Dalam kesempatan kali ini, topik yang ingin saya sharing adalah tentang rating. Dalam investasi, rating merupakan salah satu hal yang sangat penting karena menentukan suatu perusahaan / negara bisa mendapatkan pendanaan dari penerbitan obligasi atau tidak dan berapa besar kupon atau imbal hasil yang harus dibayarkan supaya mau diterima oleh investor. Dalam investasi, baik saham, reksa dana ataupun obligasi, perubahan rating terutama rating suatu negara bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi arah investasi. Untuk itu, sedikit banyak investor perlu mengetahuinya.
Rating adalah suatu penilaian yang TERSTANDARISASI terhadap kemampuan suatu negara atau perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya. Karena terstandarisasi artinya rating suatu perusahaan atau negara dapat dibandingkan dengan perusahaan atau negara yang lain sehingga dapat dibedakan siapa yang mempunyai kemampuan lebih baik, siapa yang kurang. Rating dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat, dan biasanya untuk menjadi perusahaan pemeringkat harus mendapat izin resmi dari pemerintah. Di Indonesia, perusahaan yang mendapat izin serta menjadi market leader dalam pemberian rating adalah PT. PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia). Selain itu, belakangan ini juga terdapat perusahaan baru yang memiliki bidang usaha serupa yaitu Fitch Rating Indonesia dan ICRA (Indonesia Credit Rating Agency). Informasi perusahaan pemeringkat tersebut bisa anda baca di icraindonesia.com dan new.pefindo.com.
Umumnya perusahaan yang mendapat izin dari pemerintah Indonesia hanya memeringkat perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Sementara rating terhadap kemampuan membayar hutang suatu negara dilakukan oleh perusahaan pemeringkat yang mendapat pengakuan internasional. Dahulu perusahaan pemeringkat ini didominasi oleh 3 pemain besar seperti Standard & Poor, Moody’s Investor Service dan Fitch Rating. Namun belakangan ini juga semakin bermunculan perusahaan pemeringkat yang ratingnya juga diakui selain 3 pemain di atas. Sebagai contoh, jika anda melihat di website bank Indonesia, selain ketiga perusahaan di atas juga terdapat 2 perusahaan pemeringkat lain yaitu JCRA (Japan Credit Rating Agency) dan Rating & Information Service Inc.
Suatu rating terdiri dari 2 bagian Rating dan Outlook. Rating adalah kemampuan membayar hutang sedangkan Outlook adalah pandangan dari perusahaan pemeringkat apakah Rating akan naik, turun atau tetap pada periode penilaian berikutnya. Rating sendiri terdiri dari 2 yaitu 3 huruf yang disertai dengan tanda atau angka tergantung perusahaan pemeringkat. Sebagai contoh urutan dari yang paling tinggi hingga paling rendah secara umum adalah sebagai berikut
- Investment Grade
- AAA atau Aaa
- AA+, AA dan AA- atau Aa1, Aa2 dan Aa3
- A+, A, dan A- atau A1, A2 dan A3
- BBB+, BBB dan BBB- atau Baa1, Baa2 dan Baa3
- Non Investment Grade (junk Bond) dengan rating di bawah BBB atau Baa
- BB+, BB dan BB- atau Ba1, Ba2, dan Ba3
- B+, B dan B- atau B1, B2 dan B3
- CCC+, CCC dan CCC- atau Caa1, Caa2, dan Caa3
- CC+, CC dan CC- atau Ca11, Ca2 dan Ca3
- C+, C dan C- atau C1, C2 dan C3
- Default
Investment Grade adalah kategori bahwa suatu perusahaan atau negara dianggap memiliki kemampuan yang cukup dalam melunasi hutangnya. Sehingga bagi investor yang mencari investasi yang aman, umumnya mereka memilih rating Investment Grade. Praktek pada perusahaan lebih detail lagi. Sepengetahuan penulis, ada perusahaan yang menerapkan screening yang lebih mendalam seperti harus BUMN atau kalaupun investment Grade minimal A. Rating BBB dianggap masih belum aman.
