laporan audit reksadana nah disana terdapat pengelompokan beban dengan istilah beban investasi pak.. contohnya: beban kustodian dan beban manajer investasi pak disana
LikeLike
Selamat malam Putri,
Kalau itu yg anda maksud pada dasarnya jika reksa dana diibaratkan perusahaaan, maka beban manajer investasi adalah gaji utk CEO, beban kustodian adalah gaji utk sekretaris, di luar itu juga ada biaya operasional seperti fee broker utk transaksi, pengiriman surat konfirmasi dan biaya lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat
LikeLike
@Rudiyanto
oo okedeh pak terima kasih sekali atas infonya pak 🙂
LikeLike
Selamat Malam Pa @Rudiyanto saya ingin bertanya, apakah reksa dana memiliki nilai buku? dimana data nilai buku itu dapat saya temukan ya pak? hal ini untuk keperluan skripsi saya mencari book to market ratio dari reksa dana.
Terima kasih
LikeLike
Selamat malam juga Rosa,
Boleh tahu apa yg dimaksud dgn nilai bukunreksa dana dan seperti apa kegunaanya?
LikeLike
Selamat siang pak Rudi…
Mau tanya, kalau untuk jenis reksa dana pendapatan tetap itu, penghasilan yang diperoleh investor itu berasal dari kupon obligasi yang besarnya relatif stabil itu atau bukan pak?
Terima kasih…
LikeLike
Pagi Ria,
Pendapatan reksa dana pendapatan tetap bisa berasal dari kupon dan kenaikan harga obligasi. Kupon itu tetap, tp harganya bisa naik turun.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Selamat pagi pak Rudi…
Terima kasih atas penjelasannya…
Oiya pak mau kalau boleh mau tanya lagi…
Maksud dari statement ini apa ya pak : “jika kebijakan alokasi aset semakin tinggi maka kinerja akan semakin baik”
Saya bingung dengan kata ‘semakin tinggi’ itu maksudnya bagaimana…
Mohon bantuannya pak…
Terima kasih sebelumnya…
LikeLike
@ria
Salam Ria,
Boleh tahu statement itu ada di artikel atau komen mana ya? Saya cari kok ga ketemu ya? Thanks
LikeLike
Selamat malam pak Rudi…
Statement itu saya baca disalah satu skripsi pak, maksudnya bagaimana ya?
Mau tanya jg pak, perbedaan antara penghasilan yang diperoleh dari kupon obligasi dalam reksa dana pendapatan tetap dengan return RDPT yang diperoleh dari penghitungan Nilai Aktiva Bersih itu apa pak?
Mohon bantuannya….
Terima Kasih sebelumnya…
LikeLike
@ria
Malam Ria,
Kalau begitu bisa ditanyakan sama yang membuat skripsi itu. Atau dosen pembimbing yang menggapprove nya.
Kalau penghasilan dari kupon mengacu pada penghasilan reksa dananya. Sementara kalau dari selisih nab/up itu penghasilan buat investornya. Silakan cari di arsip artikel yang judulnya back to basic. Kamu perlu memahami proses terbetuknya suatu reksa dana.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Selamat siang pak Rudi…
Terima kasih atas penjelasan sebelumnya….
Kalau untuk kebijakan investasi yg tercantum dalam prospektus, untuk persentase alokasi asetnya apakah jarang mengalami perubahan persentase atau berubah sesuai dengan kondisi ekonomi yg sedang terjadi?
Kalau saya amati, persentase alokasi aset yg ada dlm prospektus dari tahun ke tahun relatif sama pak…itu bagaimana?
Mohon bantuannya pak…
Terima kasih sebelumnya…
LikeLike
@ria
Siang Ria,
Kebijakan alokasi itu mengikuti peraturan. Kecuali ada perubahan yang sifatnya sangat mendasar seperti dari saham menjadi campuran atau sebaliknya, maka kebijakan itu tidak berubah.
Semoga menjawab pertanyaan anda, Terima kasih.
