Artikel kali ini merupakan ringkasan sekaligus pengembangan pemahaman saya dari buku The Value Investor yang baru saya baca sampai habis kemarin malam. Buku yang sangat baik menurut saya, namun sayangnya kualitas terjemahannya kurang. Apabila ada versi original dengan bahasa inggris, seharusnya pesan dalam buku akan lebih tersampaikan. Pengarang buku yaitu bapak Ronald W Chan, juga pernah kami undang dalam acara yang diselenggarakan oleh Internasional Seminar Panin Asset Management pada bulan April lalu. Foto-foto acaranya bisa dilihat pada website Panin AM. Satu lagi orang yang duduk disebelahnya adalah bapak Indra Mawira yang merupakan Fund Manager dari Panin Dana Syariah Saham, Panin Dana Syariah Berimbang dan Panin Dana Ultima.
Sebagai informasi, pak Ronald adalah salah satu Manajer Investasi yang menggunakan strategi Value Investing yang berbasis di Hong Kong. Bersama dengan rekan-rekannya mereka mendirikan Chartwell Capital Limited untuk melayani kebutuhan High Net Worth Individual yang berminat untuk melakukan investasi secara value investing pada saham-saham global.
Dari diskusi pribadi saya cukup impress bahwa dia benar2 sudah tatap muka langsung dengan bapak Warren Buffett, dan beliau memberikan rekomendasi kepada teman2nya agar bisa diwawancara. Sebagai informasi, referensi yang diberikan dan orang yang ditemuinya bukanlah orang sembarangan. Sebagai contoh Mark Mobius yang merupakan Executive Chairman dari Templeton Emerging Markets Group. Beliau bergabung pada tahun 1987. Pada akhir tahun 2011, jumlah dana yang dikelola sekitar USD 50 Milliar. Dengan kurs 12.000, angka ini setara dengan Rp 600 Triliun. Hampir 3 kali lipat dari gabungan jumlah dana kelolaan reksa dana dari seluruh Manajer Investasi di Indonesia.
Ada juga nama2, yang mungkin tidak begitu familiar bagi kita namun merupakan “legenda” di Industri pengelolaan dana internasional seperti Shuhei Abe dari Jepang, Francisco Parames dari Spanyol, V-Nee Yeh dari Hong Kong, Teng Ngiek Lian dari Singapore dan lainnya yang berasal dari Amerika Serikat. Total ada 12 Investor Value kelas dunia yang di wawancara dalam buku tersebut. Jadi setelah membaca buku ini, kita bisa memahami bagaimana penerapan value investing di berbagai belahan di dunia. Buku ini tidak membahas secara detail tentang bagaimana proses investasi dan rumus keuangan apa yang digunakan, tapi lebih berfokus pada filosofi dan perjalanan hidup dari masing-masing value investor tersebut.
Langsung saja. Selama ini, strategi value investing identik dengan bapak Warren Buffet. Salah satu orang terkaya di dunia yang berasal dari kegiatan investasi sahamnya. Berbagai kutipan dan filosofi yang dijalankan oleh beliau seolah-olah menjadi ciri khas dari strategi value investing seperti:
- “Warren started investing at age 11 but he still thinks he was to late” –> Investor Value selalu mulai dari usia belia
- “If you don’t feel comfortable owning something for 10 years, then don’t own it for 10 minutes” –> Investor Value harus jangka panjang
- “Diversification is a protection against ignorance. It makes very little sense for those who know what they’re doing” –> Investor value cenderung lebih terkonsentrasi portofolio investasinya
- “I will tell you how to become rich. Close the doors. Be fearful when others are greedy. Be greedy when others are fearful” –> Investor value hanya melakukan buy and hold saja
- “The first rule is not to lose. The second rule is not to forget the first rule” –> Investor value tidak rugi karena tidak cut loss atau membeli saham yang membuat mereka harus cut loss, sehingga identik dengan buy and hold.
