Right Issue itu seperti IPO yang kedua
— Rudiyanto (@Rudiyanto_zh) September 13, 2021
Menariknya untuk aksi korporasi ini, yang IPO bukan BRI, tapi Pegadaian dan PNM
Ibaratnya mereka numpang listing di pasar modal via BBRI.
Di luar negeri, praktek semacam ini juga ada, tapi via SPAC (Special Purpose Acquisition Company)..
Jadi dengan berpartisipasi dalam Right Issue ini, seperti membeli 3 perusahaan dalam 1 paket.
— Rudiyanto (@Rudiyanto_zh) September 13, 2021
BBRI, PNM (Permodalan Nasional Madani) dan Pegadaian
Market leader untuk kredit ke UMKM dan Mikro yang model bisnisnya sudah sukses dan mampu mencetak laba besar
Sebagai informasi Per Kuartal 2-2021
— Rudiyanto (@Rudiyanto_zh) September 13, 2021
Jadi efek akuisisi secara laporan keuangan tidak terlalu besar, karena BBRI sendiri sudah besar
Namun jika mampu bersinergi dan memanfaatkan databasenya, maka peluang untuk tumbuh berkembang di masa mendatang menjadi tidak terbatas pic.twitter.com/hMMkPmPHgl
BBRI dengan market caps 450T++ merupakan terbesar kedua di Bursa Efek Indonesia dengan bobot sekitar 5 – 6% dari IHSG
— Rudiyanto (@Rudiyanto_zh) September 13, 2021
Kalau BBRI ga naik, maka IHSG juga akan berat.
Kemudian kalau BBRI turun, valuasi saham sejenis (blue chip, bank) juga akan ikut.
Jadi tidak hanya BBRI yang stagnan, tapi IHSG diperkirakan akan ikut stagnan juga
— Rudiyanto (@Rudiyanto_zh) September 13, 2021
Tapi mudah2an setelah 24 Sept nanti sudah back to normal dan diharapkan baik BBRI dan IHSG bisa rally sampai akhir tahun
Demikian sharing hari ini, semoga bermanfaat