Tanggal 19 Mei 2017 yang lalu, surat hutang Indonesia mendapatkan rating BBB- dari lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (disingkat S&P). Rating BBB- merupakan rating kategori layak investasi atau dikenal dengan investment grade, merupakan suatu prestasi yang luar biasa bagi pemerintahan Joko Widodo.
Berita tentang rating Indonesia ini sebenarnya sudah ditunggu-tunggu sejak awal tahun. Sempat ada optimisme yang tinggi Indonesia bisa memperoleh rating investment grade, namun seiring dengan perkembangan kondisi perpolitikan Indonesia, optimisme ini memudar. Bahkan 1-2 minggu sebelum pengumuman, sudah beredar berbagai analisis yang mengatakan kemungkinan besar rating Indonesia tidak naik, termasuk dari saya sendiri.
Pada saat sebagian besar menyangka rating tidak naik dan bahkan bersiap untuk mengantisipasi penurunan karena adanya kepercayaan Sell in May and go Away, berita kenaikan rating ini mengejutkan banyak pihak dalam arti yang positif. Begitu berita kenaikan tersebar di Bloomberg pertama kali sekitar jam 3an sore hari, IHSG langsung melonjak tinggi.
Yang menjadi pertanyaan, apakah rally IHSG karena kenaikan rating ini bisa terus bertahan? Secara umum, banyak pelaku pasar modal yang mengatakan harga wajar IHSG untuk tahun 2017 ini sekitar 6000, dengan adanya kenaikan rating ini apakah harga wajar IHSG bisa meningkat ?
Terus terang, saya sendiri termasuk pihak yang tidak menyangka bahwa rating Indonesia bisa naik tahun 2017 ini mengingat perkembangan politik di Jakarta. Jika diingat-ingat kembali, berita rating upgrade ini mirip dengan kejadian diresmikannya Undang Undang Pengampunan Pajak pada tahun 2016 yang lalu.
Kalau tidak salah ingat, berita disahkannya UU Pengampunan Pajak terjadi pada hari Jumat 24 Juni 2017. Hari itu bertepatan dengan quick count referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang dikenal dengan sebutan Brexit. Pada waktu itu, banyak pihak terutama pasar modal yang tidak menyangka bahwa Inggris akan benar-benar keluar.
Begitu hasil quick count menunjukkan kemenangan pihak yang pro brexit, IHSG mengalami penurunan hingga 2%. Namun begitu UU Amnesti Pajak yang pada waktu itu dibahas berlarut-larut selama hampir 1 tahun lebih yang tidak selesai akhirnya disahkan, IHSG mengalami rebound yang cepat.
Apakah setelah pengumuman UU Amnesti Pajak tersebut IHSG masih terus menguat dan dana asing terus masuk ? Jawabannya iya. Sebelum adanya pengumuman rating, IHSG bergerak cenderung naik dari posisi awal tahun 4593 dan sempat beberapa kali mendekati level 5000 sebelum turun kembali. Pada tanggal 24 Juni 2016, IHSG di posisi 4834 atau naik 5.2% dari posisi awal tahun
Setelah itu, peraturan pendukung untuk amnesti pajak mulai keluar begitu pula kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan gateway. IHSG sempat menguat ke posisi tertinggi 5472 (menguat 13%) walaupun dalam perjalanannya terjadi koreksi tajam karena berita suku bunga AS akan dinaikkan dan kemudian koreksi tajam pada bulan November lagi karena terpilihnya Donald Trump menjadi presiden AS.
Pergerakan IHSG 2016
Yang menjadi pembelajaran pada kasus 2016 adalah walaupun Amnesti Pajak merupakan hal yang ditunggu-tunggu, efek terhadap IHSG hanya bertahan selama beberapa bulan. Begitu ada berita baru, IHSG dengan cepat bisa berbalik arah walaupun tidak ada perubahan yang berarti pada fundamental Indonesia.
Untuk itu, berita rating upgrade dari S&P ini juga rasanya akan sama. Efeknya mungkin akan berlangsung selama 2-3 bulan ke depan, tapi begitu ada informasi lain yang menarik perhatian investor, dana asing bisa berubah arah. Perubahannya bisa masuk semakin deras atau keluar dari Indonesia.
Kondisi Fundamental Indonesia
Naiknya rating Indonesia secara teknis lebih berpengaruh ke sentimen daripada fundamental. Untuk melihat fundamental, yang menjadi perhatian adalah pertumbuhan penjualan dan laba bersih emiten di Indonesia. Berikut ini adalah rekap laporan keuangan untuk kuartal I – 2017
Rekap Laporan Keuangan (Klik Untuk Perbesar)
Berdasarkan rekap dari 414 perusahaan, rata-rata tingkat penjualan meningkat 12% dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih lebih tinggi yaitu 27%. Namun hal ini lebih disebabkan karena kinerja pada kuartal I 2016 yang terlalu rendah akibat dampak perlambatan ekonomi sehingga kinerja di 2017 tampak jauh lebih baik (efek low base).
Dari kacamata investor, tingkat pertumbuhan ini amat bagus karena menjadi dasar yang amat kuat untuk kenaikan harga saham. Jika dipisahkan menjadi LQ-45 dan Non LQ-45, indikator pertumbuhan laba bersih yang menjadi perhatian investor tumbuh 20% untuk LQ-45 dan 46% untuk non LQ-45.
Dengan asumsi penggerak saham adalah LQ-45 dan tingkat pertumbuhan kuartal I – 2017 bisa bertahan hingga akhir tahun, maka secara valuasi IHSG bisa mengalami penguatan 20% atau ke 6355 (dari 5296).
Dengan menggabungkan semua informasi di atas, maka kesimpulan investasi reksa dana saham paska kenaikan rating S&P adalah sebagai berikut :
- Efek positif kenaikan rating akan bertahan selama 2-3 bulan ke depan
- Dalam konteks investasi saham (IHSG), Investor perlu menyadari bahwa efek ini sifatnya tidak permanen dan bisa berubah arah apabila ada perubahan situasi
- Harga wajar IHSG untuk 2017 seharusnya bisa naik dari 6000 menjadi 6200 – 6300an
Untuk investor yang merasa ketinggalan dan mau mengejar ketinggalan dipersilakan, namun tetap mencermati perkembangan situasi dan aliran dana asing.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat
Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.
Facebook : https://www.facebook.com/rudiyanto.blog
Twitter : https://twitter.com/Rudiyanto_zh
Belajar Reksa Dana : www.ReksaDanaUntukPemula.com
Sumber Gambar dan Gambar: Istock Photo dan Infovesta