- Dan quote2 lainnya yang bisa anda baca di http://www.minterest.org/best-warren-buffett-quotes-on-investing/
Kutipan-kutipan di atas tidak salah, bahkan sangat bijaksana dan memberikan manfaat bagi kita baik dalam investasi maupun dalam kehidupan sehari-hari. Namun setelah saya membaca buku tersebut, ternyata yang namanya value investor legendaris tersebut memiliki latar belakang dan gaya investasi yang berlainan. Dan tidak semuanya cocok 100% dengan kutipan2 yang biasanya dibaca di atas. Sebagai contoh :
- Tidak semua Value Investor memulai investasi sejak muda. Ada yang baru memulai setelah berusia 30an karena tidak mengetahui apa passion yang dia cari. Bahkan ada yang hobi awalnya adalah musik.
- Ada yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang, ada juga yang pada masa muda harus terpaksa putus sekolah dan bekerja sambilan membagikan koran untuk sekedar bertahan hidup
- Ada yang latar belakang pendidikannya S1 Sejarah dan S2 Hukum
- Ada yang ketika memulai investasi pertamanya terkena investasi bodong dan kehilangan 2 bulan gajinya
- Ada yang belajar langsung dari Bapak Value Investing Benjamin Graham dan berhubungan bisnis dengan Warren Buffett, ada pula yang belajar secara otodidak
- Ada yang lebih memilih melakukan diversifikasi ke banyak perusahaan ada juga yang fokus
- Ada yang mengganggap pendekatan top down yang dimulai dari Makro Ekonomi juga penting selain bottom up
- Ada yang fokus hanya pada angka dan statistik, ada pula yang sampai harus tatap muka dengan manajemen dan melihat ke dalam matanya apakah orang itu bisa diandalkan dan dipercaya
- Ada yang melakukan trading secara aktif sehingga perputaran portofolio (portfolio turnover) reksa dananya lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri
- bahkan ada yang menerapkan strategi Long Short, sehingga tidak saja buy and hold tapi juga sell and short.
Jadi intinya, konsep Value Investing bisa diterapkan oleh orang dari segala kalangan, latar belakang dan kondisi ekonomi. Penerapannya juga menjadi bervariasi ketika dihadapkan pada kondisi belahan dunia yang berbeda-beda. Ada masa dimana laporan keuangan tidak dapat dipercaya karena belum sempurnanya prinsip akuntansi, ada masa dimana manajemen perusahaan dengan sengaja merugikan pemegang saham dengan praktek GCG yang buruk, ada kondisi yang disebut dengan Lost Decade di Jepang dimana dalam jangka waktu belasan tahun, imbal hasil saham ternyata negatif. Kesemua hal di atas memberi warna tersendiri bagi para value investor dalam menerapkan strategi investasi.
Pada blog ini, saya tidak bermaksud untuk membahas dengan lebih detail karena anda bisa membaca buku tersebut langsung. Fokus saya adalah pada konsistensi kinerja dari para value investor. Sebab selama ini, ketika berbicara Warren Buffett, seolah-olah semua yang dia beli akan jadi emas atau bahkan lebih berharga dari itu dan investasinya untung setiap tahun. Cerita-cerita keberhasilan dia pada beberapa investasi dan akusisi dibahas secara luas, namun jika dilihat dari kinerja sahamnya, ternyata tidak setiap tahun saham tersebut mengalahkan pasar. Sama juga, kinerja dari reksa dana yang dikelola oleh Value Investor tersebut di atas juga tidak setiap tahun mengalahkan pasar.
Memahami hal tersebut sangat penting karena bisa memberikan apa yang saya sebut dengan “Ekspektasi Yang Wajar” kepada investor yang menggunakan strategi value, membeli saham perusahaan berbasis value investing atau berinvestasi pada reksa dana yang menggunakan strategi value. Untuk itu saya mencoba mengumpulkan data-data kinerja para value investor kelas dunia tersebut dan mencoba membandingkannya dengan penerapan value investing di Indonesia yaitu reksa dana Panin Dana Maksima. Sebisa mungkin saya mencoba minimal yang sudah ada track record 16 tahun dari 1998 – 2013 agar periode perbandingannya bisa apple to apple dengan Panin Dana Maksima. Sementara untuk tingkat returnnya adalah berapa kali dibandingkan tingkat return indeks yang menjadi acuan.
