Boom and Bust Saham IPO 2018


Kenaikan tersebut berkisar antara 50 – 70% yang menyebabkan saham tersebut kena auto reject batas atas dan beberapa di antaranya bahkan terkena suspensi karena pergerakan harga yang tidak wajar (Unusual Market Activity – UMA)

Berikut ini adalah kutipan dari Harian Kontan

Sumber : E-Paper Harian Kontan 26 November 2018 (klik untuk memperbesar)

Sebagai investor saham, tentu saja senang karena harga saham IPO mengalami kenaikan (boom) yang signifikan sehingga menawarkan peluang investasi yang menarik. Namun tidak semua pengalaman investasi saham IPO di tahun 2018 ini menyenangkan.

Ada yang tidak mendapat alokasi penjatahan saham, ada yang ikut-ikutan membeli pada harga sekunder dan mengalami penurunan (bust) yang signifikan, ada juga yang sahamnya kurang likuid sehingga mengalami kesulitan untuk dijual dalam jumlah besar.

Sebagai contoh, berikut ini adalah pergerakan beberapa saham IPO di tahun 2018. Ada yang naik signifikan dan masih dalam tren kenaikan seperti BTPS, ada yang naik puluhan kali lipat seperti TCPI, Ada yang sempat naik tinggi kemudian turun LCKM, ada juga yang harganya turun di bawah harga IPO seperti TRUK. (Penyebutan saham hanya contoh – bukan rekomendasi untuk jual beli)

Seperti apa Boom dan Bust untuk keseluruhan saham IPO 2018 ini? Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya melakukan penelitian. Proses dan hasilnya sebagai berikut

Data yang digunakan adalah daftar saham IPO 2018 sebagaimana yang terdapat pada lampiran harian Kontan 26 November 2018, data harga saham di Yahoo Finance dan Bloomberg sampai dengan 29 November 2018.

Proses pencarian data ini ternyata tidak mudah, sebab untuk data saham yang baru IPO tahun ini, di Yahoo Finance tidak benar-benar lengkap. Ada beberapa hari data yang hilang, termasuk data beberapa pertama yang krusial sehingga saya harus mencocokkan secara manual di situs Bloomberg dan melengkapi kekurangannya. Belum lagi terdapat saham yang disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia selama beberapa hari

Fokus penelitian ini ada 2:
1. Mencari tahu tren pergerakan harga saham IPO selama 60 hari pertama
2. Mencari tahu apakah harga saham setelah 60 hari masih sama, lebih besar atau lebih kecil dibandingkan harga IPO atau pembelian investor

Mengapa 60 hari kerja atau setara 3 bulan ? Sebenarnya tidak ada acuan khusus, hanya pendapat pribadi saja kurang lebih waktu yang dibutuhkan agar suatu saham mulai normal. Pembaca bisa menggunakan jumlah hari yang lain sesuai dengan minat pribadinya.

Untuk pertanyaan pertama, penelitian dilakukan dengan mencari perubahan harga harian dari saham sejak IPO hingga 60 hari pertamanya. Dari awal tahun terdapat 51 saham, namun karena dalam perjalanan ada saham yang terkena suspensi dan ada yang IPOnya belakangan sehingga belum memiliki data hingga 60 hari kerja, maka jumlah sampelnya akan menurun.

Kemudian dari semua sampel, dilihat setiap hari berapa saham yang naik, berapa saham yang turun, berapa saham yang harganya tidak berubah. Kemudian dilihat juga persentase kenaikan, berapa kenaikan tertinggi, berapa penurunan terbesar dan berapa rata-rata returnya dari semua saham tersebut.

Perubahan Harga Harian Saham IPO 2018

Hari Sejak IPORata-rataMaxMin# Naik# Turun# Tetap# Sampel
148%70%-36%483051
217%36%-13%374445
313%67%-25%2712443
43%25%-24%1724546
56%56%-25%2419548
68%25%-8%2811948
71%25%-25%1919947
83%55%-23%1622947
94%25%-16%2515848
102%25%-15%19171349
112%25%-13%17191248
123%108%-25%2219950
13-2%25%-22%1328950
140%25%-25%13211650
15-1%25%-25%12211649
16-1%25%-25%15231149
170%23%-24%14221349
180%9%-22%2119949
191%25%-24%15201348
201%25%-15%16211047
210%25%-8%18191047
221%25%-6%16201147
23-1%6%-12%12201446
241%13%-7%16161446
250%11%-9%14171445
260%18%-7%11241045
27-1%17%-20%1126845
280%9%-24%2215845
291%25%-10%13191345
301%25%-9%16181145
310%25%-11%17181045
321%25%-25%14191245
331%20%-7%15131745
34-1%11%-25%13221045
35-1%11%-18%11231145
36-1%8%-13%12231045
371%25%-10%1520944
38-1%14%-20%1520742
39-1%19%-25%1122740
401%25%-25%1220840
41-1%16%-15%1317838
421%21%-14%1716538
430%14%-11%1018937
442%22%-3%1711937
450%14%-22%1812737
46-1%16%-25%11131337
47-1%17%-25%1416636
48-1%15%-25%1415736
49-1%5%-15%8171136
50-2%4%-10%720936
511%16%-7%1315836
521%26%-7%1414836
530%15%-14%1413936
54-1%9%-10%1216634
55-1%4%-16%820634
560%5%-4%1413734
570%10%-11%819734
580%17%-8%918734
59-1%9%-10%1118534
60-1%5%-7%920534

Dari tabel di atas, bisa dilihat pada 3 hari pertama sejak suatu saham mengalami IPO di tahun 2018, secara rata-rata mengalami kenaikan di atas 10% yaitu berturut-turut 48% di hari pertama, 17% di hari kedua dan 13% di hari ketiga.