LikeLike
pak, bagaimana saya bisa mendapatkan data laporan keuangan reksadana? saya ingin melihat rasio-rasio keuangannya pak.
LikeLike
@joko
Salam Pak Joko,
Silakan baca artikel di atas untuk mendapatkan informasinya.
LikeLike
Selamat pagi pak.
Mohon pencerahan, dari artikel pak Rudi ada lap. Keuangan, Prospektus, FFS dan Prospektus Pembaharuan.
kalau disimpulkan :
Lap. Keuangan dikeluarkan tiap tahun
Prospektus dikeluarkan di awal pembukaan suatu reksa dana dan isinya tetap/sama.
Prospektus Pembaharuan dikeluarkan tiap tahun dilengkapi dengan laporan keuangan.
FFS dikeluarkan tiap bulan.
Begitu ya pak?
CMIIW
LikeLike
@batham
100 untuk anda!!!
LikeLike
Selamat pagi Pak.
Mohon pencerahannya, saya ingin memilihi reksadana campuran pak. Ada 3 yang saya pertimbangkan dengan sudut pandang dari sisi fee dan expenses, yaitu : (data from bloomberg)
1. Sam Syariah Berimbang
FEES & EXPENSES FOR SAMSYBE
Front Load 1.00
Back Load 0.00
Current Mgmt Fee 2.50
Redemption Fee 0.00
12b1 Fee –
Expense Ratio 12.73
TOP FUND HOLDINGS FOR SAMSYBE
2. Nikko BUMN Plus
FEES & EXPENSES FOR NIKBUPL
Front Load 0.50
Back Load 0.50
Current Mgmt Fee 1.00
Redemption Fee 0.50
12b1 Fee –
Expense Ratio 1.42
TOP FUND HOLDINGS FOR NIKBUPL
3. Trim Kombinasi 2
FEES & EXPENSES FOR TRIKOM2
Front Load 0.00
Back Load 2.00
Current Mgmt Fee 5.00
Redemption Fee 2.00
12b1 Fee –
Expense Ratio 6.10
TOP FUND HOLDINGS FOR TRIKOM2
Apakah dari ketiga reksadana tersebut yang paling baik dan efisien dari sisi expenses ratio adalah nikko bumn plus ? saya masih kurang memahami cara membaca detail fee and expenses dari bloomberg ini terkait dengan artikel yang bapak post. Mohon penjelasannya pak
Terima Kasih
LikeLike
@fadhli
Selamat Pagi Pak Fadhli,
Sebagai sesama pelaku industri, rasanya tidak etis saya menyebut apakah suatu produk lebih baik dibandingkan produk lainnya. Apalagi, produk tersebut adalah milik kompetitor.
Dengan mengibaratkan reksa dana adalah perusahaan yang terdiri dari CEO (Manajer Investasi), Komisaris (Bank Kustodian) beserta seluruh kegiatan operasinya (biaya transaksi jual beli saham, cetak prospektus pembaharuan, pengiriman surat konfirmasi ke investor, dll), maka Expense Ratio itu ibarat persentase dari seluruh biaya dibagi rata-rata aset. Logikanya memang semakin kecil semakin baik, tapi harus dilihat juga output yang dihasilkan yaitu Risk and Returnnya.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
Pak Rudi, saya mau tanya apakah bank Panin sendiri saat ini ada melakukan pembelian portofolio luar negeri seperti Dow Jones, Han Seng, dll ? Tolong dibantu jawabannya Pak. 🙂 Thanks.
LikeLike
@Zevany
Salam Zevany,
Bank Panin adalah induk usaha dari Panin Sekuritas yang kegiatannya simpan pinjam.
Panin Sekuritas adalah induk usaha dari Panin Asset Management yang kegiatannya jasa transaksi saham dan agen penjual reksa dana
Panin Asset Management adalah cucu dari Bank Panin dan anak dari Panin Sekuritas yang usahanya pengelolaan reksa dana.
Panin mana yang kamu maksud?