Tidak semua kinerjanya bisa didapatkan. Ada yang sudah pensiun, ada yang mengelola dana tertutup, ada yang ternyata pernah berpindah perusahaan sehingga kinerja historis tidak tersedia, ada pula yang informasinya tidak tersedia / sulit diperoleh di internet. Berikut adalah data yang berhasil saya kumpulkan
William Browne – Amerika Serikat
Tweedy, Browne Company – Reksa Dana Value Global Fund
Tahun | Dalam % | Perbandingan Indeks | |
Value Global Fund | MSCI EAFE USD | ||
1998 | 10.99 | 20 | Underperform |
1999 | 25.28 | 26.96 | Underperform |
2000 | 12.39 | -14.17 | Outperform |
2001 | -4.67 | -21.44 | Outperform |
2002 | -12.14 | -15.94 | Outperform |
2003 | 24.93 | 38.59 | Underperform |
2004 | 20.01 | 20.25 | Underperform |
2005 | 15.42 | 13.54 | Outperform |
2006 | 20.14 | 26.34 | Underperform |
2007 | 7.54 | 11.17 | Underperform |
2008 | -38.31 | -43.38 | Outperform |
2009 | 37.85 | 31.78 | Outperform |
2010 | 13.82 | 7.75 | Outperform |
2011 | -4.13 | -12.14 | Outperform |
2012 | 18.39 | 17.32 | Outperform |
2013 | 19.62 | 22.78 | Underperform |
Return Akumulasi | 284.57% | 133.51% | 2.1 x Indeks |
Jumlah Tahun Outperform | 9 | ||
Jumlah Tahun Underperform | 7 |
Sumber : Website Perusahaan diolah
Warren Buffett – Amerika Serikat
Saham Berkshire Hathaway Inc Seri B
Tahun | Dalam % | Perbandingan Dengan Indeks | |
BRK-B | S&P 500 | ||
1998 | 52.70 | 26.67 | Outperform |
1999 | -22.13 | 19.53 | Underperform |
2000 | 28.63 | -10.14 | Outperform |
2001 | 7.26 | -13.04 | Outperform |
2002 | -4.04 | -23.37 | Outperform |
2003 | 16.18 | 26.38 | Underperform |
2004 | 4.30 | 8.99 | Underperform |
2005 | -0.02 | 3.00 | Underperform |
2006 | 24.89 | 13.62 | Outperform |
2007 | 29.19 | 3.53 | Outperform |
2008 | -32.14 | -38.49 | Outperform |
2009 | 2.24 | 23.45 | Underperform |
2010 | 21.90 | 12.78 | Outperform |
2011 | -4.76 | 0.00 | Underperform |
2012 | 17.56 | 13.41 | Outperform |
2013 | 32.17 | 29.60 | Outperform |
Return Akumulasi | 285.14% | 90.45% | 3.2 x Indeks |
Jumlah Tahun Outperform | 10 | ||
Jumlah Tahun Underperform | 6 |
Sumber : Yahoo Finance, diolah
Francisco Garcia Parames – Spanyol
Bestinver Asset Management – ada 2 reksa dana yaitu yang berbasis saham di Spanyol dan berbasis saham global
Tahun | Dalam % | Perbandingan Dengan Indeks | |
BESTINVER IBERIAN EQUITY | BENCHMARK | ||
1998 | 29.03 | 37.19 | Underperform |
1999 | -10.98 | 16.22 | Underperform |
2000 | 13.91 | -12.68 | Outperform |
2001 | 21.22 | -6.39 | Outperform |
2002 | 8.25 | -23.1 | Outperform |
2003 | 38.31 | 27.44 | Outperform |
2004 | 29.97 | 18.7 | Outperform |
2005 | 27.07 | 20.56 | Outperform |
2006 | 37.36 | 34.49 | Outperform |
2007 | 4.84 | 5.6 | Underperform |
2008 | -35.16 | -40.56 | Outperform |
2009 | 34.56 | 27.3 | Outperform |
2010 | 3.68 | -15.24 | Outperform |
2011 | -12.66 | -16.23 | Outperform |
2012 | 14.88 | -0.12 | Outperform |
2013 | 29.72 | 20.68 | Outperform |
Return Akumulasi | 564.95% | 68.10% | 8.3 x Indeks |
Jumlah Tahun Outperform | 13 | ||
