Indonesia dan India Keluar Dari Fragile 5. Asing Bakal Terus Net Buy?

Situs Bloomberg pada 11 Feb 2024 yang lalu menerbitkan artikel berjudul :

“Fragile-Five Days Long Gone, as Funds Pile into India, Indonesia”

Yang artinya era Fragile Five sudah lewat, dana masuk ke India dan Indonesia.

Apa artinya, Apakah Asing akan terus net buy ?

Lebih dari 10 tahun yang lalu sekitar 2013, istilah The Fragile Five dikemukakan oleh analis di Morgan Stanley.
The Fragile Five mengacu ke sekelompok negara yang sangat bergantung pada investasi asing untuk menunjang pertumbuhan ekonominya.

Link berita: https://t.co/vfv5O7SA8b

Pada saat itu, 5 negara yang dimasukkan dalam The Fragile Five adalah :

  • Indonesia
  • India
  • Turki
  • Afrika Selatan
  • Brazil

Fragile = Rentan = High Risk

Terhadap risiko apa? Umumnya yang menjadi perhatian adalah risiko nilai tukar dan capital control.

Untuk nilai tukar, sebagai ilustrasi investor global waktu menempatkan USD 1 Miliar konversi Rp 15 T (kurs Rp 15.000/USD) beli Gov Bond dengan kupon 6% Rp 900 M.
Setahun kemudian, total Rp 15.9 T, ditarik waktu kurs Rp 16.000/USD, setara USD 993.75 juta, rugi USD 6,25 juta.

Untuk capital control, dalam kasus nilai tukar melemah sangat signifikan terhadap USD, ada kalanya akan ada aturan pembatasan transfer pengiriman dana keluar negeri, bahkan batasan untuk menukar mata uang lokal ke USD.
Bagi investor global, risiko likuiditas adalah risiko utama.

Dalam konteks investasi pasar modal, ketika dianggap High Risk maka akan ada konsekuensi seperti:

  • Nilai yang dialokasikan lebih kecil
  • Pola hit and run
  • Premi Asuransi untuk Obligasi akan lebih mahal

Premi asuransi untuk obligasi negara disebut dengan Credit Default Swap CDS.

Dalam konteks makro ekonomi dan pasar modal, indikator yang menunjukkan persepsi risiko investor suatu negara adalah CDS.
Semakin tinggi CDS, artinya semakin high risk, sebaliknya semakin rendah CDS artinya semakin low risk.

CDS dinyatakan dalam basis point – bps. 1% setara 100 bps.
Pada tahun 2014, rata-rata CDS obligasi 5 tahun harian selama 2014 adalah 166 bps atau 1.66%.

Berapa angka CDS Indonesia saat ini? per 12 Februari 2024 ini hanya 73 bps atau 0.73%.
Turun lebih dari setengahnya.

Jika digrafikkan sebagai berikut:

Seperti halnya harga saham dan obligasi yang naik turun, CDS juga naik turun tiap hari.
Dalam periode 2014 ke 2024 menunjukkan penurunan CDS yang signifikan dari 150-200an ke 70-100an kecuali waktu pandemi 2020 dan perang Rusia – Ukraina 2022.

Di luar pandemi dan perang, faktor lain seperti inflasi, defisit surplus APBN, pernyataan bernada dovish / hawkish serta berbagai indikator lainnya dapat berpengaruh terhadap CDS.

Dari Fragile Five, hanya Indonesia dan India yang konsisten CDSnya turun vs 10 tahun yang lalu.

Mengapa persepsi asing bisa berubah dalam 10 tahun terakhir?
Kuncinya adalah disiplin pemerintah menjaga defisit APBN di bawah 3%

Angka ini pernah jebol di 2020 dan 2021 karena pandemi, namun kembali di bawah 3% berkat booming komoditas, hilirisasi, dan naiknya penerimaan pajak.

Kinerja yang baik ini mencerminkan bahwa yang puas dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo tidak hanya masyarakat lokal dengan tingkat kepuasan 80an%, tapi juga investor global.

Angka Defisit APBN Indonesia selama 10 tahun terakhir sebagai berikut:

Apakah ini berarti dana asing akan terus net buy ke pasar modal Indonesia?

  • Untuk obligasi, menurut saya Iya. Meski ada naik turunnya dan bobot asing semakin kecil, tapi secara nominal dana asing akan terus menambah kepemilikan di SUN.
  • Untuk saham, menurut saya masih 50:50

Sebab pola hit and run investor asing di saham masih terjadi dan tidak hanya di Indonesia tapi juga regional lainnya.
Berbeda dengan obligasi, dimana investor lebih medium-long term, untuk saham masih bisa berubah dengan cepat.
Perubahan persepsi asing ini akan menjadi sentimen positif bagi saham dan obligasi di Indonesia, namun sifatnya jangka menengah panjang.
Untuk jangka pendek, tetap ada kemungkinan naik turun khususnya saham, sehingga investasi bisa dilakukan secara berkala.

HAVE A NICE DAY

Rudiyanto

Leave a comment