Kalau terkait reksa dana, semua reksa dana, dalam peraturan OJK diperbolehkan untuk berinvestasi maksimal 15% dari Nilai Aktiva Bersihnya di luar negeri. Namun hingga saat ini, belum ada reksa dana Panin AM yang melakukan hal tersebut.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
Manajer Investasi mana yang bagus ya min. MI Panin Sekuritas atau Sinarmas Asset Management?
LikeLike
@Putra
Salam Pak Putram
Dua-duanya bagus karena sudah terdaftar sebagai Manajer Investasi yang mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
LikeLike
Dear Pak Rudy,
saya mau bertanya, kenapa kok laporan bulanan reksadana saya kok baru sekali saya terima dan dibulan berikutnya kok belum saya terima kembali, padahal di prospektus laporan bulanan akan dikirim oleh bank kustodian ke pemegang unit penyertaan tiap tanggal T+12 MAKSIMUMNYA?mohon pencerahannya, terima kasih.
LikeLike
@Gunawan
Salam Pak Gunawan,
Pengiriman surat konfirmasi dan surat bulanan merupakan tanggung jawab dari Bank Kustodian. Meski demikian, bank kustodian tidak berhubungan dengan nasabah langsung, mereka hanya mau berhubungan dengan Manajer Investasi dan Agen Penjual. Jadi saran saya, keluhan tersebut bisa disampaikan ke tempat anda membeli reksa dana, baru mereka akan berkomunikasi dengan bank kustodian.
Alternatifnya, anda bisa menggunakan fasilitas online yang sudah dimiliki oleh banyak manajer investasi dan agen penjual. Jadi pengecekannya bisa dilakukan via fasilitas tersebut.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
dear pak rudy,
saya mau bertanya hubungan antara expense ratio, dengan turnover ratio. apakah bisa dijelaskan?
apakah jika turnover yang tinggi bisa menyebabkan expense ratio tinggi karena tingginya biaya transaksi?
manakah yang lebih baik ? turnover yang tinggi dengan expense ratio yang besar atau expense ratio yang efisien namun turnover tidak terlalu tinggi??
terimakasih pak.
LikeLike
@sheila shafiera
Selamat Malam Ibu Sheila,
Pertanyaan yang bagus, tapi ada yang kurang. Expense Ratio dan Portfolio Turnover secara sederhana adalah “biaya” yang dikeluarkan dan “usaha” yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk memperoleh return / kinerja. Kalau biaya rendah dan usaha minim (dalam artian tidak banyak transaksi) tapi hasilnya besar tentu bagus. Akan tetapi jika biaya tinggi dan usaha banyak, tapi hasilnya lebih tinggi, hal ini juga bukan sesuatu yang jelek bukan?
Semoga menjawab pertanyaan anda.
LikeLike
terimakasih pak atas jawabannya,
namun saya masih bertanya-tanya , pada reksa dana di indonesia apakah biaya transaksi (trading) masuk dalam perhitungan expense ratio? sehingga saya bisa melihat patokan bahwa jika expense ratio tinggi bisa ada kemungkinan itu di sebabkan oleh perputaran portofolio yang tinggi atau dengan kata lain reksa dana tersebut aktif melakukan transaksi.. apkah pemikiran saya benar?
terimakasih pak.
LikeLike
@sheila shafiera
Selamat Siang,
Belum tentu juga karena komponen biaya dalam menjalankan reksa dana ada banyak. Ada biaya operasi, biaya manajer investasi, biaya kustodian, dan salah satunya biaya transaksi. Jadi biaya transaksi bukan satu-satunya komponen biaya dalam expense ratio.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
selamat malam pak rudiyanto,
saya mau bertanya pak tentang, bagaimana kita mengehitung NAB dalam suatu laopran keungan perusahaan manufaktur yah pak?dan pak begini saya sedang dalam proses penelitian skripsi tentang peneribitan reksadana syariah di ISSI, lah setelah saya telusuri kok kebanyakan dari saham yang terdaftar tidak ada satupun yg menyinggu penerbitan reksadana syariah? sedikit saya baca di artikel” bahwa reksadana syarih merupakan wadah dari investais yang nantinya disalurkan kembali ke investasi yang bisa berupa saham,obligasi maupun deposito. tapi saya tetep aja g paham sama sekali tentang reksadana syariah ini?dan bagaimana menghitung NABnya?