Jumlah Tahun Underperform | 3 |
Tahun | Dalam % | Perbandingan Dengan Indeks | |
B.GLOBAL EQUITY | MSCI World Index | ||
1998 | -14.13 | 16.51 | Underperform |
1999 | 47.87 | 44.75 | Outperform |
2000 | 18.39 | -8.24 | Outperform |
2001 | 16.59 | -13.36 | Outperform |
2002 | -26.95 | -33.02 | Outperform |
2003 | 32.7 | 8.83 | Outperform |
2004 | 19.01 | 4.71 | Outperform |
2005 | 30.47 | 23.95 | Outperform |
2006 | 24.05 | 5.51 | Outperform |
2007 | -4.61 | -3.41 | Underperform |
2008 | -44.71 | -39.08 | Underperform |
2009 | 71.85 | 23.02 | Outperform |
2010 | 25.75 | 17.16 | Outperform |
2011 | -10.07 | -4.53 | Underperform |
2012 | 16.89 | 11.45 | Outperform |
2013 | 32.54 | 18.74 | Outperform |
Return Akumulasi | 419.66% | 43.41% | 9.7 x Indeks |
Jumlah Tahun Outperform | 12 | ||
Jumlah Tahun Underperform | 4 |
Sumber : website perusahaan, diolah
V-Nee Yeh dan Cheah Cheng Hye – Hong Kong
Value Partner Group – Value Partners Classic Fund Class A
Tahun | Dalam % | Perbandingan Dengan Indeks | |
Value Partner Classic Fund Class A | Hang Seng Index | ||
1998 | -29.11 | -6.29 | Underperform |
1999 | 37.95 | 68.80 | Underperform |
2000 | 10.27 | -11.00 | Outperform |
2001 | 46.30 | -24.50 | Outperform |
2002 | 21.21 | -18.21 | Outperform |
2003 | 83.6 | 34.92 | Outperform |
2004 | 5.8 | 13.15 | Underperform |
2005 | 15.9 | 4.54 | Outperform |
2006 | 41.8 | 34.20 | Outperform |
2007 | 41.1 | 39.31 | Outperform |
2008 | -47.9 | -48.27 | Outperform |
2009 | 82.9 | 52.02 | Outperform |
2010 | 20.2 | 5.32 | Outperform |
2011 | -17.2 | -19.97 | Outperform |
2012 | 14 | 22.91 | Underperform |
2013 | 11.2 | 2.87 | Outperform |
Return Akumulasi | 935.65% | 117.35% | 8.0 x Indeks |
Jumlah Tahun Outperform | 12 | ||
Jumlah Tahun Underperform | 4 |
Sumber : Fund Fact Sheet, Website Perusahaan dan Yahoo Finance, diolah
Winston Sual – Indonesia
Panin Asset Management – Panin Dana Maksima
Tahun | Dalam % | Perbandingan Dengan Indeks | |
Panin Dana Maksima | IHSG | ||
1998 | 44.09 | -0.91 | Outperform |
1999 | 190.23 | 70.06 | Outperform |
2000 | -36.82 | -38.5 | Outperform |
2001 | 2.57 | -5.83 | Outperform |
2002 | 17 | 8.39 | Outperform |
2003 | 65.44 | 62.82 | Outperform |
2004 | 35.98 | 44.56 | Underperform |
2005 | 26.64 | 16.24 | Outperform |
2006 | 70.34 | 55.3 | Outperform |
2007 | 32.65 | 52.08 | Underperform |
2008 | -36.1 | -50.64 | Outperform |
2009 | 123.58 | 86.98 | Outperform |
2010 | 102.1 | 46.13 | Outperform |
2011 | 9.7 | 7.24 | Outperform |
2012 | 8.65 | 11.06 | Underperform |
2013 | -0.35 | 2.88 | Underperform |
Return Akumulasi | 6899.81% | 1029.59% | 6.7 x Indeks |
Jumlah Tahun Outperform | 12 | ||
Jumlah Tahun Underperform | 4 |
Sumber : Website Perusahaan, diolah
Apabila saya rekap dan buat perbandingan, kurang lebih sebagai berikut
Nama Reksa Dana | Portofolio Investasi | Negara Asal | Kinerja Vs Benchmark | Tahun Outperform 1998 – 2013 |
Value Global Fund | Global | Amerika Serikat | 2.1 x Indeks | 9 |
Berkshire Hathaway Inc Seri B | Amerika Serikat | Amerika Serikat | 3.2 x Indeks | 10 |