Non Investment Grade adalah kategori bahwa suatu perusahaan atau negara dianggap memiliki kemampuan yang meragukan dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan yang masuk kategori ini biasanya cenderung sulit memperoleh pendanaan. Supaya bisa berhasil umumnya mereka memberikan kupon atau imbal hasil yang tinggi sehingga disebut juga dengan High Yield Bond. Investor yang memilih jenis obligasi ini biasanya cenderung memiliki sifat spekulatif. Sebab jika ternyata perusahaan berkomitmen melunasi seluruh kewajibannya, imbal hasil yang diterima bisa sangat tinggi.
Pada prinsipnya, semakin rendah rating, berarti semakin tinggi risiko gagal bayar dan berarti semakin besar pula imbal hasil (return) yang diharapkan oleh investor. Jadi ini menjadi alasan mengapa bunga deposito yang berbasis dollar seperti mata uang Singapura (AAA) bisa jauh lebih rendah dibandingkan bunga deposito Indonesia (BB) dan orang tetap mau menempatkan dana pada deposito tersebut.
Sebagai contoh rating Indonesia yang diringkas oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut
sumber: Bank Indonesia
Kesalahan umum dalam membaca rating
Dalam membaca rating umumnya salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menyamakan tanda + dengan Outlook. Sebetulnya tanda Plus, Minus atau 1,2, 3 dalam rating merupakan tingkatan. AA+ atau Aa1 lebih besar dari AA atau Aa2 dan AA atau Aa2 lebih besar dari AA- atau Aa3. Jadi ketika membaca BB+ orang berpikir ratingnya BB dengan peluang dinaikkan. Padahal dinaikkan atau tidak tergantung pada Outlook. Jika Outlooknya Positif artinya berpeluang dinaikkan pada periode rating mendatang, Stabil artinya akan tetap dan Negative artinya berpeluang diturunkan pada periode rating berikutnya. Perlu diingat Outlook bukan vonis, meskipun positif bisa saja rating tetap atau turun di masa mendatang karena kondisi bisa berubah dengan cepat.
Rating dan Implikasinya Terhadap Investasi
Rating dalam hal ini Rating terhadap Negara Indonesia memiliki implikasi yang signifikan terhadap investasi di Indonesia. Saat ini rating Indonesia berada pada BB+ atau 1 tingkat lagi supaya bisa mencapai BBB-. Jika Indonesia berhasilkan mendapatkan kenaikan rating tersebut pada tahun 2012 nanti, maka perkiraan saya akan ada beberapa dampak positif yang bisa dirasakan seperti:
- Investor luar akan mengganggap negara Indonesia menjadi negara yang layak investasi (Investment Grade) dibandingkan negara yang hanya menjadi tujuan spekulasi saja
- Dengan masuknya investasi, maka dana yang masuk tidak melulu hanya dana hot money yang bisa keluar setiap saat akan tetapi bisa jadi merupakan dana investasi yang sifatnya lebih jangka panjang.
- Masuknya dana asing diharapkan dapat mendongkrak harga saham dan obligasi sehingga pada akhirnya juga meningkatkan tingkat pengembalian instrumen reksa dana.
Demikian artikel saya kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi anda.
Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang.
selamat pagi pak rudy,
saya intan sedang mengerjakan skripsi mengenai peringkat obligasi perusahaan non keuangan yang diperingkat oleh pt pefindo, fitch ratings, s&p, dan moodys. yang jadi pertanyaan saya apakah s&p dan moodys juga melakukan pemeringkatan terhadap obligasi dengan mata uang rupiah yang diterbitkan oleh perusahaan domestik indonesia? saya kesulitan untuk mencari datanya, tidak semudah pada pt pefindo dan fitch ratings.
mohon bantuannya pak..
terimakasih banyak
LikeLike
@Intan
Selamat Siang Ibu Intan,
Pertanyaan tersebut akan lebih tepat jika ditanyakan dengan pihak S&P dan Moodys langsung. Bisa coba bertanya langsung ke institusi yang bersangkutan.
Semoga berhasil.
Terima kasih
LikeLike
siang pak, saya ingin menanyakan kepada bapak mengenai, peringkat investment grade sama tidak dengan peringkat obligasi? dan perbedaannya apa pak?
LikeLike
@mitha
Selamat Siang Ibu Mitha,
Bukankah hal tersebut sudah ada di artikel? Silakan dibaca dulu.