Untuk kenaikan tertinggi bahkan mencapai batas atas autoreject yang berkisar antara 25% hingga 70% tergantung fraksi harganya. Jumlah saham yang mengalami kenaikan juga mayoritas. Dimana untuk hari pertama dari 51 saham, 48nya mengalami kenaikan atau 94%. Pada hari kedua saham yang naik adalah 37 dari 45 saham atau 82%.  Jumlah saham yang naik semakin lama semakin sedikit dibandingkan total sampel.

(Klik untuk memperbesar)

Jika melihat pada Tabel dan Grafik di atas, bisa disimpulkan bahwa saham IPO hanya naik pada awal-awal saja, setelah itu lebih banyak yang turun dibandingkan yang naik.

Memang, kenaikan hingga 25% masih terjadi setelah hari kerja ke 20 bahkan ke 30, tapi penurunan hingga 25% sehari juga sering terjadi. Jika dilihat tren rata-ratanya, untuk tahun 2018 lebih banyak yang turun daripada yang naik. Untuk itu, jika investor mau membeli saham IPO untuk jangka panjang, mesti memilih dengan cermat.

Penelitian berikutnya adalah untuk pertanyaan kedua, Mencari tahu apakah harga saham setelah 60 hari masih sama, lebih besar atau lebih kecil dibandingkan harga IPO atau pembelian investor.

Tidak semua investor bisa mendapat alokasi di saham IPO. Kalau bukan pelanggan lama atau nasabah prioritas, seringkali penjatahan tidak dapat, atau kalaupun dapat, sangat kecil dibandingkan jumlah pesanannya. Ditambah dengan statistik harga saham setelah IPO mengalami peningkatan pesat, tidak jarang investor malah lebih banyak membeli paska IPO

Pembelian bisa dilakukan pada hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Dengan demikian, membandingkan harga saat ini dengan harga IPO tentu saja belum tentu mencerminkan kondisi investor yang sebenarnya. Kalaupun harganya naik, belum tentu investor untung karena membeli pada harga secondary yang jauh lebih tinggi.

(klik untuk memperbesar)

Pada grafik di atas, bisa dilihat bahwa jika anda membeli saham pada harga IPO dan memegang hingga 60 hari kerja ke depan statistiknya adalah 65%. Angka tersebut bisa diinterprestasikan, misalnya anda beli 100 saham pada harga IPO, jika dipegang selama 3 bulan (60 hari kerja), 65 saham di antaranya naik di atas harga IPO sementara 35 di antaranya sudah turun di bawah harga IPO.

Sebagaimana dijelaskan, bahwa untuk saham IPO relatif sulit sehingga investor lebih banyak beli di harga secondary. Jika belinya adalah hari kedua, maka setelah 60 hari kerja, statistiknya kurang lebih sama yaitu masih 62% di atas harga beli. Untuk pembelian di hari ke tiga, empat dan lima, adalah di 44% dan 47%.

Jika anda seorang investor pemburu saham IPO dan hanya bisa dapat di hari kedua, tiga dan seterusnya ada kemungkinan 3 bulan setelah saham-saham tersebut dibeli, harganya turun dibandingkan harga pembelian.

Perlu dilihat juga bahwa trennya adalah penurunan, artinya semakin lama dipegang, setiap hari ada saja saham yang harganya turun di bawah harga pembelian anda.

Penurunan bisa disebabkan berbagai hal, apakah memang fundamentalnya kurang bagus atau harganya dispekulasikan secara berlebihan (atau bahasa pasarnya diangkat sama bandar) sehingga terjadi koreksi yang tajam juga.

Untuk itu, bagi investor yang ingin membeli saham IPO, sebaiknya memperhatikan fundamental dan valuasi secara cermat agar tidak menjadi korban dari spekulasi yang berlebihan tersebut.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

Penyebutan produk investasi  (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.
Facebook : https://www.facebook.com/rudiyanto.blog
Twitter : https://twitter.com/Rudiyanto_zh
Belajar Reksa Dana : www.ReksaDanaUntukPemula.com
Sumber Gambar  : Istockphoto
Sumber Data : Bloomberg dan Yahoo Finance

Advertisement

2 thoughts on “Boom and Bust Saham IPO 2018

  1. Terima kasih untuk analisanya pak.

    Mungkin juga ada satu catatan yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah nilai yang ditransaksikan. Karena bisa saja harga saham terlihat naik tinggi, padahal nilai transaksi tidak besar dan hanya mondar-mandir saja 🙂 .

    Like

    1. Memang benar pak, saya lihat ada beberapa saham IPO yang harganya dinaikkan secara sengaja alias digoreng. Untuk investor pemula yang tidak berhati-hati, kadang2 silau dengan kenaikan harga tersebut dan ikut2an beli. Akhirnya tidak bisa keluar atau harganya turun signifikan.

      Jadi kalau mau beli saham IPO, memang harus pilih2 atau jangka pendek sekali.

      Terima kasih untuk masukkan dan terima kasih juga menjadi orang pertama yang komentar di blog baru saya ini.

      Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s