BESTINVER IBERIAN EQUITY | Spanyol | Spanyol | 8.3 x Indeks | 13 |
B.GLOBAL EQUITY | Global | Spanyol | 9.7 x Indeks | 12 |
Value Partner Classic Fund Class A | Hong Kong dan China | Hong Kong | 8.0 x Indeks | 12 |
Panin Dana Maksima | Indonesia | Indonesia | 6.7 x Indeks | 12 |
Dari hasil pengamatan saya:
- Bahwa Value Investing yang dilakukan oleh para Legenda sekalipun tidak ada jaminan bahwa akan mengalahkan indeks setiap tahunnya
- Namun hasil dari konsistensi selama bertahun-tahun menghasilkan tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan indeks acuan secara total
Demikian tulisan kali ini, semoga bermanfaat untuk anda semua. Bagi yang tertarik dengan bukunya, silakan mencari ini di toko buku Gramedia
Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.
Facebook : https://www.facebook.com/rudiyanto.blog
Twitter : https://twitter.com/Rudiyanto_zh
Sumber Gambar : http://www.panin-am.co.id
Sumber Data : Website Perusahaan dan Yahoo Finance
Numpang bangga pak, saya juga sudah baca buku beliau dan isinya bener2 bagus..cocok untuk pemula seperti saya yg mengelola dana pribadi
LikeLike
Sepertinya saya juga harus mulai membaca topik seperti ini untuk mengembangkan usaha jepara furniture, terimaksih pak..
LikeLike
Salam sukses Pak Rudi.
Dari beberapa artikel Pak Rudi yang saya baca, sampai pada artikel ini, saya semakin yakin kalau Pak Rudi juga penganut dari Value Investing 🙂
Kebetulan saya juga merasa cocok dengan metode Value Investing dan baru selesai membaca buku tersebut. Yang bisa saya simpulkan dari buku tersebut, orang-orang sukses yang disebutkan di dalamnya paling tidak pernah mengikuti kelas Ben Graham dan mempunyai kumpulan/forum sesama penerap Value Investing.
Nah yang ingin saya tanyakan, dari Pak Rudi sendiri apa punya grup diskusi atau paling tidak milis mengenai Value Investing ini Pak. Mohon informasinya jika ada dan saya bersedia menjadi anggota grup itu Pak. 😀
Teimakasih 🙂
LikeLike
@Rusfandi
Salam Rusfandi,
Saya tidak begitu yakin apakah mereka mengikuti kelas dan memiliki forum yang anda sebutkan. Yang saya tahu jelas adalah ketika kita berbicara mengenai suatu saham, mereka memahami saham itu seperti perusahaan miliknya sendiri. Kenapa harganya naik dan turun, apa yang menyebabkan dan lain-lain juga bisa dijelaskan dengan detail.
Pemahaman tersebut seringnya diperoleh melalui riset mendalam terhadap perusahaan, dan bukan dalam pertemuan, forum atau milis. Jadi kalau anda ingin menjadi value investor, maka saran saya anda bisa fokus pada bagian pemahaman terhadap perusahaannya.
Saya sendiri rasanya tidak bisa disebut value investor karena saya tidak berinvestasi pada saham langsung. Satu-satunya saham yang saya punya saat ini adalah saham Panin Sekuritas karena saya bekerja disana. Saya lebih menyukai prinsip 1 tujuan keuangan 1 reksa dana. Reksa dana yang saya punya ada beberapa, salah satunya Panin Dana Prima yang menerapkan gabungan strategi value dan growth.
Demikian, semoga bermanfaat.
LikeLike