Mohon bapak dapat menjelaskanya dengan saya pak???
terima kasih….
LikeLike
@afi
Selamat Siang Pak Afi,
Menurut saya langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mencari tahu perbedaan antara reksa dana dengan saham. Apabila anda tidak berhasil menemukan hal tersebut, saran saya anda segera ganti judul skripsi dengan topik lain yang bisa anda pahami.
Mengenai cara perhitungan NAB bisa anda temukan dengan melihat daftar artikel di link ini http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/arsip-artikel/
Semoga bermanfaat.
LikeLike
dear pak rudy,
saya mau bertanya lagi tentang turnover ratio saya mendapati di produk reksa dana x memiliki turnover ratio 1.67:1 nah berarti dana yang ditransaksikan lebih dari total aset yang dikelola. Bagaimana bisa seperti itu ? apakah hal itu menunjukan sesuatu yang baik ? terimakasih
LikeLike
@Rudiyanto
Pak, kalo laporan keuangan reksadana yang ada ratio expense dan total aset apakah hanya untuk nasabah securities masing2 yaa?
Klo misalkan yang bukan nasabah seperti saya, bisa mendapatkan data itu dimana ya pak?
Karena saya seorang mahasiswa yang membutuhkan data ttg itu
Mohon pencerahannya pak.
LikeLike
@Asyhar
Salam Pak Ashyar,
Informasi tersebut ada yang oleh Manajer Investasi diletakkan dalam prospektus pembaharuan, ada juga yang diletakkan dalam website yang dikhususkan bagi nasabah.
Untuk mencari datanya silakan ke website masing-masing manajer investasi atau agen penjual. Semoga bermanfaat
LikeLike
Tanya dong Pak Rudy, dalam hitung turnover ratio selalu menggunakan buy/sell mana yang lebih rendah, kira2 filosofinya apa yah? terima kasih
LikeLike
@Dji Min
Salam Pak Dji Min,
Terus terang itu rumus dari “sononya” saya juga kurang tahu mengapa.
Anda bisa mencari tahu dari mbah google.
Terima kasih
LikeLike
Pak saya mw nanya. Apakah ada hubunvanhubungan akuntansi terhadap evaluasi kinerja reksa dana?
LikeLike
@riama
Salam bu Riana,
Saya tidak mengerti pertanyaan anda.
Terima kasih
LikeLike
Selamat malam pak, saya mau tanya. Kalo kita mau invest di reksadana utk pertama kali, apakah kita bisa dapat lap.keuangannya terlebih dahulu? terima kasih pak.
LikeLike
@Yusuf
Selamat siang pak Yusuf,
Untuk laporan keuangan reksa dana, itu biasanya menjadi satu kesatuan dengan dokumen prospektus pembaharuan. Tapi pada prakteknya, ada juga yang dipisahkan dalam 2 dokumen berbeda yang dapat didownload pada website perusahaan.
Yang disayangkan, belum semua manajer investasi, paling tidak dari situs perusahaan, menampilkan informasi tersebut.
Untuk prospektus, anda bisa mengecek melalui situs perusahaan, agen penjual atau meminta ke tenaga pemasarnya.
Semoga bermanfaat
LikeLike
@Rudiyanto
Selamat siang pak rudi, terima kasih atas jawabannya.
saya mau bertanya lagi tentang turnover ratio, mendapati di produk reksa dana x memiliki turnover ratio 1:1.05, nah berarti dana yang ditransaksikan lebih dari total aset yang dikelola. Bagaimana bisa seperti itu ? apakah hal itu menunjukan sesuatu yang baik ? terimakasih
LikeLike