Terima kasih
LikeLike
selamat siang pak, saya sedang menyusun proposal skripsi pak. saya meneliti umur obligasi pak, saya kasih kode 1 untuk jatuh tempo obligasi antara 1 sampai 5 dan kode 0 untuk yang lebih dari 5 tahun.
saya mau nanya pak, jika suatu perusahaan memiliki beberapa obligasi dan ada yang terdiri dari obligasi berumur 5 tahun dan obligasi berumur 7 tahun , bagaimana ya pak pemberian kode yang tepat ?
terima kasih ya pak
LikeLike
@Aina Claudia
Selamat Sore Ibu Aina,
Pertanyaan ini rasanya lebih tepat diajukan ke dosen pembimbing anda. Alternatifnya anda bisa mencari riset serupa atau membuat argumentasi kenapa harus demikian baru anda datang ke dosen tersebut.
Semoga bermanfaat
LikeLike
selamat siang pak,,, saya ingin menanyakan ke bapak gimna mencari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diberi peringkat oleh PT PEFINDO
mohon infonya pak, soalnya saya masih awang,
thanks,,,
LikeLike
@Jihad
Selamat Pak Jihad,
Caranya adalah bertanya langsung ke Bursa Efek Indonesia atau PEFINDO.
Semoga bermanfaat.
LikeLike
Selamat pagi pak, saya Aina, saya sedang meneliti mengenai umur obligasi pak. Saya mau bertanya apakah dalam penelitian umur tersebut, saya melihat data umur mulai awal diterbitkannya obligasi hingga jatuh tempo ataukah cukup melihat umur yang tersisa sampai dengan jatuh tempo?
tadi saya sempat melihat artikel mengenai penggunaan ytm dalam memperkirakan investasi obligasi, di artikel tersebut menyatakan bahwa dapat melihat risiko dari umur yang tersisa. Bagaimana menurut saran bapak terhadap masalah ini?
Terima kasih
LikeLike
@Aina Claudia
Selamat Siang Ibu Aina,
Kalau saran saya anda bisa membaca buku anda lebih detail mengenai konsep Duration, Macaulay Duration dan Modified Duration. Untuk pertanyaan mengenai umur obligasi, harus jelas juga yang mau anda teliti itu apa.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Selamat pagi bapak. Saya shyecha saya mau tanya. Apakah bapak tahu tentang mengolah data menggunakan eviews?
Saya lagi nyusun skripsi dengan judul pengaruh CR,DER dan size diperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2014. Tp saya mengolah data nya disuruh dosen pembimbing saya menggunakan eviews, bapak tau link nya gk?
Terima kasih
LikeLike
Pak saya sedang melakukan penelitian, saya mau tanya, untuk perhitungan pringkat obligasi pefindo:
1. apakah pefindo menggunakan bobot disetiap perhitunganya?
2. Kalo iya, bobotnya dihitung dari mana? (contoh: kalo gcg untuk dapet nilai komposit kan disetiap “11 aspek perhitungan” terdapat bobot yang diberikan oleh Bank Indonesia sehingga hasil bobot bisa dikategorikan baik, cukup, kurang baik, tidak baik. apakah kategori AAA, AA, A, dst.. diperlakukan sama dengan perhitungan nilai komposit GCG?”
3. apa aspek yang dinilai dan diberi bobot oleh pefindo?
4. kalo tidak, darimana pefindo atau pemeringkat obligasi menentukan suatu perusahaan mendapat peringkat AAA, AA, A, dst apabila tidak diberi bobot pada aspek penilaian.
5. Atau peringkat obligasi tersebut hanya didapatkan dari metodologi yang dipublikasikan pefindo? saya bingung pak disuruh sama dospem saya mencari bagaimana pefindo mendapatkan peringkat tsb, apakah hanya berdasarkan metodologi atau ada hal lain?
LikeLike
@shyecha
Selamat malam Ibu Shyecha,
Untuk eviews saya kurang tahu mohon maaf. Biasanya analisa data selalu saya lakukan dengan Microsoft Excel. Dan menurut saya bisa dikatakan 99.99% perhitungan bisa dikerjakan menggunakan MS Excel. Tools statistik hanya mematikan kemampuan analisa krn seperti black box yang input data dan keuar hasil tanpa diketahui proses perhitungannya seperti.
