Terus terang judul di atas bukanlah asli pemikiran saya. Ceritanya beberapa hari yang lalu saya datang ke suatu acara, kebetulan salah satu topik yang dibawakan oleh pembicara tersebut sangat menarik bagi saya. Pertanyaannya kepada peserta waktu itu, bagaimana cara menjadi kaya?
Yang membuat menarik, pembicara yang bersangkutan bukanlah seorang ahli ekonomi atau pengusaha sukses, tapi seorang pendeta. Cara pembahasannya yang menarik itulah memberikan inspirasi bagi saya untuk membagikan kembali kepada para pembaca blog ini.
Meskipun sudah lama berkecimpung di dunia investasi, bagi saya, investasi bukanlah cara untuk menjadi kaya. Investasi adalah cara untuk mengembangkan kekayaan. Jadi dibandingkan berinvestasi, saya punya jawaban yang lain. Nah Kebetulan pembahasan pada waktu itu sesuai dengan pemikiran saya.
Menurut pendeta tersebut, cara untuk menjadi kaya sangat sederhana yaitu memiliki pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Dengan memiliki pendapatan yang lebih besar daripada pengeluaran inilah kemudian kamu punya kelebihan dana untuk dikembangkan dan disebut “kaya”
Meski konsepnya sederhana, tapi pada prakteknya susah. Untuk menjelaskan betapa susahnya praktek tersebut, mari kita lihat gambar di bawah ini yang saya ambil dari situs SGAG
Ironi (dan tragedi) memang, yang namanya kenaikan biaya kebutuhan pokok selalu naiknya lebih tinggi daripada kenaikan gaji. Udah begitu pengalinya juga beda. Misalkan gaji Rp 5 juta per bulan atau Rp 60 juta per tahun mengalami kenaikan 10% menjadi Rp 66 juta. Harga properti di Jakarta yang standar katakan Rp 1 M naik 5% saja sudah jadi Rp 1.050 juta.
Meskipun persentase kenaikan kebutuhan hidup lebih kecil, tapi Rupiah kenaikannya sudah hampir 1 tahun gaji. Meme di atas diambil dari salah satu situs di Singapura. Jadi kondisi seperti itu tidak hanya di Indonesia saja tapi juga negara berkembang dan bahkan negara maju lainnya.
Yang terjadi, Pengeluaran > Pendapatan dan orang memiliki hutang. Sepanjang hutangnya memang untuk hal yang produktif, meski berat tapi apa boleh buat. Intinya memang dari waktu ke waktu, untuk bisa mencapai yang namanya Pendapatan > Pengeluaran saja itu cukup sulit. Tapi namanya hidup, dimana ada usaha di situ ada jalan.
Apakah pembahasan bagaimana cara menjadi kaya berhenti sampai disini? Tidak, pendeta tersebut kemudian melanjutkan lagi. Dan ini cukup menarik menurut saya.
Pendapatan Benar dan Pengeluaran Benar
Untuk menjadi kaya, tidak cukup hanya pendapatan > pengeluaran. Tapi harus menggunakan konsep pendapatan yang benar dan pengeluaran yang benar.
Yang dimaksud dengan pendapatan yang benar adalah pendapatan yang diperoleh dengan cara yang benar. Tidak merugikan orang lain dan tidak melanggar hukum. Pendapatan yang diperoleh dengan cara tidak benar seperti korupsi, mencuri, menipu dan hal lainnya tidak akan membuat anda kaya meskipun lebih besar daripada pengeluaran.
Kemudian, yang dimaksud dengan pengeluaran yang benar adalah pengeluaran yang digunakan untuk hal yang benar. Sebab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat zaman sekarang sangat besar, terutama yang hidup di daerah perkotaan.
Apapun hobi anda, mulai dari yang benar sampai yang tidak benar bisa dicari penyalurannya. Hobi-hobi yang tidak benar seperti judi, narkoba, pelacuran adalah cara pengeluaran yang tidak benar. Jadi upayakanlah bahwa semua pengeluaran anda dikeluarkan untuk hal yang benar seperti nafkah keluarga, zakat dan amal, membantu orang tua, saudara dan orang-orang yang memerlukan, dan hal-hal positif lainnya. Sederhana memang, tapi apakah anda sudah melakukannya.
Jadi untuk menjadi kaya rumusnya sangat sederhana. Pendapatan lebih besar daripada Pengeluaran. Pendapatan diperoleh dengan cara yang benar, Pengeluaran juga dihabiskan untuk hal yang benar pula. Dengan melakukan hal tersebut secara konsisten, harapannya anda akan menjadi kaya.
Selisih antara pendapatan yang lebih besar daripada pengeluaran inilah saya sebut dengan kekayaan. Apabila anda ingin bertambah kaya, maka salah satu caranya dengan cara berinvestasi. Anda bisa berinvestasi pada diri sendiri seperti sekolah, kursus keterampilan, dan sertifikasi profesional, atau berinvestasi pada aset berharga seperti saham, obligasi, reksa dana dan properti.
Investasi pada diri sendiri adalah cara untuk meningkatkan pendapatan dan investasi pada aset berharga adalah cara untuk meningkatkan kekayaan. Dengan melakukan hal tersebut secara konsisten, niscaya anda tidak hanya menjadi kaya tapi juga bertambah kaya dari waktu ke waktu. Sebelum dan sesudah menjadi kaya, jangan lupa amal dan ibadah.
Demikian artikel pendek saya ini, semoga dapat bermanfaat bagi anda semua.
Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.
Facebook : https://www.facebook.com/rudiyanto.blog
Twitter : https://twitter.com/Rudiyanto_zh
Sumber Gambar : Istockphoto dan http://sgag.sg/posts/error-404-pay-raise-not-found
Lugas, Tegas dan Memberikan pencerahan Pak… Luar biasa… Saya sangat menantikan tulisan-tulisan Bapak selanjutnya..
LikeLike