Semoga bermanfaat
LikeLike
@ika
Selamat Malam Ibu Ika,
Mengacu pada pertanyaan anda, sebetulnya sudah sangat jelas, anda perlu bertanya ke PEFINDO atau mencari di website PEFINDO. Terima kasih
LikeLike
@Emanuel S.W
Halo Kak, kak saya mau tanya. Saya juga terkendala disitu kak, sektor yg saya teliti BUMN dan rating perusahaan BUMN itu investment grade semua. Saya beri penilaian skala sendiri misal AAA, AA+, AA-, AA = 1 sedangkan A = 0 tetapi harus ada argumentasi yg mendasari kata dospem saya. Saya mau tanya, kelanjutan skripsinya bagaimana jadinya kak terkait dengan rating itu? Diklasifikasi kemana akhirnya? Tolong dibalas dgn lengkap yaa kak. Makasih sebelumnya dan boleh ngga saya minta kontak atau email kakak? Makasih banyak yaa
LikeLike
@Rudiyanto
Selamat Malam Pak Rudy,
Saya mahasiswa yg sedang menempuh skripsi dan mengenai komentar diatas saya juga agak kesulitan pak untuk menentukan skala yg cocok dengan objek penelitian saya. Objek penelitian saya emiten BUMN yang mana rating obligasinya investment grade semua (AAA, AA+, AA-, AA dan A). Sehingga tidak ada pembandingnya pak. Bagaimana ya pak kira2 menentukan skala yg tepat agar hasil penelitian saya tidak rancu dan tidak bias saat dihitung? Saya sudah konsul dgn dospem saya, dan beliau menyarankan utk mengikuti skala yg dipakai di banyak jurnal sedangkan di beberapa jurnal referensi saya tidak ada yang kasusnya demikian pak.
Mohon pencerahannya yaa pak, terimakasih banyak.
LikeLike
@Tika
Salam Tika,
Saran saya kamu bawa semua jurnal yang tersedia dan kemukan kesulitan anda. Baru setelah itu tanya sama dosen pembimbing kira-kira apa solusinya.
Terima kasih
LikeLike
Hi Pak Rudi,
Saya mau tanya mengenai masa berlaku Bond Rating ini. Misalnya, ada satu emiten pada tahun 2007 melakukan bond issued dan mendapatkan rating idBBB+ kemudian bond tersebut memiliki tenure dari Jul 2007 sampai dengan Jul 2012.
Apakah rating idBBB+ tersebut berlaku juga di 2008, 2009? Atau ketika 2008 emiten tersebut harus di rating kembali?
Many thanks!
LikeLike
@Hanny
Salam Ibu Hanny,
Untuk rating obligasi biasanya diperbaharui setiap tahun kecuali ada aksi korporasi yang berdampak signifikan atau kondisi lainnya. Jadi rating bisa berubah dari waktu ke waktu, bisa juga sama.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Thank you for your answer. I have another question. Dimana ya Pak kira2 saya bisa mendapatkan informasi historis mengenai bond rating dari emiten BEI? Kemudian, apakah rating atas bond issued itu berbeda dengan rating yang dilakukan atas perusahaan? Thank you.
LikeLike
@Hanny
Silakan mencoba ke perusahaan pemeringkat rating obligasi dan BEI. Sebagai informasi, BEI bukan perusahaan pemeringkat.
Terima kasih
LikeLike
Salam Pak Rudy, boleh saya di kasih link artikel yg membahas tentang investasi obligasi/sukuk/sun dkk…tentang kelebihan dan kekurangan obligasi, returnnya dan risikonya. Terima kasih pak bantuannya
LikeLike
@eko elfarizy
Selamat siang Pak Eko,
Bisa coba lihat di http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/category/obligasi/
Semoga bermanfaat
LikeLike
selamat siang pak, saya mau nanya kira-ira kapan ya pefindo mengubah kebijakan kategori peringkat dari yang awalnya ada 8 jenis (AAA, AA, A, BBB, BB, B, CCC, dan D) menjadi 18 jenis dengan menambahkan tanda plus dan mius?
LikeLike
@aina
Salam Ibu Aina,
Mengenai pertanyaan tersebut bisa ditanyakan langsung dengan penyedianya yaitu PEFINDO.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Salam pak Rudi,
Saya mau bertanya kenapa kita lebih memilih melihat rating yang dikeluarkan Pefindo dibandingkan lembaga pemeringkat lain?
apa Pefindo punya keunggulan tersendiri dibanding lembaga lain?
terima kasih.
LikeLike
selamat malam pak, saya mau bertaya definisi investment grade dan non investment grade itu diapa yang menentukan, PEFINDO atau definisi siapa?
terima kasih pak
LikeLike
Slamat sore, saya mau tanya bagaimana hubungan kualitas informasi akuntansi dengan bond rating perbankan di Bursa Efek Indonesia?
LikeLike
@salim
Salam Pak Salim,
Sebenarnya hal ini tergantung persepsi investor. Tapi kalau kebanyakan perusahaan menggunakan PEFINDO sebagai pemeringkatnya, kita juga tidak punya pilihan.
Mengenai mengapa perusahaan tersebut memilih PEFINDO mungkin tergantung pada upaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pemeringkat. Sebab agar bisa dirating, perusahaan membayar kepada perusahaan pemeringkat.
Walaupun dibayar, mereka akan berupaya seobjektif mungkin karena menjadi kewajiban bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi dimana dia harus diperingkat.
Semoga bermanfaat
LikeLike
@putri kinanti
Salam Ibu Putri,
Untuk hal tersebut terus terang saya kurang tahu. Anda bisa coba cari asal muasalnya di Google.
Semoga bermanfaat
LikeLike
@Yeni Sasika Rani
Selamat Sore Ibu Yeni,
Hubungan tersebut bisa anda cari dengan melakukan penelitian sesuai judul skripsi anda.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Pak saya Rian Mahasiswa tingkat akhir, mau bertanya kalau rating sendiri di keluarkannya ada jangka waktunya? misal 1 bulan sekali or berepa
LikeLike
pak saya adi, kalo laporan hasil Riset Ekuitas yang dilakukan oleh PEFINDO terhadap emiten yang
ada di Bursa itu mencarinya dimana ya ? .Terima kasih
LikeLike
malam pak, terima kasih blog bapak sudah menambah ilmu bagi saya.
berikut saya mengutip informasi dr website ksei, tetapi saya masih belum mengerti yang dimaksud dg “current amount: 0.00” itu apa, jadi bisakah bapak membantu saya menjelaskan maknanya itu apa ya pak? terima kasih.
Security name : Obligasi I AKR Corporindo Tahun 2012 Seri A
Issuer : AKR Corporindo Tbk, PT
ISIN Code : IDA0000562A1
Short Code : AKRA01A
Type : Straight Bonds
Listing Date : 26 Desember 2012
Stock Exchange : IDX
Status : Active
Nominal : 623,000,000,000.00
Current Amount : 0.00
Mature Date : 21 Desember 2017
Interest/Disc Rate : 8.4%
Interest Type : FIXED
Interest Frequency : 3 MONTHS
Currency : IDR
Form : Electronic
Effective Date ISIN : –
Day Count Basis :
Activity Sector : WHOLESALE (DURABLE & NON DURABLE GOODS)
Number of Securities : (Total)
LikeLike
@Rian Permana
Salam Ibu Rian,
Bisa bertanya ke lembaga pemeringkat yang mengeluarkan rating tersebut.
Semoga bermanfaat
LikeLike
@adi
Salam Adi,
Sudah jelas bukan, kalau disebut riset PEFINDO maka carilah ke PEFINDO.
Semoga bermanfaat
LikeLike
@wulan
Salam Ibu Wulan,
Ada kemungkinan obligasi tersebut sudah dilunasi lebih awal semuanya oleh perusahaan yang bersangkutan sehingga tidak ada lagi yang beredar.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Selamat malam pak, saya mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsis tentang analisis pengaruh likuiditas, coupon dan waktu jatuh tempo terhadap perubahan harga obligasi. Saya sudah mendapat semua datanya kecuali data likuiditas obligasi. Berdasarkan jurnal-jurnal yang saya dapat likuiditas obligasi itu dihitung berdasarkan frekuensi perdagangan obligasi setelah diperdagangkan. Tapi yang saya bingung itu di web http://www.idx.com tidak tercantum frekuensi perdagangan tahunan yang ada cuma harian. Apakah ada referensi lain selain di idx?
LikeLike
maaf pak saya ingin bertanya, apakah bapak memiliki referensi mengenai pengaruh auditor terhadap peringkat obligasi ? terima kasih.
LikeLike
@Stella
Salam Ibu Stella,
Data obligasi memang paling sulit untuk diperoleh. Seharusnya sebagai IDX, tidak ada lagi yang punya data lebih lengkap. Jadi saran saya, gunakanlah data yang ada. Dan kalau memang tidak ada tahunan tapi adanya harian, anda tinggal jumlahkan data tersebut untuk mendapatkan data tahunannya.
Sumber lain seperti Infovesta dan Bloomberg itu berbayar dan sudah pasti di luar budget mahasiswa.
Semoga bermanfaat
LikeLike
Pak saya mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Judul yang saya ambil adalah faktor faktor yang mempengaruhi gagal bayar obligasi pada perusahaan yang Investment grade. Saya bingung pak kebanyakan jurnal yang membahas tentang gagal bayar obligasi adalah jurnal peringkat obligasi pak. Sedangkan dosen saya menyebutkan variabel Y saya adalah gagal bayar pak. Bagaimana solusinya ya pak ? terimakasih sebelumnya
LikeLike
@Chusnia
Salam Ibu Chusnia,
Solusinya adalah bertanya kepada dosen pembimbing anda dengan kondisi yang ada, bagaimana langkah selanjutnya.
Semoga bermanfaat
LikeLike
malam pak Rudi
saya mahasiswa sedang megerjakan skripsi tentang masalah obligasi. nah yang ingin saya tanyakan saya meneliti rating obligasi korporasi tahun 2013-2015 nah apakah rating yang saya catat adalah rating pada tahun 2013,2014,2015? atau ada kemungkinan rating tersebut tetap dari awal terbit.
terimakasih pak rudi
LikeLike
@riyadi
Malam Pak Riyadi,
Rating bisa berubah tergantung penilaian dari lembaga pemeringkat. Tapi ada kemungkinan juga dari terbit hingga jatuh tempo, ratingnya tidak berubah.
Semoga bermanfaat
LikeLike
selamat malam pak Rudi.
saya mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi mengenai peringkat obligasi. ingin bertanya mengenai apakah istilah “id” dala peringkat obligasi di pefindo? terimakasih.
LikeLike
@anita febriani
Salam Ibu Anita,
Kode id itu untuk Indonesia. Untuk lebih lengkapnya bisa bertanya ke PEFINDO.
Terima kasih
LikeLike
Selamat sore pak,
Saya mahasiswi yang sedang mengerjakan skripsi mengenai pemodelan harga obligasi, disini saya mau membandingan model yang saya peroleh dengan data yang sebenarnya pak. Saya ingin bertanya pak untuk melihat data histori obligasi pemerintah dari tahun 2010-2016 dimana pak ?
Terima kasih.
LikeLike
@mery
Salam Mery,
Anda bisa langganan Bloomberg, IBPA atau Infovesta.
Terima kasih
LikeLike
Selamat malam, Pak..
Saya mahasiswi yang sedang membuat skripsi. Penelitian saya berjudul hubungan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Profitabilitas dengan Credit Rating.
Saya mengukur Credit Ratingnya dgn mngfnkn fixed sum scale (skala skor yg totalnya 100) dgn 7 indikator sprti, stability, liquidity, prfitbility, growth, activity, size, n nonfinacial yg total skor nya 100 (tiap indkator brbda skornya)
Saya mngikuti mtdlgi pnlitian jurnal utama saya Pak.. Data credit ratingnya yg di publish oleh CRA di korea dan datanya dikategorikab brdsrkn pada industri dan continuous holding period. Di rumus regresinya ada ID (dummy variable for company group) dan YR (dummy variable for year)
Saya ingin menanyakan apa mksd dri ID dan YR tsb? Apakah itu merupakan kontrol saja atau bagaimana ya Pak? Atau maksudnya lembaga pemeringkatan kredit itu merupakan industri?
Mohon dijawab ya Pak.. Terima kasih banyak 🙂
LikeLike
@Amell
Malam Ibu Amell,
Pertanyaan ini bisa ditanyakan sama penulis jurnal acuan anda.
Terima kasih
LikeLike